Rencana Aurelly

Aurelly berdiri di sudut ruangan, memandang dengan mata yang dipenuhi amarah dan kepedihan. Di depannya, Chandra dan Audrey sedang bersiap menuju altar, bersiap untuk mengucapkan janji suci yang akan mengikat mereka seumur hidup. Hatinya terasa seperti diremukkan berkeping-keping setiap kali ia melihat mantan kekasihnya itu menggenggam tangan Audrey adik angkatnya yang dulu dengan tegas ia usir dari rumah.

"Apa ini semua benar-benar terjadi?" Aurelly bergumam pelan, hampir tak percaya dengan apa yang sedang dilihatnya. Tangannya terkepal kuat di sisi tubuhnya, mencoba menahan diri agar tidak membuat keributan. Ia masih bisa merasakan rasa sakit itu, perasaan ditinggalkan yang begitu menyiksa.

Bagi Aurelly, hari ini seharusnya menjadi hari yang berbeda. Ia pernah membayangkan dirinya berdiri di samping Chandra di altar itu, bukan Audrey. Mereka pernah menjalin hubungan yang dalam, penuh cinta dan rencana masa depan yang indah. Namun, entah bagaimana, segalanya berantakan, dan kini dia harus menyaksikan Chandra menikahi seseorang yang ia anggap tidak pantas untuknya adik angkat yang dulu ia benci, yang sudah ia usir dari rumah dengan penuh kemarahan.

Aurelly merasa pengkhianatan ini lebih dalam dari sekadar kehilangan kekasih. Audrey bukanlah sekadar orang asing, dia adalah bagian dari masa lalu yang Aurelly ingin lupakan. Setelah mengusir Audrey dari rumah mereka bertahun-tahun yang lalu, Aurelly berpikir bahwa ia telah menyingkirkan gangguan itu untuk selamanya. Namun, di hari ini, di depan matanya sendiri, Audrey kembali—bukan hanya kembali, tapi kembali sebagai pengantin dari pria yang masih Aurelly cintai.

"Apa Chandra benar-benar melupakanku begitu saja?" pikir Aurelly dengan getir. Tidak ada perasaan yang lebih menghancurkan daripada menyadari bahwa cinta seseorang telah berpindah pada orang lain, terutama orang yang dulu pernah begitu dekat dengannya, yang ia buang tanpa pikir panjang.

Amarahnya semakin memuncak ketika tatapannya jatuh pada kedua orang tuanya yang duduk di barisan depan. Mereka, yang selama ini terlihat begitu acuh dan kaku, sekarang tampak penuh emosi saat melihat Audrey. Aurelly tidak bisa memahami apa yang terjadi. Orang tuanya, yang dulu mendukung keputusannya untuk mengusir Audrey, kini terlihat seperti terperangkap dalam perasaan bersalah.

Tapi yang lebih membuat Aurelly sakit hati adalah kenyataan bahwa mereka, orang tua yang seharusnya menjadi pendamping Audrey di pernikahannya, malah membiarkan orang tua lain mengambil peran itu. Mami Cellia dan Papi Cakro—orang tua dari asisten Rafael—berdiri di samping Audrey, menemani dan memberikan restu, seakan merekalah orang tua sejati dari pengantin wanita. Tatapan terkejut bercampur sedih terlihat jelas di wajah kedua orang tua Aurelly, namun mereka hanya duduk diam, tak melakukan apapun untuk mengubah keadaan.

“Bagaimana mereka bisa membiarkan ini terjadi?” Aurelly mendesis pelan, menatap sinis ke arah orang tuanya. Mereka yang seharusnya berada di sisi Audrey, kini hanya duduk seperti penonton yang tak berdaya. Hal ini membuat Aurelly semakin marah. Baginya, ini adalah sebuah penghinaan-penghinaan yang membuat keluarganya terlihat lemah dan tak berdaya.

Pikiran Aurelly terus berputar-putar di antara amarah dan kesedihan. Rasanya seperti ia sedang diserang dari segala arah. Di satu sisi, ia kehilangan Chandra, pria yang pernah menjadi dunianya. Di sisi lain, keluarganya justru terlihat seperti orang asing dalam pernikahan ini, tak mampu mengambil alih peran yang seharusnya mereka jalankan.

Namun, lebih dari semuanya, yang paling menghancurkan hati Aurelly adalah kenyataan bahwa orang-orang di sekitarnya tampaknya telah melupakan masa lalu. Bagaimana bisa semua orang, terutama Chandra, melupakan apa yang terjadi antara dia dan Audrey? Bagaimana bisa Chandra melupakan bahwa Audrey adalah orang yang ia usir, orang yang selalu menjadi beban dalam hidupnya?

Aurelly merasa bahwa dia adalah satu-satunya yang masih memegang kenangan itu, satu-satunya yang masih mengingat segala luka yang pernah terjadi. Namun, kini semua itu tampaknya tak berarti apa-apa. Di altar itu, Audrey tersenyum meski gugup, dan Chandra berdiri dengan tenang, seolah-olah semuanya baik-baik saja.

