Chapter 19

Sambil memainkan ponselnya, Rafa yang sedang duduk dimotor sport-nya menunggu sang kekasih keluar dari fakultasnya. Meskipun cuaca hari ini cukup terik, namun demi sang pujaan hati, itu tak menjadi masalah besar baginya.

"Sayang...." panggilan itu membuat Rafa menengok ke arah gerbang fakultas.

Alita nampak berlari kecil sambil menenteng backpack-nya. Rafa tersenyum, gadis satu ini benar-benar mencuri segala perhatiannya. Bahkan membuatnya enggan berpaling hanya untuk sekedar melirik gadis lain seperti yang ia lakukan dulu.

"Pelan-pelan, kenapa sih lari-lari?" tanya Rafa sambil mengulurkan helm pada Alita.

"Aku laper hehehehe...."

Rafa diam sejenak, mungkin ini adalah kesempatan baginya mengajak Alita untuk menemui Mamanya. Sekali dayung, dua tiga pulau terlampaui. Alita bisa makan dan kenyang, dirinya juga berhasil mempertemukan Alita dengan Mamanya. Dan yang lebih penting, ia bisa menghemat uang sakunya bulan ini. Mantap!

"Mau makan di rumah enggak?" ucapnya sambil tersenyum penuh arti.

"Rumahku? Jauhlah, Yang."

Rafa menggelengkan kepalanya. "Ke rumahku lah. Mamaku pengen ketemu sama kamu."

"Eh? K-kenapa? Kan... dulu udah pernah pas kita baru awal jadian." Alita mulai gelagapan.

"Ya itu kan dulu, Mama udah lupa. Semalem Mama bilang pengen ketemu sama pacar aku yang udah bikin anaknya tobat ini."

Alita terdiam, ia nampak menimbang ajakan Rafa. Terlebih ini dadakan, ia bahkan belum sempat mempersiapkan diri untuk menemui calon mertuanya itu.

"Iiihhh... aku belum siap-siap, Yang. Agak bau asem juga ini tadi bolak-balik ke ruang dosen." kata Alita sembari mencium aroma dari ketiaknya secara bergantian.

"Enggak apa-apa. Mama justru akan lebih seneng kalo kamu tampil apa adanya, kamu tetep cantik kok."

"Hmmm... yaudah deh." jawab Alita yang kemudian mencangklong tasnya dan naik ke motor Rafa.

......................

Begitu motor sport yang dikendarai Rafa memasuki sebuah halaman rumah yang pernah ia kunjungi dulu, degup jantung Alita kian tak berarturan. Telapak tangannya bahkan terasa bahkan karena gugup hingga menyebabkannya berkeringat.

Mengetahui sang kekasih yang sedari tadi diam saja, Rafa tahu jika kini Alita-nya tengah gugup karena akan bertemu dengan mamanya. Sesaat setelah melepaskan helm yang dikenakan Alita, Rafa langsung menggenggam tangan Alita dan mendaratkan sebuah kecupan dikedua punggung tangan gadis itu.

"Santai aja, mama aku enggak akan ngapa-ngapain kamu kok hehehehehehe...."

Alita tersenyum sambil menganggukkan kepalanya, lalu melangkah mengikuti Rafa yang kini menggandengnya berjalan masuk ke dalam rumah.

Suara sapaan Rafa mengalihkan pandangan mama Salma dan Eowyn yang sedang menyiapkan makan siang. Rafa baru saja datang dengan menggandeng Alita yang nampak malu-malu itu.

"Widiiihhh... di dalem rumah aja pake acara digandeng, takut ilang ya?" goda Eowyn.

"Wooo... kita mah selalu mesra ya, Yang?" jawab Rafa sambil menoleh ke arah Alita yang tersenyum malu.

"Udah cuci tangan dulu sana, Mama siapin makanannya di meja dulu ya." perintah mama Salma yang dijawab anggukan oleh Rafa dan Alita.

Setelahnya, Alita mendekati mama Salma untuk menyalaminya.

"Maaf ya, Rafa jadi maksa kamu kesini, Tante cuma pengen ketemu dan ngobrol sama kamu."

"Enggak dipaksa kok, Tante. Kebetulan emang hari ini cuma sampai jam sebelas doang, jadi bisa main kesini."

"Ayo duduk, kita makan siang dulu." mama Salma menggiring tubuh Alita untuk duduk. "Eowyn, udahan makan puddingnya. Kita harus makan siang sekarang."

