Bab 8. Ternyata Dia Seorang Dokter

Kurang lebih sekitar sepuluh menit Ayuna akhirnya kembali memasuki ruangannya dengan membawa sebotol air mineral dan juga jajanan yang selalu menemaninya di saat ada waktu buat santai. Seorang  suster kepercayaannya, kini datang keruangannya dengan mengetuk pintunya.

"Permisi Dokter," ucap Suster sembari mengetuk pintunya.

Ayuna menoleh ke arah pintu dengan alisnya tertaut. Ingin istirahat sebentar saja cukup kesulitan. Tapi ia sudah paham, ini sudah menjadi resiko seorang dokter. Harus bekerja profesional tak boleh banyak keluhan.

"Ya suster, silahkan masuk," jawab Ayuna ramah.

Suster itupun langsung masuk ke dalam dengan mukanya panik. Ayuna merasa ada yang aneh dengan raut wajah suster yang menunjukkan kepanikan.

"Hey! Apa yang sudah terjadi padamu suster? Apakah anda melakukan kesalahan? Tegang amat mukanya?" tanya Ayuna.

"Begini dok, saya cuma mau tanya aja. Apa tadi dokter benar-benar memastikan pasien yang bernama nyonya Ane sudah dalam keadaan yang membaik paska operasi?" tanya suster.

"Iya, dia dalam keadaan baik. Bahkan tadi dia juga habis mengobrol sama saya. Memangnya ada apa suster?" tanya Ayuna mulai khawatir.

"Tadi waktu dokter keluar, pasien tiba-tiba saja drop. Tensinya naik dan dia sempat nggak sadar. Saya bantu dengan alat pernafasan. Dan sekarang, kondisinya mulai normal kembali, ya walaupun tensinya masih tinggi," ungkap Suster.

Tentu saja Ayuna terkejut. Apa yang sudah terjadi pada pasiennya hingga membuatnya kembali drop. Padahal saat ditinggalnya kondisinya begitu baik dan tak membuatnya khawatir.

"Apa yang terjadi padanya sus? Kenapa bisa drop lagi? Tadi saat aku memeriksanya, kondisinya baik-baik saja. Bahkan aku saranin buat makan dan minum yang teratur untuk proses pemulihan, tapi kok.... "

Ayuna sendiri dibuat heran dengan penjelasan dari temannya itu. Karena dia tidak akan membiarkan meninggalkan pasiennya sebelum memastikannya pasiennya dalam keadaan baik-baik saja.

"Kok bisa jadi kayak gini sih. Coba aku cek dulu aja deh," ucap Ayuna berfikir tidak tenang.

"Sus, ikutlah bersamaku! Aku takut terjadi hal yang buruk padanya. Dia kan udah sepuh banget," ucap Ayuna.

"Iya dok, silahkan," jawab Suster.

Ayuna berjalan cepat menuju ruangan Ane, orang tua yang percaya padanya dan memasrahkan dirinya untuk di rawat.

Tiba di ruang rawat Ane, Ayuna mengetuk pintunya, setelah itu dia langsung masuk menuju brankar di mana Ane di rawat.

"Bagaimana kondisinya, apa nyonya baik-baik saja?" tanya Ayuna mendekat pada Ane.

"Dokter! Barusan Mama drop," ucap Mega.

"Bagaimana bisa?" tanya Ayuna sembari memeriksanya.

"Itu tadi... "

"Aku kan sudah bilang, nyonya Ane tidak boleh sampai lelah, dia harus banyak istirahat dan nggak boleh banyak pikiran."

Ayuna terlihat marah pada Mega, karena keteledorannya dalam menjaga pasien.

"Maaf dokter, kami telah teledor menjaganya. Tadinya Mama saya sedang dalam keadaan baik-baik saja. Tapi karena berdebat dengan anak saya, dia langsung sesak nafas. "

"Apa? Berdebat? Dengan anak anda? Ya Tuhan, kenapa bisa terjadi, kenapa anak anda egois sekali. Harusnya dia mengerti kalau pasien dalam keadaan yang lemah. Tidak seharusnya dia membuat nyonya Ane menjadi seperti ini. Keterlaluan."