"Dia tak pernah mencintaiku seperti aku mencintainya," Aurelly menggeram pelan, air mata mulai menggenang di sudut matanya. Namun, ia segera menyekanya. Ia tidak ingin terlihat lemah, tidak di depan semua orang ini.

Saat pendeta mulai melafalkan kata-kata pernikahan, Aurelly merasa semakin sulit untuk bernapas. Setiap kata yang diucapkan pendeta itu seakan menjadi tamparan keras baginya. Suara tawa kecil dari tamu-tamu yang hadir, gemerisik gaun pengantin, dan suara lonceng gereja yang berdering lembut di kejauhan, semuanya membuat Aurelly merasa semakin terasing.

Di dalam dirinya, amarah yang ia tahan begitu lama terasa seperti akan meledak. Satu-satunya hal yang menghentikannya dari melangkah maju dan menghentikan upacara itu adalah tatapan penuh ketidakpastian dari ibunya. Aurelly tahu, meski ibunya tidak berbicara, ada sesuatu di dalam hatinya yang menolak pernikahan ini, yang tidak nyaman melihat putri angkat mereka menikah di bawah pengawasan orang lain. Namun, perasaan itu tidak cukup kuat untuk membuat ibunya mengambil tindakan.

Aurelly mencengkram tangannya lebih erat, kukunya menekan telapak tangannya hingga hampir berdarah. “Aku tidak akan membiarkan ini begitu saja,” bisiknya penuh tekad. “Aku akan membuat mereka semua membayar untuk ini.”

Meskipun ia tidak lagi memiliki kendali atas apa yang terjadi hari ini, Aurelly berjanji pada dirinya sendiri bahwa ini belum berakhir. Ia tidak akan membiarkan Audrey hidup dalam kebahagiaan yang seharusnya menjadi miliknya. Dalam benaknya, rencana balas dendam mulai terbentuk, rencana untuk menghancurkan pernikahan ini dari dalam.

Setelah upacara selesai, Aurelly menatap tajam ke arah Chandra dan Audrey yang sedang berpose untuk foto pernikahan. Senyuman tipis terpancar di wajah Audrey, tetapi Aurelly bisa melihat kegugupan di matanya. "Dia tahu," pikir Aurelly. "Audrey tahu bahwa ini tidak akan berjalan mulus."

Saat tamu mulai bersorak dan memberi selamat kepada pengantin baru, Aurelly mengambil langkah ke depan, mendekati pasangan itu dengan langkah mantap. Chandra dan Audrey menoleh ketika Aurelly berdiri tepat di depan mereka. Sekejap, suasana menjadi tegang.

“Selamat,” kata Aurelly, suaranya terdengar dingin. “Kalian berdua tampak sangat bahagia.”

Audrey menelan ludah, merasa tidak nyaman dengan kehadiran Aurelly yang tiba-tiba begitu dekat. Chandra, di sisi lain, hanya mengangguk singkat. “Terima kasih, Aurelly,” jawabnya tanpa ekspresi.

Namun, Aurelly tidak bisa menahan diri untuk menambahkan, “Aku harap kalian berdua siap menghadapi apa yang akan datang. Karena aku tidak yakin pernikahan ini akan berjalan seperti yang kalian harapkan.”

Audrey terdiam, tak tahu harus berkata apa. Chandra memandang Aurelly dengan pandangan waspada, namun memilih untuk tidak menanggapi provokasi itu. Aurelly hanya tersenyum kecil sebelum berbalik, meninggalkan mereka dengan perasaan yang bercampur aduk.

Saat Aurelly berjalan keluar dari gereja, kepalanya dipenuhi oleh rencana-rencana yang kelam. Ia mungkin telah kalah hari ini, tetapi ia tidak akan menyerah begitu saja. Audrey telah mengambil segalanya darinya keluarga, cinta, dan sekarang Chandra. Tapi Aurelly bertekad bahwa ia akan mendapatkan semuanya kembali, tak peduli apa pun yang harus ia lakukan untuk mencapainya.

Terpopuler

Comments

Ima Kristina

Ima Kristina

bukannya aurelly selingkuh dan meninggalkan Chandra trus kenapa sekarang merasa paling yang tersakiti...dasar wanita ular

2025-03-09

0

evvylamora

evvylamora

lah kan udh diusir, knp malah pengen duduk dipelaminan?? aneeeeh.. malah aneh, kl mrk dampingin Audrey

2025-03-08

0

Ririn Nursisminingsih

Ririn Nursisminingsih

klau penyakit hati sudah mndarah daging..yaa kayak aurelly ni sok benar sok tersakiti