Alita nampak sedikit canggung, ini adalah pertama kalinya ia makan bersama keluarga Rafa, meskipun hanya bersama Mamanya dan Eowyn. Sebelumnya, ia hanya mampir sebentar untuk menunggui Rafa yang akan berganti pakaian.

"Kamu mau semur ayam?" tanya mama Salma pada Alita dan dijawab dengan anggukan.

"Dari kecil Rafa seneng banget sama semur ayam. Kalo Tante masak ini, kadang dia suka gadoin." imbuhnya sambil meletakkan daging ayam di piring Alita.

"Ini ada sayur kesukaanmu, Yang. Tau aja nih Mama kalo Alita suka tumis kacang panjang." ucap Rafa sambil menyendok sayur tersebut ke piringnya.

"Emangnya Mama peramal? Tadi asal aja Mama sama bi Yati nyiapinnya. Tapi karena sekarang udah tau kalo Alita suka tumis kacang, besok kalo kita makan bareng lagi Tante masakin deh ya."

"Hehehehe... iya Tante, terima kasih."

"Enggak usah canggung, Lit. Anggap aja kayak makan sama keluarga lo sendiri. Tapi ya makanannya gini ya, seadanya. Cuma masakan rumahan biasa." ucap Eowyn sambil tersenyum ke arah Alita.

"Iya Kak, aku malah seneng kok. Di rumah aku masakannya juga masakan rumahan, karena Papa enggak mau makan kalo menunya aneh-aneh."

"Rafa pernah main ke rumah kamu?" tanya Salma.

"Eee... kalo yang main sampai masuk rumah terus makan bareng gini belum pernah, Tante. Cuma kalo anter jemput ke rumah ya sering." Alita menjawab dengan terbata-bata.

Salma segera melemparkan tatapan tajam ke arah Rafa yang asik menikmati makan siangnya.

"Main, Fa! Kalo kamu bilang beneran serius sama Alita, kamu itu harus kenal keluarganya juga. Kamu tuh bukan tukang ojek yang cuma anter jemput Alita sampai depan rumah doang, enggak sopan itu namanya!" omel mama Salma.

"Iya, Ma. Nanti Rafa main deh ke rumah Alita." Rafa tersenyum imut untuk meredakan omelan Mamanya.

"Udah, Ma. kita makan dulu aja, kasian tuh Alita kelaperan." kata Eowyn sambil mengusap punggung tangan Mamanya.

Mama Salma mengangguk. "Maaf ya, Alita. Rafa emang gitu, harus diomelin dulu baru paham. Nanti Tante juga minta nomer hape kamu ya, biar kalo ada apa-apa kamu bisa lapor ke Tante."

Alita mengangguk dan tersenyum. Sedangkan Eowyn terlihat tersenyum puas sambil mencibir Rafa yang masih ternganga dengan ucapan Mamanya barusan.

"Mati lo!" ucap Eowyn tanpa bersuara.

......................

Selesai makan siang, mama Salma mengajak Alita untuk mengobrol di teras belakang. Rafa tengah mengantar Eowyn ke supermarket dekat rumah untuk berbelanja beberapa barang yang diminta mama Salma.

Meskipun tahu Alita merasa takut karena akan ia tinggal bersama sang mama, tapi Rafa yakin keduanya akan sangat cocok saat mengobrol nanti. Dan benar saja, Alita sangat menyukai mengobrol dengan mama Salma. Apalagi saat membahas tentang tanaman dan bunga, kebetulan Alita sering membantu mamanya mengurus taman kecil di rumahnya.

"Kayaknya bisa nih kapan-kapan tante ajakin kamu pas mau beli bunga. Soalnya Eowyn enggak suka nanem-nanem kayak gini."

"Boleh banget, Tante hehehehe...."

"Terima kasih ya, karena kamu... Rafa jadi berkurang sifat jeleknya." ucap mama Salma yang langsung membuat Alita memasang wajah bingung.

"Kamu tahu kan dulu Rafa itu kayak gimana? Tante sampai pusing gimana caranya biar enggak kebanyakan pacar gitu. Tapi sejak sama kamu, Tante seneng banget karena cuma satu nama yang selalu dia sebut." imbuh mama Salma.

"Aku... juga enggak tahu apa yang bikin Rafa jadi kayak begini, tante. Perasaan kan... mantan-mantannya dia juga cantik-cantik banget."

"Itu kan cuma tampilan fisik, tapi untuk sifat mereka kan pasti mereka semua beda sama kamu. Makanya Rafa nyaman sama kamu. Sebenarnya dulu Rafa itu pemalu, mau main sama anak cewek cuma sama kakaknya dan juga Hanna. Tapi enggak tau gimana ceritanya, sejak SMA dia jadi playboy gitu."

