berdansa dengan malaikat mautku

Seketika suasana ruangan itu tiba-tiba hening, semua orang tampak terkejut juga dengan hal didepan mata mereka

Hanya musik yang masih mengalun terus

Siapa yang tidak terkejut jika putra mahkota yang anti dengan hal berbau interaksi apalagi dengan wanita, tiba-tiba ikut masuk berdansa dengan wajah yang ehh... Ya agak lain memang

Tapi yang membuat lebih aneh lagi gadis yang dipeluknya itu adalah orang yang selalu ingin dijauhi nya

"Lanjutkan dansa kalian!" Seru Raja menghentikan tatapan penasaran dari semua orang

Mereka semua mulai berdansa kembali mengikuti alunan musik

"Kita bertemu kembali bukan?" Ucap Adelardo dengan senyuman miringnya

Aurora bahkan hanya bisa mematung, tubuhnya terasa kaku untuk sekedar menggerakkan tangannya Lidahnya kelu untuk membalas perkataan dari pria di depannya, ini terlalu mendadak

" kenapa kau hanya diam? Dimana keberanian mu untuk melawan ku seperti tadi saat di taman?" Ucap Adelardo meremehkan

Aurora segera ingin melepaskan pelukan itu, tubuh

mereka benar benar menempel dengan eratnya

"Tolong lepaskan saya yang mulia! Kita terlalu dekat" ujar Aurora pada Adelardo

Tangan aurora berusaha mendorong tubuh dari adelardo untuk menjauh dari dirinya

Tapi bahkan sedikit pun tubuh mereka tidak bergerak, usaha dari Aurora tidak membuahkan hasil sama sekali

Tenaganya jelas kalah jauh dari Adelardo, apalagi kedua tangan dari pria itu memeluk erat pinggang dan punggung nya seakan tidak akan melepaskannya

"Yang mulia saya mohon, saya tidak nyaman!" Seru Aurora kesal

Adelardo menaikkan salah satu alisnya mendengar ucapan gadis itu " Kamu bilang apa? Tidak nyaman huh, bahkan ini bukankah yang selama ini kamu inginkan"

Aurora mendongak menatap mata hitam itu dengan berani " Apakah anda tuli yang mulia? Saya sudah bilang bahwa saya tidak menyukai anda lagi!" Tegasnya sambil terus memberontak

Adelardo terkekeh mendengar jawaban tidak terduga itu" Kamu mengatai aku tuli? Baiklah aku akan benar benar tuli jika terjadi sesuatu" ujarnya lirih dan tajam

"Apa maksud dari ucapan anda itu" Aurora bertanya bingung

"Ucapan yang mana?" Tanyanya pura-pura tidak mengerti

"Yang mulia jangan bercanda! " tuntut Aurora pada Adelardo

Adelardo justru memindahkan tangan aurora yang tadinya ada di dadanya, untuk menahan agar mereka tidak terlalu dekat

Adelardo meletakkan tangan Aurora di bahunya dan menarik gadis itu agar semakin mendekat padanya

Aurora yang ditarik mendadak itu sangat terkejut, bahkan dirinya tidak sadar saat tangannya di pindahkan ke atas bahu pria itu

Adelardo mendekatkan wajahnya pada Aurora yang di balas sebaliknya oleh gadis itu

"Bukannya kita harus berdansa Nona Aurora? Apa anda ingin kita terus seperti ini, aku juga tidak masalah dengan itu" ucap Adelardo dengan pedenya

Aurora mendengus" Anda sungguh percaya diri sekali yang mulia, saya tidak ingin berdansa dengan anda. Jadi lepaskan saya sekarang!" Aurora menjawab dengan lugas

"Apa kamu baru saja menolak perintah Putra mahkota Nona Aurora Elowen" ujar Adelardo tenang

"Anda pasti tahu bukan apa yang akan didapatkan orang yang berani menolak perintah dari Putra Mahkota? Sebuah hukuman yang akan selalu anda ingat " Sambungnya sambil menyeringai menang

Aurora tersentak mendengar itu, bener juga bagaimana bisa dia meremehkan pria ini. Dia kan merupakan malaikat mautnya

Ahh tidak Aurora tidak ingin mendapatkan hukuman apapun! Apalagi sampai mengancam nyawa nya.

