Bab 7. Cucu Durhaka

Mendapati anak laki-laki yang datang dengan muka ditekuk, membuat Mega sang ibu langsung memberikan teguran padanya. Bukannya menunjukkan wajah cerianya saat bertemu dengan neneknya yang masih terbaring di ruang perawatan, pria itu malah menambah beban saja.

"Kamu itu kenapa Stev? Dateng-dateng kok manyun gitu? Lagi ada masalah lagi ya?" tanya Mega menatap sebal pada putranya itu.

"Gimana nggak kesal Ma. Tiap hari dateng ke sini, aku selalu bertemu dengan cewek resek yang semalam juga menabrak mobilku. Barusan ketemu lagi, bikin bete tahu nggak?"

Steven menghempaskan tubuhnya di sofa dengan kasar. Mulutnya masih juga komat kamit karena masih kesal pada perempuan yang telah mengusik ketenangannya.

"Kali aja dia itu jodoh kamu. Biasanya kalau orang asing sering bertemu, bisa menjadi jodoh," sambung Mega meledeknya.

Dengan cepat Ella menegur. "Hus! Steven tidak bisa menikahi perempuan manapun juga. Dia sudah Mama jodohkan dengan cucu dari teman Mama. Kami berdua sudah berjanji akan menjodohkan keturunan kami, dan Mama rasa Steven juga sudah waktunya menikah, umurnya sudah cukup untuk menikah," sahut Ane dengan nada bicaranya yang lemah.

"Apa? Dijodohkan? Menikah? Oh tidak!"

Steven reflek terkejut dengan bola matanya melotot. Kejengkelannya belum usai sudah ditambah lagi dengan permasalahan barunya. Ia tidak terima dengan perjodohan konyol Neneknya.

Mega sendiri masih belum mengerti, bahwa Ibunya sudah ada rencana untuk menjodohkan cucunya. Di situ ia seperti orang cengo, terkejut mendengar penjelasan dari ibunya.

"Mama! Maksudnya apa? Mama menjodohkan Steven dengan siapa Ma? Kenapa Mama tidak pernah ngomong apapun denganku. Secara tiba-tiba gini Mama bilang Steven sudah Mama jodohkan," gerutu Mega sangat kecewa dengan tindakan dari orang tuanya.

"Pokoknya enggak, sekali enggak, aku tetep nggak mau. Jangan paksa aku Nek, aku sudah dewasa. Aku bisa memilih perempuan yang cocok untuk menjadi pendampingku," jawab Steven.

"Nggak ada penolakan ya Stev, kamu jangan coba-coba buat menolak apa yang sudah menjadi keputusan Nenek. Nenek sama Martha sudah berteman dari dulu. Dia sangat baik dan banyak membantu Nenek. Apa salahnya jika kita membalas kebaikan mereka," cercah Ane.

Ane yang masih terbaring lemah, dia masih tetap tegar saat berhadapan dengan cucunya yang selalu bersikap ceroboh dan juga sombong.

Walaupun mempercayakan semua perusahaan dikelola oleh cucunya, tapi dia masih belum bisa ikhlas sebelum menjodohkan Steven yang ceroboh itu dengan gadis yang baik, tentunya dari keturunan keluarga yang baik pula.

"Kenapa sih, selalu saja mengait-ngaitkan perjodohan dengan pertolongan. Memangnya apa yang sudah terjadi pada Nenek, kenapa sampai mendapatkan pertolongan dari orang lain?" tanya Steven.

"Karena kakek kamu bangkrut. Dulu saat kakek kamu bangkrut, keluarga Marta yang menolongnya. Memberikan modal yang tidak sedikit. Mendapatkan pinjaman dari mereka, membuat kami bersemangat untuk membangun usaha kami kembali dari awal, dan hasilnya sangat menjanjikan. Tapi di saat perusahaan yang baru kembali normal, kakek kamu mengalami kecelakaan hingga membuatnya meninggal saat itu juga."

Ane menceritakan kisah masa lalunya sambil menangis.

