"Sayang, kenapa sih enggak bisa mampir ke mall sebentar? Aku butuh banget beli baju buat acara besok pagi." Jihan merajuk saat Rafa enggan mengantarkannya ke mall untuk membeli baju. Bukan hanya malas karena harus membayar belanjaan Jihan, tapi Rafa memang ingin segera mengakhiri hubungannya.
Terlebih kedekatannya dengan Alita sudah cukup signifikan. Hampir tiap malam keduanya selalu berbincang melalui sambungan telepon selama berjam-jam. Rafa tentu telah terbiasa melakukannya, namun dengan Alita rasanya berbeda. Alita bagai memiliki daya tarik tersendiri bagi Rafa.
"Enggak bisa, mobilnya harus ada di rumah sebelum jam tiga. Ini mobil abang, bukan mobil gue. Emang mau ke mall gue anterin naik motor?" Rafa tetap berkonsentrasi dengan lalu lintas di depannya.
"Enggaklah, panas!" Jihan mencebikkan bibirnya. "Hampir empat bulan kita pacaran, bisa dihitung jari kita perginya berapa kali. Itu pun pas awal-awal pacaran."
"Terus mau kamu gimana?"
"Ya kamu luangin waktulah buat aku. Masa aku punya pacar tapi kemana-mana sendirian?"
"Temen kamu kan banyak, pergi aja sama mereka. Gue kan udah bilang gue sering sibuknya."
"Tapi kamu selalu mentingin keluarga kamu terus. Dikit-dikit mau jemput kakak kamu, mau anter mamalah, ada acara keluargalah. Harusnya kan-"
"Kalo lo emang enggak bisa terima, yaudah enggak usah dilanjutin." Dan pertengkaran itu akhirnya terjadi juga.
Rafa sengaja menepikan mobilnya, instingnya mencium celah jika ini adalah saat yang tepat baginya untuk mengakhiri hubungannya dengan Jihan. Apalagi gadis itu telah berani menyinggung keluarga tercintanya.
"Gue kalo disuruh milih antara elo sama keluarga gue ya tetep aja gue milih keluarga gue tanpa perlu gue mikir." nadanya sengaja dibuat meninggi, Rafa berharap Jihan akan segera mundur dan menyerah.
"Y-ya... kenapa ngomongnya jadi elo-gue sih?" Jihan berucap dengan hati-hati. Sungguh dia merasa menyesal telah memancing amarah Rafa hanya karena keinginannya berbelanja.
"Udahlah, kita putus aja. Gue enggak bisa nerusin hubungan ini lagi karena elo enggak nerima keberadaan keluarga gue." Rafa telah memutuskan, baginya lebih cepat itu lebih baik. Terlebih, ia tak bisa lagi membagi fokusnya pada dua orang wanita. Sekarang prioritasnya hanya ingin berpusat oada Alita.
"Sayang... a-aku minta maaf. Bukannya aku enggak terima sama keberadaan keluarga kamu, tapi... aku cuma ngomong aja kalo aku enggak suka selalu kamu nomer duain."
"Itu sama aja, Jihan. Keluar! Rumah lo enggak jauh lagi dari sini kan? Gue anter sampai sini aja."
"Rafa, lo kok tega sih!" kini Jihan yang meninggikan nada bicaranya.
"Gue enggak akan begini kalo lo enggak nyinggung-nyinggung keluarga gue." Rafa langsung melepas seatbelt yang masih Jihan kenakan, lalu mencondongkan badannya untuk membuka pintu disamping Jihan. "Keluar! Kita udah enggak ada hubungan lagi mulai hari ini." ucap Rafa dengan tegas.
Jihan yang merasa kesal hanya dapat menggertakkan giginya. Setelah mengambil tas dan ponselnya, Jihan pun bersiap turun dari mobil yang dikendarai oleh Rafa sambil mengultimatum mantan kekasihnya itu.
