Bab 6. Ancaman

Sebelum menuju ruang operasi, Ayuna memutuskan untuk membeli Vitamin. Ia tidak ingin jatuh sakit karena masih memiliki banyak tanggungan. Memiliki banyak pasien yang membutuhkan bantuannya, ia harus benar-benar terlihat sehat.

Dengan melepas baju dinasnya, dia bergegas keluar menuju apotek yang ada di dalam rumah sakit tempatnya bekerja. Saat keluar dari ruangannya, tak sengaja dia menabrak seseorang yang melintas di depannya.

"Ah! Maaf."

Saat kedua mata mereka saling memandang refleks Ayuna melotot tajam mendapati orang yang membuatnya kesal.

"Kamu lagi, kamu lagi. Apa di dunia ini nggak ada orang lain selain dirimu. Kenapa hidupku selalu ketiban sial saat bertemu denganmu," cecar Ayuna masih kesal pada pemuda itu.

"Lagian ngapain kamu ada di sini. Apa kau pikir aku nggak sial ketemu sama kamu. Perasaan di dunia ini banyak perempuan, tapi mengapa harus perempuan sepertimu yang kutemui. Dasar perempuan pembawa sial! Apa lagi yang akan terjadi jika aku selalu bertemu denganmu. Kemarin mobilku yang kau tabrak, sekarang aku, besok apa lagi," serunya marah.

Ayuna pun memicingkan matanya sembari berkata, "Besok nyawamu yang melayang."

Ayuna tersenyum licik mengejek pemuda itu.

"Kau itu ya? Berani banget sama aku. Kamu nggak tau siapa aku rupanya. Jangan pernah macem-macem sama aku, atau kau bakalan habis di tanganku," peringkatnya memberikan ancaman.

"Memangnya kau itu siapa? Berani sekali mengancamku!" Ayuna menatapnya penuh kebencian dengan kedua tangannya menyilang di dada.

"Aku nggak ngancam, tapi dengan kamu bersikap kayak gini sama aku, itu hanya akan membuatmu dalam bahaya," peringatnya dengan senyuman licik.

"Dalam bahaya kau bilang? Berarti aku tinggal laporin kamu, jika terjadi hal buruk sama aku. Dengar! Aku bukan perempuan bodoh yang mudah buat kau kibulin. Kau bisa ngibulin banyak orang di luar sana, tapi bukan aku," ucap Ayuna dengan menekan dada bidang pria itu.

Pria itu mengetatkan rahangnya, dengan tangannya yang mengepal.

Menatap mata teduh gadis yang kini sudah berani padanya. Tidak menyangka, gadis yang terlihat sangat polos itu ternyata cukup membuatnya kesal.

"Beraninya kau padaku. Kau belum tau siapa aku, asal kau tahu saja, aku paling benci dengan urusan wanita sepertimu. Aku tidak ingin menyakitimu, tapi kuperingatkan padamu untuk yang terakhir kalinya. Jangan bermain-main denganku. Aku tidak peduli, biarpun kau anak konglomerat sekalipun, aku nggak takut. Jika kau berani melanggarku, maka, jangan pernah salahkan aku, jika aku berbuat hal yang tidak kau inginkan, do you understand?"

Setelah memberikan peringatan pada Ayuna, pemuda itu langsung bergegas pergi dengan langkahnya yang tegas.

"Argh sial!"

Ayuna mengumpat keras, beruntung tidak ada orang yang melewati tempatnya.

"Kenapa aku harus bertemu dengan laki-laki gila seperti dia sih, apa di dunia ini cuma dia doang yang jadi manusia. Oh tidak! Dia bukan manusia, dia itu setan!"

Ayuna menuju kantin untuk membeli minuman dan juga makanan. Dia ingin mengisi perutnya sebelum bekerja kembali, karena dia ada beberapa jadwal operasi hari itu.

"Ayuna!"

Seorang laki-laki memanggik nama Ayuna. Kini keberadaan lelaki itu di dalam kantin.

Ayuna datang memasuki kantin tersebut dengan menekuk mukanya.

"Hey! Ada apa denganmu bu dokter?" tanya Haris, seorang dokter bedah yang profesinya sama seperti Ayuna.

"Sumpah deh, hari ini aku nggak ada mood sama sekali. Aku beneran dibuat kesel sama orang gila itu. Kalau saja aku tidak berada di dalam rumah sakit, udah kubikin dia berlutut di kakiku," ujar Ayuna.

"Hus! Nggak boleh kayak gitu Ayuna. Kamu itu seorang dokter. Nggak boleh bilang kasar kayak gitu. Kita kalau ingin dihargai sama orang lain, ya kita juga harus menghargai diri kita sendiri, setelah itu baru orang lain. Jangan main kasar lah, nggak baik," tutur Haris.