Mega mengusap punggung Mamanya itu berusaha untuk menenangkannya.

"Hidup Nenek menderita kembali setelah kepergian kakekmu. Nenek harus menghidupi tiga anak Nenek yang masih sekolah dan membutuhkan banyak biaya," ungkap Ane.

"Ya tapi kenapa harus aku yang dijodohkan dengan keluarga Alexander. Kan masih ada bang Al yang juga bisa dijodohkan dengannya. Aku sudah memiliki kekasih Nek, aku akan menikah dengan kekasihku, bukan perempuan lain," jawab Steven.

"Jangan pernah membantah ucapan nenek Stev, Nenek melakukan semua ini demi kebaikanmu. Jadi kumohon, jangan membuatku kecewa," cercah Ane.

Steven mengepalkan tangannya menahan emosinya yang hampir meledak. Kalau saja neneknya tidak dalam keadaan sakit, sudah pasti, Steven akan marah pada neneknya. Kali ini dia akan menahan emosinya demi kesembuhan neneknya.

"Stev, alangkah baiknya kalau kamu itu menurut dengan apa yang dikatakan oleh nenek. Kamu itu harusnya bersyukur, karena apa yang kamu miliki sekarang ini, adalah hasil kerja keras nenek dan juga Kakekmu," tutur Mega.

"Terus kalau aku menikmati semua apa yang kita punya itu salah Ma? Bukankah aku juga memiliki hak atas semua itu," celetuk Steven.

"Hak? Kamu nanya soal hak? Itu bukan hak kamu, itu semua masih atas nama nenek. Dan nenek belum membaginya," sahut Ane.

Walaupun dirinya baru bangun dari masa kritisnya, Ane tidak mempedulian kesehatannya. Ane hanya tidak ingin cucunya salah jalan.

Mendengar dari kabar di luar, cucunya telah memiliki hubungan dengan wanita cafe, dan itu sangat berpengaruh buruk untuk Steven.

Ane sangat tidak ingin Steven menikah dengan perempuan yang tidak benar. Dia menginginkan cucunya menikah dengan orang yang tepat, yang bisa membawanya ke jalan yang lebih baik.

"Kalau aku memang nggak memiliki hak, lebih baik aku mundur dari perusahaan. Pimpin saja sendiri, aku sudah bekerja dengan sangat baik, tapi aku sama sekali tidak memiliki hak di perusahaan nenek. Apa nenek akan membawa harta nenek sampai ke liang lahat," cecar Steven.

"Astaghfirullah Steven! Jaga ucapanmu," sentak Mega.

Mega melotot geram dan langsung memberikan tamparan keras pada Steven.

"Kamu!"

"Bener-bener kamu ya, cucu nggak tahu diri kamu. Berani-beraninya kamu ngomong kurang ajar seperti itu pada nenek, mendoakan nenek cepet mati gitu. Dasar cucu durhaka, anak nggak tahu diri kamu."

Ane terbawa emosi dan langsung sesak nafas. Dia mendelik dengan nafasnya yang tersengal-sengal.

"Mama! Mama kenapa Ma? Steven, tolong panggil dokter. Cepat!"

Mega langsung menghambur memeluk Ane dan merebahkannya kembali ke pembaringan.

Steven langsung memencet bel yang berada di sebelah brankar Ane.

Tidak lama dari itu, datanglah dua suster yang ditugaskan oleh Ayuna untuk mengecek kondisi pasiennya, karena Ayuna sendiri tengah keluar karena ada suatu urusan.

"Loh! Ada apa ini?" tanya suster.

"Ini Mama saya tiba-tiba saja drop," ucap Mega.

"Loh! Kok bisa?" tanya Suster.

"Bukannya tadi sudah dicek oleh dokter Ayuna. Dan dokter Ayuna bilang, pasien sudah membaik. Nggak mungkin kan? Dokter Ayuna berbohong," oceh Suster dengan mengecek kondisi pasien.

Mega maupun Steven sama-sama terdiam dengan menatap Ane yang memejamkan matanya di pembaringan.

