bertemu dengan putra mahkota

Aurora benar-benar merasakan perasaan yang aneh ketika menatap mata itu, entahlah dirinya merasakan sesak, sedih dan kerinduan?

Aurora tidak tau ada apa dengan dirinya, tapi sepertinya ini adalah reaksi dan perasaan yang sesungguhnya dari Aurora yang asli

Bahkan tanpa terasa air matanya mengalir membasahi pipinya

"Rora apa yang terjadi sayang? Kenapa kamu menangis!?" Tanya duchess pada putrinya yang tiba-tiba saja menangis

Aurora yang tersadar dirinya tiba-tiba menangis segera menghapusnya dengan cepat

"A-aku tidak apa-apa ibu, aku izin untuk ke toilet sebentar" ujarnya lalu beranjak pergi dari tempat itu

Keluarganya dan anggota kerajaan memandang Aurora yang terlihat terburu-buru meninggalkan aula

Alves yang melihat adiknya pergi ingin segera menyusulnya, dia khawatir terjadi sesuatu pada adiknya itu

Namun saat akan menyusul Aurora tangannya di tahan oleh sang ayah, dirinya memandang ayahnya dengan tatapan protes nya

"Jangan kejar adik mu dulu, mungkin dia sedang ingin menenangkan dirinya di luar sebentar" kata Duke Aaron yang juga memandang putrinya pergi

Sedangkan William dirinya justru menatap tajam pada putra mahkota yang dibalas tak kalah tajamnya oleh pria itu

William, Alves dan Putra Mahkota memang sudah berteman sejak kecil jadi mereka pasti sudah saling pahami sifat dari masing masing mereka

William mengakhiri tatapannya dan melangkah pergi keluar tanpa mengatakan apapun

"William memang benar-benar jiplakan mu Duke bahkan lebih parah dengan sifat dinginnya" ujar raja Alberto pada Duke Aaron

Duke Aaron melirikkan matanya pada raja

"Ya, terima kasih pujianmu" ujar Duke Aaron pada raja dengan santai

Raja berdecak kesal dengan jawaban dari Duke Aaron

"setidaknya bersikap lah sopan padaku jika di depan umum" sahabatnya itu memang tidak pernah berubah dari dulu

"Kami permisi untuk menyapa yang lain yang mulia" kata Duke lalu menggandeng istrinya untuk menuju lantai aula diikuti Alves di belakangnya

Sementara itu di taman istana terlihat Aurora sedang duduk di salah satu kursi taman, dirinya duduk menghadap ke arah air mancur yang terletak di tengah taman

Dirinya termenung memikirkan hal yang terjadi di dalam tadi, apakah sebelum aurora yang asli mengalami kecelakaan sempat terjadi sesuatu dengannya dan pangeran mahkota? Aurora yakin bahwa perasaan sedih itu bukanlah miliknya, dirinya harus bisa segera menghilangkan perasaan itu dari hatinya.

Karena sekarang yang menempati raga ini adalah Karina bukan lagi Aurora jadi dia harus menyingkirkan hal yang bisa membuatnya tersakiti

"Apakah kau sedang memainkan sebuah drama lagi sekarang? Menjadi lady yang tersakiti huh?" Suara seseorang terdengar dari arah belakang dirinya duduk

Aurora menengok ke belakang dan mendapati seseorang yang sedang dia pikirkan ada di hadapannya saat ini

Putra mahkota berjalan memutari kursi taman itu dan berdiri menjulang di hadapan Aurora yang masih terduduk

"Hentikanlah sandiwara mu dan kembali saja pada sikap aslimu itu!" Kata putra mahkota tajam

Aurora yang lumayan kesal dengan perkataan dari putra mahkota, lalu berdiri membalas tatapannya

" Mohon maaf yang mulia, tapi saya benar benar tidak mengingat apapun. Saya bahkan tidak memainkan sandiwara atau apapun itu yang anda katakan " Aurora menjawab tegas

