Pertikaian Sengit

Bergegas Amelie kembali ke meja makan bersama Dominic. Jantungnya berdebar kencang. Dia tidak bisa membayangkan apa yang akan Lucian lakukan. Benar saja, tak lama setelah itu, terdengar suara Lucian berteriak dengan lantang.

“Amelie, dimana kau? “

Dominic menoleh pada Amelie, “ Siapa itu? Apa yang terjadi? Mengapa ada orang berteriak teriak dalam kastilmu?’

Amelie hanya memberikan kode berupa lambaian tangan pada Dominic untuk diam. Tak lama kemudian, terdengar suara Lucian berdecak.

“Ck ck ckc ck, Tuan dan nyonya sedang makan siang rupanya? Apakah aku diundang dalam makan siang penuh kemesraan ini?” ujar Lucian.

Amelie berusaha tetap tenang, lalu berkata,” Ambilah kursi di sini Lucian, kau bisa makan bersama kami.”

Pada kondisi normal, apa yang Amelie katakan bisa berarti sebuah ajakan ramah dan penuh penghargaan. Tapi bagi Lucian saat itu, Tidak. Apa yang Amelie lakukan justru membakar api amarah dalam diri Lucian.

Bergegas Lucian menghampiri meja makan dang tanpa aba aba, dia menyeret Amelie untuk mengikutinya ke dapur.

“Sini kau, ikut aku!’

Amelier menjerit kaget, “Auh”

Demikian juga dengan Dominic, yang spontan berdiri dan berkata,” Hei bung jangan kasar.”

Belum sempat Dominic melangkah, empat orang anak buah Lucian maju dan menodongkan pistol nya ke arah Dominic. Salah seorang diantara keempat orang itu kemudian memerintahkan Dominic untuk diam.

“Duduk dan diam, atau kepalamu kami tembak!”

Dominic kembali duduk tidak berdaya dan hanya menatap ke arah Lucian yang menyeret Amelie ke area dapur.

Sampai di sana Amelie menghentakkan tangan Lucian dengan keras.

“Lepaskan akua!”

Lucian menoleh ke arah Amelie dan mencengkram rahang perempuan itu dengan tangannya yang kokoh serta ekspresi yang menunjukkan kemarahan tak terbendung.

“Apa yang sudah kau lakukan dengan laki laki brengsek itu di dapur ini? Katakan!” teriak Lucian.

“Kau sudah tahu apa yang terjadi,” ujar Amelie dingin.

“Aku ingin dengar dari mulut pandai berbohong ini!” kembali Lucian berkata sambil menahan Amarah yang meluap luap.

“Aku tidak berbohong Lucian,”

“Kau pandai Berbohong Amelie! Kau katakan ingin berlibur ke Inggris dan mengunjungi makam keluargamu. Ternyata? Kau ingin berkencan dengan Dominic. Kau sudah buat janji dengan dia bukan? Sialan kau Amelie,” kata Lucian sambil melepaskan tangannya dari rahang Amelie dengan menghentak keras.

“Auawh,” teriak Amelie lirih.

Kembali Lucian memegang lengan atas Amelie dengan kedua tangannya dan mengguncang badan gadis itu berkali kali.

“Katakan dengan jujur kau pelacur. Apa yang sudah kau lakukan di ruangan ini, atau aku akan meminta anak buahku yang ada di bawah sana untuk meledakkan kepala Dominic. Cepat katakan!”

Amelie mulai meneteskan air mata, bukan karena takut Lucian akan membunuh Domini, bukan pula karena guncangan tangan Lucian yang terasa menyakitkan. Tapi panggilan pelacur untuk dirinya dari mulut Lucian, sungguh membuat egonya tersinggung.

“Aku hanya berciuman dengan Dominic di tempat ini,” jawa Amelie

Dengan wajah merah dan gigi yang bergemeletuk, Lucian kembali berkata, kali ini dengan berbisik ke telinga Amelie,” Kau bohong pelacur kecil. Berapa kali dia memuaskan dirimu di dapaur ini?”

