Chapter 17

Baiklah siap" Nari mulai memberi aba-aba.

Hana lalu menghela nafas dan sudah bersiap untuk melompat memastikan tidak ada. Satupun tali dari karet itu mengenai kaki nya karena jika terkena maka ia gagal.

"Mulai!"

Hana mulai melompat sesaat Nari dan Vania mulai mengayun. Dengan perlahan memastikan untuk kedua kakinya terkena. Dia melompat kakinya secara bergantian.

"Ini semakin cepat" katanya cukup khawatir.

"Tentu saja kalau tidak cepat, nanti jadi gak seru" balas Vania.

Mendengar itu Hana hanya menghela nafas dan masih melompat. Setiap lompatan terus berlalu selain memeriksa menit, Nari menghitung lompatan Hana.

"Ini sudah 2 menit, apakah kamu tidak capek Hana itu sudah cukup lama loh" Nari memberitahu nya.

"Tidak ini bukan masalah aku masih bisa bertahan sedikit lagi" balas nya.

Walau kelihatan jelas terdapat beberapa keringat dari wajah nya.

"Baiklah" ucap Nari.

"Semangat yang bagus Hana ayo terus lanjutkan!" sorak Vania menyemangati Hana.

Sorakan itu membuat Hana semangat dia terus melompat dan mencoba bertahan. Tetapi sayang nya itu tidak bertahan lama tepat setelah lewat 3 menit 20 detik.

Hana terjatuh untung nya itu tidak cukup keras.

"Hana kamu tidak apa-apa?" tanya Nari.

Nari mengulurkan tangan pada Hana.

"Aku tidak apa-apa kok" balas Hana.

Dia lalu meraih tangan Nari dan segera berdiri.

"Kau melakukannya dengan baik 3 menit lewat 20 detik waktu yang cukup bagus" kata Vania.

"Huh ternyata lama kelamaan semakin sulit, tidak semudah yang kubayangkan rupanya hehe" balas Hana.

"Ya tapi justru itu yang membuat nya seru kan, baiklah kalau begitu sekarang giliran ku!" seru Nari.

Karena ini giliran Nari dengan cepat Hana mengambil sisi kanan. Dia tersenyum dengan lembut.

"Baiklah mari kita lihat seberapa lama kamu bertahan" kata Hana.

"Aku bisa lebih lama darimu yang jelas!" balas Nari.

"Oh belum tentu kita lihat saja siapa yang akan menang!" balas Hana.

"Ok kalau gitu mari kita mulai siap" Vania mulai memberi aba-aba.

Kini Nari sudah bersiap untuk ini.

"Mulai!"

Segera langsung Nari melompat saat Hana dan Vania mulai mengayunkan lompat tali. Dengan mudah nya kaki nya tidak terkena tali tersebut.

Bahkan Nari masih terlihat santai segera Hana mempunyai ide membuat nya lebih cepat.

"Eh Hana?!"

"Tenang saja ini tidak akan terlalu kencang" ucap nya mencoba menyakinkan Vania.

Meski ayunan kali ini lebih cepat tapi Vania masih santai hanya melompat dan bergaya. Dia bahkan menguap seolah tidak ada apa-apa nya.

"Sudah kubilang tidak akan semudah itu Hana, untuk menjatuhkan ku" ucap Nari meledek Hana.

Hal itu membuat Hana kesal dan segera dia mulai mengayunkan kembali tali nya lebih cepat.

"Hana tenangkan dirimu" ucap Vania.

"Tenang saja mari kita buktikan memangnya sehebat apa dia bisa bertahan huh?!" balas Hana.

Ayunan dari lompat tali itu semakin cepat tetapi Nari hanya masih santai. Jujur saja ini membuat Hana semakin emosi dan ingin membuatnya terjatuh tetapi sayang nya.

Saat menit ke ke 6 Nari lalu berhenti sesaat menekankan tali tersebut dengan kakinya.

"Ok cukup sepertinya aku menang dengan waktu yang lama, kamu kalah Hana" kata Nari.

"Baiklah tidak apa-apa aku bisa mengalahkan waktu mu nanti" balas Hana.

"Haha benarkah apa kau yakin?" ucap Nari seakan tidak percaya.

Hana mencoba menenangkan dan menahan dirinya. Hingga tidak lama Vania melihat ini semakin parah menghentikan mereka berdua.

"Ok kalian berdua cukup aku rasa sudah waktunya kita bermain ini, bagaimana kalau kita beli jajanan" saran Vania.

"Kalian berdua pasti capek juga kan jadi aku rasa tidak ada salahnya kita istirahat sebentar" lanjut Vania.

Keduanya lalu berhenti sesaat mendengar itu dari perkataan Vania.

"Baiklah aku cukup setuju dengan hal itu sejujurnya aku juga ingin memberi cemilan" kata Hana.

"Ya selain itu ini juga melelahkan jadi kira-kira di mana tokonya?" tanya Nari.

"Tuh"

Vania langsung menunjuk di mana letak toko itu. Rupanya itu cukup dekat dan hanya di depan.

"Baiklah ayo kita pergi ke sana" ucap Nari.

Ketiga nya lalu pergi ke toko itu hingga setelah membeli minuman. Mereka duduk di salah satu bangku taman.

