"Dek,kue sudah dipesan belum,nanti kita tinggal jemput sore, jangan malam banget ya,badanku belum kuat."Andi mengingatkan mita,hari ini adalah ulang tahun anak ketiga nya Dirga.Awalnya Mita ingin mengadakan acara makan bersama keluarga kecil nya.
Biasanya seperti itu,tapi Aida dan Roy tidak mau."Yah,beli kue saja dan ajak anak anak kerumah, potong kuenya dan kasi jajan pada mereka,gitu aja yah, lagian kan ayah juga belum sehat."Anak perempuannya sangat perhatian pada Andi.Sikapnya sungguh berbeda pada Mita,jika Mita yang sakit atau tidak enak badan,yang paling perhatian adalah Roy.
"Ya,siap ashar kita keluar sekalian beli Snack nya."Sahut Mita sambil terus mengayun Dirga."Kuenya juga sudah dipesan kok nanti tinggal jemput saja.jika tak kuat kami aja."Mungkin dengan begitu Andi tidak perlu ikut keluar untuk membeli kue dan snack untuk persiapan acara nanti malam.
"Bisa, lagian ayah besok harus kerja, nanti mau potong rambut,kucel banget muka ayah jika rambut panjang begini."Andi hanya seorang sopir mencangkup kernet, mekanik dan terkadang buruh biasa,tetapi penampilan tetap nomor satu buatnya.Itu yang membuat Mita tertarik padanya dari sejak pertama bertemu,rapi dan harum.
Disaat banyak orang yang tidak peduli dengan penampilan karena sudah lelah dengan aktifitas.Ada juga sebagian orang yang sudah terbiasa dengan kebersihan, sekedar mandi dan menggunakan pakaian sederhana didalam rumah.Begitu dengan Andi, meskipun hanya menggunakan kaos dan celana pendek tapi penampilannya tidak terlihat urakan.
Menunggu sore dengan kembali melakukan pekerjaan seorang ibu saat anaknya sedang tidur siang.Hal itu setiap hari Mita lakukan,jika tidak begitu Dirga akan ikut membantu semua yang sedang dia lakukan, sudah bisa dipastikan, pekerjaan yang Mita lakukan bukan tambah cepat selesai tetapi akan semakin berantakan,tak jarang pula harus mengulang dari awal lagi.
Rencana yang sudah disusun rapi terhambat.Panggilan masuk di ponsel Andi membuat suasana hati Mita tidak baik.
(Abang jadi datang kan?)isi pesan ke ponsel Andi, saat lelaki itu sedang kewarung untuk menghindari tidur.Dengan beralasan sudah bosan dan tubuhnya lelah berbaring terus menerus.
Meskipun itu lancang tapi Mita memberanikan diri sakin rasa penasaran yang sangat tinggi terhadap isi chat di ponsel sang suami.(bang)kembali pesan masuk.
Tidak menunggu lama,Mita langsung melakukan panggilan ke nomor itu.Dari sebrang sana terdengar suara yang begitu lembut dan manja.
(Abang jadi datang kan, jam berapa?)Mita menjauhkan ponsel dari telinga, emosi nya memuncak mendengar suara yang sangat meresahkan itu.
Darah nya seperti mendidih, kepalanya seakan panas dan mengeluarkan asap,tapi mungkin itu perasaannya saja.tapi yang jelas perasaannya saat ini tidak bisa lagi diungkapkan dengan kata-kata.
(Kamu siapa?)Tanya Mita cepat, sebelum suara meresahkan itu kembali terdengar.Saat itu juga sambungan telepon langsung putus.
"Maaf salah sambung."Pesan kembali masuk dan nomor Andi lansung diblokir oleh perempuan itu.Bukan main resah nya hati mita.setiap yang dia kerjakan saat itu tidak ada yang benar.Aida dan Roy menjadi sasaran kemarahannya.Imbasnya semua yang dia kerjakan salah.
Kedua anaknya jadi serba salah dan bingung terhadap tingkah mita setelah menerima pesan di ponsel ayah mereka."Kalian lihat ini, mungkin ini adalah calon ibu kalian, sebentar lagi kita mungkin mama akan diusir dari sini,baik baik lah kalian nanti dengan mama baru mu ya!"Kedua anaknya bingung dan terbengong-bengong melihat tingkah mita.
Perempuan atau yang bergelar istri jika mendapatkan seperti itu di ponsel suaminya pasti akan langsung marah.Tidak berniat mencari tau atau bertanya lebih dulu pada empu ponsel tersebut.Dia percaya saja pada nalurinya dan beranggapan semua yang dia rasa itu sudah pasti benar.
Tidak mungkin perempuan itu salah nomor,dari cara bicaranya juga seolah olah mereka sudah sering berkomunikasi secara langsung,bila baru kenal tidak mungkin semanja itu.
Mita memang tidak bisa berpikir jernih lagi.Tetapi tidak mungkin dia memanggil Andi kedepan warung dan meminta penjelasan darinya tentang siapa perempuan itu,apa maunya,apa hubungan mereka dan bagaimana kelanjutannya.
Menunggu Andi malah membuat kesal nya bertambah.Mencoba melakukan aktifitas agar resah nya hilang.Kenapa sih ini,dari dulu sering sekali ada panggilan masuk dari perempuan tak jarang pula Mita yang mengangkat sendiri,tetapi tidak pernah bernada mesra dengan suara yang seakan-akan sudah menginginkan sesuatu.
Menunggu adalah pekerjaan yang sangat membosankan, semakin dia berharap Andi pulang, semakin panas juga hatinya,Dia bingung harus berbuat apa sekarang.Ingin rasanya menyuruh roy untuk memanggil suaminya,tapi itu hanya akan menambah masalah saja nantinya.
"Huuuh,apa apaan sih ini kok aku jadi begini, seharusnya tadi dia bawa saja ponselnya kewarung,jadi aku tidak perlu mendengar suara ganjen tadi."melemparkan bantal kearah lemari.Tidak ada yang tau Mita seperti itu, ketiga anaknya nonton TV diruang tamu.Dia sendirian yang betah dikamar sendirian sambil mengomel tidak jelas.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 37 Episodes
Comments