"Dokter Ayuna itu terkenal sangat baik dalam menangani pasien, beliau itu dokter terbaik yang menangani penyakit jantung di rumah sakit ini. Dia sangat menjaga kesehatan pasien, sebelum pasiennya dinyatakan baik, beliau tidak akan pernah keluar dari rumah sakit," gerutu Suster sangat tidak percaya jika pasiennya tiba-tiba drop tanpa alasan.

Suster curiga, pasti telah terjadi perdebatan di ruangan itu hingga membuat pasien tidak terkontrol emosinya dan langsung drop.

Melihat pemuda yang menunjukkan muka tengilnya dan perempuan paruh baya yang menunjukkan wajah kecewanya, sudah bisa ditebak kalau mereka telah bermasalah.

"Ini tensi pasien mulai naik kembali. Usahakan, pasien jangan sampai stress, atau mendengarkan kabar yang kurang mengenakkan. Kalau sedang ada masalah, selesaikan di luar, tolong jangan bikin  kegaduhan di sini," peringat Suster.

"Kalau sampai dokter Ayuna tahu kalian membuat kegaduhan, saya yakin, kalau dokter Ayuna akan  meminta kalian pergi demi kesehatan pasien?"

Suster memberikan banyak peringatan dan juga teguran pada keduanya.

"Maaf Sus, tadi Mama saya terbawa emosi karena ulah anak saya," ucap Mega berkata jujur.

Steven pun membelalakkan bola matanya ketika Mamanya menceritakan keburukannya di depan suster.

"Ma! Mama apaan sih Ma?"

Steven memberikan teguran pada Mamanya, karena tidak ingin disalahkan.

"Diam kamu. Ini semua gara-gara kamu. Kalau sampai terjadi sesuatu yang buruk pada nenekmu, awas kamu ya? Jangan berpikir kalau kamu bisa berdiri sendiri tanpa bantuan kami. Jangan pernah sombong. Mentang-mentang jadi pemimpin kamu nggak pernah menghargai orang lain."

Baru kali ini Mega marah pada Steven. Karena Steven sudah sangat keterlaluan.

"Ma! Mama kok jadi gini sih, Mama nggak ngerti gimana rasanya jadi Steven Ma, dijodohin sama orang yang nggak jelas oleh nenek. Apa Steven nggak berhak untuk memilih pasangan sendiri?"

