Bab 3. Dijodohkan

Keluarga Ayuna pagi itu telah berkumpul di ruang makan. Suasana Di ruang makan juga nampak ramai karena Nilam dan Juga Devan, kakak Ayuna juga nampak berkumpul. Mereka yang memang jarang berkumpul bertanya tanya mengenai kehidupan adiknya yang memiliki kesibukan tersendiri mengurus pasien yang memiliki riwayat penyakit jantung.

"Yuna, gimana dengan kerjamu, apa ada kendala?" tanya Nilam, kakak Ayuna yang berprofesi sebagai dokter spesialis syaraf.

"Alhamdulillah baik kak, aku semalem habis operasi pencangkokan jantung. Dia sudah tua lagi, aku takut gagal, karena difaktor usianya yang renta, agak ketar ketir gitu," jawab Ayuna.

"Kamu kalau kerja harus hati-hati, jangan ceroboh," tutur Nilam.

Gadis itu mengangguk. Selama ini masih bisa mengendalikan dirinya dengan begitu baik, ia berharap akan selalu begitu, tak memiliki banyak kendala yang akan membuatnya kebingungan mengatasinya.

"Iya, aku juga tahu itu," jawab Ayuna.

Di Mansion keluarga Ayuna juga ada Oma dan Opanya, yang tidak lain pemilik dari rumah sakit Bhakti Husada tempat Ayuna dan Nilam bekerja. Secara mereka berdua bekerja di rumah sakit keluarga.

"Yuna, Oma mau ngomong sesuatu sama kamu," ucap Marta, omanya Ayuna.

Ayuna seketika menoleh pada Omanya yang duduk di sebelah Opanya Alexander.

"Oma mau ngomong apa?" tanya Ayuna dengan mengoles selain di rotinya.

"Kamu sudah Oma jodohkan dengan cucu dari sahabat Oma."

Deg

Seketika Ayuna menghentikan tangannya yang sedang mengoleskan selai dan meletakkan rotinya di piring.

"Apa Oma bilang? Aku mau dijodohkan? Oma aku nggak mau, aku masih mau sendiri. Aku mau menitih karirku sebagai dokter. Aku masih belum lama menjadi dokter, kenapa Oma secara tiba-tiba mau menjodohkan aku, pokoknya aku nggak mau," tolak Ayuna mengoceh kecewa dengan ucapan dari Omanya.

"Kamu itu sudah gede Yuna, jangan seperti ini. Semua keturunan Alexander, tidak ada yang bebas memilih pasangan sendiri, termasuk kamu," seru Marta.

"Tapi kenapa harus aku Oma," jawab Ayuna.

"Karena di sini yang belum menikah itu kamu. Nilam sudah menikah dan sudah memiliki anak. Devan juga sudah menikah dan memiliki dua anak. Tinggal kamu saja kan, yang belum menikah di sini," celetuknya lagi.

Ayuna menggeleng kecewa, memang di Mansion itu hanya Ayuna yang belum menikah, tapi masih ada sepupunya yang juga masih lajang dan masih berada di luar Negeri.

"Memang di sini cuma ada aku yang belum menikah Oma. Tapi bukan berarti aku yang harus dijodohkan. Masih ada Kanaya dan juga kak Pungky yang juga belum menikah," jawab Ayuna tidak terima.

"Tapi mereka belum pulang Ayuna, yang Oma jodohkan itu kamu, bukan mereka. Mereka juga akan kami jodohkan setelah mereka pulang lagi ke sini. Jadi jangan banyak membantah, tolong menurut lah, jangan buat Oma dan Opamu kecewa," seru Marta.

Lidya dan Mahendra hanya diam, sebagai orang tuanya Ayuna, mereka tidak memiliki wewenang untuk memberikan keputusan pada anaknya sendiri, selagi Alexander dan Marta masih hidup, dan perjodohan keluarga itu tetap berjalan.