Kali ini Amelie sudah tidak tahan lagi, dia meronta dan setelah berhasil lepas, menampar pipi Lucian dengan keras,PLAK.

“ Aku bukan seperti dirimu dan Pelacur pirangmu itu Lucian! Aku bukan seperti itu!. Kami hanya berciuman di dapur ini, lalu aku membawa Dominic pergi dari sini dan memutar rekaman mesum mu dengan pelacur pirangmu itu. Lihat ini. Lihat !”

Lucian terbelalak, dan mundur selangkah, lalu meraih ponsel Amelie dan melihat video rekaman saat dia bermain cinta dengan Rosemary. Lucian menutup matanya dan merasa dia dijebak!

“Dengarkan rekaman itu baik baik. Suara yang ada di dalam rekaman itu, adalah suara yang kau dengar saat aku berada di sini bersama dominic. Aku sengaja melakukan semua itu karena ingin memancingmu ke sini. Aku bukan pelacur murahan seperti yang kau katakan,”

Lucian menengadah dan kembali menatap Amelie seraya berkata,” Jadi kau menjebakku?”

“Menjebak? Aku butuh penjelasanmu. Aku ingin kau merasakan apa yang aku rasakan. Jika aku berhasrat untuk bercinta dan memberikan kegadisanku pada Dominic, maka aku tidak akan melakukannya di depan kamera CCTV tololmu ini! ”Ujar Amelie sambil menarik keras salah satu Chip CCTV yang tertempel di bawah pintu kayu lemari Kuno yang ada di dapurnya.

Amelie lalu membanting Chip CCTV itu dan menginjaknya dengan hak sepatunya yang tinggi. Kres.

“Puas kau Lucian? Berapa ruangan yang kau beri chip? Apa gunanya kau menyuruh anak buahmu meletakkan mawar merah setiap hari di dapurku? Untuk test Chip CCTV? Untuk pesan bahwa aku selalu diawasi?

Lucian kembali menunduk dan kemudian memukul meja dapur dengan kuat, BRAK, hingga meja itu bergetar.

Sambil berurai air mata Amelie kembali berkata,” Kau mengatur pengawasan yang begitu ketat. Tidak cukup dengan CCTV yang kau sebar di banyak ruangan. Kau juga memasang anak buahmu di depan Kastil untuk selalu memata matai ku. Tapi kau sendiri? Kau bercinta dengan Liar bersama PELACUR mu”

Seketika Lucian menatap Amelie lalu menyambar tubuh mungil itu dan kembali bertanya,” Jawab pertanyaanku dengan jujur, Kau bercinta dengannya atau tidak?”

“Aku tidak melakukan apapun Lucian. TIDAK!” kali ini Amelie tidak bisa lagi menahan Emosinya. Dia menangis meraung raung dan menutup wajahnya dengan kedua tangan.

Tiba tiba Lucian berteriak, “Leon, bawa dokter itu masuk.Dan minta dia memeriksa Amelie”

Tak lama seorang Leon masuk bersama seorang dokter kandungan. Lalu mereka meminta Amelie untuk masuk kekamarnya dan diperiksa.

Amelie hanya bisa mengikuti permainan Lucian. Dibiarkannya Dokter itu memeriksa dirinya.

Tak berapa lama Dokter itu membisikkan sesuatu pada Leon untuk disampaikan pada Lucian.

Lucian tersenyum simpul sesaat, kemudian berkata pada Leoan, “Lepaskan lelaki tolol di bawah itu dan pastikan dia pergi dari Pendragon”

Leon mengangguk lalu memerintahkan anak buahnya melepas Dominic dan mengawalnya keluar dari Kastil dan masuk dalam mobilnya.