Terpopuler

Comments

C2nunik987

C2nunik987

yg dijodohin ma km dr ayuna Steve cantik smart dan terbaiks 🫰 o

2024-10-15

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Awal Pertemuan yang Menjengkelkan
2 Bab 2. Jengkel
3 Bab 3. Dijodohkan
4 Bab 4. Dua Puluh Juta
5 Bab 5. Jadilah Dokter Pribadiku
6 Bab 6. Ancaman
7 Bab 7. Cucu Durhaka
8 Bab 8. Ternyata Dia Seorang Dokter
9 Bab 9. Menantu yang tak Dianggap
10 Bab 10. Keluarga Menjengkelkan
11 Bab 11. Sama-sama Berwatak Keras
12 Bab 12. Siksaan Batin
13 Bab 13. Rahasia Keluarga
14 Bab 14. Pertemuan Dua Keluarga
15 Bab 15. Penolakan
16 Bab 16. Koma
17 Bab 17. Menjadi Menantu Kami
18 Bab 18. Pria Tidak Waras
19 Bab 19. Keras Kepala
20 Kondisi Ane Semakin Memburuk
21 Bab 21. Dilamar
22 Bab 22. Modal Nekat
23 Bab 23. Diusir
24 Bab 24. Pergi
25 Bab 25. Apa Maksudmu?
26 Bab 26. Sambutan Hangat Untuk Ayuna
27 Bab 27. Arogan
28 Bab 28. Ada Apa Dengan Steven
29 Bab 29. Semakin Aneh
30 Bab 30. Kenapa Harus Allard?
31 Bab 31. Peduli
32 Bab 32. Jangan Simpan Kebencianmu Untuknya
33 Bab 33. Aku tidak Ingin Berpisah
34 Bab 34. Diantar Steven
35 Bab 35. Kecewa
36 Bab 36. Jengkel
37 Bab 37. Syarat Bikin Jengkel
38 Bab 38. Mulai Peduli
39 Bab 39. Aku Tidak Ingin Menjadi Benalu
40 Bab 40. Anak Durhaka
41 Bab 41. Dilamar
42 Bab 42. Pertengkaran Antara Keluarga
43 Bab 43. Jangan Tinggalkan Aku
44 Bab 44. Mabuk Berat
45 Bab 45. Tidur Bersama
46 Bab 46. Pikirkan Kacau
47 Bab 47. Jaga Dia
48 Bab 48. Mereka Pasangan yang Cocok
49 Bab 49. Maaf
50 Bab 50. Gelisah
51 Bab 51. Jadi Mereka Bukan Orang Tuaku?
52 Bab 52. Akhirnya Tunangan
53 Bab 53. Akhirnya Sadar
54 Bab 54. Berulah
55 Bab 55. Ternyata Perhatian
56 Bab 56. Nenek Mau Cucu Berapa?
57 Bab 57. Tugas di Desa Terpencil
58 Bab 58. Andai Saja Saya Bisa Berkumpul Dengan Keluarga Saya?
59 Bab 59. Mengunjungi tempat tinggal Martha
60 Bab 60. Ternyata Mereka?
61 Bab 61. Pingsan
62 Bab 62. Jatuh Sakit
63 Bab 63. Gara-gara Setan
64 Bab 64. Sudah Tertipu
65 Bab 65. Percaya Diri
66 Bab 66.Tidurlah Bersamaku!
67 Bab 67. Sambutan Hangat Untuk Kehadiran Alexander
