Bab 12. Siksaan Batin

Ayuna merasa lega, dia bisa bekerja dengan tenang. Oma dan Opanya tidak lagi membahas tentang perjodohannya. Ia berharap, mereka tidak lagi berniat menjodohkannya dengan pria asing yang belum dikenalinya.

Setelah selesai menuntaskan pekerjaannya yang cukup melelahkan, Ayuna berniat untuk segera pulang. Dia ingin sekali mengajak ibunya keluar untuk sedikit menenangkan pikiran.

"Hari ini aku harus pulang cepet, aku ingin mengajak Mama belanja. Sudah lama aku tidak mengajaknya belanja," gumam Ayuna dengan mengendarai mobilnya menuju rumah.

Setelah jam kerjanya selesai, Ayuna memutuskan untuk segera pulang. Apalagi tanggungannya juga sudah tidak terlalu berat, karena kebanyakan pasiennya sudah pulang karena dinyatakan sehat.

Tiba di depan rumahnya, Ayuna  disambut oleh Mamanya yang tengah menyirami bunga di taman depan.

Ayuna tersenyum getir, menatap iba pada Mamanya yang dijadikan budak oleh omanya yang memiliki sifat keras.

"Mama!"

Ayuna berjalan ke arah Mamanya sembari memanggilnya.

Lidya pun menoleh dan menghapus wajahnya yang berkeringat.

"Yuna! Kamu sudah pulang nak?" tanya Lidya dengan tersenyum.

"Udah Ma. Alhamdulillah, sekarang pasienku sudah banyak yang pulang, karena sudah sehat. Jadi aku ada waktu untuk pulang lebih cepat," jawab Ayuna.

"Oh! Ya Ma, Mama lagi sibuk nggak?" tanya Ayuna.

"Enggak sayang? Mama udah masak buat makan siang. Ini tinggal menyirami bunga yang udah agak layu. Emangnya ada apa sayang?" tanya Lidya dengan menoleh pada Ayuna.

"Em, Yuna ingin mengajak Mama belanja. Kan Mama juga udah lama nggak pernah belanja, bisa kan Ma, kita keluar?" tanya Ayuna.

Lidya pun menganggukkan kepalanya. Sebenarnya dia sudah lama ingin menikmati dunia luar. Tapi sejak kedatangan mertuanya di mantion, semuanya langsung berubah.

Tidak ada lagi kata bersantai ataupun bebas keluar. Bahkan untuk menemui keluarganya sendiri saja tidak diizinkan oleh mertuanya.

"Iya sayang? Mama mau diajak keluar. Tapi apa oma kamu mengizinkan?"

Lidya ragu, mertuanya tidak memberinya izin keluar untuk menemani anaknya berbelanja.

Ayuna menghela nafasnya kasar, mengingat kejahatan yang dilakukan oleh omanya, selalu membuat hatinya terluka karena tidak pernah mendapatkan izin keluar, kecuali bekerja. Bahkan untuk jadwal kerja pun, sudah ditentukan oleh opanya, Alexander.

"Coba Yuna tanya dulu pada oma ya Ma. Semoga aja, oma ngasih izin," jawab Ayuna.

"Iya sayang? Tapi kalau nggak boleh jangan maksa ya? Nanti kamu akan dimarahin," tutur Lidya.

"Iya Ma," jawab Ayuna dengan mengangguk.

"Yaudah kalau begitu, Ayuna masuk ke dalem dulu. Mau pamit sama oma. Semoga aja oma nggak marah dan dikasih izin," ucap Ayuna.

"Iya, Mama juga mau siap-diap dulu. Belum mandi juga," jawab Lidya dengan mematian kran dan menggulung selangnya.

Ayuna bergegas menuju ke rumah, berharap mendapatkan izin dari omanya.

Di ruang tengah, terlihat omanya tengah menonton televisi sambil mengobrol dengan anak perempuannya, Anisa.

"Yuna! Kamu udah pulang?" tanya Anisa.

