Kerisihan Chandra

Wajah Alana dan Azalea terlihat sangat puas. Sesekali Alana menepuk tas mininya yang terpantau menggemuk. Dengan senyuman manis, keduanya pulang ke rumah sambil bernyanyi. 

Tak lupa sepanjang perjalanan keduanya menyapa tetangga desa. Banyak yang gemas melihat keaktifan dan kesopanan si kembar. Bahkan ada yang menawarkan hidangan cemilan untuk dibawa pulang. Tak jarang keduanya pulang tanpa membawa buah tangan sehingga membuat Audrey menggelengkan kepalanya. 

Sesampainya di rumah, Alana langsung mencari Audrey sementara Azalea menyimpan termos miliknya dan adiknya ke dapur. Tika yang baru selesai mandi dibuat terkejut dengan kedatangan Azalea di dapur. 

“Tumben cepat pulangnya, biasa dua jam lagi ? “ tanya Tika heran, karena biasanya kedua keponakan kembarnya pulang di jam satu siang dan hari ini keduanya pulang lebih awal membuat Tika sedikit heran. 

“Udah habis onti, “ jawab Azalea. 

Tika yang masih tak percaya segera membuka dua termos kecil dan besar saja es lilin yang dijual keponakannya sudah habis ludes tanpa tersisa selain plastik-plastik berisi makanan dari tetangga desa. 

Tika menggelengkan kepalanya, “ cara jitu kalian laku jualan es apa ? “ tanya Tika. 

“Onti mau juga, biar restoran onti laris manis ! “ bisiknya pelan. 

Azalea menarik wajahnya menjauh dari wajah Tika. Lalu menatap Tika penuh selidik. Sepertinya bocah itu enggan memberitahu taktik jitu melariskan jualan mereka. 

“Lea, ayo mandi dulu ! “

Mendengar panggilan Audrey, Azalea langsung berlari cepat meninggalkan Tika yang melongo. “ makin gede makin pelit nih bocah, hedehhh bapaknya yang mana sih ? Nurun sifat pelit sama ponaan gue, “

Sementara itu, Chandra dan asistennya baru saja kembali dari Desa Symphony. Melihat kedatangan Chandra, Aruna segera menghampirinya dengan wajah cemberut, dibelakangnya ada kedua orang tua Aruna dan kedua orang tua Chandra dimana membuat Chandra dan Asisten Rafael saling pandang. 

“Ada acara mungkin tuan, “ ujar Asisten Rafael. 

“Maksudmu, acara apa ? “ tanya Chandra heran. 

“Tunangan atau pernikahan, tuan. Kan nona Aruna sering nanya hal semacam itu, “ adu Asisten Rafael. 

“Kapan ? “

“Setiap hari, “ jawab Asisten Rafael. 

“Chandra, akhirnya kamu pulang. Orang tua aku mau ketemu kamu, “ kata Aruna senang mencoba meraih tangan Chandra. 

Namun, Chandra dengan cepat menghindar sehingga Aruna malah meraih tangan asisten Rafael. “ Ayo, orang tuaku sudah menunggu ! “ katanya dengan semangat tanpa tahu dirinya salah merangkul orang. 

Asisten Rafael menatap melas tuannya, namun Chandra tak peduli. Dia tertawa melihat wajah asistennya yang terlihat ingin menangis. 

“Mama, papa ! Aruna bawa Chandra nih, “ katanya senang. 

“Sayang, —”

“Dia bukan Chandra! “ potong Papa Aros. 

“Chandra kok, pa”

“Coba kamu lihat orang yang kamu gandeng, “ kata Papa Aros datar. 

“Iya sayang coba dilihat dulu, “ sambung Mama Nova lembut agar tidak menyinggung perasaan putri yang terlalu senang sampai tidak menyadari siapa yang sebenarnya di rangkul. 

Aruna yang patuh dengan kedua orang tuanya langsung melihat ke sebelah dengan wajah  bingung. 

Duar !! Aruna sontak melepaskan tautan tangannya. Dia menatap tajam asisten Rafael. Lalu mencari keberadaan Chandra yang ternyata tidak ada di sana begitu juga dengan kedua orang tua Chandra. 

