Kondisi Ane Semakin Memburuk

Allard dan Ayuna bisa mengobrol dengan baik karena Ayuna sendiri orangnya kalem dan tidak sulit untuk diajak bicara. Allard lebih respect pada Ayuna, tapi dia tidak bisa mendekati Ayuna, dan merasa dirinya tidak pantas buat Ayuna.

"Dokter Ayuna! Aku minta maaf ya? Karena ulah adikku, dokter disakiti seperti ini. Dia memang sudah sangat keterlaluan," ucap Allard dengan menatap sendu pada Ayuna.

"Iya, aku nggak papa kok kak,  semua orang berhak untuk memilih pasangannya masing-masing. Aku pun sama, aku juga punya hak untuk milih pasangan yang benar-benar tepat untuk masa depanku, karena cinta juga nggak bisa dipaksakan," jawab Ayuna dengan senyuman getir.

"Iya, aku tahu itu," ucap Allard dengan menganggukkan kepalanya.

"Tapi, kalian bisakah membantu  saya? Dokter Ayuna, dengan hati yang tulus, saya mohon sekali lagi, tolong bantu saya. Selamatkanlah nyawa orang tua saya," ucap Mega penuh permohonan.

"Ibu, saya sudah berusaha semaksimal mungkin menolong orang tua ibu. Tapi kami hanya manusia biasa. Kami hanya berharap ada mukjizat datang menolong nyonya AneAne," ucap Ayuna.

"Pasti ada keajaiban Dokter. Kalau saja Dokter sedia bantu saya untuk membuatnya kembali sembuh," ucapnya lagi.

"Maksudnya bantu gimana bu? Saya tidak mengerti," jawab Ayuna.

"Iya Ma, bicaralah yang jelas, yang bisa dicerna oleh Dokter Ayuna," sambung Allard.

Mega menoleh pada Allard dan Ayuna secara bergantian.

"Begini Allard, dokter Ayuna. Keinginan terakhir nenek itu cuma satu. Ingin menjodohkan Steven dengan Dokter Ayuna. Tapi karena Steven tidak mau, bagaimana kalau kalian saja yang Mama jodohkan."

"Apa?"

Ayuna refleks terkejut mendengar penuturan dari Mega.

Allard tidak terkejut, karena dia sudah tahu rencana dari Mamanya.

"Tapi kenapa begitu? Bagaimana dengan perasaan kak Allard? Saya sudah tidak diinginkan oleh putranya ibu, dan sekarang ibu masih bersikeras untuk menjodohkan saya dengan putra ibu yang lain. Tidak bu, saya nggak mau. Hati saya sudah hancur karena hinaan dari putra ibu," jawab Ayuna.

"Iya dokter, saya paham, saya mengerti dengan perasaan dokter Ayuna. Tapi dokter, apa saya bisa tenang dengan keadaan Mama saya yang seperti itu. Permintaan terakhirnya hanya ingin dokter Ayuna yang menjadi menantu kami," ujar Mega sembari menangis.

Ayuna bertambah bingung. Menoleh pada Allard yang juga menggelengkan kepalanya.

Di saat kebingungannya makin kacau, datanglah suster memanggil Ayuna.

"Permisi. Dokter Ayuna! Pasien mengalami Kejang-kejang."

"Apa? Lekaslah ambil tindakan."

Tanpa babibu, Ayuna langsung berlari menuju ruang ICU tempat Ane dirawat.

"Mama! Jangan tinggalkan aku Ma."

Mega seperti tidak berdaya, rasa sesak di dada takut akan kehilangan orang tuanya.

Allard, kumohon lakukan sesuatu. Bujuk Ayuna untuk menikah denganmu," pinta Mega.

"Ini bukan waktu yang tepat Ma. Aku janji akan bujuk Ayuna, tapi nggak sekarang. Yang paling penting, nyawa nenek tertolong. Apapun yang akan terjadi, Mama harus tegar, aku ada di samping Mama, buat Mama."