"Ahh, Hanna ya?"

"Kamu kenal Hanna?" tanya mama Salma.

Alita tersenyum sambil mengangguk. "Kenal, Tante. Waktu itu pernah ketemu sekali pas enggak sengaja lewat depan sekolahnya. Kebetulan dulu aku juga sekolah disitu."

"Oiya? Hmm... mungkin pas Rafa balik bawa rendang itu kali ya? Dia sih cuma bilang katanya enggak sengaja lewat situ terus liat Hanna sendirian karena kakaknya enggak bisa jemput." Mama Salma mencoba mengingat-ingat kejadian beberapa waktu lalu itu.

"Naahh, itu mereka udah balik. Ayo kita bikin brownies bareng-bareng, nanti kamu pulang ya untuk dimakan di rumah." mama Salma beranjak dari duduknya yang kemudian diikuti oleh Alita.

Terpopuler

Comments

Tini Supandhi

Tini Supandhi

kenapa koq tetiba diriku pengen semur ayam jg yaaa..🤤

2020-11-11

1

lihat semua
Episodes
1 Chapter 1
2 Chapter 2
3 Chapter 3
4 Chapter 4
5 Chapter 5
6 Chapter 6
7 Chapter 7
8 Chapter 8
9 Chapter 9
10 Chapter 10
11 Chapter 11
12 Chapter 12
13 Chapter 13
14 Chapter 14
15 Chapter 15
16 Chapter 16
17 Chapter 17
18 Chapter 18
19 Chapter 19
20 Chapter 20
21 Chapter 21
22 Chapter 22
23 Chapter 23
24 Chapter 24
25 Chapter 25
26 Chapter 26
27 Chapter 27
28 Chapter 28
29 Chapter 29
30 Chapter 30
31 Chapter 31
32 Chapter 32
33 Chapter 33
34 Chapter 34
35 Chapter 35
36 Chapter 36
37 Chapter 37
38 Chapter 38
39 Chapter 39
40 Chapter 40
41 Chapter 41
42 Chapter 42
43 Chapter 43
44 Chapter 44
45 Chapter 45
46 Chapter 46
47 Chapter 47
48 Chapter 48
49 Chapter 49
50 Chapter 50
51 Chapter 51
52 Chapter 52
53 Chapter 53
54 Chapter 54
55 Chapter 55
56 Chapter 56
57 Chapter 57
58 Chapter 58
59 Chapter 59
60 Chapter 60
61 Chapter 61
62 Chapter 62
63 Chapter 63
64 Chapter 64
65 Chapter 65
66 Chapter 66
67 Chapter 67
68 Chapter 68
69 Chapter 69
70 Chapter 70
71 Chapter 71
72 Chapter 72
73 Chapter 73
74 Chapter 74
75 Chapter 75
76 Chapter 76
77 Chapter 77
78 Chapter 78
79 Chapter 79
80 Chapter 80
81 Chapter 81
82 Chapter 82
83 Chapter 83
84 Chapter 84
85 Chapter 85
86 Chapter 86
87 Chapter 87
88 Chapter 88
89 Chapter 89
90 Chapter 90
91 Chapter 91
92 Chapter 92
93 Chapter 93
94 Chapter 94
95 Chapter 95
96 Chapter 96
97 Chapter 97
98 Chapter 98
99 Chapter 99
100 Chapter 100
101 Chapter 101
102 Chapter 102
103 Chapter 103
104 Chapter 104
105 Chapter 105
106 Chapter 106
107 Chapter 107
108 Chapter 108
109 Chapter 109
110 Chapter 110
111 Chapter 111
112 Chapter 112
113 Chapter 113
114 Chapter 114
115 Chapter 115
116 Chapter 116
117 Chapter 117
118 Chapter 118
119 Chapter 119
120 Chapter 120
121 Chapter 121
122 Chapter 122
123 Chapter 123
124 Chapter 124
125 Chapter 125
126 Chapter 126
127 Chapter 127
128 Chapter 128
129 Chapter 129
130 Chapter 130
131 Chapter 131
132 Chapter 132
133 Chapter 133
134 Chapter 134
135 Chapter 135
136 Chapter 136
137 Chapter 137
138 Chapter 138
139 Chapter 139
140 Chapter 140
141 Chapter 141
142 Chapter 142
143 Chapter 143
144 Chapter 144
145 Chapter 145
146 Chapter 146
147 Chapter 147
148 Chapter 148
149 Chapter 149
150 Chapter 150
151 Chapter 151
152 Chapter 152
153 Chapter 153
154 Chapter 154
155 Chapter 155
156 Chapter 156
157 Chapter 157
158 Chapter 158
159 Chapter 159
160 Chapter 160
161 Chapter 161
162 Chapter 162
163 Chapter 163
164 Chapter 164
165 Chapter 165
166 Chapter 166
167 Chapter 167
168 Chapter 168
169 Chapter 169
170 Chapter 170
171 Chapter 171
172 Chapter 172
173 Chapter 173
174 Haiiii....
Episodes

