Di keesokan harinya tepat pada siang hari -
Hari ini merupakan hari spesial dan juga merupakan hari yang di tunggu-tunggu Hana. Yup tidak lain tidak bukan hari ini merupakan waktunya untuk pergi menonton movie bioskop.
Setelah menunggu waktu cukup lama akhirnya sudah waktunya untuk menonton film favorit. Hana menggambar di sketch book nya dengan perasaan senang.
"Kelihatannya kamu sangat senang ya Hana?" ucap Farhan.
"Tentu saja akhirnya aku bisa melihat aksi keren dari si landak itu jadi bagaimana kita jadi pergi ke sana kan?" kata Hana dengan sangat antusias.
"Huh oh itu hmm bagaimana bilang nya ya huh" Farhan terlihat ingin memberi sesuatu.
"Bilang kenapa kita jadi pergi hari ini kan?" tanya Hana dengan penuh harap.
"Hmm sepertinya tidak mungkin kita harus menunda dulu hari ini, kau tau kita harus lebih hemat saja untuk sekarang terlebih lagi buat kebutuhan lain" terang Farhan.
Hal yang ditunggu-tunggu cukup lama tetapi dengan mudah nya dijawab seperti itu oleh Farhan. Ini membuat Hana cukup kecewa tapi meski begitu dia berusaha untuk menerima nya.
"Begitu rupanya kau benar mungkin lain kali saja" ucap Hana dengan kecewa.
"Hana dengarkan aku ok kau tenang saja ini tidak akan lama kok, pasti ada waktunya kita bisa menonton nya bersama ok" balas Farhan.
"Ku harap begitu, tapi kau hanya selalu mengatakan itu ini sudah cukup jauh Farhan!!" gertak Hana.
"Butuh waktu berapa lama lagi aku harus menunggu Huh?!" lanjut nya dengan menggertak cukup keras.
"Aku tau kau ingin melihat nya tapi aku sekarang sedang tidak bisa, kita tunda saja bentar ok aku janji jika sudah waktunya kita nonton bersama" balas Farhan.
"Janji-janji huh janji lagi!" gertak Hana lebih keras.
"Kali ini benar percaya saja padaku" kata Farhan.
"CUKUP!!" teriak Hana dengan lontar ke Farhan.
Mendengar teriakan Hana yang penuh amarah seperti itu bukanlah hal seperti biasanya. Ini cukup mengejutkan Farhan tidak biasanya dia seperti ini.
"Kau tidak pernah membuktikan nya kau hanya mengatakan hal itu sesukamu, dasar pembohong jika tidak suka katakan saja" Kata Hana dengan sangat kecewa.
"Tapi kali i-"
"Jangan katakan itu lagi, aku sudah muak dengan omongan dan janji manismu itu" balas Hana.
Dia menaruh Sketch book nya sendiri dan segera pergi ke kamar menguncinya dengan rapat.
Farhan menghela nafas merasa bersalah atas semua ini. Sejujurnya dia sangat ingin meluangkan waktu bersama sahabatnya, tetapi karena beberapa alasan dia tidak bisa.
Sketch book Hana yang kini tergelatak langsung diambil oleh Farhan. Meski gambar nya tidak terlalu bagus tapi itu cukup sesuai dengan karakter nya.
Mungkin beberapa orang berpikir Hana terkadang bertindak sedikit kekanakan. Karena itu merupakan benar mengingat dirinya tidak pernah, mendapatkan hal yang dia inginkan pada saat ia masih kecil.
"Mungkin aku benar-benar mengecewakan nya kali ini" ucap Farhan.
Sketch book itu dipegang dengan erat dia menghela nafas mencoba mencari cara mengatasi ini. Tetapi tiba-tiba bel pintu berbunyi ini sedikit mengganggunya, meski begitu Farhan tetap meladeni pintu itu.
Buku itu langsung ditaruh, ketika sudah sampai dia langsung membuka pintu dan melihat maya.
"Maaf menunggu lama tapi pesanan kini sudah datang!" seru Maya.
Maya memakai sebuah topi dengan baju merah dan celana panjang berwarna hijau tua. Dan dia juga memegang sebuah kotak pizza.
"Maya apa yang kau lakukan di sini, dan kenapa kau bawa pizza?!" Farhan terheran melihat ini.
"Hmm bukankah ini rumah yang b-"
Sesaat ketika dia melihat Farhan wajahnya memerah. Bahkan ia langsung memalingkan muka dan bersiap pergi.
"Maaf aku salah rumah!" sentak nya dan berniat langsung pergi tapi.
"Tunggu sebentar jangan langsung pergi dulu seperti itu, ada yang ingin kutanyakan padamu ok jadi tolong!" pinta Farhan.
"Aku tidak punya banyak waktu sekarang Farhan, jika aku telat mengantarkan pizza ini boss ku akan marah nanti!!" jelas Maya dengan cukup keras.
"Memang nya kau harus mengirim kan pesanan ke siapa dan atas nama siapa?" tanya Farhan.
"Tentu saja ini harus di kirimkan ke no.35 atas nama hmm Farhan" ucap nya dengan pelan seakan tidak percaya.
"Ya itu aku kau sudah mengantarkan pesanan sesuai tempat nya" ucap Farhan dan mengakui.
"Baiklah kalau begitu ini pizza mu, ok maaf tapi aku harus pergi sekarang dan mengantar pesanan lainnya" terang Maya.
Dia langsung memberikan pizza itu dan segera naik motor nya. Saat motor itu nyala ia memakai helm.
"Sudah kubilang tunggu dulu bisakah kau di sini untuk sementara, aku benar-benar butuh bantuan mu sekarang" Farhan mencoba meminta Maya kembali.
"Maaf tapi pekerjaan yang utama, lain kali saja ok" tolak Maya dengan lembut.
Dengan motor nya dia langsung mengebut dan meninggalkan kosan Farhan. Kini Maya sudah terlihat bagaimana pun dia sudah jauh dari sini.
"Bagus sekali sekarang apa yang harus kulakukan" ucap Farhan dengan khawatir.
Kini Farhan harus berpikir apa yang harus di lakukan sekarang mengingat Hana masih cemberut sekarang. Dia menggosok kepalanya terus berpikir bagaimana mengatasi ini.
Hingga akhirnya dia menemukan sebuah ide yang cukup bagus, dan hal itu membuat dia tersenyum.
"Begitu rupanya baiklah aku yakin Hana akan menyukai ini" duga nya dengan sangat yakin akan berhasil.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 49 Episodes
Comments