Leher Ayuna seperti tercekik, nafsu makan pun mulai sirna. Seperti ditimpuk palu, ucapan Marta sangat menyayat hatinya.

"Yuna, sebaiknya kamu menurut saja sama Oma dan juga Oppa. Ini sudah menjadi tradisi keluarga, jadi kamu tidak bisa mengambil keputusan sendiri tanpa persetujuan dari mereka," tutur Lidya.

"Tapi Ma... Mama nggak pernah mengerti perasaan Ayuna seperti apa saat ini. Ayuna punya masa depan sendiri Ma. Ayuna ingin menikah dan hidup bahagia dengan pilihan Ayuna sendiri. Tapi kenapa Ayuna malah dijodohin kayak gini. Mama, tolongin Ayuna."

Ayuna menangis dalam diam, badannya terguncang dengan isakan tangisnya.

Nilam yang ada di sebelahnya memberikan tepukan pelan di bahunya.

"Sudah! Sudah. Kamu jangan nangis kayak gini. Kamu jangan pancing kemarahan Oma sama oppa ok," tutur Nilam lirih agar tidak terdengar oleh Oma dan juga Oppanya.

Ayuna mengusap kasar air matanya. Kini dia hanya bisa diam saat mendapatkan tatapan datar dari kedua paruh baya yang tidak lain adalah Oma dan oppanya.

"Sekarang lanjutkan makanan kalian. Untukmu Ayuna, sebaiknya kamu nggak mempersulit keadaan. Mau sekarang, besok ataupun nanti, kamu akan tetap Oppa jodohkan. Jadi bersikaplah yang baik, layaknya kamu yang berprofesi sebagai dokter. Jangan banyak membantah apa yang sudah kami putuskan," ucap Alexander dengan menatap pada Ayuna.

Ayuna memalingkan mukanya kecewa. Namun dia tidak bisa berfikir dengan jernih, apa lagi di keluarganya tidak satupun orang yang mendukungnya.

"Yuna, habiskan sarapanmu," tutur Lidya.

"Aku nggak nafsu makan Ma. Aku berangkat aja sekarang," jawab Ayuna.

"Yuna! Jangan bikin masalah. Ayo habiskan sarapanmu," tegur Lidya berbisik lirih.

Dengan menekuk mukanya, Ayuna kembali mengambil roti selaynya yang sempat ditinggalkan dan mengunyahnya dengan kesal.

Lidya dan Mahendra saling bertatapan sambil menyuapkan makanan ke mulutnya masing-masing.

"Ini aku udah selesai sarapan. Aku mau berangkat sekarang."

Ayuna berdiri dari tempat duduknya dan menyalim semua orang yang ada di ruang makan.

"Ingat Ayuna, kamu jangan pulang terlambat. Oma akan mengenalkanmu dengan calon suamimu. Dia baru pulang dari Amerika, dia masih baru tinggal di sini. Jadi kamu harus taati peraturan yang sudah kami buat, jangan membantah, karena kami paling nggak suka dengan orang yang suka membantah," tegur Marta dengan menerima tangan Ayuna yang tengah menyalimnya.

"Iya, akan kuusahakan buat pulang cepat. Tapi nggak janji, soalnya aku lagi banyak pekerjaan. Ada beberapa kali operasi buat jadwal hari ini," jawab Ayuna.

"Pastikan saja. Hari ini kamu harus mempercepat waktu. Karena Oma akan menghubungi teman Oma buat pertemuan. Nanti kalau udah ada keputusan dari pihak sana, Oma akan mengabarimu," tutur Marta.

"Hemmmm."

Ayuna hanya bergumam menjawab penuturan dari Omanya.

"Yuna! Kamu nggak mau bareng sama kakak?" tanya Nilam.

"Aku bawa mobil sendiri kak," jawab Ayuna.

"Yaudah, tapi kamu harus hati-hati ya, jangan ngebut," tutur Nilam.

"Jangan ngebut Yuna," tambah Lidya.