Amelie yang masih berada di dalam kamarnya melihat Dominic berjalan keluar dari Kastil dikawal oleh beberapa anak buah Lucian. Dia bergumam , “ Hemm dokter itu pasti mengatakan aku masih perawan. Dia melepas Dominic karena itu. Jika tidak, pasti kepala Dominic sudah menggelinding dibawah meja makan.”

*****

Tak lama kemudian Lucian masuk ke dalam kamar Amelie, dan berkata,” Persiapkan dirimu, kita akan berangkat ke Turin sebentar lagi. Atau jika kau malas bersiap siap, kau tidak perlu bawa apapun, semua pakaian dan perlengkapan mu akan aku siapkan di Turin.”

Amelie diam dan enggan melihat ataupun berbicara dengan Lucian. Tidak sedetik pun Amelie melihat ke arah Lucian.

“Amelie, aku bicara padamu, Lihat aku.” ujar Lucian

“Berbuatlah semaumu, aku tidak perduli,” ujar Amelie marah.

Lucian tersenyum tipis, kemudian meninggalkan Kamar Amelie.

Sebaliknya Amelie langsung panik, dan membawa semua dokumen dan berkas yang didapatnya dari Rodrigo. Dimasukkannya semua berkas itu dalam tasnya, berikut revolver kecil yang sengaja dibeli selama di Inggris, serta ponsel berunya.

Tak lama ketukan kecil terdengar dari balik pintu,” Nona mari kita berangkat,”

Amelie keluar dari kamarnya dan berjalan mengikuti pengawal Lucian, masuk ke dalam Limousin. Tak lama kemudian mereka berangkat pergi meninggalkan Pendragon menuju hanggar pesawat jet pribadi Lucian untuk kemudian terbang ke Turin Italia.

Dalam hati Amelie berkecamuk banyak pertanyaan. Apakah yang akan dialaminya di Turin? Akankah dia bertemu dengan Keluarga Ferrara? Akankah dia bisa pergi ke Makam ayahnya? Hanya satu yang dia ingat dari pesan Rodrigo, “Kamu harus tetap Hidup Amelie”.

*****

Episodes
1 Amelie
2 Mimpi yang menakutkan
3 Lucian
4 Pesta Dansa
5 Malam Yang Panas
6 Dominasi Lucian
7 Harbour Island
8 Ancaman Lucian
9 Hari Terakhir di Kepuluan Bahama
10 Kecemburuan Amelie
11 Hasrat Iblis
12 Surat Resign
13 Castile Pendragon
14 Pengawasan Melekat
15 Mawar Merah
16 Janji Temu Rahasia
17 L'Ordine del Serpente Nero
18 Siasat Amelie
19 Pertemuan di Kynance Cove
20 Pertikaian Sengit
21 I am The Boss
22 Selamat Datang Amelie
23 Terimalah Realita dengan Lapang Dada
24 Mengenali Kemunculan Lucifer
25 The Black Rose Atrum
26 Lihatlah Ke Jendela
27 Catedral Of The Fallen Light
28 Pengajaran Pertama
29 Maximus Cafe
30 Baku Tembak di Pemakaman
31 Jangan Bertindak Bodoh
32 Rencana Matang di Cafe Mulassano
33 Hukuman yg Pedih
34 Bersamaku Atau Dominic
35 Bertemu dengan Lucifer
36 Persiapan Black Covenant
37 Kau Milikku
38 Kapel Del Dragon Nero
39 Black Covenant
40 Pernikahan Lucian dan Amelie
41 Kau Milikku
42 Jacuzzi
43 Janji The Master
44 Red Room
45 Cara Memberi Makan Singa
46 Aku Tidak Akan Melakukan Itu Padamu
47 Membangun Kekuatan
48 Rencana Licik Fernando
49 Rahasia Gelap Fernando
50 Rencana Pengamanan
51 Bermain dengan Singa
52 Sampai Ajal Menjelang
53 Selamat Tinggal Del Dragon
54 Keyakinan Fernando
55 Perangkap Fitnah
56 Perpisahan
57 Pengkhianatan
58 Keraguan Fernando
59 Permainan Dominic
60 Jawaban Dingin Amelie
61 Pelarian Amelie
62 Kuil Lilith
63 Belajarlah Untuk Diam
64 Isola Serenita Headquarters
65 Kau Bukan Suami Yang Baik
66 Tragedi Masa Lalu Kekuarga Ferrara
67 Kesuksesan Palsu
68 Awal Kehancuran
69 Siasat yang berhasil
70 Singa yang sedang Terluka
71 Tamatnya Riwayat Fernando
72 Dunia Terlalu Kejam Bagimu Amelie
73 Kau Mafia Lemah
74 Pergantian CEO
75 Lorenzo Castellani
76 Fatale Female
77 Semua akan baik baik saja
78 Leonardo Beaumont Castellani
79 I Love You Baby
80 Pulanglah Bersamaku
Episodes