"Iya Tante, aku udah pulang. Aku kan dapat sift pagi. Jadi siang aku udah bisa pulang.

"Oh!"

Anisa menjawabnya dengan muka jutek.

"Em, oma! Aku minta izin ya?"

Ayuna mendekat pada omanya yang fokus menonton sinetron.

Martha langsung menoleh dengan menatapnya garang.

"Jangan aneh-aneh. Mau minta izin buat apa kamu," ucapnya ketus sedikit membentak Ayuna.

"Aku mau izin buat belanja. Kebetulan kebutuhan bulananku udah habis. Aku nggak sendiri kok, aku ditemani sama Mama," ucap Ayuna merendah dengan menundukkan kepalanya.

"Apa kamu bilang? Belanja sama Mama kamu? Tidak-tidak, oma tidak akan mengizinkan," jawab Martha tegas.

"Tapi oma.... "

"Diam!"

"Kamu nggak pernah kuizinkan buat pergi selain ke rumah sakit. Bahkan aku sangat tidak suka kamu pergi dengan Mama kamu yang kampungan itu. Kamu boleh pergi, tapi ditemani oleh Anisa, bukan Mama kamu," peringat Martha.

Tak terasa air bening itu telah menetes di pipinya. Hatinya hancur berkeping-keping, saat gagal mengajak Mamanya pergi.

Lidya masuk ke dalam dan mendapati Ayuna tengah menangis. Dia ingin bertanya, namun dia sangat takut mendapatkan makian dari mertuanya.

"Ini pasti ukah kamu. Kamu kan, yang membujuk Ayuna untuk diajak belanja. Supaya kamu bisa bersenang-senang di luar dengan berfoya-foya menghabiskan uang Ayuna. Iya kan? Ayo ngaku," bentak Martha menatap tajam pada Lidya.

"Enggak Ma, aku tidak mengajaknya," jawab Lidya.

"Bohong! Kamu sudah berani membantahku, kalau saja aku tidak sayang pada anakku, mungkin aku sudah tendang kamu dari sini," sentaknya lagi.

"Astaghfirullah hal azim, Oma!"

Ayuna langsung beranjak dari tempat duduknya dengan memelot di depan omanya. Hatinya tidak bisa menahan lagi, melihat Mamanya mendapatkan perlakuan buruk dari omanya.

"Oma! Oma boleh marah sama aku, tapi jangan perlakuan orang tuaku seperti ini. Memangnya apa kesalahan orang tuaku, sampai oma tega padanya. Seandainya saja anak oma diperlakukan sama seperti oma memperlakukan Mamaku, apa yang akan oma lakukan. Apa oma terima, saat anaknya dibentak-bentak seperti ini."

Ayuna tidak lagi menghormati omanya. Tidak terima, mendapati Mamanya dibentak oleh mertuanya tanpa ada rasa iba.

"Ayuna! Apa yang kamu lakukan? Kenapa kau membentak omamu. Yang kamu  katakan jelas salah Ayuna. Keturunan oma, nggak ada yang dibentak-bentak orang lain. Kamu tau kenapa? Karena turunan oma bukan orang kampungan dan miskin. Jadi, kami tidak akan mendapatkan perlakuan buruk dari orang lain, beda sekali sama Mama kamu, udah kampungan miskin lagi."

Anisa memberikan ejekan pada Ayuna dan juga Lidya dengan senyuman smirk.

Ayuna pun mengepalkan tangannya, ingin sekali memberikan pukulan pada Tantenya yang sama seperti omanya.

Lidya hanya bisa diam dengan menundukkan kepalanya. Hatinya hancur direndahkan oleh mertuanya yang tidak pernah menganggapnya sebagai menantu.

Ayuna mendekat pada pada Mamanya dan mengajaknya pergi dari hadapan mereka.

"Ayo Ma, kita pergi. Jangan dengarkan ucapan mereka. Suatu saat nanti, mereka pasti akan mendapatkan ganjarannya," tutur Ayuna.