Sebagai seorang ibu, Lidya sangat mengkhawatirkan putrinya. Apa lagi Ayuna terlihat tampak murung, tidak baik-baik saja.

"Pa, coba Papa ikuti Ayuna dong Pa. Mama khawatir kalau sampai Ayuna menyetir mobilnya dalam keadaan marah, ataupun gelisah," ucap Lidya.

"Iya Ma, Papa akan berangkat sekarang," jawab Mahendra.

Mahendra yang sudah menjabat sebagai profesor, dia sangat percaya akan kesungguhan anak-anaknya dalam bekerja. Namun karena Ayuna sendiri pikirannya tengah kacau, dia juga ikut gelisah, takut ada keteledoran Ayuna dalam perjalanannya, ataupun saat memberikan perawatan pada pasiennya.

"Yaudah, Papa berangkat dulu ya Ma. Takut Ayuna keburu jauh," ucap Mahendra.

"Iya Mas, kamu juga hati-hati," nasehat Lidya.

"Iya Ma," jawab Mahendra.

Di halaman depan rumahnya, Ayuna memasuki mobilnya dengan membanting pintunya dengan sangat keras.

Mobil yang tidak tahu permasalahannya, dijadikan tempat pelampiasan kemarahan Ayuna.

"Dasar orang tua egois. Mereka pikir dengan menikahkan aku dengan orang yang belum pernah kukenal, akan membuatku bahagia gitu? Kalian itu hanya menyerahkan neraka buat aku. Aku nggak bahagia Ma, Pa. Aku ingin hidup dengan orang yang sangat aku sayangi, itupun kalau aku udah dapat menemukan orang yang benar-benar tulus menyayangiku," cercah Ayuna.

Ayuna langsung mengendarai mobilnya keluar dari halaman Mansion menuju rumah sakit. Hatinya tak tenang mengingat ucapan Omanya. Kenapa harus dijodohkan? Apakah dirinya sudah tidak laku sehingga harus dijodoh-jodohkan?