Allard langsung menghamburkan dirinya memeluk Mamanya.

Mega pun menangis dipelukan anak bungsunya.

"Allard! Gimana dengan kondisi nenek kamu. Mama benar-benar sangat ketakutan. Mama takut Allard," gumam Mega dengan isakan tangisnya.

"Ma! Kita serahkan saja pada sang Pencipta. Apapun yang terjadi, Mama harus kuat, nggak boleh lemah gini.

Semoga saja, nenek bisa segera melewati masa kritisnya," tutur Allard.

"Yaudah kalau gitu, Mama  istirahat dulu aja ya?" Allard melepas pelukannya pada sang Mama.

"Enggak Allard! Mama ikut. Mama ingin tahu, bagaimana kondisi nenek kamu. Tolong jangan halangi Mama buat ketemu sama Nenek kamu ya?"

Mega langsung beranjak turun dari brankar dan ikut keluar menuju ICU bersama dengan Allard.

"Mama yakin, kuat jalan. Ini Mama gemetaran loh. Atau aku ambilkan kursi roda dulu," celetuk Allard.

"Nggak usah nak, Mama kuat kok," jawab Mega.

"Yaudah ayo? Kita jalan perlahan. Kalau nggak kuat bilang ke aku ya?" Allard menuturkan.

Mega pun menganggukkan kepalanya dengan tangannya ditautkan di lengan Allard.

Allard berjalan pelan menuju ke  ruang ICU untuk mendengar kabar tentang kondisi neneknya.

"Di dalam ruang ICU. Ayuna dibantu oleh Mahendra melakukan penanganan pada pasien tua yang sudah menjadi tanggung jawabnya.

Mahendra hanya ingin membalas budi atas perlakuan orang tuanya yang sudah membuat Ane dengan kondisi memburuk.

"Papa! Bagaimana Pa?" tanya Ayuna melihat kondisi pasien yang semakin memburuk.

Mahendra hanya menggeleng lemah, menatap Ayuna dengan keringatnya yang mengucur deras.

"Yuna! Keadaan pasien sekarang kritis. Papa tidak tahu lagi dengan cara apa bisa bantu dia, sekali lagi untuk bisa tersenyum, sebelum benar-benar meninggalkan dunia," ucap Mahendra.

Mata Ayuna pun berkaca-kaca, bingung apa yang akan dia lakukan untuk menolong perempuan renta tersebut.

"Ini semua salah oma dan juga opa Pa. Kalau saja mereka mengenyampingkan untuk tidak marah dan mendorong nyonya Ane, mungkin saja, nyonya Ane kondisinya baik-baik saja. Setidaknya tidak seburuk ini Pa," jawab Ayuna.

"Kasihan sekali, diusianya yang sudah renta, masih harus mendapatkan masalah yang rumit. Semoga saja beliau bisa damai, kita cuma manusia Ayuna, tidak bisa melakukan apapun untuk bisa mempertahankannya," ungkap Mahendra.

"Iya Pa," jawab Ayuna.

"Keinginan terakhirnya, hanya ingin menikahkan dirimu dengan cucunya. Namun, cucunya sendiri yang sudah menghinamu di tempat umum, di depan oma dan juga opamu. Papa tidak sepenuhnya menyalahkan oma dan opamu, karena biar bagaimanapun juga, mereka itu tidak ingin cucunya dihina, tidak ingin kamu sakit hati karena ulah cucunya nyonya Ane yang sombong itu," celetuk Mahendra.

"Aku benar-benar bingung Pa. Aku akan merasa sangat bersalah kalau sampai melihat nyonya Ane meninggal, karena perbuatan keluarga kita yang egois," gunam Ayuna sembari menangis.

Mahendra mendekat pada Ayuna dengan menepuk bahunya perlahan, "Nak, kita bisa apa? Kita sudah keluarkan kemampuan kita, tapi nyonya Ane tidak ada responnya. Lebih baik kamu kasih tau saja keluarganya, agar mereka bisa melihat keadaannya saat ini. Biar mereka nggak terlalu menyesal nak," tutur Mahendra.