Ayuna rasanya ingin sekali memberikan tamparan pada anak dari keluarga pasien.

"Bu, tolong untuk saat ini, jangan biarkan satupun orang yang masuk ke dalam ruangan ini. Ini demi kesehatan orang tua anda," peringat Ayuna.

"Iya dokter, saya akan melarang siapapun untuk mengunjungi Mama saya," jawab Mega.

"Iya, itu lebih baik. Sekarang kondisi pasien sudah stabil. Jadi kumohon, jangan sampai ada satu orang pun yang membuatnya emosi," tutur Ayuna.

"Iya dokter," jawab Mega.

"Yaudah kalau begitu, biarkan pasien beristirahat, dan saya akan kembali ke ruang operasi," ucap Ayuna.

"Baik dokter," jawab Mega.

Ayuna bergegas pergi keluar meninggalkan ruangan Ane.

Dari kejauhan, seorang pemuda telah mendapati seorang dokter yang keluar dari ruang inap neneknya.

Dibuat penasaran, diapun Diam-diam mulai mengikutinya.

"Oh! Itu rupanya dokter yang sudah merawat nenek. Apa yang Mama bilang cocok buat aku? Oh tidak. Perempuan manapun, aku nggak peduli. Aku nggak mau dijodohkan sama siapapun," gumam Steven dengan mengikuti langkah dokter yang kini sudah menuju ruangannya.

"Loh! Bukannya itu ruangan yang aku buat berantem dengan cewek resek itu. Kenapa tadi cewek resek itu keluar dari dalam ruangan itu. Apa jangan-jangan.... "

Steven terus mengikuti hingga mendekat di depan ruang kerja Ayuna. Mengintip dari celah-celah pintu, mendapati Ayuna yang tengah menyiapkan alat-alat yang akan digunakan ke ruang operasi.

"Hah! Gila!" umpat Steven.

"Ternyata dia itu seorang dokter," gumam Steven.

"Kenapa di sini ada dokter bar-bar macam dia. Dasar perempuan jadi-jadian, setiap bertemu dia, otakku selalu dibikin mendidih," gumamnya lagi.

Steven masih tetap mengintip di depan ruangan Ayuna, tanpa diketahui, ada seseorang yang mengejutkannya dari belakang.

"Permisi, anda lagi apa di sini Tuan?" tanya Haris.

Haris memicingkan bola matanya mengamati pemuda yang bergelagat aneh, tengah mengintip Ayuna.

Steven terkejut dan refleks menoleh ke belakang mendapati  seorang lelaki dewasa dengan memakai seragam dokter.

"Ah! Ini.... Aku.... "

Steven bingung dan gugup karena kecerobohannya mengintip Ayuna telah ketahuan oleh dokter lain.

"Apa anda ada perlu dengan dokter Ayuna?" tanya Haris.

"Apa? Oh! Tidak-tidak. Kebetulan saja saya tadi lewat sini dan mendengar sesuatu yang aneh. Seperti orang yang sedang.... Menjerit, ya seperti orang menjerit."

Steven beralibi untuk menutupi kebohongannya.

"Orang menjerit? Dari dalam sini maksudnya?" tanya Haris.

"I-iya," jawab Steven tergugub.

"Oh! Benarkah? Ya Tuhan, apa yang sudah terjadi pada Ayuna? Kalau begitu, ayo ikut saya mengeceknya Tuan," pinta Haris.

"Ap-apa? Mengeceknya? Oh tidak."

Steven memelotot bola matanya, karena kecerobohannya akan membuat dirinya terjebak dengan ulahnya sendiri.

"Sepertinya hanya pendengaranku saja yang tengah bermasalah. Sepertinya di dalam tidak terjadi apa-apa. Hari ini saya ada meeting penting, jadi saya nggak bisa menemani anda masuk ke dalam, karena menurut saya, pekerjaan saya jauh lebih penting. Permisi."