Sebaiknya dia menuruti kemauan dari Putra Mahkota ini dari pada dia mendapatkan masalah

" A-anda tidak bisa menggunakan itu untuk mengancam saya yang mulia" Aurora gugup saat ini "Humm jika aku memilikinya kenapa tidak Nona Aurora, itu wajar bukan" Balas Adelardo enteng

"Lebih baik kita segera berdansa, karena orang orang mulai memperhatikan kita kembali " bisik Adelardo

Aurora yang mendengar itu segera mengedarkan pandangan matanya dan benar saja orang-orang memperhatikan mereka walau sambil berdansa

Akhirnya mereka berdansa bersama seperti yang lain, mengikuti alunan musik yang lebih dalam dari sebelumnya

Membuat suasana semakin romantis diantara mereka, kecuali dua orang yang dari tadi terus beradu

Aurora benar-benar merasa tertekan dengan situasi ini, jantung nya berdebar melebihi ketika dia bersama dengan Duke Richard tadi

Sebenarnya ini lebih kepada ketakutan dari pada berdebar karena jatuh cinta

Dari tadi Aurora berusaha mengalihkan matanya agar tidak bertatapan dengan Putra Mahkota, karena mata dari pira itu cukup bisa membiusnya

"kenapa kamu tidak mau menatap ku? Apakah aku tidak tampan" Adelardo memulai percakapan sambil terus berdansa

"Saya tidak tahu yang mulia" jawab Aurora sekenanya

"Bagaimana kamu bisa tidak tahu? Kamu harus menatap ku dengan baik-baik agar bisa menilainya bukan" adelardo tidak menyerah

"Saya hanya tidak tertarik untuk menatap anda"

Aurora hanya kembali mengalihkan pandangannya setelah menjawab

Adelardo mengulurkan lengannya dengan tangan keduanya yang masih bergandeng, Aurora memutar tubuhnya keluar dan kembali memutar masuk ke dalam rengkuhan adelardo

"Kenapa? Kamu takut akan kembali jatuh cinta kepadaku?" Tanya Adelardo menantang

Mendengar pertanyaan terakhir keluar dari mulut Putra Mahkota itu, membuat Aurora akhirnya mendongak menatap mata hitam itu

Aurora mendapatkan pemandangan yang sangat indah saat menatap wajah dari putra mahkota, memang pesona dan aura dari tokoh utama tidak bisa diragukan lagi Jika saja Adelardo bukanlah tokoh Antagonis dan merupakan malaikat mautnya, mungkin Aurora akan jatuh dalam pesonanya

Mata hitam yang terlihat dalam, rambut hitam yang tidak tertata dengan rapi namun malah membuat nya semakin tampan

Hidung mancung nya yang tinggi dan yang membuat para gadis salah fokus tentunya adalah bibir dari pria itu

Bagaimana bisa bibir dari seorang laki-laki terbentuk sangat cantik dengan lengkungan yang begitu simetris dan berwarna pink kemerahan tanpa harus menggunakan pemerah bibir

"Saya tidak akan jatuh cinta kembali pada anda yang mulia! Justru mungkin anda yang akan jatuh cinta pada saya" jawab Aurora berani

Setelah mengucapkan itu, Adelardo membuat gerakan menjatuhkan Aurora dan menangkap nya. Adelardo mendekat kan wajahnya pada Aurora

Terasa hembusan nafas keduanya saling beradu dan mata yang saling menatap satu sama lain. Bahkan ujung hidung keduanya saling bersentuhan

Jika salah satu dari mereka menggerakkan wajahnya sedikit saja, maka bisa dipastikan bahwa kedua bibir itu akan saling bersentuhan

Bisa kalian bayangkan seberapa dekatnya mereka saat ini, yang pastinya posisi keduanya membuat beberapa pekikan tertahan dari orang yang melihatnya

"Kita lihat saja, siapa nanti yang akan jatuh cinta! Kamu atau justru diriku!" Bisik Adelardo di depan bibir Aurora

Adelardo kembali menarik dirinya dan Aurora untuk kembali berdiri tegak, dan menjadi seperti posisi awal mereka

Menggerakkan kaki nya ke kanan dan kiri secara bergantian, mengikuti alunan musik yang semakin melambat yang menandakan bahwa acara dansa itu akan segera berakhir

Adelardo tiba-tiba saja memeluk Aurora, membuat gadis itu tersentak dengan mata yang membulat dan otomatis menahan nafasnya

Pria itu meletakkan wajahnya tepat di samping wajah Aurora, dan memajukan bibirnya untuk berbisik di telinga gadis itu.

