Di keesokan harinya tepat pada pagi hari -
Farhan kini terbangun dan melihat dirinya yang berada di kasur. Dia menggosok rambut nya hingga teringat Hana, dengan cepat dia bangkit dari kasur akan tetapi.
"Farhan aku memasak bubur kau mau mencoba nya tidak?" tawar Maya.
Dia masuk ke dalam kamar dan cukup terkejut melihat Farhan yang turun dari kasur.
"Maya kau masih disini rupanya, maaf aku akan mencoba nya nanti aku harus p-"
Kini dia hampir terjatuh lagi dan Maya segera menangkap nya.
"Tenanglah Farhan ok istirahat lah, kau masih belum pulih sepenuhnya jangan terus paksakan dirimu" saran Maya dengan khawatir.
"Maaf Maya tapi aku benar-benar takut dia kenapa-kenapa, ini semua salah ku harusnya aku bisa menjaganya dengan baik" balas Farhan.
"Namanya juga anak-anak mereka kadang suka melakukan hal yang mereka suka, walau terkadang kita juga ceroboh dalam mengawasi mereka juga sih" terang Maya.
Mendengar penjelasan Maya membuat Farhan tertawa mengingat bagaimana keadaan teman nya sekarang.
"Kenapa kamu ketawa?" Kata Maya terheran.
"Tidak apa-apa, kau benar namanya anak-anak huh, mereka kadang suka sekali membuat masalah kan?" jawab Farhan dengan senyum.
"Ya tapi kau tidak perlu khawatir aku yakin Hana akan baik-baik saja percayalah" balas Maya mencoba menyakinkan Farhan.
"Ku harap begitu" balas Farhan.
Dia tersenyum dan menatap lembut Maya. Maya melihat ini membalas senyumannya, dan dia mulai menuntun Farhan ke kasur.
"Jangan terlalu cemas Farhan, ini tenangkan dirimu minumlah ini" tawar Maya dan memberi gelas.
Gelas itu langsung diambil oleh Farhan dan ia mulai meminum nya hingga air nya habis.
"Terima kasih maaf aku membuat mu repot" ucap Farhan.
"Tidak apa sudah hal nya seorang teman saling tolong menolong" balas Maya.
"Kau benar" balas Farhan sependapat dengan Maya.
Setelah meminum air putih kini Farhan sudah bisa lebih tenang. Namun tiba-tiba bel pintu berbunyi.
"Siapa sih yang datang sepagi ini?" gumam Farhan cukup kesal.
"Tidak apa kau di sini saja biar aku menemui nya" balas Maya.
"Baiklah" Farhan menyetujui itu.
Tanpa membuang banyak waktu dia langsung keluar kamar.
...----------------...
- Di ruang tamu -
Sesampainya di sini dia langsung membuka pintu nya.
"Ya" sahut nya.
Ketika pintu terbuka dia bisa melihat Hana dengan seseorang laki-laki.
"Kak Maya kamu ada di sini?!" sentak Hana terkejut.
"Ya aku sedang, tunggu Hana itu kamu?!" balas Maya terkejut melihat Hana.
"Tentu saja ini aku!" balas nya dengan tersenyum.
"Hana dari mana saja kamu, kami mencari mu sepanjang malam tau tidak kau membuat ku dan Farhan khawatir kau tidak apa-apa kan?" Maya bertanya ke Hana.
Dia memegang bahu gadis kecil itu, dan Hana menunduk kan kepala nya merasa bersalah.
"Aku baik-baik saja maaf karena aku ceroboh aku telah membuat repot semuanya maaf" ucap Hana.
Dia menundukkan kepala nya, tetapi Maya tidak marah sama sekali dia mengelus rambut nya.
"Kau benar-benar membuat masalah kali ini, temui saja Farhan dia ada di dalam" balas Maya.
Hana mengusap air mata nya dan mengganguk dia langsung masuk ke dalam kosan. Kini yang tersisa hanya Maya dengan laki-laki itu.
"Aku tidak tau kau siapa, tapi terima kasih sudah menemukan Hana" ucap Maya.
"Tidak apa-apa kok, aku hanya membantu saja kebetulan sekali dia hafal alamat nya gadis itu memiliki daya ingat yang kuat" balas laki-laki itu.
"Daya ingat yang kuat ya, hmm baiklah bagaimana pun terima kasih, oh ya aku punya sedikit uang mungkin bisa untuk kebutuhan mu" kata Maya dia memberikan sedikit uang ke laki-laki itu.
"Tidak perlu saya membantu dengan ikhlas kok" balas laki-laki itu dan menolak uang nya.
"Begitu rupanya baiklah kalau begitu" balas Maya.