"Dan bahkan jika dulu saya memang bersikap tidak baik, maka saya akan bersikap lebih baik sekarang tanpa alasan apapun" dirinya menghela nafas sejenak sebelum melanjutkan

"saya juga mendengar jika saya dulu sangat menyukaimu, tapi mulai detik ini aku Aurora Evangeline Elowen akan berhenti, ahh tidak... Tetapi tidak akan pernah menyukai bahkan tidak akan mau berurusan dengan yang mulia Putra Mahkota Adelardo Aldric Luca Griffin!!" seru Aurora dengan sungguh sungguh

"Tolong ingat baik-baik yang mulia apa yang saya katakan tadi, permisi" Setelah mengatakan semuanya Aurora berlalu pergi tanpa mendengar jawaban dari putra mahkota

Sedangkan Adelardo yang mendengar perkataan dari Aurora masih terdiam terkejut dengan semua ini, dirinya seakan tidak percaya apa yang baru saja terjadi

" Dia ingin berhenti menyukai ku huh??, Omong kosong pasti setelah ini dia akan kembali mengganggu aku " ujar putra mahkota meyakinkan diri sendiri

Namun tidak bisa dipungkiri bahwa perasaannya tiba-tiba saja menjadi gundah dan gelisah, mendengar bahwa gadis itu terlihat benar-benar akan menjauhinya

Dirinya merasa ada yang salah dengan itu, adelardo berusaha mengenyahkan semua pemikiran pemikiran itu

Tapi pemikiran itu tidak mau hilang dari otaknya dan bahkan dirinya menjadi semakin gelisah

"Sialan! Sebenarnya apa yang terjadi padaku, gadis itu benar-benar membuat ku menjadi sakit kepala!" Ujar Adelardo kesal

"Aarrgghh Sial!!!... Lihat saja nanti kau Aurora!" Setelah berteriak kesal Adelardo beranjak pergi memasuki istana kembali dengan wajah kesalnya

Sedangkan tidak jauh dari situ seseorang dari tadi memperhatikan kejadian tersebut di salah satu pilar istana

Dirinya sebenarnya hanya ingin memastikan keadaan sang adik perempuannya yang pergi setelah menangis

Namun saat akan mendekatinya putra mahkota tiba-tiba lebih dulu datang menghampiri adiknya

Ya, dia adalah William. Walaupun terlihat dingin tetapi dia sangat perhatian kepada keluarganya, terutama Aurora yang merupakan perempuan

Dirinya mendengar semua percakapan dari kedua orang tadi dan hanya terkekeh dengan pandangan yang sinis

"Ternyata Adelardo memang benar-benar sebodoh itu ya? Entah kapan dia akan sadar dari kebodohannya itu!"

William kemudian pergi menyusul Aurora yang sepertinya kembali memasuki aula istana

Aurora sekarang sudah berada di dalam aula istana kembali setelah perdebatannya dengan pria menyebalkan tadi

Matanya menjadi berbinar setelah tatapan nya tertuju pada hidangan yang disajikan pada meja panjang di pinggir aula,

Aurora segera menghampiri dimana hidangan itu berada, dirinya sungguh sudah sangat lapar apalagi ditambah dengan adegan yang diluar perkiraannya

" akhirnya aku bisa makan juga sekarang, kenapa tadi aku tidak boleh makan di kediaman. Padahal makanan di sini hanya makanan ringan" ujarnya menggerutu tetapi tangannya tidak berhenti memasukkan makanan ke dalam piringnya hingga hampir penuh

"Sepertinya ini sudah cukup, baiklah mari cari meja dan segera makan!" Aurora berseru semangat sambil membawa makanannya menuju meja kosong di dekat pilar

Aurora yang tengah asyik dengan dunianya sendiri, tidak menyadari banyak tatapan kagum dan terpesona dari para pria yang hadir di pesta tersebut

"Dia siapa? Sungguh baru pertama kali ini aku melihat lady dengan kecantikan seperti itu!"

