Calon daddy balu

“Nda usah nangis, sayang ail mata hanya untuk buaya.. “ ucap Azalea kesal saat melihat kembarannya yang menangis. 

Alana menatap kembarannya dengan kesal, “ bukan kalena buaya botak itu, Ajalea !!! “ 

“Telus apa ? “ tanya Azalea bingung. 

Alana bersungut, sebelum menjawab pertanyaan kembarannya seorang guru masuk bersama dengan bocah laki-laki yang sedang menatap Azalea dengan tajam. 

“Cih, mengadu lah si botak laja minyak ” sinis Azalea. 

“Selamat pagi, anak-anak ! “

“Pagi bu gulu Helaaa ! “

“Bagaimana hari ini ? “  tanya Guru Hera, guru kelas Alana dan Azalea. 

“Baik bu gulu, “

Guru Hera tersenyum, lalu tatapannya beralih menatap Alana dan Azalea kemudian menatap murid laki-laki yang berdiri di sebelahnya. Anak laki-laki itu mencekram ujung seragamnya membuat guru tersebut menghela nafas panjang. 

“Naga, kenapa masih berdiri disini ? Sana gabung sama teman-teman yang lain, “ ucapnya lembut. 

“Ibu…  tadi Ajaleha malahin Naga.. “ adunya. 

“Marah kenapa ? “ tanya Guru Hera bingung. 

Seingatnya Azalea tak pernah memarahi temannya jika orang yang di marahnya berbuat salah. Maka dari itu Guru Hera sedikit tidak percaya dengan ucapan Naga sehingga dia bertanya dengan lembut kepada Azalea. 

“Lea apa benar kamu memarahi Naga ? “ tanya nya lembut. 

Azalea mengangguk mantap. “ kenapa ? Apa Naga membuat masalah dengan kamu, Lea ? “

Mendengar pertanyaan Guru Hera membuat Naga panik, hal itu membuat Azalea senang dengan mantap Azalea menceritakan hal yang membuatnya marah. Tidak peduli bagaimana Naga melototkan kedua matanya agar Azalea tidak bocor mulutnya. 

Sementara Alana, masih diam sejak Naga mengatakan mereka tidak punya bapak. Alana baru menyadari kenapa daddy mereka tidak pernah datang menemui mereka. 

‘Pulang nanti halus, nanya mommy. Nda bisa dibialin ini. Kalo daddy nda mau sama mommy nda papa. Ada om candela, “ gumamnya dalam hati. 

Kembali lagi, dimana Guru Hera meminta Naga untuk meminta maaf kepada Azalea dan kembarannya. Serta meminta Naga untuk tidak mengatakan hal yang membuat orang lain marah. Naga dengan terpaksa mengiyakan karena ia takut gurunya akan mengadu kepada orang tuanya. 

Di sisi lain, Mami Cellia menatap putranya dengan tatapan tak terbaca. Merasa ada yang menatapnya, Chandra mengangkat wajahnya dan mendapat maminya melihatnya tanpa berkedip. Kedua tangannya menggantung memegang garpu dan sendok di tangannya. 

“Mami, kenapa ? “ tanya Chandra heran. 

Mami Cellia tak merespon. Tidak ada yang tahu apa yang sedang dirinya pikirkan saat ini. 

Kening Chandra mengerut heran bahkan menatap papinya seakan bertanya ‘kenapa? ‘

Jawaban Papi Cakro tak membuat Chandra puas. 

“Chandra, ada yang ingin mami sampaikan kepadamu, “ katanya dengan gugup. 

“Mami mau ngomong apa ? “ tanya Candra penasaran. 

Tampak Mami Cellia menatap suaminya dengan penuh harap agar suaminya mau membantunya berbicara dengan putra mereka. 

Akan tetapi, Papi Cakro mengangkat tangannya membuat Chandra menatap maminya dengan tatapan curiga. 

“Jangan bilang ini ada kaitannya dengan Aruna, “ Chandra berdiri. 

“Chandra udah ngomong sama mami, kalau Chandra nggak mau. Sampai kapanpun Chandra akan menolak apapun yang berkaitan dengan Aruna, “ kata Chandra datar. 

“Tapi nak, kamu nggak kasihan sama Aruna. Dia sering ke rumah ini buat nemuin kamu, “

“Ya, salah dia sendiri. Di sindir dengan halus bukannya sadar diri malah nggak tahu diri, “

“Chandra ! “ bentak Mami Cellia membuat Chandra dan Papi Cakro terkejut. 

