Chapter 13

Dan seperti pagi-pagi sebelumnya, kegiatan sarapan bersama yang hukumnya wajib ini berlangsung dengan khidmat. Papa Adit selalu menanyakan kegiatan apa yang akan dilakukan anak-anaknya hari ini. Memang terkesan monoton, tapi papa Adit merasa perlu tahu kegiatan anak-anaknya, karena tidak bisa setiap hari mengawasi mereka. Tak jarang ia juga memberikan nasehat, terlebih kepada Rafa yang sering membuat pusing kepalanya karena laporan dari sang istri.

"Setelah Abang pulang, kamu balik pake motor lagi ya, Fa. Mobil itu punya Abang," ucap papa Adit sembari menikmati sarapannya.

"Terus... Rafa kapan dibeliin mobilnya, Pa?"

"Besok, kalo Mama udah laporan kamu enggak gonta-ganti pacar lagi." papa Adit menjawab dengan tegas dan tatapan yang tajam ke arah Rafa.

Mama Salma dan Eowyn refleks tertawa kecil.

"Diem lo!" seru Rafa pada Eowyn.

"Naahhh, itu juga yang jadi pertimbangan Papa. Selama ini kamu ke Eowyn suka ngomong 'elo-gue', itu berarti kamu enggak ngehargain Eowyn sebagai kakak." tegas Adit.

"Lidahnya udah kebiasa begitu, Pa."

"Kamunya yang salah, jangan nyalahin lidah. Dari kecil juga kamu manggilnya kakak, sejak SMA aja berubah jadi elo-gue. Mama kan udah sering kasih tau." timpal mama Salma.

"Iya Ma... Pa... maaf," Rafa berujar lirih. Untuk situasi seperti ini, ia memang harus mengalah demi keselamatan dirinya dan uang jajannya.

"Papa akan kasih kamu mobil asal kamu berubah. Papa enggak suka liat kamu gonta-ganti pacar gitu, Fa. Papa juga enggak suka kamu kebanyakan nongkrong di luar. Mending kamu bantu Papa di kantor. Kalo kerja kamu bagus, Papa bisa pertimbangkan soal mobil."

Penawaran papa Adit barusan bagaikan angin segar bagi Rafa, bibirnya pun refleks menyunggingkan senyuman yang lebar. Eh tapi, bekerja sebagai apa?

"Ngerjain apa dong, Pa? Rafa kan belum lulus, mana paham soal perusahaan." Rafa menggaruk kepalanya yang sebenarnya tidak terasa gatal.

"Makanya belajar. Kalo kamu enggak mau pusing soal kerjaan, Papa bisa kok tempatin kamu dibagian OB."

"Yaa Allah, Pa. Masa anaknya sendiri dijadiin OB sih!" jawab Rafa dengan wajah yang memelas.

Hal itu sontak membuat mama Salma dan Eowyn terbahak-bahak.

"Kamu juga Eowyn!" Adit menghentikan Eowyn yang masih tertawa. "Kamu juga harus mulai bantu di kantor, Papa enggak akan terima alasan kamu lagi."

"Tapi... sama Zahra ya, Pa." Eowyn memohon pada papanya.

Papa Adit mengangguk. "Tinggal kasih tau Papa kapan kamu dan Zahra siap. Begitu juga dengan kamu Rafa, liburan semester ini wajib hukumnya kamu bantuin Papa. Enggak ada acara liburan semester sama teman-temanmu lagi. Kamu udah harus ngerti gimana caranya cari uang sendiri, karena selama libur semester nanti Papa enggak kasih uang jajan untuk kalian berdua."

Eowyn dan Rafa membelalak mendengar perkataan Adit.

"Pa... masa karena Rafa, aku juga ikut kena imbasnya enggak dapet uang jajan sih?" Eowyn merajuk.

"Laahhh... kok jadi nyalahin gue?" Rafa menaikkan nada bicaranya karena tidak terima menjadi biang kerok.

