Chapter 10

Rafa dan Alita memutuskan untuk memakan es krim yang mereka beli tadi di dalam mobil. Hanya membeli es krim berwadah besar, keduanya memutuskan untuk memakan es krim bersama. Dengan menggunakan sendok makan yang selalu Alita bawa, keduanya bergantian menyendok dan menyuap es krim itu ke dalam mulut mereka.

"Setelah ini mau kemana lagi?" tanya Rafa setelah menyuap es krim itu ke dalam mulutnya.

"Hmm... pulang. Tapi... sebelum pulang aku mau mampir di fotokopian depan sekolah tadi ya."

Rafa mengangguk, lalu menggelengkan kepalanya saat Alita kembali menyodorkan sendok itu padanya. "Udah, kamu aja yang ngabisin."

Alita tersenyum, lalu menuruti perkataan Rafa untuk menghabiskan es krim itu. Setelah menunggu beberapa saat, akhirnya Rafa tak bisa untuk menahan diri juga. Mengubah posisinya untuk menghadap ke arah Alita, Rafa mengusapkan ibu jarinya ke sudut bibir Alita.

Alita tersentak, lalu menoleh ke arah Rafa. "Belepotan ya?" tanya Alita dengan terbata.

Rafa menggelengkan kepalanya sambil tersenyum manis ke arah Alita. "Aku cuma penasaran aja. Dari tadi kita bergantian pakai sendok yang sama, ada yang bilang itu termasuk ciuman secara tidak langsung. Jadi... aku ingin merasakan ciuman denganmu secara langsung."

Belum sempat Alita menenangkan dirinya atas perkataan Rafa, dirinya kembali dikejutkan dengan bibir Rafa yang telah menempel dibibirnya. Membungkamnya dan memagutnya dengan lembut, membuat Alita hanya mampu memejamkan matanya dan meremas wadah es krim yang masih ia pegang.

Rafa melepaskan pagutannya selama beberapa saat, lalu memandangi wajah Alita yang nampak memerah itu dalam jarak dekat. "Enggak akan ada yang bisa lihat kita dari luar, kamu tenang aja." ucap Rafa sebelum akhirnya kembali memagut bibir Alita.

***

Setelah mengakhiri ciuman pertama mereka yang berlangsung cukup lama, kini Rafa dan Alita tengah dalam perjalanan menuju tempat fotokopi yang dimaksud Alita. Rafa menyipitkan matanya, mengamati seseorang yang tengah duduk di depan tempat fotokopi tersebut. Seseorang dengan seragam SMP dan rambut panjangnya yang dikucir ekor kuda.

"Hanna?" seru Rafa saat baru saja keluar dari mobilnya.

Yang dipanggil mendongakkan kepalanya dan menoleh ke arah Rafa. "Kak Rafa?"

"Ngapain lo disini?" Rafa mendekat ke arah Hanna tanpa menyadari jika Alita memperhatikan interaksi keduanya dengan kebingungan.

"Nungguin kak Wildan jemput, udah setengah jam lebih ehh... taunya enggak bisa jemput. Jadi paling nungguin ayah aja pulang kerja." jelas Hanna dengan raut wajah sedih.

Alita mendekat, dan membuat Rafa menoleh kearahnya. "Oh, kenalin sayang, ini Hanna. Dia anak temennya mama, kebetulan keluarga kami deket jadinya kami saling kenal."

"Hai, aku Alita." Alita menyodorkan tangannya ke arah Hanna dengan tersenyum ramah, yang kemudian disambut Hanna.

"Aku Hanna. kak."

"Kamu sekolah disini?" tanya Alita yang diangguki oleh Hanna. "Sama dong, dulu aku juga sekolah disini."

"Emang om Taufik pulang kerja jam berapa? Kalo masih lama, lo balik bareng gue aja. Ntar gue anterin ke rumah. Daripada lo nunggu disini sendirian ntar diculik orang aja." kata Rafa sambil duduk di sebelah Hanna.

"Iya, balik bareng kita aja. Tapi, aku fotokopi bentar ya hehehehe...."

"Enggak usah, ntar ngerepotin kak Rafa. Mau pacaran malah keganggu harus nganterin aku juga."

'Udah, biar Rafa yang anterin kamu. Tunggu bentar ya."

