Chapter 12

Rafa masih tertidur dengan pulasnya, saat mama Salma masuk ke dalam kamarnya. Mama Salma langsung berjalan menuju jendela dan menyibakkan gordennya, membiarkan cahaya matahari memenuhi kamar Rafa dan membangunkan anak bungsunya itu.

"Jam berapa sih, Ma? Rafa enggak ada kelas pagi hari ini," ucap Rafa dengan suara khas orang bangun tidur.

"Kalo matahari udah cerah gini berarti udah lewat dari jam 6, Rafa. Ayo bangun, jangan males-malesan kayak gini. Kenapa semuanya mirip sama Papa sih? Abis subuh langsung pada tidur lagi," ucapnya sambil duduk di pinggiran ranjang.

Rafa mendudukkan tubuhnya, lalu mencondongkan tubuhnya, menyandarkan kepalanya dibahu mama Salma sambil melingkarkan tangannya pada pinggang mamanya.

"Masih ngantuk, Ma. Rafa boleh ya ijin enggak ikut sarapan bareng, pagi ini aja Ma."

Mama Salma menggelengkan kepalanya. Baginya, sarapan bersama itu wajib hukumnya. "No! Enggak ada alasan untuk kamu enggak ikut sarapan bareng, kecuali kamu lagi sakit. Cepet cuci muka dan gosok gigi, nanti setelah sarapan kamu boleh tidur-tiduran lagi."

Rafa menegakkan tubuhnya. "Abang semalem telpon aku, tengah malem. Abang minta jemput Jumat sore besok di bandara."

"Abang minta jemput kamu?"

Rafa mengangguk. "Iya, katanya kalo Mama yang jemput nanti bikin heboh di bandara."

"Dasar Rayyan! Liat aja ntar kalo ketemu Mama siapa yang bakal lebih heboh." mama Salma menggerutu.

"Masih pagi Mamaku sayang, jangan ngambek kayak gini. Nanti kulit Mama jadi banyak keriputnya," rayu Rafa sambil mengusap pipi Mamanya.

Mama Salma segera menampik tangan Rafa dan memukul punggung tangannya. "Tinggal gesek kartu papa dong, untuk perawatan ngilangin kerutan. Gitu aja kok repot! Kamu tuh kebiasaan ngerayu cewek-cewek!"

"Siapa yang ngerayu sih, Ma. Rafa kan cuma ngasih tahu. Tapi emang bener kan kalo marah-marah cepet bikin keriput?"

"Udah, kamu jangan mengalihkan pembicaraan. Jangan kebanyakan pacaran kalo enggak mau kena hukuman lagi dari Papa."

"Tapi seenggaknya kan nilai Rafa selalu bagus, Ma. IPK Rafa semester lalu aja cumlaude lagi."

"Bukan masalah nilainya, Rafa. Papa sama Mama enggak mau kamu kebiasaan main-main sama anak gadis orang kayak gitu, nanti kalo kebablasan gimana? Entah kamu itu mewarisi gen siapa, perasaan Papa juga dulu enggak playboy kayak kamu."

Rafa tertawa sambil menggelengkan kepalanya. "Enggak, Ma. Mama sama Papa tenang aja, Rafa pacaran enggak aneh-aneh. Cuma jalan sama nonton doang, paling kissing doang Ma"

Dengan gerakan cepat, mama Salma segera menyentil bibir Rafa yang baru saja selesai berbicara itu.

"Awww... sakit, Ma!" pekik Rafa.

"Awas kamu ya kalo macem-macem sama anak orang!" ancam Salma sambil mencubit pipi Rafa. "Buruan cuci muka sama gosok gigi, bau tau!"

"Hehehehe... iya Mamaku yang cantiiiikkkkk."

Mama Salma beranjak dari duduknya dan berjalan menuju pintu kamar, namun sebelum keluar ia kembali berbalik dan mengeluarkan sebuah perintah pada Rafa.

"Pakaian kotornya jangan lupa dimasukin keranjang, Fa. Kasihan bibi kalo harus mungutin."

"Iya mamaaaaaa...."

Namun nampaknya mama Salma belum selesai dengan urusannya dengan Rafa. Anak bungsunya ini harus banyak diberi peringatan agar tidak lupa.