“KAUUUU !! “

“Kau, kau, kau ! Situ yang salah juga, “ ujar Asisten Rafel kesal dia dengan tanpa perasaan menepuk bekas tangan Aruna di lengannya dengan wajah kesal. Aruna tampak sakit hati dengan situasi seperti ini sehingga dia berlari memeluk Mama Nova dan mulai menangis. 

Papa Aros menghela nafasnya dengan kasar. Kemudian dia mengajak istri dan putrinya untuk ke rumah sakit memeriksa keadaan Aruna lebih lanjut sementara Asisten Rafael menatap keluarga kecil itu dengan tatapan aneh. 

“Nangis doang di bawa ke rumah sakit ? Ngapain ? Cek tensi apa cek berapa banyak air mata mengalir ? “ gumam Asisten Rafael. 

Tak ingin memikirkan lebih panjang lagi akhirnya, asisten Rafael memilih untuk masuk ke dalam dengan bersiul. 

“Ah, mami dan papi kenapa nggak bisa tegas dengan Aruna. Chandra risih mam diikuti terus, “ Terdengar suara Chandra yang sedang mengobrol dengan kedua orang tuanya membuat Asisten Rafael menghentikan langkahnya. 

“Mami nggak tega dengan Aruna, “

“Papi, bukan nggak tega. Cuma risih sama omelan mami kamu yang minta bantu Aruna buat dekat sama kamu. Apalagi dia kemari bawa orang tuanya, “ sambung Papi Cakro. 

“Nggak tega tapi tega sama putranya sendiri, “ sindir Chandra membuat Mami Cellia diam. 

“Jadi gimana ? “ tanya Mami Cellia setelah lama diam. 

“Putramu harus mencari keberadaan gadis yang telah dia nodai ! “ terang Papi Cakro mengingatkan putranya untuk mencari gadis yang sudah putranya nodai lima tahun yang lalu. 

“Dimana Chandra mencarinya, pi ? Rekam CCTV saja wajahnya tidak begitu jelas., “ kata Chandra. 

“Rekam wajah gadis di sebelahnya sangat jelas. Coba kamu cari gadis itu pasti sekarang mereka tinggal bersama. Papi tidak mau jika ternyata gadis yang kamu nodai melahirkan cucu papi dan kita tidak tahu keberadaannya, “

Degh! Jantung Chandra berdebar kuat saat mendengar perkataan papinya di akhir kalimat. Mami Cellia turut berdebar karena empat tahun yang lalu putranya juga mengalami yang namanya morning sick seperti sindrom couvade atau kehamilan simpatik. 

“Jangan-jangan… –”

*

*

*

*

 Keesokan paginya, Audrey sudah rempong dengan mengurus putri kembarnya yang hari ini sedikit rewel. Alana yang pilek terus menerus menarik lendir ingusnya masuk ke dalam membuat Audrey menegurnya dan membantu putrinya untuk mengisih. 

Sementara Azalea kembaran Alana, rewel karena kaos kakinya yang hilang entah kemana saat dia akan mengenakan sepatu hitamnya. 

“Mana kaos na sebelah ni, bisa benal dia hilang dalam sepatu.. “ katanya kesal. 

“Ini kaos kakinya Ana, telus sebelahnya juga kemana ? “ ucap Azalea mengangkat kaos kaki sebelah milik kembarannya. 

“Mommyyyy ! Kaos kaki na Lea hilang sebelahhhh, ada yang balu nda ? Kata onti Tika hilang satu cali yang balu, “

Audrey menggelengkan kepalanya, sahabatnya selalu memberikan kata-kata diluar prediksi anak-anak. Setelah selesai dengan Alana kini Audrey beralih menatap  Azalea yang masih memegang kedua kaos kaki yang berbeda. 

“Ini kaos kaki Alana, tapi Alana, —”

Audrey langsung memeriksa kaos kaki yang digunakan Alana karena putri satunya itu yang sudah siap dengan sepatu yang sudah terpasang di kedua kakinya. Alana yang diminta untuk memperlihatkan kaos kaki yang dia kenakan. 

Azalea turut melihat hingga dia menyadari salah satu kaos kaki yang kembarannya pakai adalah kaos kaki miliknya sehingga Audrey meminta putrinya untuk melepaskannya. 

“Hehe, walna nya sam cuma beda gambalna hihi .. “ katanya malu menatap kembarannya yang kini berkacak pinggang. 