2024-11-05

0

lihat semua
Episodes
1 Uang lembur
2 Malah bocor
3 Dijebak
4 Pertemuan Chandra dengan si kembar
5 Kerisihan Chandra
6 Calon daddy balu
7 Piknik keluarga
8 Audrey
9 Pertemuan Chandra & Tika
10 Aruna tantrum
11 Kedatangan Chandra
12 Ancaman Aurelly
13 Pernikahan Audrey dan Candra
14 Rencana Aurelly
15 Perdebatan Rafael dan Tika
16 Cebol badak
17 Aruna mengamuk lagi
18 Kemarahan Aurelly
19 Bubu (Buyut Buntal)
20 Wanita misterius
21 Mandi bersama daddy
22 Tidur bersama bubu
23 kembali berdebat
24 Bertemu sahabat buyut
25 Janan pelit sama cicit sendili
26 Gara-gara Alana
27 Janan centuh diliku !
28 Insiden
29 Kemarahan Chandra
30 Kemarahan Chandra (2)
31 Kecurigaan Chandra dan Papi Cakro
32 Kesedihan Tuan Maverley
33 Menjenguk Alana
34 Hadiah si kembar
35 Penolakan Chandra
36 Tuan Maverley jatuh sakit.
37 Kedatangan kembaran Chandra
38 Salah masuk kamar
39 Lugi kali diliku
40 datang ke perusahaan suami
41 Berkeliling perusahaan.
42 Kedatangan Legendaris perusahaan MCGroup
43 Bubu ! Belenang, yuk!
44 Ulang tahun, Tuan Maverley !
45 Kejadiannya
46 Doy4n H4rta dan T4hta
47 Tangisan Tuan Maverley
48 Hari pertama belajar disekolah baru
49 Antusias Tuan Maverley
50 Gara-gara foto
51 Ketakutan Audrey
52 Alana menghilang
53 Flashback
54 Pencarian Alana
55 KUNTI CEBOL
56 Cembunyiin Ana
57 Kedatangan Ayah Roberto
58 Gagal !
59 Kembalinya Alana
60 Ikan telbang indocial
61 Kekacauan
62 Selesai
63 Kisah sebenarnya
64 Benih-benih cinta
65 Lomba Labu
66 Keseharian tiga cebol badak
67 Badak mini vs cebol badak
68 Kecemburuan Cherry
69 Kepolosan Cherry
70 Kejahilan Cio&Cherry
71 Lomba menghias kelas
72 Kedatangan Ayah Roberto dan istrinya
73 Kesedihan Alana
74 Dua kabar bahagia dihari yang sama
75 Vatur dan Vara
76 Kedewasaan Azalea
77 Kekhawatiran orang tua
78 Vatur yang aktif
79 Peringatan Papa Regan
80 Akhir yang bahagia
81 KARYA BARU
Episodes

Updated 81 Episodes

1
Uang lembur
2
Malah bocor
3
Dijebak
4
Pertemuan Chandra dengan si kembar
5
Kerisihan Chandra
6
Calon daddy balu
7
Piknik keluarga
8
Audrey
9
Pertemuan Chandra & Tika
10
Aruna tantrum
11
Kedatangan Chandra
12
Ancaman Aurelly
13
Pernikahan Audrey dan Candra
14
Rencana Aurelly
15
Perdebatan Rafael dan Tika
16
Cebol badak
17
Aruna mengamuk lagi
18
Kemarahan Aurelly
19
Bubu (Buyut Buntal)
20
Wanita misterius
21
Mandi bersama daddy
22
Tidur bersama bubu
23
kembali berdebat
24
Bertemu sahabat buyut
25
Janan pelit sama cicit sendili
26
Gara-gara Alana
27
Janan centuh diliku !
28
Insiden
29
Kemarahan Chandra
30
Kemarahan Chandra (2)
31
Kecurigaan Chandra dan Papi Cakro
32
Kesedihan Tuan Maverley
33
Menjenguk Alana
34
Hadiah si kembar
35
Penolakan Chandra
36
Tuan Maverley jatuh sakit.
37
Kedatangan kembaran Chandra
38
Salah masuk kamar
39
Lugi kali diliku
40
datang ke perusahaan suami
41
Berkeliling perusahaan.
42
Kedatangan Legendaris perusahaan MCGroup
43
Bubu ! Belenang, yuk!
44
Ulang tahun, Tuan Maverley !
45
Kejadiannya
46
Doy4n H4rta dan T4hta
47
Tangisan Tuan Maverley
48
Hari pertama belajar disekolah baru
49
Antusias Tuan Maverley
50
Gara-gara foto
51
Ketakutan Audrey
52
Alana menghilang
53
Flashback
54
Pencarian Alana
55
KUNTI CEBOL
56
Cembunyiin Ana
57
Kedatangan Ayah Roberto
58
Gagal !
59
Kembalinya Alana
60
Ikan telbang indocial
61
Kekacauan
62
Selesai
63
Kisah sebenarnya
64
Benih-benih cinta
65
Lomba Labu
66
Keseharian tiga cebol badak
67
Badak mini vs cebol badak
68
Kecemburuan Cherry
69
Kepolosan Cherry
70
Kejahilan Cio&Cherry
71
Lomba menghias kelas
72
Kedatangan Ayah Roberto dan istrinya
73
Kesedihan Alana
74
Dua kabar bahagia dihari yang sama
75
Vatur dan Vara
76
Kedewasaan Azalea
77
Kekhawatiran orang tua
78
Vatur yang aktif
79
Peringatan Papa Regan
80
Akhir yang bahagia
81
KARYA BARU

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!