Alita segera masuk ke dalam tempat fotokopi, sementara Rafa merogoh saku celananya untuk mengambil ponselnya dan menelpon om Taufik, memberitahu jika ia yang akan mengantar Hanna pulang ke rumah.

"Santai Om, kasian tau anaknya. Udah mau mewek aja tadi pas ketemu Rafa." goda Rafa yang kemudian mendapat pukulan dilengannya dari Hanna.

"Siap, Om. Om Taufik chat Hanna aja nih biar enggak nangis lagi hehehehe...."

Setelah memutuskan panggilan teleponnya, Rafa menoleh ke arah Hanna yang mungkin sedang membalas chat dari ayahnya itu.

"Wildan sering nelantarin lo kayak gini?"

Hanna mendongak menatap Rafa, masih dengan tatapan sedihnya. "Ya sejak kak Wildan masuk kuliah."

"Lagian ngapain sih lo sekolah jauh disini. Coba kalo di sekolah gue sama Wildan dulu, si Wildan enggak bakal males jemput lo sekolah."

"Hanna yang sekolah, kenapa kak Rafa yang rempong?"

"Ehh? Gue bukannya rempong, bocah! Gue cuma ngasih tau, ini tuh kejauhan banget, Han. Kan banyak juga sekolah yang deket rumah lo."

"Tapi kan Hanna maunya disini, lagian kan ini sekolah favorit, kak."

"Iya juga sih." Rafa mengiyakan sambil menggaruk kepalanya yang tak terasa gatal itu.

Alita berjalan keluar dan menghampiri Rafa dan juga Hanna. "Kita pulang sekarang?" tanya Alita yang kemudian mendapat anggukkan kepala dari Rafa.

"Kamu anterin aku dulu aja, sayang. Dari sini kan lebih deket kalo ke rumahku, jadi setelahnya baru kamu anterin Hanna sekalian pulang."

"Ehh.. enggak usah, kak. Aku nungguin ayah aja."

"Yeee... bocah bandel amat. Gue udah telpon om Taufik juga. Ayo, cepetan masuk mobil." Rafa beranjak dari duduknya dan menepuk pundak Hanna.

Hanna mengikuti perintah Rafa, lalu ketiganya masuk ke dalam mobil.

Selama perjalanan ke rumah Alita, hanya Alita dan Hanna yang asik membicarakan guru-guru serta makanan yang ada di kantin sekolah mereka. Seakan mereka lupa jika di dalam mobil itu juga ada Rafa yang sama sekali tidak mengerti obrolan mereka bahkan terkesan diabaikan oleh keduanya.

Hingga mobil yang dikemudikan oleh Rafa berhenti di depan pagar rumah Alita yang menjulang tinggi itu, barulah Alita dan Hanna mengakhiri percakapan mereka.

"Next time kita sambung ceritanya lagi ya, Han, kalo kita ketemu." ucap Alita sambil menoleh ke arah bangku belakang. Hanna tersenyum sambil menganggukkan kepalanya.

"Hati-hati nyetirnya, jangan lupa kabarin kalo udah sampai di rumah." kini Alita berganti menatap Rafa yang sedari tadi menatapnya.

"Iya, sayang." jawab Rafa sambil mengusap rambut Alita dengan lembut. Alita melambaikan tangannya kepada Rafa dan Hanna sebelum akhirnya turun dan masuk ke dalam halaman rumah, dimana satpam rumahnya telah membukakan pintu gerbang itu untuknya.

Rafa menoleh ke arah Hanna dibangku belakang, gadis itu nampak asik menatap ponselnya dengan sesekali tersungging senyum simpul dibibirnya.

"Han."

"Ya?" Hanna mendongakkan kepalanya menatap Rafa.

Rafa menepuk bangku penumpang di sebelahnya. "Pindah depan sini loh, gue bukan sopir lo ya."

Menyadari kesalahannya, Hanna tersenyum canggung dan segera meraih tasnya. Lalu turun dari mobil dan berpindah duduk di sebelah Rafa.

"Maaf ya, kak. Hanna enggak ngeh hehehehe...."

"Gue jitak juga nih." Rafa menjitak kepala Hanna, cukup keras hingga menyebabkan gadis itu mengaduh dan membalas memukul Rafa.

Tak lama mobil yang dikemudikan Rafa pun melaju, meninggalkan rumah Alita dan melanjutkan perjalanan untuk mengantarkan Hanna pulang. Sebelum akhirnya Rafa pulang ke rumah orangtuanya.

