Chapter 3

2 hari semenjak kejadian itu -

Di pagi hari ini Hana mencoba menyisir rambutnya tetapi agak kesulitan. Mengingat ini cukup panjang dan jika di paksa, rambut ini akan kusut.

Farhan yang ingin membersihkan ruang tamu. Tidak sengaja melihat Hana yang sedang mencoba menyisir.

"Butuh bantuan?" tawarnya.

"Farhan hmm ya bisakah kau membantuku" pinta Hana.

Tanpa banyak basa basi Farhan langsung menerima permintaan Hana. Dia mengambil sisir dari tangan Hana.

Dan mulai mengurai rambut Hana ia langsung menyisir dengan lembut.

"Kau benar-benar cukup lihai dalam semua ya Farhan, dari menyisir rambut perempuan, belanja, memasak, bersih-bersih rumah" kata Hana.

"Huh kau seperti ibu rumah tangga saja atau mungkin bisa kubilang bapak rumah tangga" lanjut Hana dengan terkikik.

Farhan yang mendengar penjelasan Hana itu hanya bisa tertawa juga dan dia mulai tersenyum.

"Tidak juga aku hanya melakukan apa yang orang tua ku ajarkan padaku, tidak masalah baik perempuan atau laki-laki" jelas Farhan.

"Pekerjaan seperti ini semua orang bisa lakukan ok, terlebih lagi saat kita menikah sebagai suami mungkin kita bisa membantu pekerjaan istri juga" tambah nya.

Hal yang dikatakan Farhan membuat Hana memerah malu dia langsung memalingkan muka.

"Begitu rupanya menikah ya, entah bagaimana aku cukup malu mendengar nya mengingat kondisi ku juga seperti ini" balas Hana.

"Hmm ya lupakan saja ok kau tidak perlu khawatir aku yakin kita akan menemukan cara mengembalikan mu nanti" kata Farhan.

"Kuharap begitu" balas Hana.

Kini Farhan melepas tangan nya dari rambut Hana.

"Ok baiklah sudah selesai" Farhan memberitahu Hana.

Hana menatap dirinya di cermin itu Farhan benar-benar melakukannya dengan baik. Rambut nya benar-benar halus dan lurus sekarang sama sekali tidak kusut.

Dia memegang dan menguji rambut nya setelah selesai ia langsung memasang jepit rambut di sela rambutnya.

"Terima kasih Farhan maaf lagi-lagi aku membuat mu repot ya" kata Hana.

"Tidak kok santai saja" balas Farhan.

Jawaban Farhan membuat Hana cukup senang dia langsung turun dari kursi. Mengeluarkan sebuah brosur dari kantung nya.

"Brosur apa itu?" tanya Farhan dengan penasaran.

"Bukan apa-apa kok" balas nya.

Ini memang cukup aneh dan membuat Farhan cukup curiga pada isi brosur yang sedang Hana pegang.

"Yang bener?" kata Farhan dengan sangat curiga.

"Iya" jawab Hana.

Meski Hana sudah menjawab seperti itu Farhan tetap tidak mempercayai nya. Karena dia yang terus menatap hal ini membuat Hana sedikit terganggu.

"Ok aku pergi sekarang sampai jumpa" kata Hana dan ia langsung pergi.

Meski Hana sudah pergi hal itu tidak bisa membuat Farhan tidak mencurigai nya.

"Hmm aneh, sangat mencurigakan" duga Farhan dengan penuh curiga.

...----------------...

- Di taman -

Hana yang sudah selesai memberi figure duduk di bangku taman sambil memeluk barang yang sudah ia dapatkan.

"Akhirnya aku berhasil juga mendapatkan ini" ucap Hana dengan sangat senang.

Dia melihat sekeliling di taman sini cukup ramai. Banyak sekali orang yang sedang bermain, bahkan orang berpacaran pun ada.

"Zaman sekarang pacaran memang hal sudah umum ya?" kata Hana dengan terheran.

Dengan cepat ia langsung turun dari bangku taman bahkan saat berdiri ia masih memeluk Figure.

"Baiklah sekarang sudah waktunya untuk pulang" ucap nya.

Saat dia sedang berjalan pergi dari sini tiba-tiba seseorang menahan tangannya. Hal ini membuat dia sedikit terkejut, dan melihat siapa yang menahannya rupanya itu gadis.

Dia cukup tinggi memakai baju SMA dengan rok pendek birunya. Warna rambut nya berwarna kuning, matanya berkilau hijau terang, dan rambut nya yang berbentuk ekor kuda.