"Ayah, apakah ayah mengenal keluarga dari gadis yang di meja itu? Aku ingin mendekati nya"

"Rick kau lihat gadis dengan gaun biru cream itu? Dia sungguh luar biasa, andaikan dia bukan dari keluarga Elowen aku pasti sudah meminang nya. Sayang keluarga ku tidak setara dengannya "

"Aku lebih takut dengan ayahnya yaitu Duke Aaron dan kedua kakaknya "

"Sepertinya gadis berambut pirang keemasan itu cocok menjadi permaisuri di kerjaan ku kan? "

"Apakah Dewi Aphrodhite sedang turun ke bumi? Nona itu benar benar seperti Dewi!"

Itulah beberapa perkataan dari para pria yang sedang memandang Aurora, dari para tuan muda bangsawan hingga anggota kerajaan lain yang terpesona dengan kecantikan Aurora

Sedangkan yang menjadi perbincangan lebih asyik dengan makanan dihadapan nya tidak menyadarinya, bahkan Aurora mengambil beberapa makanan lagi di piringnya!!!

Yang menyadari dan mendengar tatapan dan perkataan dari para pria tersebut justru sang kakak yaitu Alves,

Dan seseorang yang sedang berdiri di samping pilar besar hingga dirinya hanya terlihat sedikit

Terlihat mata hitam kelamnya memandang lurus pada obyek yang menjadi perbincangan itu, dengan tangan yang terkepal menahan sesuatu pada dirinya.

Sesaat Adelardo pun merasa heran dengan sikap nya saat ini, kenapa pula dirinya harus merasa kesal saat mereka memperbincangkan gadis itu

Dari pada dirinya semakin merasa aneh lebih baik dia pergi dari sini, lagipula acara dansa nya juga belum mulai

Kalaupun sudah dimulai juga dirinya tentu saja tidak akan repot-repot mengikuti acara itu, membuat lelah saja apalagi harus meladeni gadis gadis bangsawan yang sedang mencari perhatian itu

"Tunggu dulu, dimana xander? Aku baru sadar jika dia tidak terlihat dari tadi" Adelardo menyadari jika tangan kanannya itu tidak menemani nya dari tadi

"Ckk dasar orang itu, dia melakukan hal ini lagi! Jadi apa yang ayah perintahkan kepada Xander?!"

Adelardo sadar jika tangan kanannya tidak bersamanya, kemungkinan besar ayahnya lah penyebabnya

Pasti dia sedang diberikan tugas kembali oleh ayahnya dan tidak boleh memberitahunya

Akhirnya Adelardo berbalik pergi meninggalkan aula istana menuju lantai dua, dimana pasti tidak akan ada orang di sana

Kembali kepada dimana Aurora berada saat ini, dirinya terlihat telah menyelesaikan urusan dengan makanannya yang banyak itu

Yang luar biasanya sekarang piring yang tadinya penuh dengan berbagai makanan, sekarang telah menjadi kosong dan bersih tidak tersisa

Sedangkan pelakunya terlihat sedang duduk menyender pada kursinya dan menepuk perutnya yang sekarang terasa penuh dengan bangganya

"Huhh akhirnya perutku terisi kembali, aku jadi sedikit haus sekarang" ujarnya sambil melihat dimana tempat minuman disediakan

Saat melihat dimana tempat minuman, dirinya segera berdiri dan menuju tempat tersebut yang dijaga oleh pelayan

Saat dirinya tiba di sana nampak banyak sekali varian dari minuman itu dan berbagai warna juga, Aurora jadi bingung mau memilih yang mana

" Silahkan Nona, anda ingin minum yang mana?" Tanya pelayan yang menjaga tempat itu

" Ehmm berikan aku yang berwarna oranye itu dengan jeruk di atasnya" pintanya pada pelayan itu

Pelayan istana mengangguk dan mengambilkan minuman yang diminta oleh Aurora

"Silahkan Nona, jika rasanya ada yang salah anda bisa menukar nya"

Aurora tersenyum menerima minum tersebut dan segera meneguknya untuk menghilangkan dahaga nya