68 Bab 68. Sekamar Berdua Dengan Raja Dugong
69 Bab 69. Kalian Penipu
70 Bab 70. Akhirnya Tertangkap
71 Bab 71. Bayangan Masa Lalu
72 Bab 72. Kedatangan Sepupu
73 Bab 73. Akhirnya Menikah
74 Bab 74. Akhirnya Sah
75 Bab 75. Kesempatan Untuk Rujuk
76 Bab 76. Canggung
77 Bab 77. Bahagia Milik Berdua
78 Bab 78. Kita Putus
79 Bab 79. Gara-gara Raja Dugong
80 Bab 80. Jadikan Aku Istri Keduamu
81 Bab 81. Berantem Gara-gara Satu Cewek
82 Bab 82. Hanya Demi Hadiah
83 Bab 83. Aku mencintaimu
84 Bab 84. Pembagian Warisan
85 Bab 85. Siapa Vera
86 Bab 86. Sikap yang Berubah
87 Bab 87. Kecewa
88 Bab 88.Dibuat Jengkel Oleh Ulahnya
89 Bab 89. Ayuna Jatuh Sakit
90 Bab 90. Pendarahan
91 Bab 91. Siasat Untuk Menjebak
92 Bab 92. Penangkapan Lisa
93 Bab 93. Hilang Ingatan
94 Bab 94. Hilang Ingatan 2
95 Bab 95. Keterlaluan
96 Bab 96. Keras Kepala
97 Bab 97. Ternyata yang Menikah?
98 Bab 98. Demi Sebuah Foto
99 Bab 99. Sok Jutek
100 Bab 100. Kita Rujuk
101 Bab 101. Teringat Kembali
102 Bab 102. Hadiah Dari Opa
103 Bab 103. Balikan Sama Mantan
104 Bab 104. Terus Bagaimana Dengan Perasaanmu Sendiri?
105 Bab 105. Ngidam Nasgor
106 Bab 106. Membongkar Kedok Arya
107 Bab 107. Pertengkaran di Rumah Mantan
108 108. Kembali Rujuk
109 Bab 109. Melahirkan
110 Bab 110. Kedatangan Verra
111 Bab 111. Dia Tercipta Bukan Untukku
112 Bab 112. Cemburu
113 Bab 113. Mama Berubah
114 Bab 114. Kekecewaan yang Mendalam
115 Bab 115. Keluarga Receh
116 Bab 116. Olivia Rese
117 Bab 117. Pingsan
118 Bab 118. Olivia Jatuh Sakit
119 Bab 119. Jantung Bocor
120 Bab 120. Mode Ngambek
121 Bab 121. Kejadian Buruk
122 Bab 122. Kematian Ane
123 Bab 123. Emosi yang Tak Terkendali
124 Bab 124. Vera Menjadi Tersangka
125 Bab 125. Membujuk Olivia
126 Bab 126. Bianglala Bikin Pusing
127 Bab 127. Kau Harus Dihukum
128 Bab 128. Sedih Saat Mengetahui Penyakitnya
129 129. Saling Memaafkan
130 Bab 130. Bertemu Sahabat Lama
131 Bab 131. Rayuan Pakai Chocolatos
132 Bab 132
133 Bab 133. Khawatir
134 Bab 134. Murid Baru
135 Bab 135. Mendapatkan Hukuman
136 Bab 136. Dia Adikku
137 Bab 137. Kekhawatiran Endrow
138 Bab 138. Takut Putus
Episodes