"Ayuna! Mama nggak papa, Mama baik-baik saja kok. Kamu jangan bantah mereka, kamu harus menghormati mereka. Dia itu Oma dan Tante kamu, nggak seharusnya kamu bersikap seperti itu pada mereka."

Lidya merasa tidak enak hati karena Ayuna sudah sangat berani pada pada neneknya.

"Ma! Siapapun bisa kita lawan kalau sudah menginjak-injak harga diri kita. Walaupun kita orang miskin, setidaknya kita punya harga diri Ma. Dan mereka orang kaya, jika tidak bisa mengimbangi kelakuannya, maka dia jauh lebih miskin dari kita."

Ayuna menggandeng Tanga Mamanya, dan mengajaknya menuju kamar.

"Aku akan lakukan apapun untuk bisa pergi dari sini Ma. Aku janji, aku tidak peduli kalau Papa ataupun kakak tidak mau ikut keluar dari mansion. Kita cari tempat tinggal yang lebih nyaman Ma, nggak papa kalaupun hidup kita nggak semewah tinggal di mansion," tutur Ayuna.

"Tapi Yuna! Mama nggak mau menjadi istri yang durhaka karena tidak patuh pada suaminya. Dan Mama tidak mau  membuat masalah dengan oma kamu. Demi kalian tetep bahagia dengan apa yang kamu gapai, Mama rela kok, di sakiti sama mereka. Mama sangat yakin, suatu saat nanti, mereka akan menyadari semuanya," ucap Lidya dengan berjalan beriringan menuju kamarnya.

"Tapi mereka tidak memiliki perasaan Ma. Sampai kapan Mama akan diam diperlakukan seperti ini."

Ayuna tidak habis pikir, kenapa Mamanya begitu baik, wala sudah diperlakukan sangat buruk, tapi dia masih tetap bertahan hanya demi anak-anaknya hidup bahagia berkumpul dengan keluarganya.

"Pokoknya Ma, aku harus ngomong sama Papa. Aku minta sama Papa supaya kita bisa keluar dari Mansion ini!"

Terpopuler

Comments

kaylla salsabella

kaylla salsabella

orang tua nya Yuna takut miskin Mungkin maka diam saja di tindas dan gak di hargai sama Oma opa

2024-10-18

0

C2nunik987

C2nunik987

ayooo Yuna semangat provokator papamu yg banci itu keselll aku thorrr sbgi suami kok ga ada harkat dan martabatnya liat istri diksh tekanan bathin ma ortunya kok ga ada pembelaan....laki laki mcm apa itu hmmmm😡😡😡