"Jangan lanjut tidur di kamar mandi, kalo masih kebiasaan tidur sambil nongkrong dikloset nanti mama minta ke papa biar diganti WC jongkok aja kamu. Biar kesemutan kalo lanjut tidur di kamar mandi."

Sesaat setelah kalimat ancamannya selesai, mama Salma segera keluar dan menutup pintu kamar Rafa. Dirinya tidak memberi kesempatan bagi Rafa untuk menjawab, karena mama Salma tahu anak bungsunya ini sangat jago jika beradu argumen.

Sebelum menuruti perintah mamanya untuk segera membasuh wajahnya dan menggosok gigi, Rafa terlebih dulu meraih ponselnya. Mengecek pesan masuk dari pujaan hatinya yang biasanya setiap pagi akan selalu mengiriminya sebuah pesan. Pesan yang hanya menanyakan dirinya sudah bangun atau belum.

Hari ini, Rafa dan Alita sama-sama tidak memiliki kelas pagi. Oleh sebab itulah Rafa merasa malas untuk bangun lebih awal. Mencoba mengucek matanya untuk memperjelas pandangannya, Rafa sedikit kebingungan lantaran Alita tak mengiriminya pesan pagi ini.

Buru-buru Rafa menekan kontak Alita dan menelponnya. Menunggu panggilan itu diangkat dengan harap-harap cemas, entah kenapa Rafa tidak terbiasa tanpa pesan Alita yang menyambutnya dipagi hari.

"Halo, sayang. Kamu enggak apa-apa kan?" tanya Rafa dengan cepat begitu panggilan telepon itu diangkat oleh Alita.

"Iyaaaaa... aku baru bangun, sayang. Maaf."

Rafa menghela nafas lega. Tumben sekali Alita bangun jam segini. Padahal biasanya gadis itu akan bangun lebih awal dan memberondongnya dengan banyaknya pesan yang dikirim untuk membangunkannya.

"Kamu bikin aku khawatir aja. Aku barusan bangun dan aku liat enggak ada pesan kamu dihape. Aku kira kamu kenapa-kenapa."

Terdengar suara kekehan diseberang sana. Nampaknya Alita sedang menertawakan Rafa. Alita sungguh tak menyangka jika Rafa bisa selebay ini. Dirinya pun bertanya-tanya, apakah dengan para kekasihnya yang terdahulu Rafa juga bertingkah demikian?

"Lebay kamu ah! Hmmm... aku mau mandi dulu, nanti aku kabarin lagi ya."

"Oke, sayang. Jangan lupa kalo udah cantik kirim fotonya ke aku."

"Berarti sekarang aku enggak cantik dong?"

Rafa tertawa. Meskipun tidak berhadapan langsung dengan Alita, tapi Rafa tahu pasti gadis itu sedang mengerucutkan bibirnya sekarang.

"Cantik dong. Maksudku kalo habis mandi kan udah seger, siapa tau sekarang dipipi kamu masih ada bekas ilerannya kan hahahahaha...."

"Enak aja, aku enggak ileran ya! Kamu tuh!"

"Iyaaaaa... maaf ya, sayang. Yaudah aku tutup dulu telponnya, kalo nanti aku telat ngumpul di meja makan mama bisa ngomel. Bye sayang, love youuuu...."

"Hm, love you!"

Setelah panggilan telepon itu berakhir, Rafa segera beranjak dari tempat tidurnya. Tak lupa memunguti pakaian kotornya yang berserakan di depan almari lalu meletakkannya dikeranjang baju kotor, lalu berbelok menuju kamar mandinya.

Memandangi kloset duduk di kamar mandinya, Rafa tersenyum mengingat mamanya yang hampir setiap pagi mengomelinya masalah ini. Dulu ia sering melanjutkan tidurnya sambil duduk di kloset. Entah sudah berapa kali mamanya sampai menggedor pintu kamar mandi dan mendapati dirinya belum mandi.

Tentu saja hal itu memancing amarah sang mama. Hingga akhirnya sang mama memilih untuk memaksa Rafa mandi dengan pintu yang terbuka, lalu mamanya akan menunggui dirinya mandi dengan duduk ditepi ranjangnya sambil terus mengomel.

