kembali dengan selamat

Melihat kebingungan sang adik akhirnya dia mengkode Alves untuk membantu adiknya naik ke atas kuda miliknya

Alves pun maju dan menaruh tangannya di pinggang adiknya lalu mengangkatnya ke atas

"Eehhh astaga!!!" Seru Aurora terkejut karena tiba-tiba di angkat ke atas

William mengulurkan kedua tangannya dan menerima tubuh adiknya yang di angkat Alves dan meletakkannya di depannya dengan posisi terkangkang agar lebih aman

Aurora yang masih shock mendengar suara dari William " pegang tali ini dengan kuat Aurora" perintahnya kepada adiknya itu

Aurora yang berusaha mengendalikan diri hanya menjawab " baiklah kak" dirinya mengalihkan pandangannya dan melihat lily sudah di atas kuda juga dengan salah satu pengawal

"Kita berangkat pulang sekarang!!" Seru William setelah memastikan adiknya dengan posisi yang nyaman

Mereka pun mulai melajukan kudanya untuk meninggalkan tempat itu dan kembali menuju jalan pulang ke kediaman Elowen

Kurang lebih 1 jam setengah setelah melewati hutan dan dua desa mereka sampai di kediaman Elowen

Saat gerbang kediaman di buka terlihat sudah banyak yang menunggu mereka di halaman depan kediaman

Duke dan duchess yang juga menunggu kepulangan putri mereka bernafas lega setelah melihat putrinya datang bersama dengan anak laki laki nya

Apalagi mereka mendapatkan kabar penyerangan putri mereka dari mata mata yang duke kirim untuk mengikuti Aurora dan Duke bahkan sempat akan menyusul putrinya

Tapi dia menggagalkan niatnya saat mata matanya mengatakan bahwa rombongan putrinya telah di bantu oleh kedua putranya yang juga baru kembali dari tugasnya

Saat rombongan dari William dan alves sampai Duke dan duchess segera menghampiri mereka untuk melihat keadaannya

Duke berdiri di samping kuda milik William dan membantu putrinya turun dengan perlahan

Aurora yang telah turun segera memeluk tubuh ayahnya itu, dirinya masih syok atas kejadian tadi

"Ayah...aku takut" ucapnya sambil membenamkan wajahnya di dada ayahnya

Duke yang mengerti bahwa putrinya itu masih terkejut dengan apa yang menimpanya pun membalas pelukannya dengan erat dan mengucapkan kata-kata menenangkan

"Tenanglah Putriku kau sudah aman sekarang, tidak akan ku biarkan ada yang akan menyakiti dirimu kembali" tenangnya dengan tegas

Duke melirik istrinya dan menyuruhnya untuk mendekat

"Sayang kamu masuk ya sekarang dengan ibumu ayah ingin membicarakan sesuatu dengan kakakmu" katanya pada aurora dan mengelus rambutnya

Duchess pun menarik tangan aurora dan memeluknya" kau baik baik saja sayang? Apakah ada yang terluka?" Tanya duchess khawatir

Aurora melihat mata ibunya yang terlihat berkaca kaca dan raut wajah yang begitu khawatir, ia menjadi bersalah karena membuat mereka semua khawatir padanya

"Hum ibu aku baik baik saja, hanya sedikit terkejut saja dengan kejadian tadi" ucapnya sambil tersenyum menenangkan

Duchess pun kembali memeluknya" syukurlah kalau kau baik baik saja sayang, ibu sangat khawatir saat mendengar kabar penyerangan mu"

"Kita masuk ya sekarang, kamu harus istirahat rora" kata duchess sambil menggandeng tangan aurora untuk masuk ke dalam mansion

Saat sudah sampai di kamar milik aurora duchess pun membantu untuk membersihkan diri aurora dan mengganti gaunnya menjadi gaun tidur yang nyaman

"Terima kasih ibu sudah membantu ku" ucap Aurora pada duchess

Duchess pun tersenyum manis seraya mengelus kepala putrinya" sama sama sayang, kamu tunggu di sini sebentar ya sambil berbaring ibu akan membuatkan mu susu"