2024-10-18

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Awal Pertemuan yang Menjengkelkan
2 Bab 2. Jengkel
3 Bab 3. Dijodohkan
4 Bab 4. Dua Puluh Juta
5 Bab 5. Jadilah Dokter Pribadiku
6 Bab 6. Ancaman
7 Bab 7. Cucu Durhaka
8 Bab 8. Ternyata Dia Seorang Dokter
9 Bab 9. Menantu yang tak Dianggap
10 Bab 10. Keluarga Menjengkelkan
11 Bab 11. Sama-sama Berwatak Keras
12 Bab 12. Siksaan Batin
13 Bab 13. Rahasia Keluarga
14 Bab 14. Pertemuan Dua Keluarga
15 Bab 15. Penolakan
16 Bab 16. Koma
17 Bab 17. Menjadi Menantu Kami
18 Bab 18. Pria Tidak Waras
19 Bab 19. Keras Kepala
20 Kondisi Ane Semakin Memburuk
21 Bab 21. Dilamar
22 Bab 22. Modal Nekat
23 Bab 23. Diusir
24 Bab 24. Pergi
25 Bab 25. Apa Maksudmu?
26 Bab 26. Sambutan Hangat Untuk Ayuna
27 Bab 27. Arogan
28 Bab 28. Ada Apa Dengan Steven
29 Bab 29. Semakin Aneh
30 Bab 30. Kenapa Harus Allard?
31 Bab 31. Peduli
32 Bab 32. Jangan Simpan Kebencianmu Untuknya
33 Bab 33. Aku tidak Ingin Berpisah
34 Bab 34. Diantar Steven
35 Bab 35. Kecewa
36 Bab 36. Jengkel
37 Bab 37. Syarat Bikin Jengkel
38 Bab 38. Mulai Peduli
39 Bab 39. Aku Tidak Ingin Menjadi Benalu
40 Bab 40. Anak Durhaka
41 Bab 41. Dilamar
42 Bab 42. Pertengkaran Antara Keluarga
43 Bab 43. Jangan Tinggalkan Aku
44 Bab 44. Mabuk Berat
45 Bab 45. Tidur Bersama
46 Bab 46. Pikirkan Kacau
47 Bab 47. Jaga Dia
48 Bab 48. Mereka Pasangan yang Cocok
49 Bab 49. Maaf
50 Bab 50. Gelisah
51 Bab 51. Jadi Mereka Bukan Orang Tuaku?
52 Bab 52. Akhirnya Tunangan
53 Bab 53. Akhirnya Sadar
54 Bab 54. Berulah
55 Bab 55. Ternyata Perhatian
56 Bab 56. Nenek Mau Cucu Berapa?
57 Bab 57. Tugas di Desa Terpencil
58 Bab 58. Andai Saja Saya Bisa Berkumpul Dengan Keluarga Saya?
59 Bab 59. Mengunjungi tempat tinggal Martha
60 Bab 60. Ternyata Mereka?
61 Bab 61. Pingsan
62 Bab 62. Jatuh Sakit
63 Bab 63. Gara-gara Setan
64 Bab 64. Sudah Tertipu
65 Bab 65. Percaya Diri
66 Bab 66.Tidurlah Bersamaku!
67 Bab 67. Sambutan Hangat Untuk Kehadiran Alexander
68 Bab 68. Sekamar Berdua Dengan Raja Dugong
69 Bab 69. Kalian Penipu
70 Bab 70. Akhirnya Tertangkap
71 Bab 71. Bayangan Masa Lalu
72 Bab 72. Kedatangan Sepupu
73 Bab 73. Akhirnya Menikah
74 Bab 74. Akhirnya Sah
75 Bab 75. Kesempatan Untuk Rujuk
76 Bab 76. Canggung
77 Bab 77. Bahagia Milik Berdua
78 Bab 78. Kita Putus
79 Bab 79. Gara-gara Raja Dugong
80 Bab 80. Jadikan Aku Istri Keduamu
81 Bab 81. Berantem Gara-gara Satu Cewek
82 Bab 82. Hanya Demi Hadiah
83 Bab 83. Aku mencintaimu
84 Bab 84. Pembagian Warisan
85 Bab 85. Siapa Vera
86 Bab 86. Sikap yang Berubah
87 Bab 87. Kecewa
88 Bab 88.Dibuat Jengkel Oleh Ulahnya
89 Bab 89. Ayuna Jatuh Sakit
90 Bab 90. Pendarahan
91 Bab 91. Siasat Untuk Menjebak
92 Bab 92. Penangkapan Lisa
93 Bab 93. Hilang Ingatan
94 Bab 94. Hilang Ingatan 2
95 Bab 95. Keterlaluan
96 Bab 96. Keras Kepala
97 Bab 97. Ternyata yang Menikah?
98 Bab 98. Demi Sebuah Foto
99 Bab 99. Sok Jutek
100 Bab 100. Kita Rujuk
101 Bab 101. Teringat Kembali
102 Bab 102. Hadiah Dari Opa
103 Bab 103. Balikan Sama Mantan
104 Bab 104. Terus Bagaimana Dengan Perasaanmu Sendiri?
105 Bab 105. Ngidam Nasgor
106 Bab 106. Membongkar Kedok Arya
107 Bab 107. Pertengkaran di Rumah Mantan
108 108. Kembali Rujuk
109 Bab 109. Melahirkan
110 Bab 110. Kedatangan Verra
111 Bab 111. Dia Tercipta Bukan Untukku
112 Bab 112. Cemburu
113 Bab 113. Mama Berubah
114 Bab 114. Kekecewaan yang Mendalam
115 Bab 115. Keluarga Receh
116 Bab 116. Olivia Rese
117 Bab 117. Pingsan
118 Bab 118. Olivia Jatuh Sakit
119 Bab 119. Jantung Bocor
120 Bab 120. Mode Ngambek
121 Bab 121. Kejadian Buruk
122 Bab 122. Kematian Ane
123 Bab 123. Emosi yang Tak Terkendali
124 Bab 124. Vera Menjadi Tersangka
125 Bab 125. Membujuk Olivia
126 Bab 126. Bianglala Bikin Pusing
127 Bab 127. Kau Harus Dihukum
128 Bab 128. Sedih Saat Mengetahui Penyakitnya
129 129. Saling Memaafkan
130 Bab 130. Bertemu Sahabat Lama
131 Bab 131. Rayuan Pakai Chocolatos
132 Bab 132
133 Bab 133. Khawatir
134 Bab 134. Murid Baru
135 Bab 135. Mendapatkan Hukuman
136 Bab 136. Dia Adikku
137 Bab 137. Kekhawatiran Endrow
138 Bab 138. Takut Putus
Episodes