"Stop! Ini keputusan Papa, kalian kalo enggak diginiin, hidup kalian terlalu enak. Papa enggak mau ngebandingin kalian, tapi seenggaknya kalian bisa mencontoh Rayyan. Sejak mulai kuliah abang kalian itu selalu bantuin Papa kalo libur, hingga akhirnya memutuskan untuk kuliah di luar negeri karena udah tertarik sama pekerjaan ini. Papa sama Mama keras sama kalian biar nantinya kalian terbiasa dengan kondisi yang enggak melulu enak."

Papa Adit menyeka mulutnya dengan lap makan, setelah meminum minumannya ia segera bangkit dari kursi makan dan menghampiri Salma yang duduk di sebelahnya.

"Aku pergi ke kantor dulu, kamu enggak usah anterin aku ke depan. Kasih pengertian aja ke anak-anak ya," ucap Adit lalu mengecup kening Salma.

Setelahnya, Eowyn dan Rafa secara bergantian mencium punggung tangan papanya, lalu kembali duduk untuk melanjutkan sarapannya.

"Maaaaa... masa enggak dapet uang jajan sama sekali sih?" keluh Eowyn.

"Bantuin kita dong, Ma. Mama rayuin ke Papa biar kita tetep dapet uang jajan. Kita bakal bantuin di kantor Papa kok." ucap Rafa yang kembali menampilkan wajah melasnya.

"Itu keputusan Papa, Mama bantuin kalian kasih uang pulsa aja ya." jawab Salma sambil menampilkan senyuman dibibirnya.

"Yaahhh... masa uang pulsa doang sih, Ma." Eowyn memutar duduknya menghadap Rafa. "Gara-gara elo sih sering bikin Papa jengkel, jadi kena semua kan!" ucapnya lalu memukul lengan Rafa.

"Gue lagi yang disalahin." gerutu Rafa.

"Makanya jangan sering ganti-ganti pacar sih! Liat tuh Abang, mantan cuma 1 doang. Laahh elo, baru semester 4 aja jumlah mantan udah lebih dari selusin." Eowyn mengomel, menumpah segala rasa kesalnya pagi ini.

"Sok tau lo, kayak lo ngitungin aja. Gue yang pacaran aja enggak ngeh jumlahnya berapa."

"Mau gue sebutin satu-satu nama mantan lo? Putri, Kalina, Adel, Jihan..."

"Udah, STOP!" mama Salma melerai kedua anaknya dengan suara yang dinaikkan satu tingkat. "Kalian enggak usah saling menyalahkan. Yang penting turutin aja perkataan Papa, jangan ngebantah. Papa cuma pengen ngajarin kalian gimana susahnya cari uang, biar kalian enggak gampang ngabisinnya dan minta lagi."

Rafa dan Eowyn saling beradu pandang, lalu menundukkan kepalanya untuk kembali mendengarkan ceramah dari mamanya itu.

"Mama tau kalian enggak macem-macem di luar, tapi Mama juga pengen kalian belajar tentang kehidupan yang sebenarnya. Terutama kamu Rafa, kamu yang nantinya akan bertanggung jawab atas kehidupan istri dan anak-anakmu." imbuh Salma lalu beranjak dari kursinya dan pergi meninggalkan meja makan.

Eowyn melirik Rafa yang terlihat sudah tidak bernafsu untuk melanjutkan sarapannya.

"Putusin pacar lo yang sekarang. Mumpung masih ada sebulan dapet jatah uang jajan dari Papa, lo harus hemat kalo enggak mau libur semesteran ntar mati gaya karena enggak ada duit."

"Gue sama yang sekarang cocok banget, Kak. Bahkan gue enggak ada pikiran buat mutusin dia sama sekali. Ini pacaran terlama loh, gue udah lima bulan jalan sama dia."

