Bab 18: Rahasia yang Terungkap

Ketika mereka melangkah lebih dalam ke hutan yang masih diselimuti bayangan, Aric merasakan suasana menjadi lebih berat. Lyria dan Kael berjalan di sampingnya, tetap waspada meskipun mereka saling menguatkan. Cahaya matahari nyaris tidak menembus dedaunan lebat di atas, membuat suasana semakin mencekam.

"Kita harus tetap waspada," kata Kael, tangannya menggenggam erat gagang pedangnya. "Ada sesuatu yang tidak beres di sini. Aku bisa merasakannya."

Lyria mengangguk, tetapi matanya terus mencari-cari tanda bahaya. "Aric, apa kau benar-benar yakin tentang visi yang kau lihat tadi?"

Aric menatap Lyria, merasa beban pertanyaan itu. Dia menarik napas dalam-dalam, mencoba menenangkan jantungnya yang masih berdetak cepat setelah pengalamannya di altar. "Ya," katanya dengan nada tegas. "Aku melihat kegelapan di dalam diriku, sisi yang selama ini berusaha menguasai. Tapi aku tahu sekarang, aku harus mengendalikannya. Kita punya misi yang lebih besar, dan aku tidak akan membiarkan rasa takut atau amarah menghentikan kita."

Lyria tersenyum tipis, meskipun jelas terlihat masih ada kekhawatiran dalam matanya. "Aku percaya padamu, Aric. Kita semua di sini bersama-sama."

Namun, sebelum mereka sempat berbicara lebih jauh, suara geraman rendah terdengar dari bayangan di sekitar mereka. Dari balik pepohonan, muncul sosok makhluk besar dengan kulit hitam legam, sepasang mata merah membara menatap mereka penuh kebencian. Makhluk itu memiliki tubuh seperti beruang, tetapi dengan tanduk besar yang melengkung di atas kepalanya.

"Siapkan diri kalian!" teriak Kael, menarik pedangnya dan bersiap bertarung.

Aric mengangkat tangan, membiarkan energi naga biru berderak di sekelilingnya. "Kita harus mengalahkan makhluk ini sebelum mencapai pusat hutan," katanya, yakin bahwa mereka tidak bisa membuang waktu terlalu lama.

Lyria mengangkat tongkat sihirnya, bibirnya bergetar saat ia mulai melafalkan mantra perlindungan. "Aku akan melindungi kita dari serangan awal," katanya, fokusnya terpusat.

Makhluk itu melompat dengan kecepatan yang tidak sebanding dengan tubuh besarnya, mengayunkan cakar-cakarnya ke arah mereka. Aric melompat ke samping, menghindari serangan maut itu dan menembakkan bola api biru ke arah makhluk itu. Bola api meledak, tetapi hanya membuat makhluk itu mundur beberapa langkah.

"Ini tidak cukup," gumam Aric. "Kita butuh strategi yang lebih baik."

Kael menghunus pedangnya dengan kilatan cahaya putih. "Aku akan mengalihkan perhatiannya! Lyria, siapkan serangan dari belakang!" Tanpa menunggu jawaban, Kael berlari ke arah makhluk itu, berusaha menebas kaki belakangnya. Makhluk itu menggeram marah, mencoba menangkap Kael dengan cakar besarnya, tetapi Kael cukup cepat untuk menghindar.

Lyria merapal mantra sihir es, tangannya bergetar saat dia mengarahkan energi ke tanah. "Aric, bantu aku menahan makhluk ini," katanya, keringat mulai mengalir di dahinya.

Aric mengangguk dan berdiri di depan Lyria, melindunginya dari kemungkinan serangan. Energi naga biru membara di tangannya, dan dia menembakkan tembakan bertubi-tubi ke arah makhluk itu, memaksa makhluk itu untuk tetap terfokus pada dirinya. Sementara itu, Lyria menyelesaikan mantranya, dan es tebal menjalar dari tanah, membekukan kaki makhluk itu.

"Sekarang, Kael!" teriak Lyria.