"Tapi orang itu sombong banget, aku nggak suka. Coba kamu pikir deh, masa iya, aku kemarin kan nggak sengaja tuh, nabrak mobil dia. Aku suruh dia bawa ke bengkel. Tapi apa pas aku lihat perincian biaya servicenya. Dua puluh juta, apa aku nggak salah lihat tuh, uang segitu banyaknya hanya untuk nembel mobil doang," oceh Ayuna.

Haris tersenyum mengamati Ayuna yang tengah emosi. Wajah lugunya masih terlihat cantik walaupun dia dalam keadaan emosi.

"Kok bisa sih, kamu nabrak mobilnya orang. Apa kamu nggak ngeliat kalau ada mobil di belakangmu?" tanya Haris.

"Ya aku nggak lihat kalau ada mobil di belakangku sedang melintas. Yang bikin aku geregetan, kenapa dia, parkir mobilnya di parkiran khusus dokter. Apa itu salahku? Aku beneran nggak melihatnya. Karena sebelum aku masuk ke dalam mobil itu, aku nggak melihat ada mobil melintas sama sekali," ungkap Ayuna.

"Terus, kamu disuruh bertanggungjawab gitu? Siapa sih, orang yang udah manfaatin kamu itu? Apa dia ada di sini?" tanya Haris.

"Iya, dia ada di sini. Entahlah, siapa keluarganya yang tengah dirawat, aku nggak mau mikir. Sekarang yang harus kupikirkan cuma satu."

"Apa?" tanya Haris.

"Mengurus semua yang sudah menjadi tanggungjawabku, setelah itu, aku tidak lagi bertemu lagi dengan dia. Aku bosan dan sangat malas bertemu dengannya setiap hari. Bikin bete terus lihat muka asemnya itu," seru Ayuna.

Haris melepas tawanya  mendengar cerita dari Ayuna. Tapi dia juga mulai penasaran dengan laki-laki yang dimaksud oleh Ayuna.

"Yaudah, sekarang isi perutmu dulu, biar nggak laper. Ini masih ada waktu buat makan," tutur Haris.

"Kalau gini, aku jadi males makan, nafsu makanku mendadak hilang," jawab Ayuna.

"Jangan seperti itu, kamu nggak boleh kerja dalam keadaan perut kosong, nanti kamu bisa sakit, atau bahkan bisa jadi kamu nggak fokus. Ingat! Yang kita belah itu organ manusia, bukan organ hewan," tutur Haris.

"Ck! Iya, aku ngerti kok. Kalau yang kubelah itu organ kodok, aku nggak bakalan panik kayak waktu itu," gumam Ayuna.

"Waktu itu, kapan? Siapa yang kau maksud?" tanya Haris.

Haris adalah patner kerja Ayuna. Setiap ada jadwal operasi, Ayuna selalu melibatkan Haris.

Ayuna dan juga Mahendra, Papa Ayuna, sangat senang dengan keberadaan Haris di rumah sakit pribadinya.

Selain baik, Haris selalu konsisten di banding dengan dokter lainnya yang pernah membantu Ayuna.

"Kamu inget nggak? Nenek tua yang sakit jantung. Pencangkokan yang kita pasang itu alhamdulillah berhasil. Padahal aku nggak yakin kalau dia itu bisa bertahan dengan kondisinya yang sudah sangat lemah. Tapi karena mukjizat, dia bisa bertahan hingga sekarang."

Ayuna sangat bersyukur, karena kekhawatirannya, terhadap pasien tidak menjadi kenyataan. Pasien kini baik-baik saja. Dan kondisinya makin membaik. Tapi satu hal yang membuatnya agak keberatan. Pasien itu memintanya untuk dijadikan dokter pribadinya.

"Kau tau Haris, pasien itu meminta padaku, agar akulah yang merawatnya. Dia minta padaku, agar aku mau menjadi dokter pribadinya. Aku bingung Haris, apa yang musti kulakukan. Tugasku bukan hanya untuk merawatnya saja, masih banyak pasien lain yang harus kutangani, aku harus bagaimana Ris, bingung tau nggak?!"

Ayuna banyak menceritakan keluhannya pada Haris. Dia tidak pernah menutupi apapun pada Haris.

Bahkan Haris sendiri sangat salut pada Ayuna. Selain cantik, gadis itu juga pinter, dia suka pada Ayuna, namun, karena derajat yang berbeda, dia hanya diam memendam perasaannya sendiri.