"Ceh, bisa juga lo takluk sama cewek. Siapa dia?"

"Rahasia!"

Eowyn mencebik. "Abang mau nolongin kita enggak ya?"

"Abang mah sebelas dua belas kayak Papa, mana mau dia bantuin kita bagi uang jajan."

"Ya siapa tau kan. Lagian kan Abang kuliah di luar negeri, pasti uang jajannya lebih banyak dari kita kan?"

Rafa tertawa, lalu menoyor kepala Eowyn dengan pelan. Hal itu tentu membuat Eowyn marah dan langsung menoyor balik kepala Rafa.

"Lo enggak tau aja kan Abang kerja part time di Starb*cks. Kalo Papa ngasihnya banyak, ngapain Abang harus capek-capek part time."

"Hah? Abang... kerja part time?" seru Eowyn. Ia sungguh tak percaya jika abangnya bekerja sambilan ditengah rutinitas kuliahnya.

Rafa mengangguk. "Gue denger pas Abang minta ijin ke Papa Mama mau kerja part time, dulu banget pas baru awal mulai kuliah."

"Kenapa Abang enggak cerita ke kita?"

"Ya ngapain kayak gitu diceritain? Apalagi ke elo yang kalo ketemu Abang udah kayak di arena tinju."

Eowyn terdiam, bagaimana bisa ia tidak memiliki sifat seperti Abangnya? Pantas saja jika Abangnya itu selalu menjadi andalan Papanya.

"Tau gitu dari dulu gue ngikut Zahra part time juga ya di kafe, jadi kalo sekarang Papa ngancem enggak kasih uang jajan, gue enggak bingung."

"Halah, kayak lo bisa kerja aja." cibir Rafa.

"Bisalah. Mama ngajarin gue kerjaan rumah aja gue bisa. Apalagi kerja di kafe yang cuma ngelayanin pembeli, bikinin minumannya, ngelap meja atau bahkan cuci piring. Gampang itu mah!"

"Yaudah, lo ikut aja kak Zahra kerja."

"Udah telat! Mulai minggu depan dia udah enggak part time lagi karena mau fokus nyekripsi. Duuhhh... nasib buruk emang lagi berpihak sama kita." Eowyn menyandarkan punggungnya pada sandaran kursi.

"Terus nasib pacar gue gimana, kak? Masa iya harus gue putusin cuma karena enggak dapet uang jajan dari Papa?"

Eowyn kembali menegakkan tubuhnya. "Elo minta pendapat gue?" tanyanya yang mendapat anggukkan kepala dari Rafa.

"Dia seneng ngajakin lo jalan?"

Rafa menggelengkan kepalanya.

"Dia suka minta-minta lo beliin ini itu enggak?"

Rafa kembali menggelengkan kepalanya.

"Yaudah enggak usah putus, seenggaknya cewek lo yang sekarang enggak matre. Bilang aja lo mau bantuin Papa di kantor. Dia pasti ngerti. Lumayan kan kalo kita digaji sama kayak karyawan Papa, bisa dua kali lipat dari uang jajan kita, Fa." kata Eowyn dengan mata yang berbinatr.

"Itu tergantung kita ditempatin dibagian mananya, b*go! Jangan ngarep dapet gaji sama yang jabatannya udah tinggi."

"Sialan lo ngatain gue b*go." Eowyn memukul lengan Rafa.

"UMR-lah seenggaknya, kan lumayan." ucap Rafa sambil menyandarkan kepalanya dimeja. "Syukur-syukur Papa ngasih sesuai dengan uang jajan kita biasanya." imbuhnya.

"Tau ah, gue pusing!" Eowyn beranjak dari kursinya dan meninggalkan Rafa sendirian di meja makan.