Updated 80 Episodes

1
Amelie
2
Mimpi yang menakutkan
3
Lucian
4
Pesta Dansa
5
Malam Yang Panas
6
Dominasi Lucian
7
Harbour Island
8
Ancaman Lucian
9
Hari Terakhir di Kepuluan Bahama
10
Kecemburuan Amelie
11
Hasrat Iblis
12
Surat Resign
13
Castile Pendragon
14
Pengawasan Melekat
15
Mawar Merah
16
Janji Temu Rahasia
17
L'Ordine del Serpente Nero
18
Siasat Amelie
19
Pertemuan di Kynance Cove
20
Pertikaian Sengit
21
I am The Boss
22
Selamat Datang Amelie
23
Terimalah Realita dengan Lapang Dada
24
Mengenali Kemunculan Lucifer
25
The Black Rose Atrum
26
Lihatlah Ke Jendela
27
Catedral Of The Fallen Light
28
Pengajaran Pertama
29
Maximus Cafe
30
Baku Tembak di Pemakaman
31
Jangan Bertindak Bodoh
32
Rencana Matang di Cafe Mulassano
33
Hukuman yg Pedih
34
Bersamaku Atau Dominic
35
Bertemu dengan Lucifer
36
Persiapan Black Covenant
37
Kau Milikku
38
Kapel Del Dragon Nero
39
Black Covenant
40
Pernikahan Lucian dan Amelie
41
Kau Milikku
42
Jacuzzi
43
Janji The Master
44
Red Room
45
Cara Memberi Makan Singa
46
Aku Tidak Akan Melakukan Itu Padamu
47
Membangun Kekuatan
48
Rencana Licik Fernando
49
Rahasia Gelap Fernando
50
Rencana Pengamanan
51
Bermain dengan Singa
52
Sampai Ajal Menjelang
53
Selamat Tinggal Del Dragon
54
Keyakinan Fernando
55
Perangkap Fitnah
56
Perpisahan
57
Pengkhianatan
58
Keraguan Fernando
59
Permainan Dominic
60
Jawaban Dingin Amelie
61
Pelarian Amelie
62
Kuil Lilith
63
Belajarlah Untuk Diam
64
Isola Serenita Headquarters
65
Kau Bukan Suami Yang Baik
66
Tragedi Masa Lalu Kekuarga Ferrara
67
Kesuksesan Palsu
68
Awal Kehancuran
69
Siasat yang berhasil
70
Singa yang sedang Terluka
71
Tamatnya Riwayat Fernando
72
Dunia Terlalu Kejam Bagimu Amelie
73
Kau Mafia Lemah
74
Pergantian CEO
75
Lorenzo Castellani
76
Fatale Female
77
Semua akan baik baik saja
78
Leonardo Beaumont Castellani
79
I Love You Baby
80
Pulanglah Bersamaku

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!