Chapter 1#2

keesokan harinya pada, 27 September -

Pagi hari kini telah tiba kini matahari juga sudah terbit. Cahaya matahari yang terik mengenai wajah Farhan.

Karena hal ini membuat dia terbangun Farhan menguap dan merentangkan tangannya. Dia langsung berdiri dari kasur bersiap untuk melaksanakan rutinitasnya di pagi hari.

Akan tetapi tidak sengaja dia mendengar suara mengigau dari kasur.

"Tenang saja Abang selalu ada di sisi kamu kok" ucap Elwin sambil mengigau.

Suara mengigau tidak lain tidak bukan dari Elwin jadi Farhan sudah tidak heran.

"Ya ampun pagi-pagi gini masih sempat-sempatnya me-"

Belum sempat menyelesaikan kata-katanya Farhan cukup terkejut ketika melihat seorang anak kecil di samping kasurnya.

Dari penampilan nya itu merupakan gadis kecil dengan rambut nya yang panjang dan berwarna biru muda cerah, mata nya yang tertutup.

Tubuhnya yang mungil dengan kaos berwarna putih juga celana pendek abu-abu. Farhan merasa bingung dan heran bagaimana bisa anak kecil bisa berada di sini?.

"Maaf adek tapi bisakah kau bangun sekarang?" tanya Farhan sambil menyentuh pipi gadis itu.

"Farhan jangan ganggu dulu kek aelah" balas gadis itu dengan merengek.

"Tunggu dari mana kau tau namaku, dan juga bagaimana kau bisa kemari di mana orang tuamu adik kecil?" balas Farhan terkejut mendengar jawaban itu.

"Kau bicara apa sih tentu saja aku di sini kan kita satu kosan bareng, dan juga kenapa manggil aku adik kecil?" balas gadis itu dengan terheran.

"Tunggu kau bilang apa tadi, tinggal di sini dan darimana kau tau namaku?" kata Farhan cukup bingung mendengar itu.

"Ergh bisakah kau berhenti bercanda sekarang? Ini sama sekali tidak lucu tau!!" gertak gadis itu dengan cukup keras.

"Tunggu, tidak ini pasti tidak mungkin" ucap Farhan, dengan wajahnya yang terlihat sangat cemas.

"Kau ini kenapa sih Farhan?" tanya gadis itu masih cukup bingung.

"Coba kau lihat dirimu sendiri di cermin" balas Farhan.

"Melihat diriku sendiri di cermin, kau ini bicara apa sih" balas gadis itu masih heran dengan semua ini.

"Huh sudahlah kau cari tau saja sendiri, aku mau mandi dulu" balas Farhan.

Farhan langsung pergi meninggalkan gadis itu sendirian. Ketika Farhan pergi itu justru membuat gadis itu sangat bingung dan cukup penasaran.

Ia lalu langsung turun dari kasur dan segera pergi ke cermin.

Ketika di cermin terdapat seorang gadis kecil dia memakai kaos hitam dan celana pendek. Di cermin itu merupakan dirinya sendiri, tapi gadis itu malah heran karena ada anak kecil.

"Sejak kapan ada anak kecil di sini?" kata gadis itu terheran-heran.

Dia menggosok rambutnya sendiri hingga baru tersadar. Apa yang terjadi dengan cepat ia memeriksa burung.

Tetapi itu tidak ada sudah sangat licin begitupun halus, gadis itu kini wajahnya sudah sangat merah.

"AAAAAAAAAAA!" pekik gadis itu.

- Di ruang tamu -

Farhan masih terbingung dengan apa yang terjadi pada hari ini tapi dia mencoba membuat dirinya tenang. Jadinya ia menyeduh kopi dan menyeruputnya.

"FARHAN!!" teriak gadis kecil itu memanggil nya.

Teriakan itu membuat Farhan sedikit terkejut dan dia hampir menjatuhkan cangkirnya.

"Ya?" sahutnya.

Gadis kecil itu berlari ke Farhan dan menarik-narik bajunya.

"Katakan padaku bahwa ini mimpi ya kan ini hanya mimpi ya kan?!" kata gadis itu dengan tergesa-gesa.

"Tidak ini bukan mimpi ini nyata" balas Farhan.

"GAAAAAKKK MUNGKIN INI PASTI MIMPI, INI MIMPI!!" gertak nya dengan meronta-ronta.

"Tenangkan dirimu Elwin" balas Farhan.