Kael memanfaatkan momen itu, melompat tinggi ke udara dan menghunjamkan pedangnya ke punggung makhluk itu. Makhluk tersebut mengerang, darah hitam mengalir deras dari luka besar yang Kael buat. Tapi meski terluka parah, makhluk itu tetap berdiri, kemarahan di matanya semakin membara.

"Dia masih kuat," kata Kael, melompat mundur. "Apa makhluk ini tidak punya kelemahan?"

Aric mulai panik. Dia merasakan energi di tubuhnya mulai menipis setelah menggunakan banyak sihir. "Aku... aku akan mencoba sesuatu," katanya, mengangkat kedua tangannya. Ia mengingat ajaran ayahnya, tentang bagaimana kekuatan sebenarnya datang dari dalam, bukan dari kehancuran.

Dia menutup matanya dan membiarkan energinya mengalir perlahan, tidak hanya memikirkan api atau kekuatan naga, tetapi memikirkan teman-temannya, semua orang yang ia sayangi. Energi biru di tangannya berubah, menjadi lebih terang, seperti cahaya matahari yang menembus kabut.

"Aric, apa yang kau lakukan?" tanya Lyria, matanya melebar.

Aric membuka matanya, yang kini bersinar seperti bintang. "Aku akan mencoba sesuatu yang baru." Dia melangkah maju, memusatkan energi yang bersih dan penuh harapan ke arah makhluk itu. Cahaya biru yang membara berubah menjadi semburan cahaya murni yang menyelimuti makhluk tersebut.

Makhluk itu menjerit, tubuhnya mulai meleleh dalam cahaya itu, hingga akhirnya lenyap, hanya meninggalkan sisa-sisa bayangan yang bertebaran. Hutan yang semula penuh kegelapan mulai cerah kembali, cahaya matahari menembus perlahan, menghapus bayangan.

Kael terengah-engah, tertegun melihat apa yang Aric lakukan. "Kau... kau melakukannya. Apa yang baru saja terjadi?"

Aric menurunkan tangannya, tubuhnya gemetar karena kelelahan. "Aku tidak tahu pasti," jawabnya dengan napas terputus-putus. "Tapi aku rasa aku mulai memahami bahwa kekuatan itu tidak hanya berasal dari amarah, tetapi juga dari keinginan untuk melindungi."

Lyria menatap Aric dengan kagum, lalu tersenyum lemah. "Kau benar-benar luar biasa, Aric."

Mereka bertiga saling memandang, merasa kelegaan besar setelah pertarungan sengit itu. Tapi mereka tahu, perjalanan mereka belum berakhir. Hutan ini masih menyimpan rahasia yang belum terungkap, dan mereka harus terus maju, bersama, dengan kekuatan yang saling melengkapi.

"Mari kita lanjutkan," kata Kael, mencoba memulihkan semangat mereka. "Petualangan kita belum selesai."

Mereka melangkah maju, dengan cahaya baru dalam hati mereka, siap menghadapi apa pun yang akan datang.

Terpopuler

Comments

eedan

eedan

mantap jayaa

2024-11-11

0

eedan

eedan

mantaap Thor..