"Baik Pa! Aku akan menemui bu Mega sekarang," jawab Ayuna dengan melepaskan baju dinasnya.

Ayuna bergegas untuk menemui Mega dan juga Allard di ruang rawat Mega.

Namun saat membuka pintu ruang ICU, Ayuna mendapati Mega dengan Allard yang berdiri menunjukkan muka khawatir.

"Dokter Ayuna! Bagaimana dengan keadaan nenek saya?" tanya Allard.

"Kak Allard! Bu Mega, ayo? Mari saya tunjukkan pada pasien. Anda berdua harus memakai pakaian yang steril," ucap Ayuna.

Allard dan Mega saling menatap bingung dengan Ayuna yang kembali masuk tanpa mengatakan tentang kondisi Ane.

Allard dan Mega memutuskan untuk segera masuk, karena tidak ingin membuat Ayuna marah.

"Al! Ada apa ini?" tanya Mega.

"Aku juga tidak tahu Ma, sebaiknya kita ikuti saja dokter Ayuna," jawab Allard.

Setiba di dalam ruang ICU, Allard dan Mega langsung mengganti pakaiannya dengan pakaian rumah sakit yang sudah di steril.

"Dokter! Gimana keadaan nenek saya?" tanya Allard panik menatap pada Mahendra dan juga Ayuna.

"Ini siapa? Apa keluarga pasien?" tanya Mahendra.

"Iya dokter, saya keluarga pasien. Bagaimana dengan kondisi nenek saya dok?"

Allard mengulangi pertanyaannya kembali.

"Kondisinya sangat buruk. Baru sadar sebentar langsung koma lagi. Hanya mukjizat yang dapat menolongnya. Kami sudah berusaha sebaik mungkin, tapi.... "

"Tapi apa dokter? Apa yang harus kami lakukan. Sedangkan kami belum bisa melaksanakan tugas kami, dia menginginkan Ayuna dokter, tapi kami belum bisa mengabulkannya," sahut Mega.

"Anak Anda sendiri yang sudah menolak anak saya. orang tua mana yang tidak sakit hati?"

