Pertemuan Chandra dengan si kembar

Seorang gadis kecil tengah bersiap dengan dagangannya yang akan mereka jual di tempat yang tidak jauh dari tempat pembangunan hotel di desa tempat mereka tinggal. 

Rambutnya yang masih terkepang sedikit berantakan namun tidak menghilangkan penampilan menggemaskannya. 

“Alana, cepatttttt nanti kebulu sepi lapak na kita ! “ teriak seorang gadis menggemaskan yang wajahnya mirip dengan gadis yang dipanggil ‘Alana’ sedang berdiri di ambang pintu kamar mereka. 

“Cebental Ajaleaaaaaa, Ana halus bepenampilan lapi bial jualan kita lalis manis ! “ sahut Alana kesal mendengar teriakan kembarannya. 

Setelah merasa rapi, Alana segera menghampiri kembarannya dengan senyuman mengembang tak lupa menyampingkan tas mini yang dikalungkan di pundaknya itu. 

“Ayo, Lea ! Ana cudah lapi nih, “ katanya. 

Azalea mengangguk. Keduanya saling bergandengan tangan menuju ruang depan dimana mommy dan ontinya menunggu. 

“Mommy, onti ! “ panggil keduanya dengan senyuman manis. 

“Iiiiihhhh comel naaaaa ponaaaan ontiiii ! “ katanya gemas melihat betapa menggemaskannya si kembar. 

Alana tersenyum malu-malu. Dia berjalan menghampiri mommy tercintanya begitu juga Azalea. “ mommy, Ana sama Lea mau belangkat jualan. Boleh nda ? “ tanya Alana. 

Wanita dua anak itu tersenyum. Bayi yang hadir di rahimnya kini sudah beranjak besar. Dia tidak menyangka kejadian lima tahun yang lalu menghasilkan bayi kembar yang sangat menggemaskan ini. Untungnya lagi dia memiliki sahabat yang selalu ada untuknya. 

Keduanya juga terpaksa resign dari pekerjaan part time dan memulai usaha di desa kelahirannya. Tak ada yang menanyakan dimana daddy si kembar. Hal tersebut membuatnya tidak terbebankan hingga saat ini. 

“Mereka sudah besar ya, Drey. Rasanya mereka masih bayi loh. Gue masih ingat pertama kali Alana dan Azalea lahir. Gue orang pertama yang gendong bayi montok itu.. “

Audrey wanita itu kini menjadi seorang ibu dari dua anak. Kehidupan yang mereka jalani selama lima tahun ini tidak sia-sia. Audrey tersenyum mendengar perkataan sahabatnya. 

“Benar, lihatlah keduanya sangat bersemangat berjualan. Bahkan hari ini mereka membawa sedikit lebih banyak dari biasanya, “ kata Audrey. 

Kedua wanita itu melihat bagaimana cerianya Alana dan Azalea membawa masing-masing termos kecil menyusuri jalan setapak  menuju tempat pembangunan hotel. 

Terkadang keduanya pulang membawa uang lebih. Setiap kali ditanya selalu mengatakan “ Lea sama Ana dapat lejeki nomplok dali om-om beduit mommy, di kasihnya celatus libu. Nda usah kembaliannya katanya gitu, “

Jualan yang selalu habis membuat kedua bayi kembarnya ketagihan untuk berjualan. Maka, Audrey dan Tika harus membuat lebih banyak lagi untuk keduanya berjualan. 

“Drey, “

“Hm ? “

“Bagaimana jika suatu saat nanti Alana dan Azalea menanyakan dimana daddy mereka ? Apa yang akan lo katakan kepada mereka berdua ? “ tanya Tika tiba-tiba membuat Audrey diam menatap lurus. 

Tak pernah terpikirkan jika ia akan dihadapkan dengan pertanyaan yang membuatnya tak nyaman. 

“Mereka perlu tahu siapa daddy mereka, Drey. Sudah cukup kita seperti ini. Apalagi anak-anak disekolah  selalu menanyakan dimana daddy mereka. “

Audrey menatap sahabatnya dengan lekat, bibirnya terasa kelu. Dia tidak tahu harus bersikap bagaimana. Masih terasa di ingatannya bagaimana bisa dia sepolos itu tak bisa membedakan orang yang terpengaruh obat perangsang dengan sakit. 