"Terima kasih ini sangat segar" ucapnya pada pelayan tersebut

Saat akan meminum kembali airnya terdengar suara wanita yang cukup mengganggu

"Wah lihat siapa yang sedang berada di sini? Lady Aurora Elowen" ujar salah satu gadis dari keempat gadis bangsawan yang menghampiri dirinya

Aurora pun tidak jadi meminum air kembali dan beralih menghadap ke arah para gadis itu

"Ada apa ya? Dan siapa kalian?" Tanya aurora seramah mungkin pada mereka Walaupun sangat terlihat sekali bahwa para gadis itu hanya ingin mengganggu nya

"wow apakah anda tidak mengenali kami? Ternyata sikap angkuh mu semakin saja ya" ujar gadis Yeng menggunakan gaun berwarna kuning cerah cukup menyakiti mata

Gaun gaun yang mereka kenakan benar-benar mencolok semua dari warna hingga aksesoris yang sangat berlebihan

Aurora meringis mendengar perkataan dari gadis itu yang cukup kasar

"Aku minta maaf, tetapi aku sedang mengalami hilang ingatan jadi aku tidak mengenali kalian" jawab Aurora tenang

" sampai separah itukah?? Sungguh kasihan sekali!" Ucap gadis pertama dengan nada cukup mengejeknya

" lady Kate bukankah hal itu sudah biasa jika menyangkut putra mahkota? Dia yang biasanya angkuh pada orang lain akan bersikap tidak tahu malu ketika mendekati putra mahkota" ujar gadis lain bergaun perak dengan sinis

"Ahh kau benar juga lady Lucy, jika bukan karena keluarga nya yang memiliki status yang sangat tinggi mungkin lady Aurora sudah disingkirkan oleh yang mulia dari jauh hari" ucap gadis yang bernama Kate itu sepertinya dia merupakan yang paling menonjol di kumpulan ini

Aurora mulai kehilangan kesabarannya mulai menatap tajam para gadis didepannya, mereka sungguh pandai memprovokasi seseorang

"Astaga mulut mereka itu terbuat dari apa sih! Sangat pandai memprovokasi, tapi tenang Aurora jangan terpancing. Harus tetap tenang dan sabar, oke mari balas mereka!" Batin Aurora menggebu-gebu

Sepertinya jika di dunia modern mereka pasti sudah menjadi admin dari salah satu platform lambe turah

Aurora meletakkan minuman nya dan menghela nafas sejenak, sebelum kembali menatap mereka dengan dagu yang sedikit terangkat

Setidaknya dirinya harus bisa mengimbangi sikap sombong mereka dengan sikap elegan nya

"Apakah kalian sudah selesai dengan perkataan kalian?" Aurora bertanya dengan tenang

Para gadis bangsawan itu terkejut dengan reaksi dari Aurora yang diluar dari prediksi nya, biasanya Aurora akan menggunakan status nya untuk mengalahkan mereka. Dan sialnya itu selalu berhasil

"Aku tidak mengingat apa yang terjadi dengan kita, tetapi aku yakin itu kurang baik terlihat dari sikap kalian yang tidak menyukai ku"

"Tetapi apakah kalian lebih tidak malu? Kalian merupakan seorang lady, tapi aku merasa ucapan kalian tidak menunjukkan kebangsawanan kalian" Tutur Aurora membalas para gadis itu

Kate yang mendengar ucapan dari Aurora menjadi panas dan melotot penuh amarah

"Apa maksud ucapan mu itu huh? Kamu merendahkan kami lagi!!" Balas Kate dengan emosional

"Aku tidak merendahkan kalian sama sekali, aku hanya mengatakan bahwa kalian harusnya bisa menjaga sikap dan perkataan kalian ketika berada di acara formal seperti ini " Aurora menjelaskan dengan tersenyum

Aurora melangkah agar berada di depan para gadis bangsawan itu " Apakah kalian tidak sadar? Kalian menjadi tontonan orang-orang yang ada di aula sekarang karena perkataan kalian "

Para gadis bangsawan itu membelalakkan matanya dan mulai melirik ke arah sekitar, dan benar saja orang-orang di sini memperhatikan mereka sambil berbisik

" lady Kate dan teman-teman lain kali jika ingin menyerang seseorang dengan perkataan mu, rendahkan suara kalian mereka semua sekarang mendengar perkataan kalian bukan?"