"Terus kamu bilang apa pada pasien itu. Apa kamu bersedia menjadi dokter pribadinya?"

Terpopuler

Comments

C2nunik987

C2nunik987

jangan Haris calon ayuna tmn lawan bersilat lidah alias musuh besarnya yg tiap hari ditabrak 😂😂😂

2024-10-15

0

kaylla salsabella

kaylla salsabella

aku cuman mengangguk kan kepala saja

2024-10-11

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Awal Pertemuan yang Menjengkelkan
2 Bab 2. Jengkel
3 Bab 3. Dijodohkan
4 Bab 4. Dua Puluh Juta
5 Bab 5. Jadilah Dokter Pribadiku
6 Bab 6. Ancaman
7 Bab 7. Cucu Durhaka
8 Bab 8. Ternyata Dia Seorang Dokter
9 Bab 9. Menantu yang tak Dianggap
10 Bab 10. Keluarga Menjengkelkan
11 Bab 11. Sama-sama Berwatak Keras
12 Bab 12. Siksaan Batin
13 Bab 13. Rahasia Keluarga
14 Bab 14. Pertemuan Dua Keluarga
15 Bab 15. Penolakan
16 Bab 16. Koma
17 Bab 17. Menjadi Menantu Kami
18 Bab 18. Pria Tidak Waras
19 Bab 19. Keras Kepala
20 Kondisi Ane Semakin Memburuk
21 Bab 21. Dilamar
22 Bab 22. Modal Nekat
23 Bab 23. Diusir
24 Bab 24. Pergi
25 Bab 25. Apa Maksudmu?
26 Bab 26. Sambutan Hangat Untuk Ayuna
27 Bab 27. Arogan
28 Bab 28. Ada Apa Dengan Steven
29 Bab 29. Semakin Aneh
30 Bab 30. Kenapa Harus Allard?
31 Bab 31. Peduli
32 Bab 32. Jangan Simpan Kebencianmu Untuknya
33 Bab 33. Aku tidak Ingin Berpisah
34 Bab 34. Diantar Steven
35 Bab 35. Kecewa
36 Bab 36. Jengkel
37 Bab 37. Syarat Bikin Jengkel
38 Bab 38. Mulai Peduli
39 Bab 39. Aku Tidak Ingin Menjadi Benalu
40 Bab 40. Anak Durhaka
41 Bab 41. Dilamar
42 Bab 42. Pertengkaran Antara Keluarga
43 Bab 43. Jangan Tinggalkan Aku
44 Bab 44. Mabuk Berat
45 Bab 45. Tidur Bersama
46 Bab 46. Pikirkan Kacau
47 Bab 47. Jaga Dia
48 Bab 48. Mereka Pasangan yang Cocok
49 Bab 49. Maaf
50 Bab 50. Gelisah
51 Bab 51. Jadi Mereka Bukan Orang Tuaku?
52 Bab 52. Akhirnya Tunangan
53 Bab 53. Akhirnya Sadar
54 Bab 54. Berulah
55 Bab 55. Ternyata Perhatian
56 Bab 56. Nenek Mau Cucu Berapa?
57 Bab 57. Tugas di Desa Terpencil
58 Bab 58. Andai Saja Saya Bisa Berkumpul Dengan Keluarga Saya?
59 Bab 59. Mengunjungi tempat tinggal Martha
60 Bab 60. Ternyata Mereka?
61 Bab 61. Pingsan
62 Bab 62. Jatuh Sakit
63 Bab 63. Gara-gara Setan
64 Bab 64. Sudah Tertipu
65 Bab 65. Percaya Diri