“Jangan diingat lagi, Drey. Pelan-pelan lupakan masa itu. Lo harus bangkit demi si kembar. Yakinkan dirimu, kalau sudah siap katakan kepada Alana dan Azalea siapa daddy mereka, “ kata Tika mengusap pundak sahabatnya dengan lembut kemudian memeluk Audrey untuk menenangkan sahabatnya itu. 

Audrey terisak. Dia membalas pelukan sahabatnya dan menangis. Merasa bodoh dan malu pada dirinya sendiri membuatnya enggan  bertemu dengan siapapun. 

*

*

*

*

Seorang pria tampan turun dari mobil mewahnya. Ini adalah pertama kalinya dia datang ke Desa Symphony untuk melihat perkembangan pembangunan hotel yang sudah berjalan lima puluh persen. Biasanya dia akan memerintah asistennya untuk meninjau perkembangan pembangunan. 

“Selamat siang, Tuan Chandra. Selamat datang di desa kami ini, “ kata seorang pria tua yang diyakini ketua RT di desa tersebut. 

Chandra pria itu hanya mengangguk. Sementara asisten Chandra dia menanyakan beberapa hal kepada kontraktor yang terlihat memantau pekerja. 

“ Saya sangat senang tuan, ada pembangunan hotel di desa kami ini. Bahkan tuan juga membuatkan desa kami yang dulunya tanpa listrik sekarang bisa menggunakan listrik. Bahkan yang tidak ada jaringan sekalipun sekarang sudah ada. Kami sangat berterima kasih kepada tuan, “

“Benar kata Pak RT, tuan mengubah desa kami menjadi sangat maju seperti sekarang ini, “ sahut salah satu pekerja yang merupakan penduduk asli Desa  Symphony. 

Chandra tersenyum dia sangat bersyukur saat Desa Symphony memberikan izin untuk dirinya membangun sebuah hotel disana. Apalagi desa ini memiliki banyak wisata alam yang masih asri membuatnya berencana membuat desa ini semakin dikenal oleh para wisatawan. 

“Saya juga merasa senang karena bapak dan warga sekitar mengizinkan saya untuk membangun hotel disini, “ kata Chandra berterima kasih. 

Ponsel Chandra bergetar membuat sang empu meminta izin untuk mengangkat telepon setelah tahu siapa yang menghubunginya. Chandra berjalan sedikit menjauh dari Ketua RT dan orang-orang lain. 

“Ya  mam, ada apa ? “ tanya Chandra bingung. 

“Aruna cari kamu, katanya dia mau nyusul kamu kesana. Bagaimana ? “ tanya mami Cellia membuat Chandra menghela nafas kasar. 

“Chandra nggak mau di ganggu mam, “ katanya kesal. 

“Ta— “ Suara mami Cellia terputus dan malah terdengar suara wanita lain yang berbicara. 

“ Chandra kenapa kamu pergi nggak bilang sama aku ! Padahal aku bisa nemenin kamu loh, “ 

“Buat apa ? Sudahlah Aruna, berhenti merengek dan mendekatiku” ucap Chandra risih dengan kelakuan Aruna yang sudah lima tahun ini berusaha mendekatinya. 

“Chan, kamu kenapa berubah ? “ tanya Aruna pelan. 

“Tidak ada yang berubah, “ kata Chandra cepat. “ Sudahlah, aku tutup teleponnya, “

Tanpa basa basi, Chandra langsung memutuskan panggilan telepon dengan tangan sebelahnya mengusap wajahnya dengan kasar. 

Tanpa dia sadari dua pasang mata sedang menatapnya dengan tatapan polos yang penuh dengan tanda tanya. Chandra yang masih kesal sontak akan berteriak namun suara menggemaskan nan cadel membuat Chandra mengurungkan niatnya. 

“JANGAN MAU BELTELIAKKKK, DI SINI DESA BUKAN HUTAN BELANTALAAAA ! “ pekik Alana heboh. 