Aurora berkata dengan memelankan suaranya sambil sedikit memajukan kepalanya agar ucapnya hanya mereka yang mendengarnya, dan tersenyum di akhir

Kate yang mendengar ucapan terakhir Aurora pun memelototkan matanya dan melirik Aurora dengan sinis dan amarah

" Kau!!.... Aku akan membalas mu lady Aurora!" Ucap Kate sebelum beranjak meninggalkan aurora bersama teman-temannya

Setelah mereka pergi Aurora menghembuskan nafas lelah, ternyata menghadapi gadis gadis itu cukup menguras tenaga

Aurora kembali meminum airnya dan menghabiskannya lalu memberikan gelas kosong itu pada pelayan tadi Saat akan pergi mencari keberadaan keluarganya tiba-tiba tangannya di tarik menuju koridor yang cukup sepi

" Heii siapa kau!? Jangan asal tarik tau" ucap aurora kesal sambil mencoba melepaskan tangannya

Pria yang menarik tangannya berhenti dan melepaskan tarikannya, Aurora yang terseret pun tidak bisa menahan laju kakinya hingga dia menabrak pria di depannya

Brukk

"Aduhh... Bilang bilang kalau mau berhenti, jidatku jadi sakit" ucapnya sambil mengelus jidatnya

Tiba-tiba sebuah tangan menggantikan tangannya yang mengelus jidatnya, dirinya pun mendongakkan kepalanya

Matanya menangkap sosok pria dengan mata almond dan rambut hitam legamnya, dengan setelan pakaian yang jelas menunjukkan bahwa dia bukan orang sembarangan

Satu kata dalam otaknya " visual di dunia ini memang tidak bisa diragukan lagi, ganteng banget woy!"

" Rora kamu baik-baik saja? Maafkan aku berhenti mendadak" ucap pria itu khawatir

Aurora masih terdiam menatap pria itu, bahkan ketika pria itu melambaikan tangannya di depan wajahnya dia masih belum sadar

"Aurora Elowen!" Seru pria itu yang membuat Aurora akhirnya sadar

"Ahhh iya ada apa? Apa yang terjadi?" Tanyanya linglung

Pria di depannya justru terkekeh melihat tingkah dari Aurora yang menurutnya lucu

"Aku bertanya, apakah kamu baik-baik saja? Kamu menabrak ku tadi dan jidat mu sedikit merah" jelas pria tadi

"Ahh ya aku baik-baik saja, tapi siapa kamu? Kenapa Kamu mengenal aku?" Tanya Aurora dengan curiga.