Updated 138 Episodes

1
Bab 1. Awal Pertemuan yang Menjengkelkan
2
Bab 2. Jengkel
3
Bab 3. Dijodohkan
4
Bab 4. Dua Puluh Juta
5
Bab 5. Jadilah Dokter Pribadiku
6
Bab 6. Ancaman
7
Bab 7. Cucu Durhaka
8
Bab 8. Ternyata Dia Seorang Dokter
9
Bab 9. Menantu yang tak Dianggap
10
Bab 10. Keluarga Menjengkelkan
11
Bab 11. Sama-sama Berwatak Keras
12
Bab 12. Siksaan Batin
13
Bab 13. Rahasia Keluarga
14
Bab 14. Pertemuan Dua Keluarga
15
Bab 15. Penolakan
16
Bab 16. Koma
17
Bab 17. Menjadi Menantu Kami
18
Bab 18. Pria Tidak Waras
19
Bab 19. Keras Kepala
20
Kondisi Ane Semakin Memburuk
21
Bab 21. Dilamar
22
Bab 22. Modal Nekat
23
Bab 23. Diusir
24
Bab 24. Pergi
25
Bab 25. Apa Maksudmu?
26
Bab 26. Sambutan Hangat Untuk Ayuna
27
Bab 27. Arogan
28
Bab 28. Ada Apa Dengan Steven
29
Bab 29. Semakin Aneh
30
Bab 30. Kenapa Harus Allard?
31
Bab 31. Peduli
32
Bab 32. Jangan Simpan Kebencianmu Untuknya
33
Bab 33. Aku tidak Ingin Berpisah
34
Bab 34. Diantar Steven
35
Bab 35. Kecewa
36
Bab 36. Jengkel
37
Bab 37. Syarat Bikin Jengkel
38
Bab 38. Mulai Peduli
39
Bab 39. Aku Tidak Ingin Menjadi Benalu
40
Bab 40. Anak Durhaka
41
Bab 41. Dilamar
42
Bab 42. Pertengkaran Antara Keluarga
43
Bab 43. Jangan Tinggalkan Aku
44
Bab 44. Mabuk Berat
45
Bab 45. Tidur Bersama
46
Bab 46. Pikirkan Kacau
47
Bab 47. Jaga Dia
48
Bab 48. Mereka Pasangan yang Cocok
49
Bab 49. Maaf
50
Bab 50. Gelisah
51
Bab 51. Jadi Mereka Bukan Orang Tuaku?
52
Bab 52. Akhirnya Tunangan
53
Bab 53. Akhirnya Sadar
54
Bab 54. Berulah
55
Bab 55. Ternyata Perhatian
56
Bab 56. Nenek Mau Cucu Berapa?
57
Bab 57. Tugas di Desa Terpencil
58
Bab 58. Andai Saja Saya Bisa Berkumpul Dengan Keluarga Saya?
59
Bab 59. Mengunjungi tempat tinggal Martha
60
Bab 60. Ternyata Mereka?
61
Bab 61. Pingsan
62
Bab 62. Jatuh Sakit
63
Bab 63. Gara-gara Setan
64
Bab 64. Sudah Tertipu
65
Bab 65. Percaya Diri
66
Bab 66.Tidurlah Bersamaku!
67
Bab 67. Sambutan Hangat Untuk Kehadiran Alexander
68
Bab 68. Sekamar Berdua Dengan Raja Dugong
69
Bab 69. Kalian Penipu
70
Bab 70. Akhirnya Tertangkap
71