66 Bab 66.Tidurlah Bersamaku!
67 Bab 67. Sambutan Hangat Untuk Kehadiran Alexander
68 Bab 68. Sekamar Berdua Dengan Raja Dugong
69 Bab 69. Kalian Penipu
70 Bab 70. Akhirnya Tertangkap
71 Bab 71. Bayangan Masa Lalu
72 Bab 72. Kedatangan Sepupu
73 Bab 73. Akhirnya Menikah
74 Bab 74. Akhirnya Sah
75 Bab 75. Kesempatan Untuk Rujuk
76 Bab 76. Canggung
77 Bab 77. Bahagia Milik Berdua
78 Bab 78. Kita Putus
79 Bab 79. Gara-gara Raja Dugong
80 Bab 80. Jadikan Aku Istri Keduamu
81 Bab 81. Berantem Gara-gara Satu Cewek
82 Bab 82. Hanya Demi Hadiah
83 Bab 83. Aku mencintaimu
84 Bab 84. Pembagian Warisan
85 Bab 85. Siapa Vera
86 Bab 86. Sikap yang Berubah
87 Bab 87. Kecewa
88 Bab 88.Dibuat Jengkel Oleh Ulahnya
89 Bab 89. Ayuna Jatuh Sakit
90 Bab 90. Pendarahan
91 Bab 91. Siasat Untuk Menjebak
92 Bab 92. Penangkapan Lisa
93 Bab 93. Hilang Ingatan
94 Bab 94. Hilang Ingatan 2
95 Bab 95. Keterlaluan
96 Bab 96. Keras Kepala
97 Bab 97. Ternyata yang Menikah?
98 Bab 98. Demi Sebuah Foto
99 Bab 99. Sok Jutek
100 Bab 100. Kita Rujuk
101 Bab 101. Teringat Kembali
102 Bab 102. Hadiah Dari Opa
103 Bab 103. Balikan Sama Mantan
104 Bab 104. Terus Bagaimana Dengan Perasaanmu Sendiri?
105 Bab 105. Ngidam Nasgor
106 Bab 106. Membongkar Kedok Arya
107 Bab 107. Pertengkaran di Rumah Mantan
108 108. Kembali Rujuk
109 Bab 109. Melahirkan
110 Bab 110. Kedatangan Verra
111 Bab 111. Dia Tercipta Bukan Untukku
112 Bab 112. Cemburu
113 Bab 113. Mama Berubah
114 Bab 114. Kekecewaan yang Mendalam
115 Bab 115. Keluarga Receh
116 Bab 116. Olivia Rese
117 Bab 117. Pingsan
118 Bab 118. Olivia Jatuh Sakit
119 Bab 119. Jantung Bocor
120 Bab 120. Mode Ngambek
121 Bab 121. Kejadian Buruk
122 Bab 122. Kematian Ane
123 Bab 123. Emosi yang Tak Terkendali
124 Bab 124. Vera Menjadi Tersangka
125 Bab 125. Membujuk Olivia
126 Bab 126. Bianglala Bikin Pusing
127 Bab 127. Kau Harus Dihukum
128 Bab 128. Sedih Saat Mengetahui Penyakitnya
129 129. Saling Memaafkan
130 Bab 130. Bertemu Sahabat Lama
131 Bab 131. Rayuan Pakai Chocolatos
132 Bab 132
133 Bab 133. Khawatir
134 Bab 134. Murid Baru
135 Bab 135. Mendapatkan Hukuman
136 Bab 136. Dia Adikku
137 Bab 137. Kekhawatiran Endrow
138 Bab 138. Takut Putus
Episodes