2024-11-11

0

lihat semua
Episodes
1 Bab1: mimpi 3 sahabat
2 Bab 2: Perjalanan ke Akademi
3 Bab 3: Pintu Menuju Masa Depan
4 Berikut adalah Bab 4: Ujian Pertama
5 Bab 5: Bayangan di Hutan
6 Bab 6: Pertemuan Tak Terduga
7 Bab 7: Bayangan Masa Lalu
8 Bab 8: Rahasia yang Terungkap
9 Bab 9: Memori yang Terbangun
10 Bab 10: Pintu ke Masa Lalu
11 Bab 11: Warisan Perang yang Terlupakan
12 Bab 12: kebenaran yang menghancurkan
13 Bab 13: Bayangan Pengkhianatan
14 Bab 14: Kebangkitan di Tengah Kekacauan
15 Bab 15: Rahasia Nyra Terungkap
16 Bab 16: Hutan kegelapan
17 Bab 17: Pertarungan dengan Kegelapan
18 Bab 18: Rahasia yang Terungkap
19 Bab 19: Bayangan Masa Lalu
20 Bab 20: Hati yang Terbelah
21 Bab 21: Pertarungan di Ambang Kegelapan
22 Bab 22: Api dan bayangan
23 Bab 23: Kebenaran yang Tersembunyi
24 Bab 24: Keputusan Terakhir
25 Bab 25: Bangkit dari Abu
26 Bab 26: Jejak Musuh di Tanah Kawan
27 Bab 27: Sang Penyelamat yang Mencurigakan
28 Bab 28: Misi yang Berawal di Dalam Hati
29 Bab 29: Bisikan dari Kegelapan
30 Bab 30: Menghadapi Kebenaran
31 Bab 31: Perjalanan Kembali
32 Bab 32: Cahaya dalam kegelapan
33 Bab 33: Rahasia dari Masa Lalu
34 Bab 34: Pertempuran yang tak terhindarkan
35 Bab 35: Kepulangan yang Diresap
36 Bab 36: Jejak Keberanian Menuju Kuil Kuno
37 Bab 37: Kebenaran yang Terungkap
38 Bab 38: Pertemuan Tak Terduga
39 Bab 39: Bayangan Masa Lalu
40 Bab 40: Pilihan Aric
41 Bab 41: Ujian di Dalam Kuil
42 Bab 42: Langkah Menuju Takdir
43 Bab 43: Jejak Kekuatan
44 Bab 44: Awal dari Akhir
45 Bab 45: Langkah ke Medan Perang
46 Bab 46: Pertarungan Tak Terelakkan
47 Bab 47: Setelah Badai Berlalu
48 Bab 48: Di Gerbang Kegelapan
49 Bab 49: Kekuatan Baru yang Terbangkitkan
50 Bab 50: Jejak Dendam yang Tertinggal
51 Bab 51: Bisikan Kegelapan
52 Bab 52: Di Antara Cahaya dan Bayangan
53 Bab 53: Cahaya di Tengah Gelapnya Takdir
54 Bab 54: Jejak Langkah di Kota Eldoria
55 Bab 55: Bayangan Masa Lalu yang Kembali
56 Bab 56: Perjalanan ke Kuil Bayangan Naga
57 Bab 57: Kuil Bayangan Naga
58 Bab 58: Ujian Keteguhan Hati
59 Bab 59: Langit Para Dewa
60 Bab 60: Warisan Kegelapan
61 Bab 61: Pilihan yang Berat
62 Bab 62: Pertemuan Tak Terduga
63 Bab 63: Pengkhianatan yang Terungkap
64 Bab 64: Di Balik Bayangan Para Dewa
65 Bab 65: Tanda yang Terungkap
66 Bab 66: Persekutuan yang Tidak Terduga
67 Bab 67: Pertaruhan di Balik Gunung Api
68 Bab 68: Bayang-Bayang Pengkhianatan
69 Bab 69: Pertarungan di Tengah Pengkhianatan
70 Bab 70: Jejak Api di Bawah Langit Malam
71 Bab 71: Kebangkitan di Tengah Abu
72 Bab 72: Keputusan yang Membebaskan
73 Bab 73: Jalan Menuju Kebebasan
74 Bab 74: Ujian di Gerbang Veyndor
75 Bab 75: Pertarungan di Kuil Langit
76 Bab 76: Duel Tak Terelakkan
77 Bab 77: Langkah Menuju Kehancuran
78 Bab 79: Cahaya di Tengah Kegelapan
79 Bab 80: Pertempuran Melawan Dewa Utama
Episodes

