Keputusan #PART 18

Farrel menatap adik kecilnya ini dengan pandangan bingung. Sedari tadi yang Freya lakukan hanyalah menangis dan menangis. Farrel tidak tahu cara menenangkannya,pasalnya diantara semua keluarga Abrisam ini,ia lah satu-satu nya pria yang sangat payah dalam hal wanita.

"Kakak,"rengek Freya kepada kakak tertuanya ini.

Farrel membawa Freya kedalam pelukannya. Saat ini, yang bisa ia lakukan hanyalah mengusap puncak kepala Freya dan menciumnya. Sangat payah bukan?

"Kak,aku laper."

Farrel melepaskan pelukan adiknya itu,ia lalu mengisyaratkan Freya agar pergi mengikutinya. Tentu saja Freya tidak paham akan hal itu. Yang saat ini ia bisa lakukan hanyalah berdiam diri sembari menatap kakak tertuanya itu dengan pandangan bingung. Farrel yang paham akan hal itu,ia menepuk jidatnya pelan. Sungguh,adiknya ini sangat tidak peka akan kode yang diberikannya.

"Dek,katanya mau makan. Tapi pas kakak pergi,kamu malah diem. Gimana sih kamu,"omel Farrel kesal.

"Aku gak mau beli,aku maunya kakak yang masak makanan buat aku,"ucap Freya, yang sukses membuat Farrel membulatkan matanya kaget.

Farrel melepas sweater yang dipakainya itu. Mendengar ucapan adiknya tadi,membuat tubuhnya menjadi panas seketika. Farrel kemudian duduk disamping adiknya itu,ia mengecup kedua pipi Freya. "Kamu bercanda,kan?"tanyanya.

Freya menggeleng seraya tersenyum manis kearah kakak tertuanya itu. Sementara Farrel? Pria itu menatap adiknya dengan tatapan yang sulit untuk diartikan. Farrel tahu jika adik kecilnya itu mengetahui jika ia sangat tidak pandai dalam hal memasak. Lantas mengapa Freya menyuruhnya untuk memasak kali ini? Ah,Farrel benar-benar frustasi dengan tingkah laku ajaib adiknya ini.

"Mau makan apa?"tanya Farrel.

"Beef Bourguignon."

Makanan khas Prancis. Farrel tersenyum mendengar permintaan makanan adik kecilnya itu. Memasak mie saja ia tidak bisa,bagaimana memasak Beef? Sungguh,adiknya ini benar-benar keterlaluan. Jika bukan adik kandung,ingin rasanya Farrel mendorong Freya hingga jatuh kejurang dan mengucapkan selamat tinggal yang terakhir kalinya.

"Beli aja,ya. Soalnya Kakak gak bisa masak,ntar kalo kamu keracunan kakak juga yang repot,dek!"tegur nya.

Freya mengerucutkan bibirnya sebal. Sungguh,kakak tertuanya ini sangatlah tidak menyenangkan,Farrel memanglah tidak seperti Azri,yang selalu menuruti semua keinginan adik kecilnya itu. Mungkin saja Farrel bisa memenuhi semua permintaan Freya,akan tetapi hal itu akan terjadi jika Freya memintanya untuk membelikan mobil sport keluaran terbaru saja. Diluar dari keinginan itu,Farrel lebih baik menyerah saja. Farrel itu sangat aneh,bukan?

"Freya maunya kakak yang masak. Please! Mau dong,kak. Freya udah laper banget ini,"rengeknya sembari mengayun-ayunkan lengan kekar milik Farrel.

Farrel menghembuskan nafasnya pasrah. Jika sudah seperti ini,ia lebih baik mengalah saja. Farrel melepaskan pegangan tangan adik kecilnya itu,ia lalu berjalan kearah dapur untuk memasak makanan sesuai yang diminta.

Freya yang melihat hal itu,ia tersenyum manis. Tapi sedetik kemudian,senyumannya itu luntur,karena ia melihat seorang pria tampan yang dikenalinya sedang berjalan kearahnya bersama kakak ketiganya.

"Kak Farrel mana,dek?"tanya Rezvan heran.

"lagi masak makanan buat aku,"jawab Freya dengan pandangan yang masih terfokus kearah seorang pria----- Kelvin----yang ada disebelah Rezvan.

Rezvan yang mendengar hal itu,ia membulatkan matanya tak percaya. Dengan segera,ia langsung saja berjalan kearah dapur dengan langkah yang terburu-buru. Bisa-bisa hancur dapur rumahnya jika Farrel yang memasak.

Sepeninggalan Rezvan, Kelvin mendekati calon pacarnya itu,ia mengusap puncak kepala Freya dengan sayang. "Kamu yang nyuruh kak Farrel buat masakin makanan buat kamu?"tanyanya kepada calon pacarnya itu.

Freya menganggukkan kepalanya lucu.

Kelvin tertawa kecil melihatnya. Calon pacarnya ini benar-benar sangat menggemaskan. "Lain kali,kalo kamu laper,hubungin aja aku. Jangan ngerepotin kakak kamu,kasian. Udah tau dia gak bisa masak,malah kamu suruh,"tegur Kelvin.