Terpopuler

Comments

Metha Sofia

Metha Sofia

jgn lama2 dooonk up x....

2020-10-03

3

Tini Supandhi

Tini Supandhi

aroma..aromaa ini...sok atuh mangga dilanjutkeun..

2020-10-02

2

༄༅⃟𝐐 ˙⁠❥YanG💋 👉🏻H14T

༄༅⃟𝐐 ˙⁠❥YanG💋 👉🏻H14T

kadang aku pengen komen tp aku gak tau mau komen gimna... mau bilang apa...😆😆 jd lnjut aja deh thor... aku nunggu up slnjutnya... 😉😉

2020-10-01

1

lihat semua
Episodes
1 Chapter 1
2 Chapter 2
3 Chapter 3
4 Chapter 4
5 Chapter 5
6 Chapter 6
7 Chapter 7
8 Chapter 8
9 Chapter 9
10 Chapter 10
11 Chapter 11
12 Chapter 12
13 Chapter 13
14 Chapter 14
15 Chapter 15
16 Chapter 16
17 Chapter 17
18 Chapter 18
19 Chapter 19
20 Chapter 20
21 Chapter 21
22 Chapter 22
23 Chapter 23
24 Chapter 24
25 Chapter 25
26 Chapter 26
27 Chapter 27
28 Chapter 28
29 Chapter 29
30 Chapter 30
31 Chapter 31
32 Chapter 32
33 Chapter 33
34 Chapter 34
35 Chapter 35
36 Chapter 36
37 Chapter 37
38 Chapter 38
39 Chapter 39
40 Chapter 40
41 Chapter 41
42 Chapter 42
43 Chapter 43
44 Chapter 44
45 Chapter 45
46 Chapter 46
47 Chapter 47
48 Chapter 48
49 Chapter 49
50 Chapter 50
51 Chapter 51
52 Chapter 52
53 Chapter 53
54 Chapter 54
55 Chapter 55
56 Chapter 56
57 Chapter 57
58 Chapter 58
59 Chapter 59
60 Chapter 60
61 Chapter 61
62 Chapter 62
63 Chapter 63
64 Chapter 64
65 Chapter 65
66 Chapter 66
67 Chapter 67
68 Chapter 68
69 Chapter 69
70 Chapter 70
71 Chapter 71
72 Chapter 72
73 Chapter 73
74 Chapter 74
75 Chapter 75
76 Chapter 76
77 Chapter 77
78 Chapter 78
79 Chapter 79
80 Chapter 80
81 Chapter 81
82 Chapter 82
83 Chapter 83
84 Chapter 84
85 Chapter 85
86 Chapter 86
87 Chapter 87
88 Chapter 88
89 Chapter 89
90 Chapter 90
91 Chapter 91
92 Chapter 92
93 Chapter 93
94 Chapter 94
95 Chapter 95
96 Chapter 96
97 Chapter 97
98 Chapter 98
99 Chapter 99
100 Chapter 100
101 Chapter 101
102 Chapter 102
103 Chapter 103
104 Chapter 104
105 Chapter 105
106 Chapter 106
107 Chapter 107
108 Chapter 108
109 Chapter 109
110 Chapter 110
111 Chapter 111
112 Chapter 112
113 Chapter 113
114 Chapter 114
115 Chapter 115
116 Chapter 116
117 Chapter 117
118 Chapter 118
119 Chapter 119
120 Chapter 120
121 Chapter 121
122 Chapter 122
123 Chapter 123
124 Chapter 124
125 Chapter 125
126 Chapter 126
127 Chapter 127
128 Chapter 128
129 Chapter 129
130 Chapter 130
131 Chapter 131
132 Chapter 132
133 Chapter 133
134 Chapter 134
135 Chapter 135
136 Chapter 136
137 Chapter 137
138 Chapter 138
139 Chapter 139
140 Chapter 140
141 Chapter 141
142 Chapter 142
143 Chapter 143
144 Chapter 144
145 Chapter 145
146 Chapter 146
147 Chapter 147
148 Chapter 148
149 Chapter 149
150 Chapter 150
151 Chapter 151
152 Chapter 152
153 Chapter 153
154 Chapter 154
155 Chapter 155
156 Chapter 156
157 Chapter 157
158 Chapter 158
159 Chapter 159
160 Chapter 160
161 Chapter 161
162 Chapter 162
163 Chapter 163
164 Chapter 164
165 Chapter 165
166 Chapter 166
167 Chapter 167
168 Chapter 168
169 Chapter 169
170 Chapter 170
171 Chapter 171
172 Chapter 172
173 Chapter 173
174 Haiiii....
Episodes