Episodes
1 Chapter 1
2 Chapter 2
3 Chapter 3
4 Chapter 4
5 Chapter 5
6 Chapter 6
7 Chapter 7
8 Chapter 8
9 Chapter 9
10 Chapter 10
11 Chapter 11
12 Chapter 12
13 Chapter 13
14 Chapter 14
15 Chapter 15
16 Chapter 16
17 Chapter 17
18 Chapter 18
19 Chapter 19
20 Chapter 20
21 Chapter 21
22 Chapter 22
23 Chapter 23
24 Chapter 24
25 Chapter 25
26 Chapter 26
27 Chapter 27
28 Chapter 28
29 Chapter 29
30 Chapter 30
31 Chapter 31
32 Chapter 32
33 Chapter 33
34 Chapter 34
35 Chapter 35
36 Chapter 36
37 Chapter 37
38 Chapter 38
39 Chapter 39
40 Chapter 40
41 Chapter 41
42 Chapter 42
43 Chapter 43
44 Chapter 44
45 Chapter 45
46 Chapter 46
47 Chapter 47
48 Chapter 48
49 Chapter 49
50 Chapter 50
51 Chapter 51
52 Chapter 52
53 Chapter 53
54 Chapter 54
55 Chapter 55
56 Chapter 56
57 Chapter 57
58 Chapter 58
59 Chapter 59
60 Chapter 60
61 Chapter 61
62 Chapter 62
63 Chapter 63
64 Chapter 64
65 Chapter 65
66 Chapter 66
67 Chapter 67
68 Chapter 68
69 Chapter 69
70 Chapter 70
71 Chapter 71
72 Chapter 72
73 Chapter 73
74 Chapter 74
75 Chapter 75
76 Chapter 76
77 Chapter 77
78 Chapter 78
79 Chapter 79
80 Chapter 80
81 Chapter 81
82 Chapter 82
83 Chapter 83
84 Chapter 84
85 Chapter 85
86 Chapter 86
87 Chapter 87
88 Chapter 88
89 Chapter 89
90 Chapter 90
91 Chapter 91
92 Chapter 92
93 Chapter 93
94 Chapter 94
95 Chapter 95
96 Chapter 96
97 Chapter 97
98 Chapter 98
99 Chapter 99
100 Chapter 100
101 Chapter 101
102 Chapter 102
103 Chapter 103
104 Chapter 104
105 Chapter 105
106 Chapter 106
107 Chapter 107
108 Chapter 108
109 Chapter 109
110 Chapter 110
111 Chapter 111
112 Chapter 112
113 Chapter 113
114 Chapter 114
115 Chapter 115
116 Chapter 116
117 Chapter 117
118 Chapter 118
119 Chapter 119
120 Chapter 120
121 Chapter 121
122 Chapter 122
123 Chapter 123
124 Chapter 124
125 Chapter 125
126 Chapter 126
127 Chapter 127
128 Chapter 128
129 Chapter 129
130 Chapter 130
131 Chapter 131
132 Chapter 132
133 Chapter 133
134 Chapter 134
135 Chapter 135
136 Chapter 136
137 Chapter 137
138 Chapter 138
139 Chapter 139
140 Chapter 140
141 Chapter 141
142 Chapter 142
143 Chapter 143
144 Chapter 144
145 Chapter 145
146 Chapter 146
147 Chapter 147
148 Chapter 148
149 Chapter 149
150 Chapter 150
151 Chapter 151
152 Chapter 152
153 Chapter 153
154 Chapter 154
155 Chapter 155
156 Chapter 156
157 Chapter 157
158 Chapter 158
159 Chapter 159
160 Chapter 160
161 Chapter 161
162 Chapter 162
163 Chapter 163
164 Chapter 164
165 Chapter 165
166 Chapter 166
167 Chapter 167
168 Chapter 168
169 Chapter 169
170 Chapter 170
171 Chapter 171
172 Chapter 172
173 Chapter 173
174 Haiiii....
Episodes

