Sebelum berangkat saja sudah terjadi pertikaian kecil,Andi tidak mau menceritakan sedikit pun tentang perempuan yang membuat hati Mita gusar hari ini.
Sadar.mita Sadar dari dulu cemburunya terhadap Andi berlebihan, tetapi itu karena ada alasannya, alasan itu pastilah rasa sayang yang sangat besar terhadap Andi dan takut kehilangan tentunya.Kebersaman mereka bukan hanya satu atau dua tahun, sudah hampir tujuh belas tahun,itu bukan lagi waktu yang singkat.Luar dalam mereka sudah sudah lihat.sehingga Mita merasa Andi mungkin sudah bosan pada nya.
Cuaca yang panas meskipun hari sudah beranjak sore,matahari sudah mendekati peraduannya beberapa jam lagi.Abu beterbangan saat truk besar melintas disebelah motor yang Andi bawa secara perlahan.Bisa saja Andi melanjukan sepeda motornya,hanya saja saat ini kondisinya belum siap, takutnya malah membahayakan istri dan anaknya.
"Tutup matanya dek, banyak debu."Andi tidak bisa mencari jalan lain yang tidak dilalui kendaraan beroda banyak tersebut,ini adalah jalan satu-satunya menuju tempat mereka memesan kue.
Meskipun sudah dipesan tenyata kue yang mereka inginkan tidak sesuai.Kesal pastinya.hanya kata maaf yang mereka ucapkan.Dan mau bagaimana lagi sekarang,bisanya pasrah saja.
"jika mau menunggu kak,akan kami buatkan sesuai pesanan kakak, tunggu satu jam lagi."Mita membuang nafas kasar.Tidak mungkin menunggu lagi, hari semakin merangkak gelap.
Hari ini benar benar menguji kesabaran Mita,sejak ada panggilan ke ponsel Andi dan malah jawaban yang andi berikan belum bisa membuat hatinya tenang.Walaupun mereka bersama saat ini, bayangannya masih berkecamuk, hatinya belum tenang.
"Sudahlah ini saja."Setelah membayar mereka keliling mencari grosir,ingin mencari jalan pintas agar cepat sampai dan tidak terkena debu.Tidak jauh perjalanan bensin motor habis.Dalam keadaan yang kurang fit motor mereka dorong sambil mencari penjual bensin enceran.Yang senang hanya Dirga,dia mana perduli melihat Andi mendorong motor,dia sibuk melihat orang berjalan melewati mereka digendongan Mita.
Andi tersenyum saat sudah terlihat dimatanya penjual bensin.Tapi semesta sepertinya sedang tidak berpihak pada mereka hari ini, bensin ada tetapi penjualnya tidak ada.salah satu masalah yang harus mereka hadapi saat ini.
"Aduhh, bisa ketinggalan magrib kita begini dek."Makanya jangan membuat istri kesal.Ingin Mita berkata seperti itu tetapi dia takut andi akan marah dan meninggalkan mereka ditempat itu.
"Terus gimana dong."Membiarkan Andi berpikir sendiri padahal bisa saja mereka mengambil satu botol dan menitipkan uang kepada warung yang bersebelahan dengan bengkel tersebut.Ini lah jika sedang bersama suami yang jarang berpikir secara cepat,
"Mas,, orang nya kemana ya"Mita bertanya kepada pemilik toko yang bersebelahan dengan bengkel tersebut.Semakin lama mereka disana maka mereka akan benar benar ketinggalan saat magrib.
"Dia pulang jika magrib mbak,kalo mau beli bensin ambil saja,uangnya titip di sini."Seperti dugaan Mita juga akhirnya.Kembali melanjutkan perjalanan yang penuh lika-liku, bertanya kepada beberapa orang yang lewat karena mereka memang tidak paham dengan daerah tersebut.
Ada apa ini.kenapa perjalanan kami kali ini sungguh membuat hati kesal, bagaimana tidak dari rumah saja sudah dihinggapi dengan perasaan gundah, tidak pernah kehabisan bensin dan sekarang malah nyasar ke daerah yang tidak pernah mereka lalui.
