Malam Yang Panas

Gelas Champagne yang dipegang Amelie, hampir kosong. Dengan penuh Emosi ditenggaknya minuman keras itu, sambil menikmati pemandangan di Balkon Luar Ballroom lantai 13. Sedikit gusar Amelie bergumam, “ Damn, mengapa Dominic muncul justru disaat aku sudah berhasil melupakannya. Mau apa lagi laki laki brengsek itu!”

“Hemm Ehm….Aku kehilangan kamu Amelie. Mengapa kau tidak menunggu dan mendengarkan sambutan ku di podium tadi? Apakah sebegitu tidak penting urusan perusahaan ini dibanding pertemuanmu dengan …..Siapa tadi kenalanmu, Dominic?” ujar Lucian

“Ehm maafkan aku Lucian, aku merasa butuh udara segar, ruangan Ballroom penuh sesak, aku merasa sulit konsentrasi dan bernafas,” jawab Amelie sekenanya. 

“Hem…ok. Tadi di podium, aku melihat kau berbicara dengan Dominic, lalu kau terlihat gusar, dan meninggalkan arena. Ada apakah? Adakah hal yang perlu aku ketahui?” tanya Lucian

Amelie sedikit gelagapan,lalu berusaha menutupi ekspresi cemasnya, sambil berkata,” Tidak, ada yang istimewa. Hanya Saja dominic, mengajukan beberapa penawaran kerjasama dengan London Bridge, yang aku pikir, tidak tepat diungkap saat pesta macam ini. Itulah makanya aku meninggalkan dia, dan menuju ke Balkon ini.”

Tiba Tiba dari arah dalam, muncul Dominic, mendatangi mereka berdua. Entah setan apa yang merasuki Amelie, secepat kilat, ditariknya Tuxedo Lucian, dan mengarahkan Lucian mendekatinya, lalu berkata, “ Cepat, cium aku, please, lakukan dengan mesra. Help me”

Lucian tampak terkejut, namun tanpa pikir panjang, segera diraihnya tengkuk Amelie dan didaratkannya  bibirnya yang merah basah itu ke bibir Amelie. Diciumnya dengan penuh semangat dan gelora. Sejenak lidah mereka berkelindan, ciuman panas yang mampu membuat baik bulu kuduk Lucian maupun Amelie, tegak meremang. Lucian makin berani, di peluknya Amelie, lalu di lanjutaknnya ciuman panas itu. 

Amelie melirik cepat ke arah Dominic, lalu bergumam dalam hati,” Yes, kau melihatnya. Jangan kau pikir, dirimu saja yang bisa mendapat wanita berkelas. Sekarang, CEO top yang lebih kaya dari mu, sudah dalam genggamanku.”

Dominic tampak sedikit kecewa dan segera menghindar begitu dilihatnya Amelie sedang asyik berciuman mesra dengan Sang CEO Lucian. Dia, beranjak pergi dari Balkon dan segera kembali masuk ke dalam Area Ballroom. 

Sebaliknya, Amelie berusaha melepaskan diri dari sergapan ciuman Lucian yang brutal dan liar, dengan sedikit mendorong tubuh Lucian menjauh. Tapi diluar dugaan Lucian malah membawanya ke area agak remang dan mendorongnya ke tembok serta melanjutkan ciuman mesranya. Bahkan Lucian mulai berani menekankan barang miliknya yang mulai mengeras ke arah Amelie. 

Amelie sungguh terjebak dalam permainan yang dimulainya sendiri. Namun dia tidak kehilangan akal, begitu dilihatnya pejabat Kota Paris,  tuan Dumont yang juga mencari angin segar di Balkon, segera dia memalingkan wajahnya dan berteriak, “ Selamat malam Tuan Dumont,” 

Segera pelukan Lucian mengendur dan secepat kilat Amelie baranjak dari tempatnya berdiri lalu menghampiri Tuan Dumont. Lucian merasa sangat kaget dengan Move Amelie yang terkesan seketika dan tiba tiba. 

Sambil tersenyum sedikit sinis dan nakal, dia melirik ke arah Amelie yang berlari menjauhinya. Dalam batin Lucian berkata, “ Sialan wanita ini, belum tahu dia bahwa Lucian tidak suka ditolak wanita manapun.”

Namun Lucian kemudian beranjak dari tempatnya berdiri dan bergabung dengan Amelie menemui Tuan Dumont, sang pejabat terkemuka Kota paris. Bertiga mereka segera terlibat dalam perbincangan serius untuk urusan bisnis dan pembangunan Kota Paris. 