Terpopuler

Comments

C2nunik987

C2nunik987

Steven balik slmtkan Oma km 😡😡😡

2024-11-09

0

kaylla salsabella

kaylla salsabella

lanjut thor 🥰🥰

2024-10-26

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Awal Pertemuan yang Menjengkelkan
2 Bab 2. Jengkel
3 Bab 3. Dijodohkan
4 Bab 4. Dua Puluh Juta
5 Bab 5. Jadilah Dokter Pribadiku
6 Bab 6. Ancaman
7 Bab 7. Cucu Durhaka
8 Bab 8. Ternyata Dia Seorang Dokter
9 Bab 9. Menantu yang tak Dianggap
10 Bab 10. Keluarga Menjengkelkan
11 Bab 11. Sama-sama Berwatak Keras
12 Bab 12. Siksaan Batin
13 Bab 13. Rahasia Keluarga
14 Bab 14. Pertemuan Dua Keluarga
15 Bab 15. Penolakan
16 Bab 16. Koma
17 Bab 17. Menjadi Menantu Kami
18 Bab 18. Pria Tidak Waras
19 Bab 19. Keras Kepala
20 Kondisi Ane Semakin Memburuk
21 Bab 21. Dilamar
22 Bab 22. Modal Nekat
23 Bab 23. Diusir
24 Bab 24. Pergi
25 Bab 25. Apa Maksudmu?
26 Bab 26. Sambutan Hangat Untuk Ayuna
27 Bab 27. Arogan
28 Bab 28. Ada Apa Dengan Steven
29 Bab 29. Semakin Aneh
30 Bab 30. Kenapa Harus Allard?
31 Bab 31. Peduli
32 Bab 32. Jangan Simpan Kebencianmu Untuknya
33 Bab 33. Aku tidak Ingin Berpisah
34 Bab 34. Diantar Steven
35 Bab 35. Kecewa
36 Bab 36. Jengkel
37 Bab 37. Syarat Bikin Jengkel
38 Bab 38. Mulai Peduli
39 Bab 39. Aku Tidak Ingin Menjadi Benalu
40 Bab 40. Anak Durhaka
41 Bab 41. Dilamar
42 Bab 42. Pertengkaran Antara Keluarga
43 Bab 43. Jangan Tinggalkan Aku
44 Bab 44. Mabuk Berat
45 Bab 45. Tidur Bersama
46 Bab 46. Pikirkan Kacau
47 Bab 47. Jaga Dia
48 Bab 48. Mereka Pasangan yang Cocok
49 Bab 49. Maaf
50 Bab 50. Gelisah
51 Bab 51. Jadi Mereka Bukan Orang Tuaku?
52 Bab 52. Akhirnya Tunangan
53 Bab 53. Akhirnya Sadar
54 Bab 54. Berulah
55 Bab 55. Ternyata Perhatian
56 Bab 56. Nenek Mau Cucu Berapa?
57 Bab 57. Tugas di Desa Terpencil
58 Bab 58. Andai Saja Saya Bisa Berkumpul Dengan Keluarga Saya?
59 Bab 59. Mengunjungi tempat tinggal Martha
60 Bab 60. Ternyata Mereka?
61 Bab 61. Pingsan
62 Bab 62. Jatuh Sakit
63 Bab 63. Gara-gara Setan
64 Bab 64. Sudah Tertipu
65 Bab 65. Percaya Diri
66 Bab 66.Tidurlah Bersamaku!
67 Bab 67. Sambutan Hangat Untuk Kehadiran Alexander
