-pada hari minggu-
Sekarang merupakan jam 12 siang Farhan dan Hana kini sudah selesai menonton movies tersebut. Dan kini mereka berada di luar, berniat untuk pulang sekarang.
"Apakah tidak terlalu cepat jika pulang jam segini, Farhan mungkin kita bisa pergi berkeliling dulu atau lainnya?" tanya Hana.
"Memang agak terlalu cepat sih, tapi memang nya mau kemana setelah ini Hana kita kan kemari hanya untuk nonton" balas Farhan.
"Benar sih tapi kan itu niat awal kan bisa aja diubah kan, seperti mungkin kita bisa pergi beli jajanan, atau pergi ke mall, bisa juga menyewa sepeda untuk olahraga" terang Hana.
"Ya memang bisa sih" ucap Farhan.
"Nah kan jadi dari pada pulang sangat cepat hari ini, ayo kita luangkan waktu bersama di luar!" ajak Hana.
Farhan menghela nafas dan mengelus rambut Hana.
"Kau benar-benar gadis periang ya" ucap Farhan.
"Hentikan Farhan jangan perlakukan aku seperti anak-anak terus menerus" kata Hana.
Dia langsung melepas tangan Farhan dari rambut nya. Meski begitu Farhan tidak keberatan.
"Baiklah, oh ya kau bilang ingin beli jajanan kan memang nya jajanan seperti apa yang kamu mau?" tanya Farhan.
"Tentu saja ramen aku dengar ada toko ramen yang sangat pedas, dan aku ingin mencoba nya!" seru Hana dengan sangat antusias.
"Toko ramen yang pedas, memang nya seberapa pedas nya itu?" Farhan bertanya ke Hana untuk memastikan.
"Tentu sangat pedas, ku dengar level paling tinggi nya itu sekitar 25 ayo kita coba boleh kan?" Hana memohon.
Cukup sulit bagi Farhan untuk menolak permintaan Hana. Tetapi memakan ramen super pedas, itu membuat dia cukup merinding.
Farhan mencoba menghela nafas dan dia menatap Hana.
"Lain kali saja ya untuk makan ramen nya, lagipula itu benar-benar pedas kau yakin ingin memakannya?" tanya Farhan.
"Tentu saja aku ini orang yang juara makan pedas, pedas kecil doang tidak terlalu ngaruh Farhan" jawab nya dengan sangat percaya diri.
"Itu bukan pedas kecil Hana, itu benar-benar sangat pedas jadi nanti saja ok, jika tidak perut mu akan bermasalah" Farhan memperingati.
"Benarkah atau emang kamu nya aja yang gak mau" jawab Hana.
Mendengar itu Farhan langsung tertunduk ia langsung menyerah kalah.
"Baiklah kau menangkap ku lagi" ucap Farhan.
Hana lalu menghela nafas melihat teman nya yang seperti ini.
"Ayolah Farhan masa begitu doang kamu takut, payah sekali laki-laki apa yang tidak suka pedas benar-benar mengecewakan" kata Hana meledek nya.
Mendengar itu membuat Farhan cukup kesal meskipun dari Hana itu cukup menyebalkan.
"Bukan berarti aku takut ya, hanya saja aku sedang tidak minat saja dengan makanan pedas" balas Farhan.
Dia mencoba mengalihkan topik akan tetapi itu malah membuat Hana menyeringai semakin lebar.
"Eh yang bener?" dia kembali meledek.
"Uh ya tentu saja jadi lain kali saja ya?" balas Farhan.
Hana menghela nafas dia lalu menatap Farhan kembali kali ini dengan matanya yang kini berkilau. Dan bola mata nya yang semakin membesar.
Dia menatap Farhan dengan mata nya yang berkilau dan cerah itu.
"Ku mohon kakak" ucap nya.
"Pffft"
Farhan segera langsung pingsan mendengar suara Hana yang kini sangat imut.
"Farhan kamu baik-baik saja, Farhan hei jawab hei Farhan!" kata Hana.
Melihat Farhan masih tidak bangun Hana mulai menampar wajah nya berkali-kali. Tapi meski begitu Farhan masih tidak bangun.
"Farhan bangun hei ayo bangun, Farhan!" Hana terus mencoba membangunkan.
"FAAARRHAAAANNN!" teriaknya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 49 Episodes
Comments
pembawa kayu bakar
Kenapa Hana gak panggil Farhan dengan sebutan Kakak/Abang
2024-12-13
1