Freya mengerucutkan bibirnya lucu. Tidak mendapatkan makanan,ia malah mendapatkan omelan. Benar-benar menyebalkan. Kelvin yang merasa calon pacarnya itu sedang kesal,ia membawa Freya kedalam pelukannya. "Mau beli makanan gak?"tanya Kelvin yang dibalas anggukan kepala oleh Freya.

"Ganti bajunya dulu,gih!"

Freya memeriksa kembali pakaian yang dipakainya saat ini. Bagus, pikirnya. Kemudian,ia menatap Kelvin dengan tatapan herannya. Ia bertanya-tanya,apa yang salah dengan pakaiannya saat ini?

"Pakaian kamu terlalu terbuka. Aku paling gak suka kalo tubuh mulus kamu diliat sama banyak orang. Ganti dulu,gih. Ntar,baru kita berangkat,"titah Kelvin.

"Tapi ini gak terbuka sama sekali,kak!"protes Freya kesal.

Kelvin mengusap puncak kepala calon pacarnya itu. Ia kemudian menutupi area perut Freya yang terekspose sangat jelas. Ia menatap tajam calon pacarnya itu. "Gak terbuka sama sekali kamu bilang? Oke. Sekarang juga kamu milih untuk ganti pakaian jelek ini,atau kita gak jadi makan,"ancamnya.

Tanpa berlama-lama lagi,Freya langsung saja pergi kearah kamarnya untuk mengambil sweater kesayangannya yang diberikan kakak termudanya untuknya. Sesudah itu,ia langsung saja pergi menemui Kelvin yang sedang menonton drama antara Farrel dan Rezvan.

"Kak,ayok!"ajaknya sembari menarik salah satu lengan Kelvin.

"Eh,tunggu. Kamu mau kemana,dek?"tanya Rezvan kepada adik kecilnya itu.

"Beli makanan sama kak Kelvin,kakak mau ikut?"

Rezvan menggelengkan kepalanya singkat. Sementara Farrel? Pria itu menganggukkan kepalanya semangat.

"Lo mau ikut,kak?"tanya Rezvan memastikan.

Farrel mengangguk sebagai jawaban.

Rezvan menatap kakak tertuanya itu dengan tatapan tak percaya. Kakak tertuanya itu memang tak pernah sadar umur. "Kak,mendingan lo jangan ikut dulu deh kali ini,"cegah Rezvan.

"Why?"

"Sadar umur dong,kak. Masa lo mau jalan sama anak kecil kaya adek,"bisik nya tepat di telinga Farrel.

Jika dipikir-pikir kembali,perkataan Rezvan memang ada benarnya juga. Ia kemudian menepuk bahu Kelvin dengan pelan. "Jaga adek gue,jangan sampe dia kenapa-kenapa. Lo tau kan konsekuensinya kalo adek gue sampe terluka?"

"Iya,gue tau." Siapa yang tidak tahu dengan ke-possessivan keluarga Abrisam ini? Mereka semua tak segan-segan menyiksa orang yang telah menyakiti adik kecil mereka. Itulah sebabnya,Kelvin tak berani menyakiti gadis imut disampingnya ini. Ia terlalu takut dengan keganasan seorang Azri dan Farrel.

"Kak,udah yuk berangkat,"ajak Freya kepada Kelvin. Kelvin menganggukkan kepalanya pelan. Ia lalu membawa Freya kearah mobilnya,lalu menaikinya. Kelvin menjalankan mobilnya dengan kecepatan sedang,bisa bahaya jika nanti Azri dan Farrel mengetahui jika adik kecilnya ini dibawa mati secara perlahan oleh Kelvin.

Sesampainya di restaurant favorit Kelvin. Freya dengan segera turun dari mobil mewah itu,lalu ia langsung berlari masuk kearah restaurant tersebut dengan gembira. Kelvin yang melihat hal itu,ia hanya bisa menggeleng-gelengkan kepalanya pusing,membawa Freya itu seperti ia membawa seorang anak kecil yang akan sangat senang jika ia diberi hadiah. Benar-benar sangat lucu.

"Mau pesen makanan apa?"tanyanya sembari mengusap puncak kepala Freya sayang.

"Aku gak tau,kak. Ini terlalu banyak,aku gak bisa milih,"jawabnya bingung.

"Kalo kamu jadi pacar kakak,mau gak?"

Freya tersentak kaget. Kenapa harus tiba-tiba seperti ini? Ia belum siap untuk menjawabnya. Kelvin yang merasa calon pacarnya itu tidak merasa nyaman,tangannya perlahan mengusap puncak kepala Freya. "Kalo bel----"

"Aku mau,kak!"

Kelvin membulatkan matanya tak percaya. Ia menatap gadis imut dihadapannya dengan tatapan berbinar nya. "Kamu gak bohong,kan?"tanyanya memastikan.

Freya menganggukkan kepalanya pelan. "Iya,kak. Freya gak bohong,"jawabnya.

"Apa alasan kamu mau nerima kakak?"

"Karena kata kak Rezvan,kita gak boleh menyia-nyiakan orang yang mencintai kita,"jawab Freya polos.

Imut,batin Kelvin didalam hati. Perlahan,Kelvin pun membawa gadis yang dicintainya itu kedalam pelukan hangatnya. Tak sia-sia perjuangannya selama ini untuk mengejar cinta sang gadis lucu itu. "Rezvan, makasih!"batinnya senang.

See you next part,Babai.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!