Dia langsung memasukkan kembali uang di dompet nya.
"Kalau begitu saya pergi dulu, sampai jumpa" pamit laki-laki itu dan dia pergi.
"Ya sekali lagi terima kasih" Balas Maya.
Maya melambaikan tangan ke laki-laki itu dengan tersenyum lembut.
"masih banyak orang yang berhati baik di dunia ini ya" batin nya.
...----------------...
- Di kamar -
"Syukurlah kamu baik-baik saja Hana" ucap Farhan.
Dia memeluk Hana dengan erat dan Hana menatap Farhan.
"Ya maaf aku benar-benar ceroboh, seiring waktu aku benar-benar seperti gadis kecil sekarang" terang Hana.
"Yang penting bagaimana pun itu kamu sudah sehat dan baik sekarang aku benar-benar bersyukur" balas Farhan.
"Farhan" ucap Hana.
Ia tersenyum dan bersandar di bahu Farhan.
"Kau membuat banyak masalah sekarang, tidak ada games untuk mu, jika kamu bermain games sekarang hukuman akan datang" Farhan memperingati.
"Apa masa tidak boleh main games sih, itu tidak adil sama sekali aku juga gak sengaja tersesat entah halaman nya yang terlalu luas!" Hana membantah tidak terima akan hal itu.
"Jangan coba-coba mengelak nona" balas Farhan.
"Huh sial, hmm baiklah kalau begitu lagi pula ini juga salah ku tapi aku masih tidak bisa menerima ini ok!" balas Hana dengan merajuk.
Meski tingkah Hana seperti itu Farhan hanya terkikik pelan.
"Baiklah terserah kamu bocah" ledek nya.
Ledekan itu terdengar ke telinga Hana dan itu benar-benar membuat nya kesal.
"Jangan panggil aku seperti itu!" gertak Hana.
Dia langsung keluar kamar dan menutup pintu dengan keras. Ketika di luar Maya yang melihat Hana cemberut terheran dan ia segera masuk ke kamar.
"Ada apa dengan nya?" tanya Maya ke Farhan.
"Tidak apa-apa dia hanya sedang merajuk saja itu" balas Farhan.
"Begitu rupanya apakah aku mengatakan sesuatu padanya hingga membuat dia marah seperti itu?" Maya kembali bertanya.
"Mungkin" jawab Farhan.
"Huh kamu ini Farhan selalu saja suka meledek tidak pernah berubah sama sekali, bahkan saat kita dulu kerja bersama" ungkap Maya.
"Hehe seperti nya ada yang ingin membicarakan masa lalu nih" goda Farhan.
"Ya mulai lagi kamu ini" jawab Maya dengan bercanda.
Farhan lalu terkikik pelan dan dia menghela nafas.
"Setidak nya Hana baik-baik saja dan aku cukup senang dengan itu" balas Farhan.
"Mph, aku setuju dan jujur aku tidak menyangka kau satu kosan dengan gadis kecil" balas Maya.
"Hei bagaimana pun dia itu keponakan ku tentu aku harus merawatnya" jawab nya yang padahal jelas-jelas bohong.
"Haha ya aku sudah tau kali, baiklah kalau begitu aku pulang sekarang" balas Maya.
"Sekarang cepat banget tidak bisa kah kau di sini sedikit lebih lama?" Farhan menawarkan.
"Maaf aku harap sih begitu, tapi aku tidak bisa jika aku tidak bekerja bos ku bisa marah besar terutama tanpa alasan yang jelas" terang Maya.
"Bener sih tapi kamu melupakan sesuatu nona" ucap Farhan.
"Huh lupa aku memang nya aku lupa apa?" Maya terheran.
Angin berhembus menerpa rambut Farhan dia tersenyum dengan gigi nya yang mengkilap. Langsung pergi mendekat ke Maya dan melakukan sebuah trik.
Sebuah bucket bunga muncul dari tangan nya dan ia langsung memberikan bunga itu ke Maya.
"Tentu saja bungamu wahai sayang ku" ucap Farhan.
Maya mengambil bucket bunga itu saat mendengar Farhan mengucapkan itu padanya. Wajah nya kini sangat memerah seperti Cherry.
"Ok terima kasih, kalau gitu sampai jumpa" balasnya dan dia langsung pergi.
Mendengar jawaban Maya seperti itu membuat hati Farhan hancur dan kecewa. Dia langsung menunduk merasa gagal.
"Gagal lagi ya" ucap nya.
Kini ia hanya bisa terdiam dengan jawaban dari Maya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 49 Episodes
Comments
pembawa kayu bakar
kelanjutan dari hamburin uang 10 juta gak ada?
2024-12-13
1