Terpopuler

Comments

C2nunik987

C2nunik987

ayooo Yuna kerja jgn hiraukan perjodohan Oma mu yg diktator 🤣🤣🤣

2024-10-10

1

kaylla salsabella

kaylla salsabella

si Oma dan opa egois semuanya

2024-10-09

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Awal Pertemuan yang Menjengkelkan
2 Bab 2. Jengkel
3 Bab 3. Dijodohkan
4 Bab 4. Dua Puluh Juta
5 Bab 5. Jadilah Dokter Pribadiku
6 Bab 6. Ancaman
7 Bab 7. Cucu Durhaka
8 Bab 8. Ternyata Dia Seorang Dokter
9 Bab 9. Menantu yang tak Dianggap
10 Bab 10. Keluarga Menjengkelkan
11 Bab 11. Sama-sama Berwatak Keras
12 Bab 12. Siksaan Batin
13 Bab 13. Rahasia Keluarga
14 Bab 14. Pertemuan Dua Keluarga
15 Bab 15. Penolakan
16 Bab 16. Koma
17 Bab 17. Menjadi Menantu Kami
18 Bab 18. Pria Tidak Waras
19 Bab 19. Keras Kepala
20 Kondisi Ane Semakin Memburuk
21 Bab 21. Dilamar
22 Bab 22. Modal Nekat
23 Bab 23. Diusir
24 Bab 24. Pergi
25 Bab 25. Apa Maksudmu?
26 Bab 26. Sambutan Hangat Untuk Ayuna
27 Bab 27. Arogan
28 Bab 28. Ada Apa Dengan Steven
29 Bab 29. Semakin Aneh
30 Bab 30. Kenapa Harus Allard?
31 Bab 31. Peduli
32 Bab 32. Jangan Simpan Kebencianmu Untuknya
33 Bab 33. Aku tidak Ingin Berpisah
34 Bab 34. Diantar Steven
35 Bab 35. Kecewa
36 Bab 36. Jengkel
37 Bab 37. Syarat Bikin Jengkel
38 Bab 38. Mulai Peduli
39 Bab 39. Aku Tidak Ingin Menjadi Benalu
40 Bab 40. Anak Durhaka
41 Bab 41. Dilamar
42 Bab 42. Pertengkaran Antara Keluarga
43 Bab 43. Jangan Tinggalkan Aku
44 Bab 44. Mabuk Berat
45 Bab 45. Tidur Bersama
46 Bab 46. Pikirkan Kacau
47 Bab 47. Jaga Dia
48 Bab 48. Mereka Pasangan yang Cocok
49 Bab 49. Maaf
50 Bab 50. Gelisah
51 Bab 51. Jadi Mereka Bukan Orang Tuaku?
52 Bab 52. Akhirnya Tunangan
53 Bab 53. Akhirnya Sadar
54 Bab 54. Berulah
55 Bab 55. Ternyata Perhatian
56 Bab 56. Nenek Mau Cucu Berapa?
57 Bab 57. Tugas di Desa Terpencil
58 Bab 58. Andai Saja Saya Bisa Berkumpul Dengan Keluarga Saya?
59 Bab 59. Mengunjungi tempat tinggal Martha
60 Bab 60. Ternyata Mereka?
61 Bab 61. Pingsan
62 Bab 62. Jatuh Sakit
63 Bab 63. Gara-gara Setan
64 Bab 64. Sudah Tertipu
65 Bab 65. Percaya Diri
66 Bab 66.Tidurlah Bersamaku!
67 Bab 67. Sambutan Hangat Untuk Kehadiran Alexander