Updated 138 Episodes

1
Bab 1. Awal Pertemuan yang Menjengkelkan
2
Bab 2. Jengkel
3
Bab 3. Dijodohkan
4
Bab 4. Dua Puluh Juta
5
Bab 5. Jadilah Dokter Pribadiku
6
Bab 6. Ancaman
7
Bab 7. Cucu Durhaka
8
Bab 8. Ternyata Dia Seorang Dokter
9
Bab 9. Menantu yang tak Dianggap
10
Bab 10. Keluarga Menjengkelkan
11
Bab 11. Sama-sama Berwatak Keras
12
Bab 12. Siksaan Batin
13
Bab 13. Rahasia Keluarga
14
Bab 14. Pertemuan Dua Keluarga
15
Bab 15. Penolakan
16
Bab 16. Koma
17
Bab 17. Menjadi Menantu Kami
18
Bab 18. Pria Tidak Waras
19
Bab 19. Keras Kepala
20
Kondisi Ane Semakin Memburuk
21
Bab 21. Dilamar
22
Bab 22. Modal Nekat
23
Bab 23. Diusir
24
Bab 24. Pergi
25
Bab 25. Apa Maksudmu?
26
Bab 26. Sambutan Hangat Untuk Ayuna
27
Bab 27. Arogan
28
Bab 28. Ada Apa Dengan Steven
29
Bab 29. Semakin Aneh
30
Bab 30. Kenapa Harus Allard?
31
Bab 31. Peduli
32
Bab 32. Jangan Simpan Kebencianmu Untuknya
33
Bab 33. Aku tidak Ingin Berpisah
34
Bab 34. Diantar Steven
35
Bab 35. Kecewa
36
Bab 36. Jengkel
37
Bab 37. Syarat Bikin Jengkel
38
Bab 38. Mulai Peduli
39
Bab 39. Aku Tidak Ingin Menjadi Benalu
40
Bab 40. Anak Durhaka
41
Bab 41. Dilamar
42
Bab 42. Pertengkaran Antara Keluarga
43
Bab 43. Jangan Tinggalkan Aku
44
Bab 44. Mabuk Berat
45
Bab 45. Tidur Bersama
46
Bab 46. Pikirkan Kacau
47
Bab 47. Jaga Dia
48
Bab 48. Mereka Pasangan yang Cocok
49
Bab 49. Maaf
50
Bab 50. Gelisah
51
Bab 51. Jadi Mereka Bukan Orang Tuaku?
52
Bab 52. Akhirnya Tunangan
53
Bab 53. Akhirnya Sadar
54
Bab 54. Berulah
55
Bab 55. Ternyata Perhatian
56
Bab 56. Nenek Mau Cucu Berapa?
57
Bab 57. Tugas di Desa Terpencil
58
Bab 58. Andai Saja Saya Bisa Berkumpul Dengan Keluarga Saya?
59
Bab 59. Mengunjungi tempat tinggal Martha
60
Bab 60. Ternyata Mereka?
61
Bab 61. Pingsan
62
Bab 62. Jatuh Sakit
63
Bab 63. Gara-gara Setan
64
Bab 64. Sudah Tertipu
65
Bab 65. Percaya Diri
66
Bab 66.Tidurlah Bersamaku!
67
Bab 67. Sambutan Hangat Untuk Kehadiran Alexander
68
Bab 68. Sekamar Berdua Dengan Raja Dugong
69
Bab 69. Kalian Penipu
70
Bab 70. Akhirnya Tertangkap
71
Bab 71. Bayangan Masa Lalu
72
Bab 72. Kedatangan Sepupu
73
Bab 73. Akhirnya Menikah
74
Bab 74. Akhirnya Sah
75
Bab 75. Kesempatan Untuk Rujuk
76
Bab 76. Canggung
77
Bab 77. Bahagia Milik Berdua
78
Bab 78. Kita Putus
79
Bab 79. Gara-gara Raja Dugong
80
Bab 80. Jadikan Aku Istri Keduamu
81
Bab 81. Berantem Gara-gara Satu Cewek
82
Bab 82. Hanya Demi Hadiah
83
Bab 83. Aku mencintaimu
84
Bab 84. Pembagian Warisan
85
Bab 85. Siapa Vera
86
Bab 86. Sikap yang Berubah
87
Bab 87. Kecewa
88
Bab 88.Dibuat Jengkel Oleh Ulahnya
89
Bab 89. Ayuna Jatuh Sakit
90
Bab 90. Pendarahan
91
Bab 91. Siasat Untuk Menjebak
92
Bab 92. Penangkapan Lisa
93
Bab 93. Hilang Ingatan
94
Bab 94. Hilang Ingatan 2
95
Bab 95. Keterlaluan
96
Bab 96. Keras Kepala
97
Bab 97. Ternyata yang Menikah?
98
Bab 98. Demi Sebuah Foto
99
Bab 99. Sok Jutek
100
Bab 100. Kita Rujuk
101
Bab 101. Teringat Kembali
102
Bab 102. Hadiah Dari Opa
103
Bab 103. Balikan Sama Mantan
104
Bab 104. Terus Bagaimana Dengan Perasaanmu Sendiri?
105
Bab 105. Ngidam Nasgor
106
Bab 106. Membongkar Kedok Arya
107
Bab 107. Pertengkaran di Rumah Mantan
108
108. Kembali Rujuk
109
Bab 109. Melahirkan
110
Bab 110. Kedatangan Verra
111
Bab 111. Dia Tercipta Bukan Untukku
112
Bab 112. Cemburu
113
Bab 113. Mama Berubah
114
Bab 114. Kekecewaan yang Mendalam
115
Bab 115. Keluarga Receh
116
Bab 116. Olivia Rese
117
Bab 117. Pingsan
118
Bab 118. Olivia Jatuh Sakit
119
Bab 119. Jantung Bocor
120
Bab 120. Mode Ngambek
121
Bab 121. Kejadian Buruk
122
Bab 122. Kematian Ane
123
Bab 123. Emosi yang Tak Terkendali
124
Bab 124. Vera Menjadi Tersangka
125
Bab 125. Membujuk Olivia
126
Bab 126. Bianglala Bikin Pusing
127
Bab 127. Kau Harus Dihukum
128
Bab 128. Sedih Saat Mengetahui Penyakitnya
129
129. Saling Memaafkan
130
Bab 130. Bertemu Sahabat Lama
131
Bab 131. Rayuan Pakai Chocolatos
132
Bab 132
133
Bab 133. Khawatir
134
Bab 134. Murid Baru
135
Bab 135. Mendapatkan Hukuman
136
Bab 136. Dia Adikku
137
Bab 137. Kekhawatiran Endrow
138
Bab 138. Takut Putus

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!