Ini pertama kalinya, kedua pria itu mendengar ratu di kediaman Maverley membentak putranya hanya karena menolak seorang wanita yang ingin bersamanya. 

“Mami  bentak Chandra karena perempuan itu ? “ tanya Chandra tak percaya. 

Wajahnya memerah bukan karena menahan tangis, tapi menahan emosi yang membuncah relung hatinya saat wanita tercintanya membentaknya. Chandra berjalan cepat meraih kunci mobil yang ada di nakas dan berlalu keluar rumah tanpa berpamitan. 

Melihat putranya pergi, Papi Cakro menatap tajam istrinya. “ Puas dengan tindakanmu ? Masih mau nurutin kemauan Aruna dan membuat putramu pergi dalam keadaan marah seperti ini ? “

“Jika belum puas, silahkan Cellia. Aku tak akan membantumu jika putra kita membencimu lagi, “ setelah mengatakan itu Papi Cakro meninggalkan istrinya yang terdiam. 

Mami Cellia menghela nafasnya, bukan seperti ini yang dia maksud tapi kenapa suami dan putranya tidak bisa memahami keinginannya. 

“Padahal aku cuma mau Aruna sama Chandra bertunangan. Kasihan Aruna, cuma Chandra yang bisa merubah Aruna agar tetap waras, “ katanya lirih. 

*

*

*

*

Matahari semakin naik, panas matahari semakin terasa membuat sikembar Alana dan Azalea yang tengah duduk didepan sekolah menunggu jemputan merasa kepanasan dan haus. 

“Lama benal mommy, jemput. Pelasaan nda ada nya tiang lalu lintas di sini, kemana mommy nih” omel Azalea yang sudah menahan haus. 

Berbeda dengan Azalea, Alana masih diam seperti sedang menahan sakit gigi. Azalea tak peduli, dia hanya ingin pulang ke rumah dan minum es lilin yang siap dijual mereka nangi siang. 

Tak lama sebuah mobil hitam berhenti tepat di depan Alana dan Azalea. Seorang wanita berambut pendek turun dengan tergesa-gesa. 

“Aduhhh, maaffff onti tekat jemput kalian. Tadi ada masalah dikit dijalan, “

“Selah ontilah, ayo pulang ! “ ajak Azalea membuat Tika menghela nafas pendek. 

Setelah keduanya masuk ke dalam mobil. Tika berlari masuk ke dalam mobil di belakang kemudi. Mobil perlahan berjalan meninggalkan halaman sekolah. 

Sesampainya dirumah, tak seperti biasanya Alana turun duluan tanpa menunggu kembarannya. Dia berlari masuk ke rumah seraya memanggil Audrey. 

“Mommyyy !! Mommyyy !! “ panggilnya. 

Alana terus memanggil Audrey, hingga dia menemukan mommy nya sedang memetik sayur di halaman belakang rumah mereka. Audrey tersenyum saat melihat putrinya berdiri di  ambang pintu, namun seketika surut saat melihat mimik wajah Alana. 

Dia meletakkan tempat penyimpanan sayurnya di atas ember besar yang berisi air hujan, tak lupa mencuci kedua tangannya. 

“Sayang, kamu kenapa ? “ tanya Audrey khawatir. 

“Mommy, “ 

Isak tangis Alana mulai terdengar membuat Audrey langsung memeluk putrinya dengan lembut. 

“Ada apa, cerita sama mommy sayang” katanya sambil mengelus punggung kecil putrinya. 

Audrey mengajak putrinya untuk masuk ke dalam rumah dengan membawa hasil petikannya. Sebelum itu, Audrey meminta putrinya untuk menggantikan pakaian terlebih dahulu. 

Azalea yang telah selesai berganti menatap bingung dengan tingkah kembarannya yang masuk ke dalam kamar mereka dengan isak tangis yang terdengar 

“Kau kenape ? “ tanya nya dengan logat melayu. 

Alana tak menjawab, dia bergegas menggantikan pakaiannya lalu segera kembali menemui Audrey yang menunggunya di ruang tengah bersama Tika yang rebahan di tikar. 

“ Ana kenapa, Tik ? “ tanya Audrey tiba-tiba. 