Steven merapikan jasnya dan bergegas pergi dengan langkah tegasnya.

Haris terbengong menatap kepergian Steven yang sudah menjauh menuju lift.

"Dasar aneh! Manusia aneh nggak tuh. Mengintip Ayuna dari luar pintu, apa maksudnya? Apa benar Ayuna tengah menjerit di dalem, coba kutengok lah."

"Ayuna! Apa aku boleh masuk?"

Haris langsung mengetuk pintu ruangan Ayuna, dan mendapatkan sambutan dari Ayuna.

"Ya, masuklah," jawab Ayuna.

Haris membuka pintunya dan mendapati Ayuna yang sudah bersiap-siap menuju ruang operasi.

"Ayuna! Kamu nggak papa kan?" tanya Haris.

"Nggak papa? Emangnya kenapa? Wajahmu tegang gitu?" tanya Ayuna.

"Iya, gimana nggak tegang. Tadi ada orang bilang kalau di dalem ruangan ini ada orang jerit-jerit,  ya pasti aku langsung tegang, kepikiran kamu," celetuk Haris.

"Apa? Ada orang jerit-jerit di sini? Siapa yang bilang?" tanya Ayuna.

"Barusan ada orang yang mengintip dari lubang pintu di sini. Saat ketemu aku, dia terkejut. Aku tanya sama dia, apa sedang mencarimu katanya enggak. Kebetulan saja dia lewat sini dan mendengar ada orang menjerit dari dalam ruangan ini," ungkap Haris.

Ayuna mengerutkan keningnya, mendengar penjelasan dari Haris. Bahkan saat dirinya masuk ke ruangannya, tidak ada satu orang pun yang tengah berlalu lalang di depan ruangannya.

"Kamu tau nggak? Orang yang mengintipku di situ? Cowok apa cewek?" tanya Ayuna.

"Dia cowok," jawab Haris.

"Hah! Cowok?"