Updated 174 Episodes

1
Chapter 1
2
Chapter 2
3
Chapter 3
4
Chapter 4
5
Chapter 5
6
Chapter 6
7
Chapter 7
8
Chapter 8
9
Chapter 9
10
Chapter 10
11
Chapter 11
12
Chapter 12
13
Chapter 13
14
Chapter 14
15
Chapter 15
16
Chapter 16
17
Chapter 17
18
Chapter 18
19
Chapter 19
20
Chapter 20
21
Chapter 21
22
Chapter 22
23
Chapter 23
24
Chapter 24
25
Chapter 25
26
Chapter 26
27
Chapter 27
28
Chapter 28
29
Chapter 29
30
Chapter 30
31
Chapter 31
32
Chapter 32
33
Chapter 33
34
Chapter 34
35
Chapter 35
36
Chapter 36
37
Chapter 37
38
Chapter 38
39
Chapter 39
40
Chapter 40
41
Chapter 41
42
Chapter 42
43
Chapter 43
44
Chapter 44
45
Chapter 45
46
Chapter 46
47
Chapter 47
48
Chapter 48
49
Chapter 49
50
Chapter 50
51
Chapter 51
52
Chapter 52
53
Chapter 53
54
Chapter 54
55
Chapter 55
56
Chapter 56
57
Chapter 57
58
Chapter 58
59
Chapter 59
60
Chapter 60
61
Chapter 61
62
Chapter 62
63
Chapter 63
64
Chapter 64
65
Chapter 65
66
Chapter 66
67
Chapter 67
68
Chapter 68
69
Chapter 69
70
Chapter 70
71
Chapter 71
72
Chapter 72
73
Chapter 73
74
Chapter 74
75
Chapter 75
76
Chapter 76
77
Chapter 77
78
Chapter 78
79
Chapter 79
80
Chapter 80
81
Chapter 81
82
Chapter 82
83
Chapter 83
84
Chapter 84
85
Chapter 85
86
Chapter 86
87
Chapter 87
88
Chapter 88
89
Chapter 89
90
Chapter 90
91
Chapter 91
92
Chapter 92
93
Chapter 93
94
Chapter 94
95
Chapter 95
96
Chapter 96
97
Chapter 97
98
Chapter 98
99
Chapter 99
100
Chapter 100
101
Chapter 101
102
Chapter 102
103
Chapter 103
104
Chapter 104
105
Chapter 105
106
Chapter 106
107
Chapter 107
108
Chapter 108
109
Chapter 109
110
Chapter 110
111
Chapter 111
112
Chapter 112
113
Chapter 113
114
Chapter 114
115
Chapter 115
116
Chapter 116
117
Chapter 117
118
Chapter 118
119
Chapter 119
120
Chapter 120
121
Chapter 121
122
Chapter 122
123
Chapter 123
124
Chapter 124
125
Chapter 125
126
Chapter 126
127
Chapter 127
128
Chapter 128
129
Chapter 129
130
Chapter 130
131
Chapter 131
132
Chapter 132
133
Chapter 133
134
Chapter 134
135
Chapter 135
136
Chapter 136
137
Chapter 137
138
Chapter 138
139
Chapter 139
140
Chapter 140
141
Chapter 141
142
Chapter 142
143
Chapter 143
144
Chapter 144
145
Chapter 145
146
Chapter 146
147
Chapter 147
148
Chapter 148
149
Chapter 149
150
Chapter 150
151
Chapter 151
152
Chapter 152
153
Chapter 153
154
Chapter 154
155
Chapter 155
156
Chapter 156
157
Chapter 157
158
Chapter 158
159
Chapter 159
160
Chapter 160
161
Chapter 161
162
Chapter 162
163
Chapter 163
164
Chapter 164
165
Chapter 165
166
Chapter 166
167
Chapter 167
168
Chapter 168
169
Chapter 169
170
Chapter 170
171
Chapter 171
172
Chapter 172
173
Chapter 173
174
Haiiii....

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!