"Bagaimana aku bisa tenang ini sangat aneh, aku pasti sedang bermimpi bagaimana ini kok bisa ini terjadi?!" hentak Elwin.

"Kenapa semua ini bisa terjadi apa yang terjadi padaku selanjutnya aku tidak ingin seperti ini, aku ingin seperti diriku biasa aku tidak mau seperti ini!!" oceh Elwin dengan sangat resah.

"Tenang saja ok aku akan mencari cara kau pasti akan kembali seperti semula, percaya saja padaku ok tidak ada yang perlu dikhawatirkan" Farhan mencoba menyakinkan nya.

Dia memeluk erat temannya yang kini sudah berubah menjadi gadis kecil. Melihat kondisi temannya seperti ini dia baru sadar, bukan hanya tubuh dan penampilan nya yang berubah.

Melainkan sifat dan mental nya seperti seorang gadis kecil. Tetapi Farhan tidak terlalu ingin memikirkan hal itu, dan dia hanya berpikir bahwa Elwin hanya ketakutan.

Ini bukanlah kali pertama karena waktu kecil dulu dia pernah melihat Elwin seperti ini.

- setelah beberapa menit -

"Sudah lebih baik?" tanya Farhan.

"Ya maaf tanpa sadar aku mulai menangis tadi, aku benar-benar payah sangat payah dari dulu terus seperti ini" balas Elwin.

"Kau memang tidak pernah berubah masih sama saja orang yang periang dan melawak tapi kau juga cengeng" terang Farhan sambil meledek.

"Ya ampun dari dulu kau emang tidak pernah berubah, masih saja suka meledekku" balas Elwin.

"Mau bagaimana lagi orang kamu orang nya seperti itu" balas Farhan dengan bercanda.

"humph"

Farhan hanya bisa menghela nafas ketika melihat Elwin yang kini cemberut.

"Benar-benar mirip seperti anak kecil sekarang dia" batin Farhan.

Dia menghela nafas dan mengelus rambut Elwin.

"Sejujurnya aku masih tidak tau apa yang terjadi dan bagaimana kau bisa menjadi seperti ini aku juga tidak mengerti" ucap Farhan.

"Tapi bisakah kau menjelaskan ini?" lanjut Farhan.

Dia mengeluarkan sebungkus permen yang sudah tidak ada isinya sama sekali. Mengetahui hal ini Elwin segera pura-pura tidak tau memalingkan matanya.

"Ya itu cuman permen doang, kenapa gak ada isinya aku juga tidak tau" kata Elwin.

"Jangan berpura-pura tidak tau kau memakannya kan cepat ngaku!" Bentak Farhan.

Elwin tergugup melihat Farhan yang kini terlihat sangat marah. Mau tidak mau dia mengakui, tidak ingin membuat masalahnya semakin parah.

"Ya aku memakannya mau bagaimana lagi soalnya permen enak sih" ucap Elwin.

"Tapi tidak apa-apa kan itu cuman satu permen doang, maaf karena aku memakan nya tanpa izin mu kamu tidak marah lagi kan?" lanjut Elwin dan dia mulai bertanya.

Mata Elwin berbinar cukup cerah dan itu cukup besar, Farhan menghela nafas dia tau bahwa Elwin mencoba untuk mengelabui nya.

Mengingat kini dia seorang gadis kecil itu bukanlah hal sulit untuk memohon dengan imut seperti itu.

"Jangan kau kira kau bisa mengelabui ku dengan tatapan imut mu itu" balas Farhan.

"Argh, cih sial tidak berhasil " batin Elwin.

"Huh kau benar-benar selalu saja, ya ampun kau tau permen ini merupakan sebuah jimat dengan ini harusnya kita bisa mendapatkan pekerjaan atau uang banyak" terang Farhan.

"Tapi karena kau memakan permen itu terutama sekarang kau menjadi seperti ini, kau mengacaukan segala nya Elwin" lanjut Farhan.

"Tunggu apa maksudmu aku mengacaukannya, aku tidak tau kalau permen itu sebuah jimat jadi apakah aku-"

"Ya tentu tidak salah lagi karena kau membuat semuanya kacau, mungkin permen itu lah yang membuat mu berubah seperti ini" balas Farhan.

"Itulah yang kau akibatkan mengambil barang tanpa izin, sekarang lihatlah kau menjadi seperti ini mungkin inilah kutukan yang kau dapatkan" lanjut Farhan.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!