"Lihat aja nanti, kamu pasti akan menyesal dan bakal minta balikan.lagi sama gue!" ucap Jihan dengan nada menggebu-gebu sebelum akhirnya turun dari mobil dan menutup pintu mobil mewah itu dengan kencang.
"Duuhhh... sialan! Mobil abang gue ini, beg*!" gerutu Rafa sebelum kembali menginjak pedal gasnya.
Sudah berulang kali Rafa merasakan bagaimana itu putus cinta, namun hanya hitungan jari dirinya merasa menyesal telah memutuskannya. Itupun tidak berlangsung lama, karena setelahnya Rafa pasti telah mendapat incaran baru untuk dijadikan kekasihnya.
Seperti sekarang, ia bahkan telah mempersiapkan Alita sebagai pengganti Jihan bahkan sebelum ia mengakhiri hubungannya. Tak ada sama sekali penyesalan dalam dirinya karena berakhirnya hubungannya dengan Jihan. Rafa justru merasa bersyukur karena akhirnya dapat terlepas dari Jihan yang terus mencoba memanfaatkannya.
Dering ponsel mengalihkan perhatian Rafa yang saat itu sedang asik bernyanyi sambil menyetir, merayakan berakhirnya hubungannya dengan Jihan. Senyuman itu langsung mengembang seiring diliriknya sebuah nama yang tertera pada layar ponselnya. Alita menelponnya.
Menepikan kembali mobilnya, Rafa hanya ingin fokus mendengarkan dan menikmati suara merdu dari Alita. Ia juga penasaran sebab tidak biasanya Alita menelponnya siang begini.
"Halo, Lit." sapa Rafa saat mengangkat panggilan telepon dari Alita.
"Kamu lagi sibuk?" pertanyaan Alita ini sontak menerbitkan kembali sebuah senyuman dibibir Rafa.
"Enggak, aku baru aja selesai kuliah. Ada apa? Tumben siang-siang telpon?"
"Hmmm... waktu itu, kamu bilang aku harus telpon kamu kan kalo aku butuh teman? Aku lagi di kafe deket rumah sekarang, kafe tempat kita ketemu waktu itu. Kamu masih ingat?"
"Tentulah, kenapa?" Rafa menjawab dengan mantap. Tentu saja Rafa masih ingat, bahkan jalan menuju rumah Alita pun ia sudah hafal meskipun baru sekali mengantarnya saat pulang dari kafe kala itu.
"Kalo... kamu enggak ada acara, bisa enggak datang ke kafe? Kayaknya... aku butuh temen ngobrol."
Senyuman dibibir Rafa semakin melebar saat suara malu-malu Alita tertangkap oleh gendang telinganya. Duh, ingin rasanya ia memeluk Alita karena ternyata gadis itu karena begitu menggemaskan. Tidak seseram yang William katakan padanya.
"Oke, tunggu disana ya. Aku akan segera kesana."
Rafa langsung menginjak kembali pedal gasnya saat panggilan telepon dari Alita berakhir. Kembali menyalakan musik yang tadi volumenya ia kecilkan, sekarang ia bagai orang kerasukan yang bernyanyi begitu kencang didalam mobilnya.
Seperti tak ada kejadian putus hubungan beberapa waktu yang lalu, kini hati Rafa benar-benar sedang berbunga-bunga. Putusnya hubungan dirinya dengan Jihan bahkan seperti tidak terjadi, Rafa bahkan sepertinya sudah lupa dengan kejadian beberapa saat yang lalu saat ia mengusir Jihan untuk keluar dari mobilnya.
Sekarang, fokusnya hanya akan tertuju pada Alita. Gadis berambut sebahu yang sedang ia puja.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 174 Episodes
Comments
bagus rama
wkwkwk...dasar playboy kamvret..
2022-10-01
0
Linasusilawati
udah ketinggalan jauh yaaa... mulai marathon deh bacanya😁😁😁😁
2021-04-06
1
Zuniana
suka thorrr😘😘
2020-08-21
1