Sebagai bocah yang peka, dia bangkit dari duduknya dan berjalan mendekati Chandra. Lalu mengitari tubuh Chandra dengan bergaya seperti detektif kepada tersangka, melihat itu entah mengapa Chandra sedikit dapat meredakan rasa kesal dan amarahnya. 

“Danteng, danteng kok macam talsan. Nda kelen kali ooo, “ katanya sambil berkacak pinggang menatap garang Chandra. 

Bukannya marah, Chandra malah tersenyum tipis membuatnya terlihat sangat tampan. Azalea dan Alana sampai terpesona melihat ketampanan Chandra. 

“Iiii danteng naaaa, cocok sama mommy nya Azalea nih, “ gumam Azalea yang masih terpana dengan ketampanan Chandra. 

Alana, gadis itu meraih tangan Chandra dan membawanya mendekati kembarannya ditempat keduanya berjualan. 

“Kalian kembar ? “ tanya Chandra yang baru menyadari jika kedua bocah dihadapannya kembar. 

“Benal sekali, kenalkan om danteng. Ini Ajaleaa panggilan nya Lea ya om bukan Leak, “ kata Alana memperkenalkan kakaknya. 

“Kalau kamu ? “ tanya Chandra yang kini berjongkok dihadapan kedua bocah menggemaskan itu. 

Alana membersihkan kedua tangannya padahal dia juga meraih tangan Chandra tidak dibersihkan terlebih dahulu. 

“Kenalkan nama Ana, Alana. Biasa di panggil Ana sama mommy, onti dan Lea, “ katanya dengan tingkah menggemaskan. 

Chandra mengangguk, sontak mengusap pucuk kepala Alana dengan lembut membuat anak itu terdiam menikmati elusan Chandra. Azalea tak mau ketinggalan dia juga menghampiri Chandra dan hal itu membuat Chandra juga melakukan hal yang sama kepada Azalea. 

Alana mengangkat wajahnya, menatap Chandra dengan senyuman manisnya. 

“Om mau beli es lilinnya Ana, nda ? Masih segel nih, nda meleleh kok cuma bisa cail ja ! “ seru Alana tiba-tiba. 

“Dua lebu satu, beli lima gelatis mommy nya Lea ! “ sambung Azalea penuh semangat. 

Mendengar perkataan dua bocah di hadapannya membuat Chandra tergelak sehingga mengundang rasa tak percaya asisten Chandra. 

“Dia kembali, “

Terpopuler

Comments

Ima Kristina

Ima Kristina

masih kecil jualan es bawa termos kan berat...kasihan

2025-03-08

0

Sweet Girl

Sweet Girl

bwahahaha nurun dr bapaknya nieeee pinter dagang.

2024-11-29

0

Hariati Hariati

Hariati Hariati

aturan nama mereka alana & alani kan kembar

2024-11-23

0

lihat semua
Episodes
1 Uang lembur
2 Malah bocor
3 Dijebak
4 Pertemuan Chandra dengan si kembar
5 Kerisihan Chandra
6 Calon daddy balu
7 Piknik keluarga
8 Audrey
9 Pertemuan Chandra & Tika
10 Aruna tantrum
11 Kedatangan Chandra
12 Ancaman Aurelly
13 Pernikahan Audrey dan Candra
14 Rencana Aurelly
15 Perdebatan Rafael dan Tika
16 Cebol badak
17 Aruna mengamuk lagi
18 Kemarahan Aurelly
19 Bubu (Buyut Buntal)
20 Wanita misterius
21 Mandi bersama daddy
22 Tidur bersama bubu
23 kembali berdebat
24 Bertemu sahabat buyut
25 Janan pelit sama cicit sendili
26 Gara-gara Alana
27 Janan centuh diliku !
28 Insiden
29 Kemarahan Chandra
30 Kemarahan Chandra (2)
31 Kecurigaan Chandra dan Papi Cakro
32 Kesedihan Tuan Maverley
33 Menjenguk Alana
34 Hadiah si kembar
35 Penolakan Chandra
36 Tuan Maverley jatuh sakit.
37 Kedatangan kembaran Chandra
38 Salah masuk kamar
39 Lugi kali diliku
40 datang ke perusahaan suami
41 Berkeliling perusahaan.
42 Kedatangan Legendaris perusahaan MCGroup
43 Bubu ! Belenang, yuk!
44 Ulang tahun, Tuan Maverley !
45 Kejadiannya
46 Doy4n H4rta dan T4hta
47 Tangisan Tuan Maverley
48 Hari pertama belajar disekolah baru
49 Antusias Tuan Maverley
50 Gara-gara foto
51 Ketakutan Audrey
52 Alana menghilang
53 Flashback
54 Pencarian Alana
55 KUNTI CEBOL
56 Cembunyiin Ana
57 Kedatangan Ayah Roberto
58 Gagal !
59 Kembalinya Alana
60 Ikan telbang indocial
61 Kekacauan
62 Selesai
63 Kisah sebenarnya
64 Benih-benih cinta
65 Lomba Labu
66 Keseharian tiga cebol badak
67 Badak mini vs cebol badak
68 Kecemburuan Cherry
69 Kepolosan Cherry
70 Kejahilan Cio&Cherry
71 Lomba menghias kelas
72 Kedatangan Ayah Roberto dan istrinya
73 Kesedihan Alana
74 Dua kabar bahagia dihari yang sama
75 Vatur dan Vara
76 Kedewasaan Azalea
77 Kekhawatiran orang tua
78 Vatur yang aktif
79 Peringatan Papa Regan
80 Akhir yang bahagia
81 KARYA BARU
Episodes