Mita tetap diam selama duduk di boncengan,hanya Dirga yang selalu mengoceh saat melihat lampu, mobil besar atau odong odong yang sedang parkir.suasana saat ini sama sekali tidak ada istimewanya sama sekali, tidak seperti tahun sebelumnya.
Sungguh tidak ada yang tau apa yang akan terjadi hari ini,besok dan hari berikutnya.semua tentu diluar kendali Mita dan Andi, tepat saat mereka akan berangkat pulang setelah menemani andi merapikan rambut kue yang ada ditangan Andi lepas dan jatuh ketanah.
Kue itu sudah pasti hancur,Mita tidak berniat membuka kotak untuk melihat isinya lagi.Hanya diam yang bisa dia lakukan sepanjang jalan,sama seperti saat mereka mencari jalan pulang.
"Bagaimana ini dek,gak mungkin ini lagi kita potong,kuenya sama sekali tidak berbentuk."Andi bersandar di pintu, melihat nyalang kearah kue yang sudah rata.
Terpaksa AIDA pergi lagi membeli kue yang baru meski kecil,itu sebagi formalitas karena kue yang tadi mereka pesan masih bisa dimakan.
"Allah,ada apa ini sebenarnya.kenapa perasaan ini sungguh tidak tenang, beberapa hari ini selalu merasa ada yang akan terjadi.jauhkan keluarga kami dari hal-hal yang tidak diinginkan ya Allah."Mita menutup doa nya setelah melakukan sholat isya dan melakukan Qhodo sholat magribnya yang ketinggalan.
Tempat yang paling baik untuk mengadu ada kepada Nya.Karena setiap aib yang kita lakukan akan Dia tutup dari orang lain.Tetapi bila kita mencurahkan segala isi hati kita kepada teman atau keluarga dekat, sudah pasti suatu saat nanti akan terbongkar juga.Bisa bisa yang kita ceritakan akan bertambah sehingga akan menjadi cerita yang tidak layak untuk didengarkan lagi.
Mita bertahan duduk di sajadah tempatnya mencurahkan segala isi hatinya.tanpa dia sadari air mata luruh dipipi, mengingat hari ini, kegelisahan hatinya dan sikap dingin suaminya."Astagfirullah"Mita ber istighfar sampai Andi menyusul kekamar.
"Dek,anak anak sudah didepan,kamu kok di sini,yuk kedepan, kakak pun sebentar lagi datang sudah dijemput roy."Andi mengecup kening dan mengusap kepala istrinya."Andi juga merasa bersalah terhadap Mita, membiarkan istrinya memikirkan hal yang tidak masuk akal.Tapi dia malah lebih memikirkan perasaan orang lain yang disana dan tidak ada hubungannya dengan dirinya."Nanti aku ceritakan, sekarang kita kedepan yuk."
Mengangguk dan mencium punggung tangan Andi dan mereka keluar beriringan.
Sudah ada beberapa anak diruang tamu, Ita sang ipar juga sudah datang,hanya istri Udin yang tidak datang dengan alasan tidak enak badan.
Itu sudah hal yang biasa, setiap ada acara seperti itu dia tidak akan pernah datang.Sementara jika anaknya yg berulang tahun semua akan hadir.Mita bukan seorang pendendam, jika tidak suka cukup menghindar dari mereka saja, tidak ada di kamusnya berkoar koar agar dianggap hebat,berani atau agar disegani.
Menunggu sambil membuat minuman untuk keluarga yang sudah bergabung.Selama disana mereka tidak ada membahas sama sekali masalah uang yang sudah digunakan untuk pernikahan Kiki.
Pokoknya hari ini,Mita sudah menyertakan segala masalahnya kepada sang pencipta,Mita tau Allah akan membantunya dalam menyikapi semua ini.karena Mita sadar segala yang terjadi adalah kehendaknya,Maka Allah juga akan membantu menyelesaikan masalah itu dengan caranya tanpa kita sadari.
Melihat tawa dan senyum anak anak didepannya mengalihkan pikiran Mita dari hal buruk.Lebih baik sekarang dia bergabung dengan anak anak yang sudah tidak sabar lagi didalam ruang tamu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 37 Episodes
Comments