68 Bab 68. Sekamar Berdua Dengan Raja Dugong
69 Bab 69. Kalian Penipu
70 Bab 70. Akhirnya Tertangkap
71 Bab 71. Bayangan Masa Lalu
72 Bab 72. Kedatangan Sepupu
73 Bab 73. Akhirnya Menikah
74 Bab 74. Akhirnya Sah
75 Bab 75. Kesempatan Untuk Rujuk
76 Bab 76. Canggung
77 Bab 77. Bahagia Milik Berdua
78 Bab 78. Kita Putus
79 Bab 79. Gara-gara Raja Dugong
80 Bab 80. Jadikan Aku Istri Keduamu
81 Bab 81. Berantem Gara-gara Satu Cewek
82 Bab 82. Hanya Demi Hadiah
83 Bab 83. Aku mencintaimu
84 Bab 84. Pembagian Warisan
85 Bab 85. Siapa Vera
86 Bab 86. Sikap yang Berubah
87 Bab 87. Kecewa
88 Bab 88.Dibuat Jengkel Oleh Ulahnya
89 Bab 89. Ayuna Jatuh Sakit
90 Bab 90. Pendarahan
91 Bab 91. Siasat Untuk Menjebak
92 Bab 92. Penangkapan Lisa
93 Bab 93. Hilang Ingatan
94 Bab 94. Hilang Ingatan 2
95 Bab 95. Keterlaluan
96 Bab 96. Keras Kepala
97 Bab 97. Ternyata yang Menikah?
98 Bab 98. Demi Sebuah Foto
99 Bab 99. Sok Jutek
100 Bab 100. Kita Rujuk
101 Bab 101. Teringat Kembali
102 Bab 102. Hadiah Dari Opa
103 Bab 103. Balikan Sama Mantan
104 Bab 104. Terus Bagaimana Dengan Perasaanmu Sendiri?
105 Bab 105. Ngidam Nasgor
106 Bab 106. Membongkar Kedok Arya
107 Bab 107. Pertengkaran di Rumah Mantan
108 108. Kembali Rujuk
109 Bab 109. Melahirkan
110 Bab 110. Kedatangan Verra
111 Bab 111. Dia Tercipta Bukan Untukku
112 Bab 112. Cemburu
113 Bab 113. Mama Berubah
114 Bab 114. Kekecewaan yang Mendalam
115 Bab 115. Keluarga Receh
116 Bab 116. Olivia Rese
117 Bab 117. Pingsan
118 Bab 118. Olivia Jatuh Sakit
119 Bab 119. Jantung Bocor
120 Bab 120. Mode Ngambek
121 Bab 121. Kejadian Buruk
122 Bab 122. Kematian Ane
123 Bab 123. Emosi yang Tak Terkendali
124 Bab 124. Vera Menjadi Tersangka
125 Bab 125. Membujuk Olivia
126 Bab 126. Bianglala Bikin Pusing
127 Bab 127. Kau Harus Dihukum
128 Bab 128. Sedih Saat Mengetahui Penyakitnya
129 129. Saling Memaafkan
130 Bab 130. Bertemu Sahabat Lama
131 Bab 131. Rayuan Pakai Chocolatos
132 Bab 132
133 Bab 133. Khawatir
134 Bab 134. Murid Baru
135 Bab 135. Mendapatkan Hukuman
136 Bab 136. Dia Adikku
137 Bab 137. Kekhawatiran Endrow
138 Bab 138. Takut Putus
Episodes