Malam itu pesta berhasil dan sukses, banyak janji temu dan informal deal yang didapatkan oleh Amelie dan Lucian untuk proyek masa depan perusahaan mereka. Semua terlihat lancar dan bahagia. Seluruh team melakukan Toss di akhir acara, sekaligus membubarkan diri untuk pulang ke rumah masing masing. 

****

Amelie segera bergegas menghindari Lucian, begitu dilihatnya lelaki itu mulai mendekatinya kembali. Lift yang terbuka segera dimasukinya, dan ditekannya tombol closed. Namun terlambat, Lucian sudah memegang pintu Lift dan segera masuk ke dalamnya. 

“Lucian, maafkan aku, aku rasa ada beberapa hal yang perlu aku jelaskan disini,” Ujar Amelie membuka pembicaraan begitu pintu Lift tertutup. 

Lucian hanya berkata, “ Suuuust, tenang, tenang, aku paham semuanya. Aku hanya ingin mengantarmu pulang dengan Limosin ku.”

“ Eh tetapi aku bawa mobil pribadi Lucian,” ujar amelie dengan suara bergetar. 

“Tenanglah Amelie, jangan panik. Semuanya akan aku atur. Kau akan aku antar pulang. Tidak baik wanita pulang sendiri malam malam bukan?” ujar Lucian dengan tatapan tajam seraya menggenggam erat tangan Amelie. 

Amelie tahu, dia berada dalam genggaman Lucian. Dan tidak ada lagi tempat untuk berlari selain mengikuti kemauan laki laki kekar itu. 

Mereka berdua segera memasuki Limosin Lucian, dan secepat kilat Lucian menekan remote lalu  menutup tirai yang ada antara penumpang dan supir. Lucian memberi kode untuk supirnya jalan. Dan mobil itupun bergerak perlahan membelah malam Kota Paris yang dingin. 

Secepat kilat Lucian meraih tubuh Amelie dan memegang rahangnya dengan kuat, sambil berkata, “Apa maumu Amelie? Kau sudah membangunkan singa tidur lalu kau membiarkannya dan pergi begitu saja? Hemm? “ ujar Lucian seraya berbisik ke telinga Amelie. 

Tanpa sempat ,menjawab segera Lucian melanjutkan ciuman buasnya yang tertunda di Balkon tadi. Kali ini Amelie merasa terjebak dalam kungkungan badan kekar Lucian. Lucian yang sangat kuat segera mengangkat Amelie dan meletakkan gadis itu diatas pangkuannya. 

Dengan liar diciuminya leher jenjang Amelie. Amelie tidak bisa menolak selain menuruti permainan Lucian. Desahan tertahan keluar dari mulut Amelie ketika tangan Lucian yang kekar mendorong masuk ke bagian dadanya dan meremas gunung kembar Amelie, serta memainkan puncaknya. Tak berapa lama tangan Lucian mengangkat kaki Amelia dan menyingkapnya untuk terbuka lebar dan didesaknya masuk tangan kekar itu ke segitiga kecil Amelie. 

Tangan Lucian meremas, membelai dan menari nari berulang kali di area itu sembari tangan lainnya mamainkan ujung dada Amelie yang tegak berdiri. Amelie seperti ingin meledak, tubuhnya mengejang dan tanpa ampun Lucian melakukannya berulang kali sehingga Amelie mencapai pelepasannya di dalam mobil itu, dengan rintihan yang tidak bisa ditahan lagi oleh mulutnya. 

Dua jari Lucian memasuki tubuh gadis itu dan memainkannya maju mundur sehingga Amelie tidak kuat lagi lalu berkata,” Stop Lucian, stop.”

Bukannya berhenti, Lucian Makin menggila dan makin memainkan tubuh Amelie sehingga gadis itu berkali kali menacapai pelepasnnya hingga lemas. Setelah puas, Lucian mendorong tubuh Amelie kebawah, dibukanya celana miliknya dan dikeluarkannya senjatanya yang sudah tegak berdiri sejak tadi. Dengan segera dibukanya rahang Amelie dan dimasukkannya rudal itu dan didorongnya kepala Amelie sampai menyentuh tenggorokan. Tidak diijinkannya Amelie berhenti, diayunkannya kepala gadis itu maju mundur sehingga dia pun mencapai pelepasannya. Lalu dikeluarkannya lava panas itu ke mulut Amelie, lalu segera menarik rudalnya dan mengatupkan rahang Amelie. 