Meskipun mamanya tidak dapat melihat dirinya sedang mandi, namun Rafa tetap merasa risih karena harus mandi dengan pintu yang terbuka. Belum lagi ia juga harus buru-buru menyelesaikan mandinya jika ingin omelan mamanya itu segera berhenti. Terkadang Rafa pun juga heran kenapa dirinya berbeda jauh dengan abangnya. Hanya sifatnya saja, kalo soal ganteng dirinya merasa bisa bersaing dengan abangnya.

Terpopuler

Comments

Fatih Asy Syauqie

Fatih Asy Syauqie

Kok gemesin ya si rafa kalau dirumah

2021-01-01

1

Metha Sofia

Metha Sofia

Lanjuuuuttt...jgn lama dong up x

2020-10-10

1

lihat semua
Episodes
1 Chapter 1
2 Chapter 2
3 Chapter 3
4 Chapter 4
5 Chapter 5
6 Chapter 6
7 Chapter 7
8 Chapter 8
9 Chapter 9
10 Chapter 10
11 Chapter 11
12 Chapter 12
13 Chapter 13
14 Chapter 14
15 Chapter 15
16 Chapter 16
17 Chapter 17
18 Chapter 18
19 Chapter 19
20 Chapter 20
21 Chapter 21
22 Chapter 22
23 Chapter 23
24 Chapter 24
25 Chapter 25
26 Chapter 26
27 Chapter 27
28 Chapter 28
29 Chapter 29
30 Chapter 30
31 Chapter 31
32 Chapter 32
33 Chapter 33
34 Chapter 34
35 Chapter 35
36 Chapter 36
37 Chapter 37
38 Chapter 38
39 Chapter 39
40 Chapter 40
41 Chapter 41
42 Chapter 42
43 Chapter 43
44 Chapter 44
45 Chapter 45
46 Chapter 46
47 Chapter 47
48 Chapter 48
49 Chapter 49
50 Chapter 50
51 Chapter 51
52 Chapter 52
53 Chapter 53
54 Chapter 54
55 Chapter 55
56 Chapter 56
57 Chapter 57
58 Chapter 58
59 Chapter 59
60 Chapter 60
61 Chapter 61
62 Chapter 62
63 Chapter 63
64 Chapter 64
65 Chapter 65
66 Chapter 66
67 Chapter 67
68 Chapter 68
69 Chapter 69
70 Chapter 70
71 Chapter 71
72 Chapter 72
73 Chapter 73
74 Chapter 74
75 Chapter 75
76 Chapter 76
77 Chapter 77
78 Chapter 78
79 Chapter 79
80 Chapter 80
81 Chapter 81
82 Chapter 82
83 Chapter 83
84 Chapter 84
85 Chapter 85
86 Chapter 86
87 Chapter 87
88 Chapter 88
89 Chapter 89
90 Chapter 90
91 Chapter 91
92 Chapter 92
93 Chapter 93
94 Chapter 94
95 Chapter 95
96 Chapter 96
97 Chapter 97
98 Chapter 98
99 Chapter 99
100 Chapter 100
101 Chapter 101
102 Chapter 102
103 Chapter 103
104 Chapter 104
105 Chapter 105
106 Chapter 106
107 Chapter 107
108 Chapter 108
109 Chapter 109
110 Chapter 110
111 Chapter 111
112 Chapter 112
113 Chapter 113
114 Chapter 114
115 Chapter 115
116 Chapter 116
117 Chapter 117
118 Chapter 118
119 Chapter 119
120 Chapter 120
121 Chapter 121
122 Chapter 122
123 Chapter 123
124 Chapter 124
125 Chapter 125
126 Chapter 126
127 Chapter 127
128 Chapter 128
129 Chapter 129
130 Chapter 130
131 Chapter 131
132 Chapter 132
133 Chapter 133
134 Chapter 134
135 Chapter 135
136 Chapter 136
137 Chapter 137
138 Chapter 138
139 Chapter 139
140 Chapter 140
141 Chapter 141
142 Chapter 142
143 Chapter 143
144 Chapter 144
145 Chapter 145
146 Chapter 146
147 Chapter 147
148 Chapter 148
149 Chapter 149
150 Chapter 150
151 Chapter 151
152 Chapter 152
153 Chapter 153
154 Chapter 154
155 Chapter 155
156 Chapter 156
157 Chapter 157
158 Chapter 158
159 Chapter 159
160 Chapter 160
161 Chapter 161
162 Chapter 162
163 Chapter 163
164 Chapter 164
165 Chapter 165
166 Chapter 166
167 Chapter 167
168 Chapter 168
169 Chapter 169
170 Chapter 170
171 Chapter 171
172 Chapter 172
173 Chapter 173
174 Haiiii....
Episodes