Updated 79 Episodes

1
Bab1: mimpi 3 sahabat
2
Bab 2: Perjalanan ke Akademi
3
Bab 3: Pintu Menuju Masa Depan
4
Berikut adalah Bab 4: Ujian Pertama
5
Bab 5: Bayangan di Hutan
6
Bab 6: Pertemuan Tak Terduga
7
Bab 7: Bayangan Masa Lalu
8
Bab 8: Rahasia yang Terungkap
9
Bab 9: Memori yang Terbangun
10
Bab 10: Pintu ke Masa Lalu
11
Bab 11: Warisan Perang yang Terlupakan
12
Bab 12: kebenaran yang menghancurkan
13
Bab 13: Bayangan Pengkhianatan
14
Bab 14: Kebangkitan di Tengah Kekacauan
15
Bab 15: Rahasia Nyra Terungkap
16
Bab 16: Hutan kegelapan
17
Bab 17: Pertarungan dengan Kegelapan
18
Bab 18: Rahasia yang Terungkap
19
Bab 19: Bayangan Masa Lalu
20
Bab 20: Hati yang Terbelah
21
Bab 21: Pertarungan di Ambang Kegelapan
22
Bab 22: Api dan bayangan
23
Bab 23: Kebenaran yang Tersembunyi
24
Bab 24: Keputusan Terakhir
25
Bab 25: Bangkit dari Abu
26
Bab 26: Jejak Musuh di Tanah Kawan
27
Bab 27: Sang Penyelamat yang Mencurigakan
28
Bab 28: Misi yang Berawal di Dalam Hati
29
Bab 29: Bisikan dari Kegelapan
30
Bab 30: Menghadapi Kebenaran
31
Bab 31: Perjalanan Kembali
32
Bab 32: Cahaya dalam kegelapan
33
Bab 33: Rahasia dari Masa Lalu
34
Bab 34: Pertempuran yang tak terhindarkan
35
Bab 35: Kepulangan yang Diresap
36
Bab 36: Jejak Keberanian Menuju Kuil Kuno
37
Bab 37: Kebenaran yang Terungkap
38
Bab 38: Pertemuan Tak Terduga
39
Bab 39: Bayangan Masa Lalu
40
Bab 40: Pilihan Aric
41
Bab 41: Ujian di Dalam Kuil
42
Bab 42: Langkah Menuju Takdir
43
Bab 43: Jejak Kekuatan
44
Bab 44: Awal dari Akhir
45
Bab 45: Langkah ke Medan Perang
46
Bab 46: Pertarungan Tak Terelakkan
47
Bab 47: Setelah Badai Berlalu
48
Bab 48: Di Gerbang Kegelapan
49
Bab 49: Kekuatan Baru yang Terbangkitkan
50
Bab 50: Jejak Dendam yang Tertinggal
51
Bab 51: Bisikan Kegelapan
52
Bab 52: Di Antara Cahaya dan Bayangan
53
Bab 53: Cahaya di Tengah Gelapnya Takdir
54
Bab 54: Jejak Langkah di Kota Eldoria
55
Bab 55: Bayangan Masa Lalu yang Kembali
56
Bab 56: Perjalanan ke Kuil Bayangan Naga
57
Bab 57: Kuil Bayangan Naga
58
Bab 58: Ujian Keteguhan Hati
59
Bab 59: Langit Para Dewa
60
Bab 60: Warisan Kegelapan
61
Bab 61: Pilihan yang Berat
62
Bab 62: Pertemuan Tak Terduga
63
Bab 63: Pengkhianatan yang Terungkap
64
Bab 64: Di Balik Bayangan Para Dewa
65
Bab 65: Tanda yang Terungkap
66
Bab 66: Persekutuan yang Tidak Terduga
67
Bab 67: Pertaruhan di Balik Gunung Api
68
Bab 68: Bayang-Bayang Pengkhianatan
69
Bab 69: Pertarungan di Tengah Pengkhianatan
70
Bab 70: Jejak Api di Bawah Langit Malam
71
Bab 71: Kebangkitan di Tengah Abu
72
Bab 72: Keputusan yang Membebaskan
73
Bab 73: Jalan Menuju Kebebasan
74
Bab 74: Ujian di Gerbang Veyndor
75
Bab 75: Pertarungan di Kuil Langit
76
Bab 76: Duel Tak Terelakkan
77
Bab 77: Langkah Menuju Kehancuran
78
Bab 79: Cahaya di Tengah Kegelapan
79
Bab 80: Pertempuran Melawan Dewa Utama

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!