"Ini lebih baik bukan memang setelah berolahraga hal paling enak tuh beristirahat" ucap Hana.

"Sebenarnya sih tadi kita hanya bermain, tapi kalau dibilang olahraga tidak salah juga sih" balas Nari.

"Itu benar" Vania menambahkan.

Nari lalu tersenyum sambil meminum ia kemudian berbicara.

"Oh ya sebentar lagi hari ibu, kalian berdua ingin beri hadiah apa?" tanya Nari cukup penasaran.

"Kalau aku sih hadiah apapun bagus paling kartu ucapan saja juga beberapa cemilan" balas Vania.

"Begitu ya aku malah ingin membelikan bunga, tapi dengan kartu ucapan boleh juga" kata Nari.

"Hehe ya bagaimana dengan mu Hana kamu ingin memberikan apa?" Vania mengarah ke Hana dan bertanya pada nya.

"Uh aku?"

"Ya" Vania menambahkan.

Pertanyaan itu membuat cukup bingung Hana dia tidak tau harus berkata apa.

"Hmm aku rasa hari mulai gelap aku akan pulang sekarang, jika tidak hmm orang tuaku bisa marah" Hana mengalihkan topik itu.

"Gelap tapi kan ini masih sore" ucap Nari cukup bingung.

"Itu ada urusan sebentar dah!"

Dia langsung pergi membuat Nari dan Vania cukup bingung dan heran.

...----------------...

...- Di kosan -...

Aroma dari ayam goreng memanglah cukup harum dan enak, semua sudah di siapkan untuk makan malam. Karena ini sudah selesai Farhan langsung pergi ke ruang tamu, berniat untuk membersihkan ruang tamu.

Akan tetapi dia berhenti saat melihat Hana yang hanya duduk di lantai dan pintu luar masih terbuka.

"Hei sudah pulang rupanya cepat sekali" tegur Farhan.

Hana hanya mengangguk melihat hal ini tentu bukanlah hal biasa pasti ada sesuatu. Dengan lembut dan perlahan Farhan menghampiri Hana.

Dia duduk di samping nya di mana Hana hanya diam.

"Hei ada apa, apa kau masih khawatir bahwa kau tidak bisa kembali seperti semula?" kata Farhan sambil bertanya ke Hana.

"Entahlah untuk itu aku tidak tau harus berkata apa, sepertinya perlahan aku mulai menerima diriku sekarang" jawab Hana.

Dia menghela nafas sambil melihat telapak tangannya.

"Farhan apakah sebentar lagi hari ibu akan tiba?" Hana bertanya.

"Hari ibu ya, bisa dibilang 3 hari lagi sih memangnya kenapa tidak biasanya kau menanyakan hal itu" balas Farhan.

"Terkadang aku bertanya-tanya bagaimana rasa dari kasih sayang ibu itu, sejujurnya aku cukup iri itu semua terlihat sangat menyenangkan" terang Hana.

"Menghabiskan waktu bersama, berbicara saat kita ada masalah, ibu selalu membantu kita bahkan pelukannya yang hangat itu aku ingin merasakannya" lanjut Hana.

"Begitu rupanya memang seorang ibu akan selalu ada di sisi anak nya, bagi orang tua anak merupakan anugerah yang sangat berharga" jawab Farhan.

"Jika seperti itu kenapa mereka membuang ku, apakah aku ini bukan anugerah?" tanya Hana.

Sesaat Hana menghadap ke Farhan terdapat air mata di sana. Melihat ini Farhan dengan lembut menyeka air mata tersebut.

"Orang tua mu saja yang tidak mengerti apa anugerah itu, itulah manusia beberapa dari mereka tidak semuanya memiliki hati yang baik ataupun sempurna" jelas Farhan.

"Terkadang ada yang egois, serakah, bahkan mengabaikan akan tanggung jawab nya" lanjut nya.

Farhan mengelus lembut pipi Hana dan dia tersenyum.

"Aku tidak tau apa alasan mereka itu melakukan padamu, tetapi ku yakin mereka juga mempunyai alasan meski kita tidak tau" kata Farhan.

"Mungkin mereka belum siap kehadiranmu atau bisa saja karena masalah keluarga kita tidak tau pasti kan?" lanjut Farhan.

Mendengar itu Hana tersenyum lembut dan bersandar di dada Farhan.

"Sepertinya kau benar pasti mereka punya alasan nya, jika saja ku bisa bertemu mereka aku ingin bertanya apa alasan itu" ucap Hana.

"Suatu saat Hana mungkin kau akan bisa menemukan mereka, suatu saat nanti" balas Farhan.

"Ya"

Hana menutup matanya akan tetapi meski dia kelihatan tenang. Tangisan dari nya cukup terdengar bahkan air matanya itu mulai mengenai baju Farhan.

Meski begitu Farhan tidak mempermasalahkan nya dia hanya mengelus rambut Hana. Dan memeluk nya erat-erat dengan lembut.

"Tidak apa-apa keluarkan saja semuanya" ucap Farhan.

Terpopuler

Comments

よぎり

よぎり

Hana lalu menghampiri hana 🗿

2025-02-04

0

よぎり

よぎり

Tadi 1 menit 20 detik

2025-02-04

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!