“ Telan. Telan, darling,” ujar Lucian

Tidak ada pilihan lain bagi Amelie selain menelan lava hangat itu, sampai air matanya meleleah di ujung mata nya, pertanda dia berusaha kuat melakukan semuanya dengan susah payah tanpa muntah. 

Setelah itu, Lucian merapikan pakaian nya, dan mendudukan kembali Amelie disebelahnya. Amelie hanya bisa menuruti semuanya. Termasuk ketika Lucian memberinya Champagne yang sudah siap dalam mobil untuk para tamu terhormat. 

Amelie tidak bisa berkata apapun. Dia sangat terkejut, lemas dan tidak menduga, bahwa Lucian bisa sangat sangat buas seperti itu. Tak berapa lama, mobil berhenti dan Lucian sejenak menoleh pada Amelie, “Terimakasih untuk malam yang indah hari ini Amelie. Lalu mendekatkan bibirnya pada telinga Amelie serta berbisik. Aku tidak suka ditolak dan diperintah Amelie, aku lah pimpinan di perusahaan ini. Aku yang menentukan permainan, Bukan dirimu. Tetapi jujur, aku menyukaimu darling,”

Segera Amelie dipersilahkan turun. Dan dengan sempoyongan seperti habis ditabrak truk tronton Amelie keluar dari Mobil Lucian kemudian berjalan tertatih menuju Lift Apartemen Pribadinya. 

****

Dalam Apartemen Pribadinya, Amelie segera menuju kamar mandi, dan memuntahkan semua isi perutnya yang sedari tadi dia tahan. Ingatannya akan apa yang terjadi dalam mobil Lucian membuatnya pusing dan merasa lemas. Segera dia mengisi Bath up dengan air panas, dan memberinya bomb aroma terapi lalu berendam di dalamnya sambil berusaha mencerna semuanya dengan baik. Sesuatu yang sangat Liar ternyata terpendam dalam diri Lucian yang terlihat sopan dan simpatik. Sesuatu yang sangat Evil. 

Tak berapa lama ponsel kecil Amelie yang diletakkannya di bangku bath up, berbunyi, tanda ada pesan singkat masuk. Dari Lucian, dibacanya sekilas,” Maafkan aku tidak bisa menahan diriku tadi. Kau begitu memabukkan darling. Sebagai permintaan maafku, aku sudah kirimkan sejumlah uang untuk mu belanja memperbaiki baju mahalmu yang sobek dan kotor kena cairanku. Sekali lagi, maafkan aku. Lucian. 

Tak berapa lama, Ponselnya kembali bergetar, pesan singkat dari E banking miliknya, berbunyi,” Telah masuk ke rekening anda dana sebesar 100 ribu Euro,” atau jika di kurs rupiah sekitar 1,7 Milyar. Amelie terbelalak, sambil mengumpat, “Brengsek dipikirnya aku wanita jalanan yang bisa dia beli.” 

Namun raganya dan jiwanya terlalu lelah untuk berdebat malam itu atau untuk marah marah dengan Lucian. Amelie tetap tenang berendam sambil menikmati sensasi air hangat dan aroma terapi yang memanjakan tubuhnya hingga dia merasa rileks. 