68 Bab 68. Sekamar Berdua Dengan Raja Dugong
69 Bab 69. Kalian Penipu
70 Bab 70. Akhirnya Tertangkap
71 Bab 71. Bayangan Masa Lalu
72 Bab 72. Kedatangan Sepupu
73 Bab 73. Akhirnya Menikah
74 Bab 74. Akhirnya Sah
75 Bab 75. Kesempatan Untuk Rujuk
76 Bab 76. Canggung
77 Bab 77. Bahagia Milik Berdua
78 Bab 78. Kita Putus
79 Bab 79. Gara-gara Raja Dugong
80 Bab 80. Jadikan Aku Istri Keduamu
81 Bab 81. Berantem Gara-gara Satu Cewek
82 Bab 82. Hanya Demi Hadiah
83 Bab 83. Aku mencintaimu
84 Bab 84. Pembagian Warisan
85 Bab 85. Siapa Vera
86 Bab 86. Sikap yang Berubah
87 Bab 87. Kecewa
88 Bab 88.Dibuat Jengkel Oleh Ulahnya
89 Bab 89. Ayuna Jatuh Sakit
90 Bab 90. Pendarahan
91 Bab 91. Siasat Untuk Menjebak
92 Bab 92. Penangkapan Lisa
93 Bab 93. Hilang Ingatan
94 Bab 94. Hilang Ingatan 2
95 Bab 95. Keterlaluan
96 Bab 96. Keras Kepala
97 Bab 97. Ternyata yang Menikah?
98 Bab 98. Demi Sebuah Foto
99 Bab 99. Sok Jutek
100 Bab 100. Kita Rujuk
101 Bab 101. Teringat Kembali
102 Bab 102. Hadiah Dari Opa
103 Bab 103. Balikan Sama Mantan
104 Bab 104. Terus Bagaimana Dengan Perasaanmu Sendiri?
105 Bab 105. Ngidam Nasgor
106 Bab 106. Membongkar Kedok Arya
107 Bab 107. Pertengkaran di Rumah Mantan
108 108. Kembali Rujuk
109 Bab 109. Melahirkan
110 Bab 110. Kedatangan Verra
111 Bab 111. Dia Tercipta Bukan Untukku
112 Bab 112. Cemburu
113 Bab 113. Mama Berubah
114 Bab 114. Kekecewaan yang Mendalam
115 Bab 115. Keluarga Receh
116 Bab 116. Olivia Rese
117 Bab 117. Pingsan
118 Bab 118. Olivia Jatuh Sakit
119 Bab 119. Jantung Bocor
120 Bab 120. Mode Ngambek
121 Bab 121. Kejadian Buruk
122 Bab 122. Kematian Ane
123 Bab 123. Emosi yang Tak Terkendali
124 Bab 124. Vera Menjadi Tersangka
125 Bab 125. Membujuk Olivia
126 Bab 126. Bianglala Bikin Pusing
127 Bab 127. Kau Harus Dihukum
128 Bab 128. Sedih Saat Mengetahui Penyakitnya
129 129. Saling Memaafkan
130 Bab 130. Bertemu Sahabat Lama
131 Bab 131. Rayuan Pakai Chocolatos
132 Bab 132
133 Bab 133. Khawatir
134 Bab 134. Murid Baru
135 Bab 135. Mendapatkan Hukuman
136 Bab 136. Dia Adikku
137 Bab 137. Kekhawatiran Endrow
138 Bab 138. Takut Putus
Episodes