“Ku kila hilang telnyata dipakai si gentong Ana, “ sindir Azalea. 

“Hehe, “

Setelah menukar kaos kaki yang dipakai Alana, Audrey dan Tika mengantar si kembar kesekolah dengan mengendarai mobil. Sekolah Alana dan Azalea memakan waktu 45 menit maka dari itu keduanya di antar lebih pagi agar tidak telat. 

Sesampainya di sekolahan, Alana dan Azalea turun dari mobil setelah menyalami kedua wanita dewasa itu. 

“Ingat pesan mommy, jangan nakal ! Okey ! “

“Baik mommy, “ jawab keduanya. 

“Ingat pesan onti, kalau ada yang ganggu kalian hajarrrr.. Jangan kasih ampun ! “ perkataan Tika mendapat pelototan dari Audrey, Tika tak memperdulikan tatapan sahabatnya. 

Tak ingin kedua putrinya terpengaruh dengan perkataan Tika, Audrey langsung menancap gas mobil meninggalkan sekolahan kedua putrinya. 

“Nih, ni dia orangnya yang nda punya bapak  ! “ pekik seorang bocah kepala botak menatap Alana dan Azalea dengan tatapan mengejek. 

Membuat semua orang juga turut melihat ke arah kedua bocah kembar itu. Alana yang cengeng hendak menangis namun Azalea yang sebagai kakak dia melindungi adiknya. 

“Tenang, nda usah kau nangis gala-gala tulang lun4k. Bial Lea haj4l olangna, “ kata Azalea menenangkan kembarannya. 

Azalea maju menatap sengit bocah laki-laki itu, yang ditatap berbalik menatap remeh Azalea dengan bersedekap dada sementara orang dewasa bersama anak-anak mereka hanya menatap tanpa melerai. 

“Mulutmu nda diajalin olang tua ya ? Kok lidahnya lentul, dikasih mamam apa bisa selentul itu, tulang lun4k ? “ sarkas Azalea. 

“Kauuuu !! “

“Apa nda telima kau ? Telus yang buat kau telima apa haaaa ?! Nda usah nyali gala-gala sama pelempuan. Situ laki apa banci ! “ sarkas Azalea membuat bocah laki-laki itu marah dan pergi meninggalkan Azalea yang tersenyum puas. 

“Dasal letoiii ! “

Terpopuler

Comments

Ima Kristina

Ima Kristina

padahal kehidupan Audrey gak susah susah amat punya mobil juga tapi anak kembarnya jualan es lilin ...aneh