Terpopuler

Comments

⧗⃟ᷢʷ ☆🅢🅐🅚🅤🅡🅐☆🇮🇩🇸🇩

⧗⃟ᷢʷ ☆🅢🅐🅚🅤🅡🅐☆🇮🇩🇸🇩

wow

2024-12-24

0

Ef

Ef

Gila Thor, ... Panas banget itu🤭

2024-10-21

1

lihat semua
Episodes
1 Amelie
2 Mimpi yang menakutkan
3 Lucian
4 Pesta Dansa
5 Malam Yang Panas
6 Dominasi Lucian
7 Harbour Island
8 Ancaman Lucian
9 Hari Terakhir di Kepuluan Bahama
10 Kecemburuan Amelie
11 Hasrat Iblis
12 Surat Resign
13 Castile Pendragon
14 Pengawasan Melekat
15 Mawar Merah
16 Janji Temu Rahasia
17 L'Ordine del Serpente Nero
18 Siasat Amelie
19 Pertemuan di Kynance Cove
20 Pertikaian Sengit
21 I am The Boss
22 Selamat Datang Amelie
23 Terimalah Realita dengan Lapang Dada
24 Mengenali Kemunculan Lucifer
25 The Black Rose Atrum
26 Lihatlah Ke Jendela
27 Catedral Of The Fallen Light
28 Pengajaran Pertama
29 Maximus Cafe
30 Baku Tembak di Pemakaman
31 Jangan Bertindak Bodoh
32 Rencana Matang di Cafe Mulassano
33 Hukuman yg Pedih
34 Bersamaku Atau Dominic
35 Bertemu dengan Lucifer
36 Persiapan Black Covenant
37 Kau Milikku
38 Kapel Del Dragon Nero
39 Black Covenant
40 Pernikahan Lucian dan Amelie
41 Kau Milikku
42 Jacuzzi
43 Janji The Master
44 Red Room
45 Cara Memberi Makan Singa
46 Aku Tidak Akan Melakukan Itu Padamu
47 Membangun Kekuatan
48 Rencana Licik Fernando
49 Rahasia Gelap Fernando
50 Rencana Pengamanan
51 Bermain dengan Singa
52 Sampai Ajal Menjelang
53 Selamat Tinggal Del Dragon
54 Keyakinan Fernando
55 Perangkap Fitnah
56 Perpisahan
57 Pengkhianatan
58 Keraguan Fernando
59 Permainan Dominic
60 Jawaban Dingin Amelie
61 Pelarian Amelie
62 Kuil Lilith
63 Belajarlah Untuk Diam
64 Isola Serenita Headquarters
65 Kau Bukan Suami Yang Baik
66 Tragedi Masa Lalu Kekuarga Ferrara
67 Kesuksesan Palsu
68 Awal Kehancuran
69 Siasat yang berhasil
70 Singa yang sedang Terluka
71 Tamatnya Riwayat Fernando
72 Dunia Terlalu Kejam Bagimu Amelie
73 Kau Mafia Lemah
74 Pergantian CEO
75 Lorenzo Castellani
76 Fatale Female
77 Semua akan baik baik saja
78 Leonardo Beaumont Castellani
79 I Love You Baby
80 Pulanglah Bersamaku
Episodes

Updated 80 Episodes

1
Amelie
2
Mimpi yang menakutkan
3
Lucian
4
Pesta Dansa
5
Malam Yang Panas
6
Dominasi Lucian
7
Harbour Island
8
Ancaman Lucian
9
Hari Terakhir di Kepuluan Bahama
10
Kecemburuan Amelie
11
Hasrat Iblis
12
Surat Resign
13
Castile Pendragon
14
Pengawasan Melekat
15
Mawar Merah
16
Janji Temu Rahasia
17
L'Ordine del Serpente Nero
18
Siasat Amelie
19
Pertemuan di Kynance Cove
20
Pertikaian Sengit
21
I am The Boss
22
Selamat Datang Amelie
23
Terimalah Realita dengan Lapang Dada
24
Mengenali Kemunculan Lucifer
25
The Black Rose Atrum
26
Lihatlah Ke Jendela
27
Catedral Of The Fallen Light
28
Pengajaran Pertama
29
Maximus Cafe
30
Baku Tembak di Pemakaman
31
Jangan Bertindak Bodoh
32
Rencana Matang di Cafe Mulassano
33
Hukuman yg Pedih
34
Bersamaku Atau Dominic
35
Bertemu dengan Lucifer
36
Persiapan Black Covenant
37
Kau Milikku
38
Kapel Del Dragon Nero
39
Black Covenant
40
Pernikahan Lucian dan Amelie
41
Kau Milikku
42
Jacuzzi
43
Janji The Master
44
Red Room
45
Cara Memberi Makan Singa
46
Aku Tidak Akan Melakukan Itu Padamu
47
Membangun Kekuatan
48
Rencana Licik Fernando
49
Rahasia Gelap Fernando
50
Rencana Pengamanan
51
Bermain dengan Singa
52
Sampai Ajal Menjelang
53
Selamat Tinggal Del Dragon
54
Keyakinan Fernando
55
Perangkap Fitnah
56
Perpisahan
57
Pengkhianatan
58
Keraguan Fernando
59
Permainan Dominic
60
Jawaban Dingin Amelie
61
Pelarian Amelie
62
Kuil Lilith
63
Belajarlah Untuk Diam
64
Isola Serenita Headquarters
65
Kau Bukan Suami Yang Baik
66
Tragedi Masa Lalu Kekuarga Ferrara
67
Kesuksesan Palsu
68
Awal Kehancuran
69
Siasat yang berhasil
70
Singa yang sedang Terluka
71
Tamatnya Riwayat Fernando
72
Dunia Terlalu Kejam Bagimu Amelie
73
Kau Mafia Lemah
74
Pergantian CEO
75
Lorenzo Castellani
76
Fatale Female
77
Semua akan baik baik saja
78
Leonardo Beaumont Castellani
79
I Love You Baby
80
Pulanglah Bersamaku

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!