Updated 138 Episodes

1
Bab 1. Awal Pertemuan yang Menjengkelkan
2
Bab 2. Jengkel
3
Bab 3. Dijodohkan
4
Bab 4. Dua Puluh Juta
5
Bab 5. Jadilah Dokter Pribadiku
6
Bab 6. Ancaman
7
Bab 7. Cucu Durhaka
8
Bab 8. Ternyata Dia Seorang Dokter
9
Bab 9. Menantu yang tak Dianggap
10
Bab 10. Keluarga Menjengkelkan
11
Bab 11. Sama-sama Berwatak Keras
12
Bab 12. Siksaan Batin
13
Bab 13. Rahasia Keluarga
14
Bab 14. Pertemuan Dua Keluarga
15
Bab 15. Penolakan
16
Bab 16. Koma
17
Bab 17. Menjadi Menantu Kami
18
Bab 18. Pria Tidak Waras
19
Bab 19. Keras Kepala
20
Kondisi Ane Semakin Memburuk
21
Bab 21. Dilamar
22
Bab 22. Modal Nekat
23
Bab 23. Diusir
24
Bab 24. Pergi
25
Bab 25. Apa Maksudmu?
26
Bab 26. Sambutan Hangat Untuk Ayuna
27
Bab 27. Arogan
28
Bab 28. Ada Apa Dengan Steven
29
Bab 29. Semakin Aneh
30
Bab 30. Kenapa Harus Allard?
31
Bab 31. Peduli
32
Bab 32. Jangan Simpan Kebencianmu Untuknya
33
Bab 33. Aku tidak Ingin Berpisah
34
Bab 34. Diantar Steven
35
Bab 35. Kecewa
36
Bab 36. Jengkel
37
Bab 37. Syarat Bikin Jengkel
38
Bab 38. Mulai Peduli
39
Bab 39. Aku Tidak Ingin Menjadi Benalu
40
Bab 40. Anak Durhaka
41
Bab 41. Dilamar
42
Bab 42. Pertengkaran Antara Keluarga
43
Bab 43. Jangan Tinggalkan Aku
44
Bab 44. Mabuk Berat
45
Bab 45. Tidur Bersama
46
Bab 46. Pikirkan Kacau
47
Bab 47. Jaga Dia
48
Bab 48. Mereka Pasangan yang Cocok
49
Bab 49. Maaf
50
Bab 50. Gelisah
51
Bab 51. Jadi Mereka Bukan Orang Tuaku?
52
Bab 52. Akhirnya Tunangan
53
Bab 53. Akhirnya Sadar
54
Bab 54. Berulah
55
Bab 55. Ternyata Perhatian
56
Bab 56. Nenek Mau Cucu Berapa?
57
Bab 57. Tugas di Desa Terpencil
58
Bab 58. Andai Saja Saya Bisa Berkumpul Dengan Keluarga Saya?
59
Bab 59. Mengunjungi tempat tinggal Martha
60
Bab 60. Ternyata Mereka?
61
Bab 61. Pingsan
62
Bab 62. Jatuh Sakit
63
Bab 63. Gara-gara Setan
64
Bab 64. Sudah Tertipu
65
Bab 65. Percaya Diri
66
Bab 66.Tidurlah Bersamaku!
67
Bab 67. Sambutan Hangat Untuk Kehadiran Alexander
68
Bab 68. Sekamar Berdua Dengan Raja Dugong
69
Bab 69. Kalian Penipu
70
Bab 70. Akhirnya Tertangkap
71
Bab 71. Bayangan Masa Lalu
72
Bab 72. Kedatangan Sepupu
73
Bab 73. Akhirnya Menikah
74
Bab 74. Akhirnya Sah
75
Bab 75. Kesempatan Untuk Rujuk
76
Bab 76. Canggung
77
Bab 77. Bahagia Milik Berdua
78
Bab 78. Kita Putus
79
Bab 79. Gara-gara Raja Dugong
80
Bab 80. Jadikan Aku Istri Keduamu
81
Bab 81. Berantem Gara-gara Satu Cewek
82
Bab 82. Hanya Demi Hadiah
83
Bab 83. Aku mencintaimu
84
Bab 84. Pembagian Warisan
85
Bab 85. Siapa Vera
86
Bab 86. Sikap yang Berubah
87
Bab 87. Kecewa
88
Bab 88.Dibuat Jengkel Oleh Ulahnya
89
Bab 89. Ayuna Jatuh Sakit
90
Bab 90. Pendarahan
91
Bab 91. Siasat Untuk Menjebak
92
Bab 92. Penangkapan Lisa
93
Bab 93. Hilang Ingatan
94
Bab 94. Hilang Ingatan 2
95
Bab 95. Keterlaluan
96
Bab 96. Keras Kepala
97
Bab 97. Ternyata yang Menikah?
98
Bab 98. Demi Sebuah Foto
99
Bab 99. Sok Jutek
100
Bab 100. Kita Rujuk
101
Bab 101. Teringat Kembali
102
Bab 102. Hadiah Dari Opa
103
Bab 103. Balikan Sama Mantan
104
Bab 104. Terus Bagaimana Dengan Perasaanmu Sendiri?
105
Bab 105. Ngidam Nasgor
106
Bab 106. Membongkar Kedok Arya
107
Bab 107. Pertengkaran di Rumah Mantan
108
108. Kembali Rujuk
109
Bab 109. Melahirkan
110
Bab 110. Kedatangan Verra
111
Bab 111. Dia Tercipta Bukan Untukku
112
Bab 112. Cemburu
113
Bab 113. Mama Berubah
114
Bab 114. Kekecewaan yang Mendalam
115
Bab 115. Keluarga Receh
116
Bab 116. Olivia Rese
117
Bab 117. Pingsan
118
Bab 118. Olivia Jatuh Sakit
119
Bab 119. Jantung Bocor
120
Bab 120. Mode Ngambek
121
Bab 121. Kejadian Buruk
122
Bab 122. Kematian Ane
123
Bab 123. Emosi yang Tak Terkendali
124
Bab 124. Vera Menjadi Tersangka
125
Bab 125. Membujuk Olivia
126
Bab 126. Bianglala Bikin Pusing
127
Bab 127. Kau Harus Dihukum
128
Bab 128. Sedih Saat Mengetahui Penyakitnya
129
129. Saling Memaafkan
130
Bab 130. Bertemu Sahabat Lama
131
Bab 131. Rayuan Pakai Chocolatos
132
Bab 132
133
Bab 133. Khawatir
134
Bab 134. Murid Baru
135
Bab 135. Mendapatkan Hukuman
136
Bab 136. Dia Adikku
137
Bab 137. Kekhawatiran Endrow
138
Bab 138. Takut Putus

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!