Terpopuler

Comments

panty sari

panty sari

lanjut yg banyak ka

2024-11-22

0

lihat semua
Episodes
1 awal perjalanan
2 siapa Aurora?
3 amnesia
4 berkeliling
5 mencoba untuk memperbaiki diri
6 di serang bandit
7 kembali dengan selamat
8 persiapan ke pesta raja
9 membeli gaun pesta
10 persiapan ke pesta kerajaan
11 menghadiri pesta kerajaan
12 bertemu dengan putra mahkota
13 Grand Duke of Solstice Richard Marx Zeiss Solstice
14 pesta dansa yang mengejutkan
15 berdansa dengan malaikat mautku
16 makan malam
17 jadi ini kejutan mu
18 putri Charlotte Alarielle Griffin
19 diluar rencana
20 surat untuk putra mahkota
21 gabut
22 belajar memanah
23 bertemu kembali
24 jalan-jalan ke pasar
25 surat balasan dari putra mahkota
26 pergi ke festival
27 mencoba segala cara untuk bertemu putra mahkota
28 berita baik untuk Aurora
29 nekat ke pasar lagi
30 masalah wilayah timur
31 pergi ke wilayah timur
32 mencoba untuk menghindarinya
33 ide baru Aurora
34 let's do it
35 kekesalan Xander
36 penyerangan
37 menginap di kediaman Elowen
38 pria misterius
39 acara minum teh
40 orang misterius itu adalah...
41 salting dikit
42 pohon apel
43 kedatangan tamu terhormat
44 perdebatan yang menegangkan
45 keputusan Raja Esterland
46 ternyata dia pangeran
47 berlatih etiket Putri Mahkota
48 adelardo si posesif
49 ngobrol dengan ratu
50 adelardo yang aneh
51 terungkapnya sebuah kasus
52 kebenaran
53 akhir dari pemberontakan
54 cemburu tanda cinta marah tandanya sayang
55 terpana gak tuh!!!
56 siapa itu dakjal?
57 keluarga Elowen
58 hukuman dimulai
59 keluarga Cemara
60 acara pertunangan
61 dasar gadis nakal
62 kesatria Lui
63 pengakuan kesatria Lui
64 ikut kompetisi berburu
65 sapu tangan
66 tersesat
67 berduaan dengan ayang
68 berduaan dengan ayang 2
69 Demam tinggi
70 sembuh
71 kembali ke istana
72 nasehat ratu Elizabeth
73 pergi kencan
74 Kate Rodgers?
75 ungkapan perasaan
76 Kate Rodgers pindah
77 hujan
78 sakit
79 perhatian kecil AL
80 ketemu Richard
81 surat dari Grand duke
82 first kiss
83 cemburu nih
84 makan malam bersama
Episodes

Updated 84 Episodes

1
awal perjalanan
2
siapa Aurora?
3
amnesia
4
berkeliling
5
mencoba untuk memperbaiki diri
6
di serang bandit
7
kembali dengan selamat
8
persiapan ke pesta raja
9
membeli gaun pesta
10
persiapan ke pesta kerajaan
11
menghadiri pesta kerajaan
12
bertemu dengan putra mahkota
13
Grand Duke of Solstice Richard Marx Zeiss Solstice
14
pesta dansa yang mengejutkan
15
berdansa dengan malaikat mautku
16
makan malam
17
jadi ini kejutan mu
18
putri Charlotte Alarielle Griffin
19
diluar rencana
20
surat untuk putra mahkota
21
gabut
22
belajar memanah
23
bertemu kembali
24
jalan-jalan ke pasar
25
surat balasan dari putra mahkota
26
pergi ke festival
27
mencoba segala cara untuk bertemu putra mahkota
28
berita baik untuk Aurora
29
nekat ke pasar lagi
30
masalah wilayah timur
31
pergi ke wilayah timur
32
mencoba untuk menghindarinya
33
ide baru Aurora
34
let's do it
35
kekesalan Xander
36
penyerangan
37
menginap di kediaman Elowen
38
pria misterius
39
acara minum teh
40
orang misterius itu adalah...
41
salting dikit
42
pohon apel
43
kedatangan tamu terhormat
44
perdebatan yang menegangkan
45
keputusan Raja Esterland
46
ternyata dia pangeran
47
berlatih etiket Putri Mahkota
48
adelardo si posesif
49
ngobrol dengan ratu
50
adelardo yang aneh
51
terungkapnya sebuah kasus
52
kebenaran
53
akhir dari pemberontakan
54
cemburu tanda cinta marah tandanya sayang
55
terpana gak tuh!!!
56
siapa itu dakjal?
57
keluarga Elowen
58
hukuman dimulai
59
keluarga Cemara
60
acara pertunangan
61
dasar gadis nakal
62
kesatria Lui
63
pengakuan kesatria Lui
64
ikut kompetisi berburu
65
sapu tangan
66
tersesat
67
berduaan dengan ayang
68
berduaan dengan ayang 2
69
Demam tinggi
70
sembuh
71
kembali ke istana
72
nasehat ratu Elizabeth
73
pergi kencan
74
Kate Rodgers?
75
ungkapan perasaan
76
Kate Rodgers pindah
77
hujan
78
sakit
79
perhatian kecil AL
80
ketemu Richard
81
surat dari Grand duke
82
first kiss
83
cemburu nih
84
makan malam bersama

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!