Bab 71. Bayangan Masa Lalu
72
Bab 72. Kedatangan Sepupu
73
Bab 73. Akhirnya Menikah
74
Bab 74. Akhirnya Sah
75
Bab 75. Kesempatan Untuk Rujuk
76
Bab 76. Canggung
77
Bab 77. Bahagia Milik Berdua
78
Bab 78. Kita Putus
79
Bab 79. Gara-gara Raja Dugong
80
Bab 80. Jadikan Aku Istri Keduamu
81
Bab 81. Berantem Gara-gara Satu Cewek
82
Bab 82. Hanya Demi Hadiah
83
Bab 83. Aku mencintaimu
84
Bab 84. Pembagian Warisan
85
Bab 85. Siapa Vera
86
Bab 86. Sikap yang Berubah
87
Bab 87. Kecewa
88
Bab 88.Dibuat Jengkel Oleh Ulahnya
89
Bab 89. Ayuna Jatuh Sakit
90
Bab 90. Pendarahan
91
Bab 91. Siasat Untuk Menjebak
92
Bab 92. Penangkapan Lisa
93
Bab 93. Hilang Ingatan
94
Bab 94. Hilang Ingatan 2
95
Bab 95. Keterlaluan
96
Bab 96. Keras Kepala
97
Bab 97. Ternyata yang Menikah?
98
Bab 98. Demi Sebuah Foto
99
Bab 99. Sok Jutek
100
Bab 100. Kita Rujuk
101
Bab 101. Teringat Kembali
102
Bab 102. Hadiah Dari Opa
103
Bab 103. Balikan Sama Mantan
104
Bab 104. Terus Bagaimana Dengan Perasaanmu Sendiri?
105
Bab 105. Ngidam Nasgor
106
Bab 106. Membongkar Kedok Arya
107
Bab 107. Pertengkaran di Rumah Mantan
108
108. Kembali Rujuk
109
Bab 109. Melahirkan
110
Bab 110. Kedatangan Verra
111
Bab 111. Dia Tercipta Bukan Untukku
112
Bab 112. Cemburu
113
Bab 113. Mama Berubah
114
Bab 114. Kekecewaan yang Mendalam
115
Bab 115. Keluarga Receh
116
Bab 116. Olivia Rese
117
Bab 117. Pingsan
118
Bab 118. Olivia Jatuh Sakit
119
Bab 119. Jantung Bocor
120
Bab 120. Mode Ngambek
121
Bab 121. Kejadian Buruk
122
Bab 122. Kematian Ane
123
Bab 123. Emosi yang Tak Terkendali
124
Bab 124. Vera Menjadi Tersangka
125
Bab 125. Membujuk Olivia
126
Bab 126. Bianglala Bikin Pusing
127
Bab 127. Kau Harus Dihukum
128
Bab 128. Sedih Saat Mengetahui Penyakitnya
129
129. Saling Memaafkan
130
Bab 130. Bertemu Sahabat Lama
131
Bab 131. Rayuan Pakai Chocolatos
132
Bab 132
133
Bab 133. Khawatir
134
Bab 134. Murid Baru
135
Bab 135. Mendapatkan Hukuman
136
Bab 136. Dia Adikku
137
Bab 137. Kekhawatiran Endrow
138
Bab 138. Takut Putus

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!