Terpopuler

Comments

C2nunik987

C2nunik987

Steven yg mengintip mu dr ayuna dan berdrama 😂😂

2024-10-15

0

kaylla salsabella

kaylla salsabella

lanjut thor semangat berkarya thor 🥰🥰🥰

2024-10-14

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Awal Pertemuan yang Menjengkelkan
2 Bab 2. Jengkel
3 Bab 3. Dijodohkan
4 Bab 4. Dua Puluh Juta
5 Bab 5. Jadilah Dokter Pribadiku
6 Bab 6. Ancaman
7 Bab 7. Cucu Durhaka
8 Bab 8. Ternyata Dia Seorang Dokter
9 Bab 9. Menantu yang tak Dianggap
10 Bab 10. Keluarga Menjengkelkan
11 Bab 11. Sama-sama Berwatak Keras
12 Bab 12. Siksaan Batin
13 Bab 13. Rahasia Keluarga
14 Bab 14. Pertemuan Dua Keluarga
15 Bab 15. Penolakan
16 Bab 16. Koma
17 Bab 17. Menjadi Menantu Kami
18 Bab 18. Pria Tidak Waras
19 Bab 19. Keras Kepala
20 Kondisi Ane Semakin Memburuk
21 Bab 21. Dilamar
22 Bab 22. Modal Nekat
23 Bab 23. Diusir
24 Bab 24. Pergi
25 Bab 25. Apa Maksudmu?
26 Bab 26. Sambutan Hangat Untuk Ayuna
27 Bab 27. Arogan
28 Bab 28. Ada Apa Dengan Steven
29 Bab 29. Semakin Aneh
30 Bab 30. Kenapa Harus Allard?
31 Bab 31. Peduli
32 Bab 32. Jangan Simpan Kebencianmu Untuknya
33 Bab 33. Aku tidak Ingin Berpisah
34 Bab 34. Diantar Steven
35 Bab 35. Kecewa
36 Bab 36. Jengkel
37 Bab 37. Syarat Bikin Jengkel
38 Bab 38. Mulai Peduli
39 Bab 39. Aku Tidak Ingin Menjadi Benalu
40 Bab 40. Anak Durhaka
41 Bab 41. Dilamar
42 Bab 42. Pertengkaran Antara Keluarga
43 Bab 43. Jangan Tinggalkan Aku
44 Bab 44. Mabuk Berat
45 Bab 45. Tidur Bersama
46 Bab 46. Pikirkan Kacau
47 Bab 47. Jaga Dia
48 Bab 48. Mereka Pasangan yang Cocok
49 Bab 49. Maaf
50 Bab 50. Gelisah
51 Bab 51. Jadi Mereka Bukan Orang Tuaku?
52 Bab 52. Akhirnya Tunangan
53 Bab 53. Akhirnya Sadar
54 Bab 54. Berulah
55 Bab 55. Ternyata Perhatian
56 Bab 56. Nenek Mau Cucu Berapa?
57 Bab 57. Tugas di Desa Terpencil
58 Bab 58. Andai Saja Saya Bisa Berkumpul Dengan Keluarga Saya?
59 Bab 59. Mengunjungi tempat tinggal Martha
60 Bab 60. Ternyata Mereka?
61 Bab 61. Pingsan
62 Bab 62. Jatuh Sakit
63 Bab 63. Gara-gara Setan
64 Bab 64. Sudah Tertipu
65 Bab 65. Percaya Diri
66 Bab 66.Tidurlah Bersamaku!
67 Bab 67. Sambutan Hangat Untuk Kehadiran Alexander