“Lah, gue juga nggak tahu Drey. Nih bocah dari sekolah juga diem kayak orang sakit gigi, “ sahut Tika yang bingung. 

“Gue rasa ada yang nggak beres, “

“Gue juga rasanya begitu, Drey. Tapi apa ? “ kata Tika. 

“Tuh anaknya, tanya gih” kata Tika lagi. 

“Mommy, “

Alana duduk dihadapan Audrey dengan mata berkaca-kaca. Kelakuan Alana membuat kedua wanita dewasa itu penasaran dan juga khawatir. Azalea datang dengan sebatang es lilin ditangannya turut penasaran dengan kembarannya itu. 

“Mommy, apa Ana dan Lea nda punya daddy ? “ tanya Alana pelan. 

Degh ! Jantung Audrey berdebar kuat saat mendengar perkataan Alana. 

“Kalau nda punya nda papa, tapi kalau punya dimana olang na ? Kenapa nda pulang ? Apa daddy nda lindu Ana dan Lea ? Apa daddy nda lindu sama mommy ? “

“Kenapa Ana bertanya seperti itu, sayang ? “ tanya Audrey dengan bibir yang bergetar. Menatap lembut kedua putrinya. 

Azalea yang sudah duduk disebelah kembarannya juga meminta penjelasan mommy mereka. 

“Apa daddy nda sayang kita, mommy ? “ tanya Azalea polos. 

Audrey diam. Dia menatap sahabatnya. Tika mengangguk meminta Audrey untuk jujur kepada Alana dan Azalea siapa daddy mereka. 

Audrey mengatur nafasnya. Kembali menatap kedua putrinya dengan penuh kasih sayang. 

“Daddy kalian ada, hanya saja —”

“Nda pulang kayak bang toyib ? “ celetuk Alana. 

“Hess kau ini, diam dulu. Mommy belum selesai ngomongnya. Sudah kau potong lagi, “ tegur Azalea kesal. Sementara Tika hampir saja menyemburkan air yang baru dia minum. 

“Bu–bukan begitu, “ kata Audrey gugup. 

“Daddy kalian kerja di kota, jadi jarang pulang. Nanti, kita akan ketemu daddy ketika waktu itu tiba, “ jelas Audrey membuat Tika mengusap wajahnya. 

“Syukul deh daddy kita ada. Kalau nda ada mau Ana kenalkan ke mommy, calon daddy balu Ana dan Lea, “ kata Alana menatap kembarannya. Isak tangisnya seketika terhenti saat Audrey dan Tika bertanya siapa calon daddy baru mereka dengan semangat Alana dan Azalea menyebut nama pria pilihan mereka. 