Updated 138 Episodes

1
Bab 1. Awal Pertemuan yang Menjengkelkan
2
Bab 2. Jengkel
3
Bab 3. Dijodohkan
4
Bab 4. Dua Puluh Juta
5
Bab 5. Jadilah Dokter Pribadiku
6
Bab 6. Ancaman
7
Bab 7. Cucu Durhaka
8
Bab 8. Ternyata Dia Seorang Dokter
9
Bab 9. Menantu yang tak Dianggap
10
Bab 10. Keluarga Menjengkelkan
11
Bab 11. Sama-sama Berwatak Keras
12
Bab 12. Siksaan Batin
13
Bab 13. Rahasia Keluarga
14
Bab 14. Pertemuan Dua Keluarga
15
Bab 15. Penolakan
16
Bab 16. Koma
17
Bab 17. Menjadi Menantu Kami
18
Bab 18. Pria Tidak Waras
19
Bab 19. Keras Kepala
20
Kondisi Ane Semakin Memburuk
21
Bab 21. Dilamar
22
Bab 22. Modal Nekat
23
Bab 23. Diusir
24
Bab 24. Pergi
25
Bab 25. Apa Maksudmu?
26
Bab 26. Sambutan Hangat Untuk Ayuna
27
Bab 27. Arogan
28
Bab 28. Ada Apa Dengan Steven
29
Bab 29. Semakin Aneh
30
Bab 30. Kenapa Harus Allard?
31
Bab 31. Peduli
32
Bab 32. Jangan Simpan Kebencianmu Untuknya
33
Bab 33. Aku tidak Ingin Berpisah
34
Bab 34. Diantar Steven
35
Bab 35. Kecewa
36
Bab 36. Jengkel
37
Bab 37. Syarat Bikin Jengkel
38
Bab 38. Mulai Peduli
39
Bab 39. Aku Tidak Ingin Menjadi Benalu
40
Bab 40. Anak Durhaka
41
Bab 41. Dilamar
42
Bab 42. Pertengkaran Antara Keluarga
43
Bab 43. Jangan Tinggalkan Aku
44
Bab 44. Mabuk Berat
45
Bab 45. Tidur Bersama
46
Bab 46. Pikirkan Kacau
47
Bab 47. Jaga Dia
48
Bab 48. Mereka Pasangan yang Cocok
49
Bab 49. Maaf
50
Bab 50. Gelisah
51
Bab 51. Jadi Mereka Bukan Orang Tuaku?
52
Bab 52. Akhirnya Tunangan
53
Bab 53. Akhirnya Sadar
54
Bab 54. Berulah
55
Bab 55. Ternyata Perhatian
56
Bab 56. Nenek Mau Cucu Berapa?
57
Bab 57. Tugas di Desa Terpencil
58
Bab 58. Andai Saja Saya Bisa Berkumpul Dengan Keluarga Saya?
59
Bab 59. Mengunjungi tempat tinggal Martha
60
Bab 60. Ternyata Mereka?
61
Bab 61. Pingsan
62
Bab 62. Jatuh Sakit
63
Bab 63. Gara-gara Setan
64
Bab 64. Sudah Tertipu
65
Bab 65. Percaya Diri
66
Bab 66.Tidurlah Bersamaku!
67
Bab 67. Sambutan Hangat Untuk Kehadiran Alexander
68
Bab 68. Sekamar Berdua Dengan Raja Dugong
69
Bab 69. Kalian Penipu
70
Bab 70. Akhirnya Tertangkap
71
Bab 71. Bayangan Masa Lalu
72
Bab 72. Kedatangan Sepupu
73
Bab 73. Akhirnya Menikah
74
Bab 74. Akhirnya Sah
75
Bab 75. Kesempatan Untuk Rujuk
76
Bab 76. Canggung
77
Bab 77. Bahagia Milik Berdua
78
Bab 78. Kita Putus
79
Bab 79. Gara-gara Raja Dugong
80
Bab 80. Jadikan Aku Istri Keduamu
81
Bab 81. Berantem Gara-gara Satu Cewek
82
Bab 82. Hanya Demi Hadiah
83
Bab 83. Aku mencintaimu
84
Bab 84. Pembagian Warisan
85
Bab 85. Siapa Vera
86
Bab 86. Sikap yang Berubah
87
Bab 87. Kecewa
88
Bab 88.Dibuat Jengkel Oleh Ulahnya
89
Bab 89. Ayuna Jatuh Sakit
90
Bab 90. Pendarahan
91
Bab 91. Siasat Untuk Menjebak
92
Bab 92. Penangkapan Lisa
93
Bab 93. Hilang Ingatan
94
Bab 94. Hilang Ingatan 2
95
Bab 95. Keterlaluan
96
Bab 96. Keras Kepala
97
Bab 97. Ternyata yang Menikah?
98
Bab 98. Demi Sebuah Foto
99
Bab 99. Sok Jutek
100
Bab 100. Kita Rujuk
101
Bab 101. Teringat Kembali
102
Bab 102. Hadiah Dari Opa
103
Bab 103. Balikan Sama Mantan
104
Bab 104. Terus Bagaimana Dengan Perasaanmu Sendiri?
105
Bab 105. Ngidam Nasgor
106
Bab 106. Membongkar Kedok Arya
107
Bab 107. Pertengkaran di Rumah Mantan
108
108. Kembali Rujuk
109
Bab 109. Melahirkan
110
Bab 110. Kedatangan Verra
111
Bab 111. Dia Tercipta Bukan Untukku
112
Bab 112. Cemburu
113
Bab 113. Mama Berubah
114
Bab 114. Kekecewaan yang Mendalam
115
Bab 115. Keluarga Receh
116
Bab 116. Olivia Rese
117
Bab 117. Pingsan
118
Bab 118. Olivia Jatuh Sakit
119
Bab 119. Jantung Bocor
120
Bab 120. Mode Ngambek
121
Bab 121. Kejadian Buruk
122
Bab 122. Kematian Ane
123
Bab 123. Emosi yang Tak Terkendali
124
Bab 124. Vera Menjadi Tersangka
125
Bab 125. Membujuk Olivia
126
Bab 126. Bianglala Bikin Pusing
127
Bab 127. Kau Harus Dihukum
128
Bab 128. Sedih Saat Mengetahui Penyakitnya
129
129. Saling Memaafkan
130
Bab 130. Bertemu Sahabat Lama
131
Bab 131. Rayuan Pakai Chocolatos
132
Bab 132
133
Bab 133. Khawatir
134
Bab 134. Murid Baru
135
Bab 135. Mendapatkan Hukuman
136
Bab 136. Dia Adikku
137
Bab 137. Kekhawatiran Endrow
138
Bab 138. Takut Putus

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!