Updated 138 Episodes

1
Bab 1. Awal Pertemuan yang Menjengkelkan
2
Bab 2. Jengkel
3
Bab 3. Dijodohkan
4
Bab 4. Dua Puluh Juta
5
Bab 5. Jadilah Dokter Pribadiku
6
Bab 6. Ancaman
7
Bab 7. Cucu Durhaka
8
Bab 8. Ternyata Dia Seorang Dokter
9
Bab 9. Menantu yang tak Dianggap
10
Bab 10. Keluarga Menjengkelkan
11
Bab 11. Sama-sama Berwatak Keras
12
Bab 12. Siksaan Batin
13
Bab 13. Rahasia Keluarga
14
Bab 14. Pertemuan Dua Keluarga
15
Bab 15. Penolakan
16
Bab 16. Koma
17
Bab 17. Menjadi Menantu Kami
18
Bab 18. Pria Tidak Waras
19
Bab 19. Keras Kepala
20
Kondisi Ane Semakin Memburuk
21
Bab 21. Dilamar
22
Bab 22. Modal Nekat
23
Bab 23. Diusir
24
Bab 24. Pergi
25
Bab 25. Apa Maksudmu?
26
Bab 26. Sambutan Hangat Untuk Ayuna
27
Bab 27. Arogan
28
Bab 28. Ada Apa Dengan Steven
29
Bab 29. Semakin Aneh
30
Bab 30. Kenapa Harus Allard?
31
Bab 31. Peduli
32
Bab 32. Jangan Simpan Kebencianmu Untuknya
33
Bab 33. Aku tidak Ingin Berpisah
34
Bab 34. Diantar Steven
35
Bab 35. Kecewa
36
Bab 36. Jengkel
37
Bab 37. Syarat Bikin Jengkel
38
Bab 38. Mulai Peduli
39
Bab 39. Aku Tidak Ingin Menjadi Benalu
40
Bab 40. Anak Durhaka
41
Bab 41. Dilamar
42
Bab 42. Pertengkaran Antara Keluarga
43
Bab 43. Jangan Tinggalkan Aku
44
Bab 44. Mabuk Berat
45
Bab 45. Tidur Bersama
46
Bab 46. Pikirkan Kacau
47
Bab 47. Jaga Dia
48
Bab 48. Mereka Pasangan yang Cocok
49
Bab 49. Maaf
50
Bab 50. Gelisah
51
Bab 51. Jadi Mereka Bukan Orang Tuaku?
52
Bab 52. Akhirnya Tunangan
53
Bab 53. Akhirnya Sadar
54
Bab 54. Berulah
55
Bab 55. Ternyata Perhatian
56
Bab 56. Nenek Mau Cucu Berapa?
57
Bab 57. Tugas di Desa Terpencil
58
Bab 58. Andai Saja Saya Bisa Berkumpul Dengan Keluarga Saya?
59
Bab 59. Mengunjungi tempat tinggal Martha
60
Bab 60. Ternyata Mereka?
61
Bab 61. Pingsan
62
Bab 62. Jatuh Sakit
63
Bab 63. Gara-gara Setan
64
Bab 64. Sudah Tertipu
65
Bab 65. Percaya Diri
66
Bab 66.Tidurlah Bersamaku!
67
Bab 67. Sambutan Hangat Untuk Kehadiran Alexander
68
Bab 68. Sekamar Berdua Dengan Raja Dugong
69
Bab 69. Kalian Penipu
70
Bab 70. Akhirnya Tertangkap
71
Bab 71. Bayangan Masa Lalu
72
Bab 72. Kedatangan Sepupu
73
Bab 73. Akhirnya Menikah
74
Bab 74. Akhirnya Sah
75
Bab 75. Kesempatan Untuk Rujuk
76
Bab 76. Canggung
77
Bab 77. Bahagia Milik Berdua
78
Bab 78. Kita Putus
79
Bab 79. Gara-gara Raja Dugong
80
Bab 80. Jadikan Aku Istri Keduamu
81
Bab 81. Berantem Gara-gara Satu Cewek
82
Bab 82. Hanya Demi Hadiah
83
Bab 83. Aku mencintaimu
84
Bab 84. Pembagian Warisan
85
Bab 85. Siapa Vera
86
Bab 86. Sikap yang Berubah
87
Bab 87. Kecewa
88
Bab 88.Dibuat Jengkel Oleh Ulahnya
89
Bab 89. Ayuna Jatuh Sakit
90
Bab 90. Pendarahan
91
Bab 91. Siasat Untuk Menjebak
92
Bab 92. Penangkapan Lisa
93
Bab 93. Hilang Ingatan
94
Bab 94. Hilang Ingatan 2
95
Bab 95. Keterlaluan
96
Bab 96. Keras Kepala
97
Bab 97. Ternyata yang Menikah?
98
Bab 98. Demi Sebuah Foto
99
Bab 99. Sok Jutek
100
Bab 100. Kita Rujuk
101
Bab 101. Teringat Kembali
102
Bab 102. Hadiah Dari Opa
103
Bab 103. Balikan Sama Mantan
104
Bab 104. Terus Bagaimana Dengan Perasaanmu Sendiri?
105
Bab 105. Ngidam Nasgor
106
Bab 106. Membongkar Kedok Arya
107
Bab 107. Pertengkaran di Rumah Mantan
108
108. Kembali Rujuk
109
Bab 109. Melahirkan
110
Bab 110. Kedatangan Verra
111
Bab 111. Dia Tercipta Bukan Untukku
112
Bab 112. Cemburu
113
Bab 113. Mama Berubah
114
Bab 114. Kekecewaan yang Mendalam
115
Bab 115. Keluarga Receh
116
Bab 116. Olivia Rese
117
Bab 117. Pingsan
118
Bab 118. Olivia Jatuh Sakit
119
Bab 119. Jantung Bocor
120
Bab 120. Mode Ngambek
121
Bab 121. Kejadian Buruk
122
Bab 122. Kematian Ane
123
Bab 123. Emosi yang Tak Terkendali
124
Bab 124. Vera Menjadi Tersangka
125
Bab 125. Membujuk Olivia
126
Bab 126. Bianglala Bikin Pusing
127
Bab 127. Kau Harus Dihukum
128
Bab 128. Sedih Saat Mengetahui Penyakitnya
129
129. Saling Memaafkan
130
Bab 130. Bertemu Sahabat Lama
131
Bab 131. Rayuan Pakai Chocolatos
132
Bab 132
133
Bab 133. Khawatir
134
Bab 134. Murid Baru
135
Bab 135. Mendapatkan Hukuman
136
Bab 136. Dia Adikku
137
Bab 137. Kekhawatiran Endrow
138
Bab 138. Takut Putus

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!