Episodes
1 awal perjalanan
2 siapa Aurora?
3 amnesia
4 berkeliling
5 mencoba untuk memperbaiki diri
6 di serang bandit
7 kembali dengan selamat
8 persiapan ke pesta raja
9 membeli gaun pesta
10 persiapan ke pesta kerajaan
11 menghadiri pesta kerajaan
12 bertemu dengan putra mahkota
13 Grand Duke of Solstice Richard Marx Zeiss Solstice
14 pesta dansa yang mengejutkan
15 berdansa dengan malaikat mautku
16 makan malam
17 jadi ini kejutan mu
18 putri Charlotte Alarielle Griffin
19 diluar rencana
20 surat untuk putra mahkota
21 gabut
22 belajar memanah
23 bertemu kembali
24 jalan-jalan ke pasar
25 surat balasan dari putra mahkota
26 pergi ke festival
27 mencoba segala cara untuk bertemu putra mahkota
28 berita baik untuk Aurora
29 nekat ke pasar lagi
30 masalah wilayah timur
31 pergi ke wilayah timur
32 mencoba untuk menghindarinya
33 ide baru Aurora
34 let's do it
35 kekesalan Xander
36 penyerangan
37 menginap di kediaman Elowen
38 pria misterius
39 acara minum teh
40 orang misterius itu adalah...
41 salting dikit
42 pohon apel
43 kedatangan tamu terhormat
44 perdebatan yang menegangkan
45 keputusan Raja Esterland
46 ternyata dia pangeran
47 berlatih etiket Putri Mahkota
48 adelardo si posesif
49 ngobrol dengan ratu
50 adelardo yang aneh
51 terungkapnya sebuah kasus
52 kebenaran
53 akhir dari pemberontakan
54 cemburu tanda cinta marah tandanya sayang
55 terpana gak tuh!!!
56 siapa itu dakjal?
57 keluarga Elowen
58 hukuman dimulai
59 keluarga Cemara
60 acara pertunangan
61 dasar gadis nakal
62 kesatria Lui
63 pengakuan kesatria Lui
64 ikut kompetisi berburu
65 sapu tangan
66 tersesat
67 berduaan dengan ayang
68 berduaan dengan ayang 2
69 Demam tinggi
70 sembuh
71 kembali ke istana
72 nasehat ratu Elizabeth
73 pergi kencan
74 Kate Rodgers?
75 ungkapan perasaan
76 Kate Rodgers pindah
77 hujan
78 sakit
79 perhatian kecil AL
80 ketemu Richard
81 surat dari Grand duke
82 first kiss
83 cemburu nih
84 makan malam bersama
Episodes

Updated 84 Episodes

1
awal perjalanan
2
siapa Aurora?
3
amnesia
4
berkeliling
5
mencoba untuk memperbaiki diri
6
di serang bandit
7
kembali dengan selamat
8
persiapan ke pesta raja
9
membeli gaun pesta
10
persiapan ke pesta kerajaan
11
menghadiri pesta kerajaan
12
bertemu dengan putra mahkota
13
Grand Duke of Solstice Richard Marx Zeiss Solstice
14
pesta dansa yang mengejutkan
15
berdansa dengan malaikat mautku
16
makan malam
17
jadi ini kejutan mu
18
putri Charlotte Alarielle Griffin
19
diluar rencana
20
surat untuk putra mahkota
21
gabut
22
belajar memanah
23
bertemu kembali
24
jalan-jalan ke pasar
25
surat balasan dari putra mahkota
26
pergi ke festival
27
mencoba segala cara untuk bertemu putra mahkota
28
berita baik untuk Aurora
29
nekat ke pasar lagi
30
masalah wilayah timur
31
pergi ke wilayah timur
32
mencoba untuk menghindarinya
33
ide baru Aurora
34
let's do it
35
kekesalan Xander
36
penyerangan
37
menginap di kediaman Elowen
38
pria misterius
39
acara minum teh
40
orang misterius itu adalah...
41
salting dikit
42
pohon apel
43
kedatangan tamu terhormat
44
perdebatan yang menegangkan
45
keputusan Raja Esterland
46
ternyata dia pangeran
47
berlatih etiket Putri Mahkota
48
adelardo si posesif
49
ngobrol dengan ratu
50
adelardo yang aneh
51
terungkapnya sebuah kasus
52
kebenaran
53
akhir dari pemberontakan
54
cemburu tanda cinta marah tandanya sayang
55
terpana gak tuh!!!
56
siapa itu dakjal?
57
keluarga Elowen
58
hukuman dimulai
59
keluarga Cemara
60
acara pertunangan
61
dasar gadis nakal
62
kesatria Lui
63
pengakuan kesatria Lui
64
ikut kompetisi berburu
65
sapu tangan
66
tersesat
67
berduaan dengan ayang
68
berduaan dengan ayang 2
69
Demam tinggi
70
sembuh
71
kembali ke istana
72
nasehat ratu Elizabeth
73
pergi kencan
74
Kate Rodgers?
75
ungkapan perasaan
76
Kate Rodgers pindah
77
hujan
78
sakit
79
perhatian kecil AL
80
ketemu Richard
81
surat dari Grand duke
82
first kiss
83
cemburu nih
84
makan malam bersama

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!