"Maaf dik jika mengejutkan mu, hmm tapi apakah kakak boleh bertanya?" ucap gadis itu.

Mendengar dirinya di panggil dik masih cukup asing baginya. Bagaimana pun Hana pada dasarnya orang dewasa aslinya, ya walau tubuh nya dan penampilan sekarang adalah anak-anak.

Tapi meski begitu bagaimana pun Hana sudah harus terbiasa dengan ini. Karena orang sekitar pasti menganggapnya anak-anak.

"Ya tentu kak" jawab Hana.

"Bagus maaf sekali lagi jika aku menganggu waktu mu ya, begini sebenarnya kakak sedang mencari" balas gadis itu.

Dia mencoba mengeluarkan kertas nya dan Hana hanya menunggu. Meski begitu itu harus di akui itu cukup lama, karena gadis itu belum bisa mengeluarkan kertas itu.

"Huh kak" Hana mencoba memanggil gadis itu.

"Oh ya, maaf, seperti nya kertas ku hilang aduh aku ceroboh sekali" ungkap gadis itu.

"Tapi kau hafal nomor dan lainnya ya kan?" tanya Hana.

"Tentu saja kalau gak salah hmm, rumahnya itu di No.12, RT: 002 RW: 012" terang gadis itu.

"Ok di situ ya aku di mana tempat itu" balas Hana.

"Benarkah?" ucap gadis itu seakan tidak percaya.

"Ya" jawab Hana.

Hana lalu mulai menjelaskan jalan nya pada gadis itu. Meski dia seperti anak-anak terutama dengan tubuhnya, tetapi dia masih ingat bagaimana jalan ke rumah itu.

Cara penjelasannya juga cukup mudah bahkan gadis itu juga langsung hafal rutenya.

"Dan saat di persimpangan jalan kakak belok kiri, dan di sana ada rumah berwarna putih ya itu tempatnya" terang Hana.

"Wah ternyata kamu benar-benar tau jalannya ya, terima kasih maaf jika aku merepotkan mu" balas gadis itu.

"Tidak apa kok bagaimana pun aku sudah tinggal cukup lama di sini" jawab Hana.

"Begitu ya kalau boleh orang tuamu di mana, kok kamu bisa sendirian di sini?" tanya gadis itu.

"Huh itu mereka sedang di rumah sekarang, ini aku mau pulang oh ya hati-hati di jalan kak sampai jumpa" ucap Hana dan langsung pergi.

"Tunggu dik jika kakak boleh tau nama kamu siapa?" tanya gadis itu.

"Namaku 'Minami Hana' kakak sendiri bagaimana?" tanya balik Hana.

"Aku 'Alex Sandra Maya putri' panggil saja aku Maya" jawab gadis itu.

"Begitu rupanya kalau begitu sampai jumpa hati-hati di jalan kak" kata Hana.

Maya melambaikan tangannya ke Hana dia tersenyum lembut.

"Anak itu kelihatannya sangat periang" ucap Maya.

...----------------...

- Di kosan -

Box figure Hana di pegang oleh Farhan dan dia terlihat sangat marah dan kesal.

"Apa ini jadi kamu keluar untuk beli ini huh?" ucap tajam Farhan.

"Ya itu hmm mau bagaimana lagi itu edisi langka dan sangat terbatas, itu juga tidak terlalu mahal aku tidak mengeluarkan banyak uang kok" jelas Hana.

"Benarkah jika begitu berapa harganya?" tanya Farhan.

Pertanyaan dari Farhan membuat Hana menunduk dan memalingkan muka.

"10 juta" ungkap Hana.

Bagus sekali ok malam ini tidak ada jatah makan untukmu" kata Farhan dengan tegas.

"TUNGGU DULU FARHAN, AKU MINTA MAAF!!" Rengek Hana.

Hana mulai memeluk Farhan untuk mencegah nya pergi. Tetapi Farhan terus berjalan pergi.

"Maafkan aku kali ini janji aku tidak akan boros lagi deh!" ucap Hana dengan lantang.

"Huh aku tidak percaya lagi" balas Farhan.

"Tidak kali ini aku janji aku tidak akan melakukan nya lagi" balas Hana.

Apapun yang dikatakan Hana sama sekali tidak dipedulikan oleh Farhan.

"FARHAN AKU JANJI TIDAK MELAKUKANNYA LAGI!!" kata Hana dengan sangat lantang.

"Farhan kamu dengar atau tidak?" dia mulai bertanya.

"Farhan jawab aku, aku janji tidak melakukannya lagi jawab Farhan!" lanjut nya.

Farhan tidak mempedulikan sama sekali meski Hana merengek sekali pun.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!