68 Bab 68. Sekamar Berdua Dengan Raja Dugong
69 Bab 69. Kalian Penipu
70 Bab 70. Akhirnya Tertangkap
71 Bab 71. Bayangan Masa Lalu
72 Bab 72. Kedatangan Sepupu
73 Bab 73. Akhirnya Menikah
74 Bab 74. Akhirnya Sah
75 Bab 75. Kesempatan Untuk Rujuk
76 Bab 76. Canggung
77 Bab 77. Bahagia Milik Berdua
78 Bab 78. Kita Putus
79 Bab 79. Gara-gara Raja Dugong
80 Bab 80. Jadikan Aku Istri Keduamu
81 Bab 81. Berantem Gara-gara Satu Cewek
82 Bab 82. Hanya Demi Hadiah
83 Bab 83. Aku mencintaimu
84 Bab 84. Pembagian Warisan
85 Bab 85. Siapa Vera
86 Bab 86. Sikap yang Berubah
87 Bab 87. Kecewa
88 Bab 88.Dibuat Jengkel Oleh Ulahnya
89 Bab 89. Ayuna Jatuh Sakit
90 Bab 90. Pendarahan
91 Bab 91. Siasat Untuk Menjebak
92 Bab 92. Penangkapan Lisa
93 Bab 93. Hilang Ingatan
94 Bab 94. Hilang Ingatan 2
95 Bab 95. Keterlaluan
96 Bab 96. Keras Kepala
97 Bab 97. Ternyata yang Menikah?
98 Bab 98. Demi Sebuah Foto
99 Bab 99. Sok Jutek
100 Bab 100. Kita Rujuk
101 Bab 101. Teringat Kembali
102 Bab 102. Hadiah Dari Opa
103 Bab 103. Balikan Sama Mantan
104 Bab 104. Terus Bagaimana Dengan Perasaanmu Sendiri?
105 Bab 105. Ngidam Nasgor
106 Bab 106. Membongkar Kedok Arya
107 Bab 107. Pertengkaran di Rumah Mantan
108 108. Kembali Rujuk
109 Bab 109. Melahirkan
110 Bab 110. Kedatangan Verra
111 Bab 111. Dia Tercipta Bukan Untukku
112 Bab 112. Cemburu
113 Bab 113. Mama Berubah
114 Bab 114. Kekecewaan yang Mendalam
115 Bab 115. Keluarga Receh
116 Bab 116. Olivia Rese
117 Bab 117. Pingsan
118 Bab 118. Olivia Jatuh Sakit
119 Bab 119. Jantung Bocor
120 Bab 120. Mode Ngambek
121 Bab 121. Kejadian Buruk
122 Bab 122. Kematian Ane
123 Bab 123. Emosi yang Tak Terkendali
124 Bab 124. Vera Menjadi Tersangka
125 Bab 125. Membujuk Olivia
126 Bab 126. Bianglala Bikin Pusing
127 Bab 127. Kau Harus Dihukum
128 Bab 128. Sedih Saat Mengetahui Penyakitnya
129 129. Saling Memaafkan
130 Bab 130. Bertemu Sahabat Lama
131 Bab 131. Rayuan Pakai Chocolatos
132 Bab 132
133 Bab 133. Khawatir
134 Bab 134. Murid Baru
135 Bab 135. Mendapatkan Hukuman
136 Bab 136. Dia Adikku
137 Bab 137. Kekhawatiran Endrow
138 Bab 138. Takut Putus
Episodes