Updated 174 Episodes

1
Chapter 1
2
Chapter 2
3
Chapter 3
4
Chapter 4
5
Chapter 5
6
Chapter 6
7
Chapter 7
8
Chapter 8
9
Chapter 9
10
Chapter 10
11
Chapter 11
12
Chapter 12
13
Chapter 13
14
Chapter 14
15
Chapter 15
16
Chapter 16
17
Chapter 17
18
Chapter 18
19
Chapter 19
20
Chapter 20
21
Chapter 21
22
Chapter 22
23
Chapter 23
24
Chapter 24
25
Chapter 25
26
Chapter 26
27
Chapter 27
28
Chapter 28
29
Chapter 29
30
Chapter 30
31
Chapter 31
32
Chapter 32
33
Chapter 33
34
Chapter 34
35
Chapter 35
36
Chapter 36
37
Chapter 37
38
Chapter 38
39
Chapter 39
40
Chapter 40
41
Chapter 41
42
Chapter 42
43
Chapter 43
44
Chapter 44
45
Chapter 45
46
Chapter 46
47
Chapter 47
48
Chapter 48
49
Chapter 49
50
Chapter 50
51
Chapter 51
52
Chapter 52
53
Chapter 53
54
Chapter 54
55
Chapter 55
56
Chapter 56
57
Chapter 57
58
Chapter 58
59
Chapter 59
60
Chapter 60
61
Chapter 61
62
Chapter 62
63
Chapter 63
64
Chapter 64
65
Chapter 65
66
Chapter 66
67
Chapter 67
68
Chapter 68
69
Chapter 69
70
Chapter 70
71
Chapter 71
72
Chapter 72
73
Chapter 73
74
Chapter 74
75
Chapter 75
76
Chapter 76
77
Chapter 77
78
Chapter 78
79
Chapter 79
80
Chapter 80
81
Chapter 81
82
Chapter 82
83
Chapter 83
84
Chapter 84
85
Chapter 85
86
Chapter 86
87
Chapter 87
88
Chapter 88
89
Chapter 89
90
Chapter 90
91
Chapter 91
92
Chapter 92
93
Chapter 93
94
Chapter 94
95
Chapter 95
96
Chapter 96
97
Chapter 97
98
Chapter 98
99
Chapter 99
100
Chapter 100
101
Chapter 101
102
Chapter 102
103
Chapter 103
104
Chapter 104
105
Chapter 105
106
Chapter 106
107
Chapter 107
108
Chapter 108
109
Chapter 109
110
Chapter 110
111
Chapter 111
112
Chapter 112
113
Chapter 113
114
Chapter 114
115
Chapter 115
116
Chapter 116
117
Chapter 117
118
Chapter 118
119
Chapter 119
120
Chapter 120
121
Chapter 121
122
Chapter 122
123
Chapter 123
124
Chapter 124
125
Chapter 125
126
Chapter 126
127
Chapter 127
128
Chapter 128
129
Chapter 129
130
Chapter 130
131
Chapter 131
132
Chapter 132
133
Chapter 133
134
Chapter 134
135
Chapter 135
136
Chapter 136
137
Chapter 137
138
Chapter 138
139
Chapter 139
140
Chapter 140
141
Chapter 141
142
Chapter 142
143
Chapter 143
144
Chapter 144
145
Chapter 145
146
Chapter 146
147
Chapter 147
148
Chapter 148
149
Chapter 149
150
Chapter 150
151
Chapter 151
152
Chapter 152
153
Chapter 153
154
Chapter 154
155
Chapter 155
156
Chapter 156
157
Chapter 157
158
Chapter 158
159
Chapter 159
160
Chapter 160
161
Chapter 161
162
Chapter 162
163
Chapter 163
164
Chapter 164
165
Chapter 165
166
Chapter 166
167
Chapter 167
168
Chapter 168
169
Chapter 169
170
Chapter 170
171
Chapter 171
172
Chapter 172
173
Chapter 173
174
Haiiii....

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!