Updated 174 Episodes

1
Chapter 1
2
Chapter 2
3
Chapter 3
4
Chapter 4
5
Chapter 5
6
Chapter 6
7
Chapter 7
8
Chapter 8
9
Chapter 9
10
Chapter 10
11
Chapter 11
12
Chapter 12
13
Chapter 13
14
Chapter 14
15
Chapter 15
16
Chapter 16
17
Chapter 17
18
Chapter 18
19
Chapter 19
20
Chapter 20
21
Chapter 21
22
Chapter 22
23
Chapter 23
24
Chapter 24
25
Chapter 25
26
Chapter 26
27
Chapter 27
28
Chapter 28
29
Chapter 29
30
Chapter 30
31
Chapter 31
32
Chapter 32
33
Chapter 33
34
Chapter 34
35
Chapter 35
36
Chapter 36
37
Chapter 37
38
Chapter 38
39
Chapter 39
40
Chapter 40
41
Chapter 41
42
Chapter 42
43
Chapter 43
44
Chapter 44
45
Chapter 45
46
Chapter 46
47
Chapter 47
48
Chapter 48
49
Chapter 49
50
Chapter 50
51
Chapter 51
52
Chapter 52
53
Chapter 53
54
Chapter 54
55
Chapter 55
56
Chapter 56
57
Chapter 57
58
Chapter 58
59
Chapter 59
60
Chapter 60
61
Chapter 61
62
Chapter 62
63
Chapter 63
64
Chapter 64
65
Chapter 65
66
Chapter 66
67
Chapter 67
68
Chapter 68
69
Chapter 69
70
Chapter 70
71
Chapter 71
72
Chapter 72
73
Chapter 73
74
Chapter 74
75
Chapter 75
76
Chapter 76
77
Chapter 77
78
Chapter 78
79
Chapter 79
80
Chapter 80
81
Chapter 81
82
Chapter 82
83
Chapter 83
84
Chapter 84
85
Chapter 85
86
Chapter 86
87
Chapter 87
88
Chapter 88
89
Chapter 89
90
Chapter 90
91
Chapter 91
92
Chapter 92
93
Chapter 93
94
Chapter 94
95
Chapter 95
96
Chapter 96
97
Chapter 97
98
Chapter 98
99
Chapter 99
100
Chapter 100
101
Chapter 101
102
Chapter 102
103
Chapter 103
104
Chapter 104
105
Chapter 105
106
Chapter 106
107
Chapter 107
108
Chapter 108
109
Chapter 109
110
Chapter 110
111
Chapter 111
112
Chapter 112
113
Chapter 113
114
Chapter 114
115
Chapter 115
116
Chapter 116
117
Chapter 117
118
Chapter 118
119
Chapter 119
120
Chapter 120
121
Chapter 121
122
Chapter 122
123
Chapter 123
124
Chapter 124
125
Chapter 125
126
Chapter 126
127
Chapter 127
128
Chapter 128
129
Chapter 129
130
Chapter 130
131
Chapter 131
132
Chapter 132
133
Chapter 133
134
Chapter 134
135
Chapter 135
136
Chapter 136
137
Chapter 137
138
Chapter 138
139
Chapter 139
140
Chapter 140
141
Chapter 141
142
Chapter 142
143
Chapter 143
144
Chapter 144
145
Chapter 145
146
Chapter 146
147
Chapter 147
148
Chapter 148
149
Chapter 149
150
Chapter 150
151
Chapter 151
152
Chapter 152
153
Chapter 153
154
Chapter 154
155
Chapter 155
156
Chapter 156
157
Chapter 157
158
Chapter 158
159
Chapter 159
160
Chapter 160
161
Chapter 161
162
Chapter 162
163
Chapter 163
164
Chapter 164
165
Chapter 165
166
Chapter 166
167
Chapter 167
168
Chapter 168
169
Chapter 169
170
Chapter 170
171
Chapter 171
172
Chapter 172
173
Chapter 173
174
Haiiii....

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!