“Daddy Candelaaaa ! “

Terpopuler

Comments

Ima Kristina

Ima Kristina

Daddy candela itu memang papa kalian sayang /Facepalm//Facepalm//Facepalm/

2025-03-08

0

Deni Susanti

Deni Susanti

suka tur kalau cerita nya ada anak kecil cadel gini,,,lanjuttt tur💪💪

2025-03-10

0

Sandisalbiah

Sandisalbiah

Ana dan Lea beneran selektif.. tau aja calon deddy yg berkualitas 🤭

2024-11-19

0

lihat semua
Episodes
1 Uang lembur
2 Malah bocor
3 Dijebak
4 Pertemuan Chandra dengan si kembar
5 Kerisihan Chandra
6 Calon daddy balu
7 Piknik keluarga
8 Audrey
9 Pertemuan Chandra & Tika
10 Aruna tantrum
11 Kedatangan Chandra
12 Ancaman Aurelly
13 Pernikahan Audrey dan Candra
14 Rencana Aurelly
15 Perdebatan Rafael dan Tika
16 Cebol badak
17 Aruna mengamuk lagi
18 Kemarahan Aurelly
19 Bubu (Buyut Buntal)
20 Wanita misterius
21 Mandi bersama daddy
22 Tidur bersama bubu
23 kembali berdebat
24 Bertemu sahabat buyut
25 Janan pelit sama cicit sendili
26 Gara-gara Alana
27 Janan centuh diliku !
28 Insiden
29 Kemarahan Chandra
30 Kemarahan Chandra (2)
31 Kecurigaan Chandra dan Papi Cakro
32 Kesedihan Tuan Maverley
33 Menjenguk Alana
34 Hadiah si kembar
35 Penolakan Chandra
36 Tuan Maverley jatuh sakit.
37 Kedatangan kembaran Chandra
38 Salah masuk kamar
39 Lugi kali diliku
40 datang ke perusahaan suami
41 Berkeliling perusahaan.
42 Kedatangan Legendaris perusahaan MCGroup
43 Bubu ! Belenang, yuk!
44 Ulang tahun, Tuan Maverley !
45 Kejadiannya
46 Doy4n H4rta dan T4hta
47 Tangisan Tuan Maverley
48 Hari pertama belajar disekolah baru
49 Antusias Tuan Maverley
50 Gara-gara foto
51 Ketakutan Audrey
52 Alana menghilang
53 Flashback
54 Pencarian Alana
55 KUNTI CEBOL
56 Cembunyiin Ana
57 Kedatangan Ayah Roberto
58 Gagal !
59 Kembalinya Alana
60 Ikan telbang indocial
61 Kekacauan
62 Selesai
63 Kisah sebenarnya
64 Benih-benih cinta
65 Lomba Labu
66 Keseharian tiga cebol badak
67 Badak mini vs cebol badak
68 Kecemburuan Cherry
69 Kepolosan Cherry
70 Kejahilan Cio&Cherry
71 Lomba menghias kelas
72 Kedatangan Ayah Roberto dan istrinya
73 Kesedihan Alana
74 Dua kabar bahagia dihari yang sama
75 Vatur dan Vara
76 Kedewasaan Azalea
77 Kekhawatiran orang tua
78 Vatur yang aktif
79 Peringatan Papa Regan
80 Akhir yang bahagia
81 KARYA BARU
Episodes

Updated 81 Episodes

1
Uang lembur
2
Malah bocor
3
Dijebak
4
Pertemuan Chandra dengan si kembar
5
Kerisihan Chandra
6
Calon daddy balu
7
Piknik keluarga
8
Audrey
9
Pertemuan Chandra & Tika
10
Aruna tantrum
11
Kedatangan Chandra
12
Ancaman Aurelly
13
Pernikahan Audrey dan Candra
14
Rencana Aurelly
15
Perdebatan Rafael dan Tika
16
Cebol badak
17
Aruna mengamuk lagi
18
Kemarahan Aurelly
19
Bubu (Buyut Buntal)
20
Wanita misterius
21
Mandi bersama daddy
22
Tidur bersama bubu
23
kembali berdebat
24
Bertemu sahabat buyut
25
Janan pelit sama cicit sendili
26
Gara-gara Alana
27
Janan centuh diliku !
28
Insiden
29
Kemarahan Chandra
30
Kemarahan Chandra (2)
31
Kecurigaan Chandra dan Papi Cakro
32
Kesedihan Tuan Maverley
33
Menjenguk Alana
34
Hadiah si kembar
35
Penolakan Chandra
36
Tuan Maverley jatuh sakit.
37
Kedatangan kembaran Chandra
38
Salah masuk kamar
39
Lugi kali diliku
40
datang ke perusahaan suami
41
Berkeliling perusahaan.
42
Kedatangan Legendaris perusahaan MCGroup
43
Bubu ! Belenang, yuk!
44
Ulang tahun, Tuan Maverley !
45
Kejadiannya
46
Doy4n H4rta dan T4hta
47
Tangisan Tuan Maverley
48
Hari pertama belajar disekolah baru
49
Antusias Tuan Maverley
50
Gara-gara foto
51
Ketakutan Audrey
52
Alana menghilang
53
Flashback
54
Pencarian Alana
55
KUNTI CEBOL
56
Cembunyiin Ana
57
Kedatangan Ayah Roberto
58
Gagal !
59
Kembalinya Alana
60
Ikan telbang indocial
61
Kekacauan
62
Selesai
63
Kisah sebenarnya
64
Benih-benih cinta
65
Lomba Labu
66
Keseharian tiga cebol badak
67
Badak mini vs cebol badak
68
Kecemburuan Cherry
69
Kepolosan Cherry
70
Kejahilan Cio&Cherry
71
Lomba menghias kelas
72
Kedatangan Ayah Roberto dan istrinya
73
Kesedihan Alana
74
Dua kabar bahagia dihari yang sama
75
Vatur dan Vara
76
Kedewasaan Azalea
77
Kekhawatiran orang tua
78
Vatur yang aktif
79
Peringatan Papa Regan
80
Akhir yang bahagia
81
KARYA BARU

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!