Updated 138 Episodes

1
Bab 1. Awal Pertemuan yang Menjengkelkan
2
Bab 2. Jengkel
3
Bab 3. Dijodohkan
4
Bab 4. Dua Puluh Juta
5
Bab 5. Jadilah Dokter Pribadiku
6
Bab 6. Ancaman
7
Bab 7. Cucu Durhaka
8
Bab 8. Ternyata Dia Seorang Dokter
9
Bab 9. Menantu yang tak Dianggap
10
Bab 10. Keluarga Menjengkelkan
11
Bab 11. Sama-sama Berwatak Keras
12
Bab 12. Siksaan Batin
13
Bab 13. Rahasia Keluarga
14
Bab 14. Pertemuan Dua Keluarga
15
Bab 15. Penolakan
16
Bab 16. Koma
17
Bab 17. Menjadi Menantu Kami
18
Bab 18. Pria Tidak Waras
19
Bab 19. Keras Kepala
20
Kondisi Ane Semakin Memburuk
21
Bab 21. Dilamar
22
Bab 22. Modal Nekat
23
Bab 23. Diusir
24
Bab 24. Pergi
25
Bab 25. Apa Maksudmu?
26
Bab 26. Sambutan Hangat Untuk Ayuna
27
Bab 27. Arogan
28
Bab 28. Ada Apa Dengan Steven
29
Bab 29. Semakin Aneh
30
Bab 30. Kenapa Harus Allard?
31
Bab 31. Peduli
32
Bab 32. Jangan Simpan Kebencianmu Untuknya
33
Bab 33. Aku tidak Ingin Berpisah
34
Bab 34. Diantar Steven
35
Bab 35. Kecewa
36
Bab 36. Jengkel
37
Bab 37. Syarat Bikin Jengkel
38
Bab 38. Mulai Peduli
39
Bab 39. Aku Tidak Ingin Menjadi Benalu
40
Bab 40. Anak Durhaka
41
Bab 41. Dilamar
42
Bab 42. Pertengkaran Antara Keluarga
43
Bab 43. Jangan Tinggalkan Aku
44
Bab 44. Mabuk Berat
45
Bab 45. Tidur Bersama
46
Bab 46. Pikirkan Kacau
47
Bab 47. Jaga Dia
48
Bab 48. Mereka Pasangan yang Cocok
49
Bab 49. Maaf
50
Bab 50. Gelisah
51
Bab 51. Jadi Mereka Bukan Orang Tuaku?
52
Bab 52. Akhirnya Tunangan
53
Bab 53. Akhirnya Sadar
54
Bab 54. Berulah
55
Bab 55. Ternyata Perhatian
56
Bab 56. Nenek Mau Cucu Berapa?
57
Bab 57. Tugas di Desa Terpencil
58
Bab 58. Andai Saja Saya Bisa Berkumpul Dengan Keluarga Saya?
59
Bab 59. Mengunjungi tempat tinggal Martha
60
Bab 60. Ternyata Mereka?
61
Bab 61. Pingsan
62
Bab 62. Jatuh Sakit
63
Bab 63. Gara-gara Setan
64
Bab 64. Sudah Tertipu
65
Bab 65. Percaya Diri
66
Bab 66.Tidurlah Bersamaku!
67
Bab 67. Sambutan Hangat Untuk Kehadiran Alexander
68
Bab 68. Sekamar Berdua Dengan Raja Dugong
69
Bab 69. Kalian Penipu
70
Bab 70. Akhirnya Tertangkap
71
Bab 71. Bayangan Masa Lalu
72
Bab 72. Kedatangan Sepupu
73
Bab 73. Akhirnya Menikah
74
Bab 74. Akhirnya Sah
75
Bab 75. Kesempatan Untuk Rujuk
76
Bab 76. Canggung
77
Bab 77. Bahagia Milik Berdua
78
Bab 78. Kita Putus
79
Bab 79. Gara-gara Raja Dugong
80
Bab 80. Jadikan Aku Istri Keduamu
81
Bab 81. Berantem Gara-gara Satu Cewek
82
Bab 82. Hanya Demi Hadiah
83
Bab 83. Aku mencintaimu
84
Bab 84. Pembagian Warisan
85
Bab 85. Siapa Vera
86
Bab 86. Sikap yang Berubah
87
Bab 87. Kecewa
88
Bab 88.Dibuat Jengkel Oleh Ulahnya
89
Bab 89. Ayuna Jatuh Sakit
90
Bab 90. Pendarahan
91
Bab 91. Siasat Untuk Menjebak
92
Bab 92. Penangkapan Lisa
93
Bab 93. Hilang Ingatan
94
Bab 94. Hilang Ingatan 2
95
Bab 95. Keterlaluan
96
Bab 96. Keras Kepala
97
Bab 97. Ternyata yang Menikah?
98
Bab 98. Demi Sebuah Foto
99
Bab 99. Sok Jutek
100
Bab 100. Kita Rujuk
101
Bab 101. Teringat Kembali
102
Bab 102. Hadiah Dari Opa
103
Bab 103. Balikan Sama Mantan
104
Bab 104. Terus Bagaimana Dengan Perasaanmu Sendiri?
105
Bab 105. Ngidam Nasgor
106
Bab 106. Membongkar Kedok Arya
107
Bab 107. Pertengkaran di Rumah Mantan
108
108. Kembali Rujuk
109
Bab 109. Melahirkan
110
Bab 110. Kedatangan Verra
111
Bab 111. Dia Tercipta Bukan Untukku
112
Bab 112. Cemburu
113
Bab 113. Mama Berubah
114
Bab 114. Kekecewaan yang Mendalam
115
Bab 115. Keluarga Receh
116
Bab 116. Olivia Rese
117
Bab 117. Pingsan
118
Bab 118. Olivia Jatuh Sakit
119
Bab 119. Jantung Bocor
120
Bab 120. Mode Ngambek
121
Bab 121. Kejadian Buruk
122
Bab 122. Kematian Ane
123
Bab 123. Emosi yang Tak Terkendali
124
Bab 124. Vera Menjadi Tersangka
125
Bab 125. Membujuk Olivia
126
Bab 126. Bianglala Bikin Pusing
127
Bab 127. Kau Harus Dihukum
128
Bab 128. Sedih Saat Mengetahui Penyakitnya
129
129. Saling Memaafkan
130
Bab 130. Bertemu Sahabat Lama
131
Bab 131. Rayuan Pakai Chocolatos
132
Bab 132
133
Bab 133. Khawatir
134
Bab 134. Murid Baru
135
Bab 135. Mendapatkan Hukuman
136
Bab 136. Dia Adikku
137
Bab 137. Kekhawatiran Endrow
138
Bab 138. Takut Putus

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!