Updated 81 Episodes

1
Uang lembur
2
Malah bocor
3
Dijebak
4
Pertemuan Chandra dengan si kembar
5
Kerisihan Chandra
6
Calon daddy balu
7
Piknik keluarga
8
Audrey
9
Pertemuan Chandra & Tika
10
Aruna tantrum
11
Kedatangan Chandra
12
Ancaman Aurelly
13
Pernikahan Audrey dan Candra
14
Rencana Aurelly
15
Perdebatan Rafael dan Tika
16
Cebol badak
17
Aruna mengamuk lagi
18
Kemarahan Aurelly
19
Bubu (Buyut Buntal)
20
Wanita misterius
21
Mandi bersama daddy
22
Tidur bersama bubu
23
kembali berdebat
24
Bertemu sahabat buyut
25
Janan pelit sama cicit sendili
26
Gara-gara Alana
27
Janan centuh diliku !
28
Insiden
29
Kemarahan Chandra
30
Kemarahan Chandra (2)
31
Kecurigaan Chandra dan Papi Cakro
32
Kesedihan Tuan Maverley
33
Menjenguk Alana
34
Hadiah si kembar
35
Penolakan Chandra
36
Tuan Maverley jatuh sakit.
37
Kedatangan kembaran Chandra
38
Salah masuk kamar
39
Lugi kali diliku
40
datang ke perusahaan suami
41
Berkeliling perusahaan.
42
Kedatangan Legendaris perusahaan MCGroup
43
Bubu ! Belenang, yuk!
44
Ulang tahun, Tuan Maverley !
45
Kejadiannya
46
Doy4n H4rta dan T4hta
47
Tangisan Tuan Maverley
48
Hari pertama belajar disekolah baru
49
Antusias Tuan Maverley
50
Gara-gara foto
51
Ketakutan Audrey
52
Alana menghilang
53
Flashback
54
Pencarian Alana
55
KUNTI CEBOL
56
Cembunyiin Ana
57
Kedatangan Ayah Roberto
58
Gagal !
59
Kembalinya Alana
60
Ikan telbang indocial
61
Kekacauan
62
Selesai
63
Kisah sebenarnya
64
Benih-benih cinta
65
Lomba Labu
66
Keseharian tiga cebol badak
67
Badak mini vs cebol badak
68
Kecemburuan Cherry
69
Kepolosan Cherry
70
Kejahilan Cio&Cherry
71
Lomba menghias kelas
72
Kedatangan Ayah Roberto dan istrinya
73
Kesedihan Alana
74
Dua kabar bahagia dihari yang sama
75
Vatur dan Vara
76
Kedewasaan Azalea
77
Kekhawatiran orang tua
78
Vatur yang aktif
79
Peringatan Papa Regan
80
Akhir yang bahagia
81
KARYA BARU

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!