Updated 174 Episodes

1
Chapter 1
2
Chapter 2
3
Chapter 3
4
Chapter 4
5
Chapter 5
6
Chapter 6
7
Chapter 7
8
Chapter 8
9
Chapter 9
10
Chapter 10
11
Chapter 11
12
Chapter 12
13
Chapter 13
14
Chapter 14
15
Chapter 15
16
Chapter 16
17
Chapter 17
18
Chapter 18
19
Chapter 19
20
Chapter 20
21
Chapter 21
22
Chapter 22
23
Chapter 23
24
Chapter 24
25
Chapter 25
26
Chapter 26
27
Chapter 27
28
Chapter 28
29
Chapter 29
30
Chapter 30
31
Chapter 31
32
Chapter 32
33
Chapter 33
34
Chapter 34
35
Chapter 35
36
Chapter 36
37
Chapter 37
38
Chapter 38
39
Chapter 39
40
Chapter 40
41
Chapter 41
42
Chapter 42
43
Chapter 43
44
Chapter 44
45
Chapter 45
46
Chapter 46
47
Chapter 47
48
Chapter 48
49
Chapter 49
50
Chapter 50
51
Chapter 51
52
Chapter 52
53
Chapter 53
54
Chapter 54
55
Chapter 55
56
Chapter 56
57
Chapter 57
58
Chapter 58
59
Chapter 59
60
Chapter 60
61
Chapter 61
62
Chapter 62
63
Chapter 63
64
Chapter 64
65
Chapter 65
66
Chapter 66
67
Chapter 67
68
Chapter 68
69
Chapter 69
70
Chapter 70
71
Chapter 71
72
Chapter 72
73
Chapter 73
74
Chapter 74
75
Chapter 75
76
Chapter 76
77
Chapter 77
78
Chapter 78
79
Chapter 79
80
Chapter 80
81
Chapter 81
82
Chapter 82
83
Chapter 83
84
Chapter 84
85
Chapter 85
86
Chapter 86
87
Chapter 87
88
Chapter 88
89
Chapter 89
90
Chapter 90
91
Chapter 91
92
Chapter 92
93
Chapter 93
94
Chapter 94
95
Chapter 95
96
Chapter 96
97
Chapter 97
98
Chapter 98
99
Chapter 99
100
Chapter 100
101
Chapter 101
102
Chapter 102
103
Chapter 103
104
Chapter 104
105
Chapter 105
106
Chapter 106
107
Chapter 107
108
Chapter 108
109
Chapter 109
110
Chapter 110
111
Chapter 111
112
Chapter 112
113
Chapter 113
114
Chapter 114
115
Chapter 115
116
Chapter 116
117
Chapter 117
118
Chapter 118
119
Chapter 119
120
Chapter 120
121
Chapter 121
122
Chapter 122
123
Chapter 123
124
Chapter 124
125
Chapter 125
126
Chapter 126
127
Chapter 127
128
Chapter 128
129
Chapter 129
130
Chapter 130
131
Chapter 131
132
Chapter 132
133
Chapter 133
134
Chapter 134
135
Chapter 135
136
Chapter 136
137
Chapter 137
138
Chapter 138
139
Chapter 139
140
Chapter 140
141
Chapter 141
142
Chapter 142
143
Chapter 143
144
Chapter 144
145
Chapter 145
146
Chapter 146
147
Chapter 147
148
Chapter 148
149
Chapter 149
150
Chapter 150
151
Chapter 151
152
Chapter 152
153
Chapter 153
154
Chapter 154
155
Chapter 155
156
Chapter 156
157
Chapter 157
158
Chapter 158
159
Chapter 159
160
Chapter 160
161
Chapter 161
162
Chapter 162
163
Chapter 163
164
Chapter 164
165
Chapter 165
166
Chapter 166
167
Chapter 167
168
Chapter 168
169
Chapter 169
170
Chapter 170
171
Chapter 171
172
Chapter 172
173
Chapter 173
174
Haiiii....

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!