2025-03-08

0

Sandisalbiah

Sandisalbiah

sumpah Lea bikin ngakak... hadeh.. hasil didikan si aunty ini mah.. 🤦‍♀😂😂

2024-11-19

0

Sweet Girl

Sweet Girl

bwahahaha belani belaninya bikin gala gala sama si Ajaleaaa

2024-11-29

0

lihat semua
Episodes
1 Uang lembur
2 Malah bocor
3 Dijebak
4 Pertemuan Chandra dengan si kembar
5 Kerisihan Chandra
6 Calon daddy balu
7 Piknik keluarga
8 Audrey
9 Pertemuan Chandra & Tika
10 Aruna tantrum
11 Kedatangan Chandra
12 Ancaman Aurelly
13 Pernikahan Audrey dan Candra
14 Rencana Aurelly
15 Perdebatan Rafael dan Tika
16 Cebol badak
17 Aruna mengamuk lagi
18 Kemarahan Aurelly
19 Bubu (Buyut Buntal)
20 Wanita misterius
21 Mandi bersama daddy
22 Tidur bersama bubu
23 kembali berdebat
24 Bertemu sahabat buyut
25 Janan pelit sama cicit sendili
26 Gara-gara Alana
27 Janan centuh diliku !
28 Insiden
29 Kemarahan Chandra
30 Kemarahan Chandra (2)
31 Kecurigaan Chandra dan Papi Cakro
32 Kesedihan Tuan Maverley
33 Menjenguk Alana
34 Hadiah si kembar
35 Penolakan Chandra
36 Tuan Maverley jatuh sakit.
37 Kedatangan kembaran Chandra
38 Salah masuk kamar
39 Lugi kali diliku
40 datang ke perusahaan suami
41 Berkeliling perusahaan.
42 Kedatangan Legendaris perusahaan MCGroup
43 Bubu ! Belenang, yuk!
44 Ulang tahun, Tuan Maverley !
45 Kejadiannya
46 Doy4n H4rta dan T4hta
47 Tangisan Tuan Maverley
48 Hari pertama belajar disekolah baru
49 Antusias Tuan Maverley
50 Gara-gara foto
51 Ketakutan Audrey
52 Alana menghilang
53 Flashback
54 Pencarian Alana
55 KUNTI CEBOL
56 Cembunyiin Ana
57 Kedatangan Ayah Roberto
58 Gagal !
59 Kembalinya Alana
60 Ikan telbang indocial
61 Kekacauan
62 Selesai
63 Kisah sebenarnya
64 Benih-benih cinta
65 Lomba Labu
66 Keseharian tiga cebol badak
67 Badak mini vs cebol badak
68 Kecemburuan Cherry
69 Kepolosan Cherry
70 Kejahilan Cio&Cherry
71 Lomba menghias kelas
72 Kedatangan Ayah Roberto dan istrinya
73 Kesedihan Alana
74 Dua kabar bahagia dihari yang sama
75 Vatur dan Vara
76 Kedewasaan Azalea
77 Kekhawatiran orang tua
78 Vatur yang aktif
79 Peringatan Papa Regan
80 Akhir yang bahagia
81 KARYA BARU
Episodes

Updated 81 Episodes

1
Uang lembur
2
Malah bocor
3
Dijebak
4
Pertemuan Chandra dengan si kembar
5
Kerisihan Chandra
6
Calon daddy balu
7
Piknik keluarga
8
Audrey
9
Pertemuan Chandra & Tika
10
Aruna tantrum
11
Kedatangan Chandra
12
Ancaman Aurelly
13
Pernikahan Audrey dan Candra
14
Rencana Aurelly
15
Perdebatan Rafael dan Tika
16
Cebol badak
17
Aruna mengamuk lagi
18
Kemarahan Aurelly
19
Bubu (Buyut Buntal)
20
Wanita misterius
21
Mandi bersama daddy
22
Tidur bersama bubu
23
kembali berdebat
24
Bertemu sahabat buyut
25
Janan pelit sama cicit sendili
26
Gara-gara Alana
27
Janan centuh diliku !
28
Insiden
29
Kemarahan Chandra
30
Kemarahan Chandra (2)
31
Kecurigaan Chandra dan Papi Cakro
32
Kesedihan Tuan Maverley
33
Menjenguk Alana
34
Hadiah si kembar
35
Penolakan Chandra
36
Tuan Maverley jatuh sakit.
37
Kedatangan kembaran Chandra
38
Salah masuk kamar
39
Lugi kali diliku
40
datang ke perusahaan suami
41
Berkeliling perusahaan.
42
Kedatangan Legendaris perusahaan MCGroup
43
Bubu ! Belenang, yuk!
44
Ulang tahun, Tuan Maverley !
45
Kejadiannya
46
Doy4n H4rta dan T4hta
47
Tangisan Tuan Maverley
48
Hari pertama belajar disekolah baru
49
Antusias Tuan Maverley
50
Gara-gara foto
51
Ketakutan Audrey
52
Alana menghilang
53
Flashback
54
Pencarian Alana
55
KUNTI CEBOL
56
Cembunyiin Ana
57
Kedatangan Ayah Roberto
58
Gagal !
59
Kembalinya Alana
60
Ikan telbang indocial
61
Kekacauan
62
Selesai
63
Kisah sebenarnya
64
Benih-benih cinta
65
Lomba Labu
66
Keseharian tiga cebol badak
67
Badak mini vs cebol badak
68
Kecemburuan Cherry
69
Kepolosan Cherry
70
Kejahilan Cio&Cherry
71
Lomba menghias kelas
72
Kedatangan Ayah Roberto dan istrinya
73
Kesedihan Alana
74
Dua kabar bahagia dihari yang sama
75
Vatur dan Vara
76
Kedewasaan Azalea
77
Kekhawatiran orang tua
78
Vatur yang aktif
79
Peringatan Papa Regan
80
Akhir yang bahagia
81
KARYA BARU

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!