Aurora yang mendengarnya pun menggelengkan kepalanya" tidak perlu ibu biarkan pelayan saja, ibu istirahat juga saja pasti ibu juga lelah kan" tolak aurora

"Tidak sayang ibu tidak lelah, setelah ibu membuatkan susu untuk aurora ibu juga akan istirahat. Jadi tunggu sebentar ya" ucap duchess sambil pergi ke arah dapur diikuti oleh dua pelayan setelah Aurora menganggukkan kepalanya

Selang beberapa menit duchess kembali dengan pelayan yang membawa susu buatannya

"Rora mari kamu minum susu ini terlebih dahulu ya baru tidur agar kamu lebih tenang" kata duchess sambil menyerahkan susu buatannya ke pada aurora

Aurora pun menerima dan mulai meminumnya hingga habis dan menyerahkan gelas kosong pada pelayan

" Terima kasih ibu susunya, itu sangat enak aku merasa lebih baik sekarang" katanya sambil tersenyum

"Baiklah sekarang kamu tidur ya sayang, ibu akan keluar dan beristirahat juga. Selamat malam sayang" duchess bangkit dari ranjang putrinya dan melangkah keluar setelah sebelumnya mencium kening aurora

"Selamat malam juga ibu!" Balas Aurora

Aurora yang melihat ibu nya sudah pergi dan pintu tertutup hanya menyisakan dirinya sendiri di kamar ini

"Apakah sebenarnya penyerangan tadi di sengaja? Tapi siapa yang melakukan itu?"Batinnya bertanya tanya

Setelah berfikir cukup lama akhirnya dia memutuskan untuk tidur, karena tubuhnya yang lelah juga matanya sudah sangat berat

"Lebih baik aku tidur sekarang, besok semoga hari yang menyenangkan. Selamat malam dunia" ucapnya sambil memejamkan mata

Sedangkan di ruang kerja milik Duke Aaron terlihat beberapa orang ada didalamnya

Mereka antara lain duke Aaron sendiri kedua putranya dan dua kesatria yang mengawal aurora tadi

"Jadi bagaimana kalian bisa diserang tadi?" Tanya duke pada kesatria itu

" Mohon maaf duke sebelumnya, sebenarnya tadi kami sudah melakukan perjalanan pulang lebih awal agar tidak terlalu malam di jalan " Dean mulai menjelaskan

"Akan tetapi tadi saat diperjalanan roda kereta bagian depan tiba-tiba saja rusak, padahal kami yakin sudah mengecek keseluruhan kondisi dari kereta tersebut, terpaksa kami harus mengganti roda tersebut dan cukup memakan waktu hingga saat senja kami baru memasuki hutan tersebut"

"Dan sebenarnya kami sudah merasa curiga dengan keadaan yang tidak biasanya di hutan tersebut, bahkan tidak ada satupun warga atau kereta yang kami temui di sepanjang jalan hutan tersebut duke, sementara kita ketahui bahwa jalan di hutan tersebut merupakan jalur perdagangan"

" Dan saat kami sampai di tengah hutan tiba tiba saja sekumpulan bandit itu menyergap kami dari berbagai arah, kejadian tersebut sepertinya sudah direncanakan karena terlihat sangat rapi Duke" Dean menjelaskan seluruh kejadian dengan rinci kepada Duke Aaron

Duke Aaron yang mendengarnya pun berfikir bahwa sepertinya memang benar bahwa penyerangan itu sudah direncanakan

Duke pun menatap kedua kesatria tadi " baik, terimakasih atas penjelasan mu kau boleh pergi sekarang!" Perintahnya pada Dean dan Lui

Kedua kesatria itu pun menundukkan kepalanya hormat dan berbalik keluar dari ruangan milik duke Aaron

"Apa kalian tau siapa di balik penyerangan adik kalian?" Tanya Duke pada kedua putranya

Alves pun menjawab" ayah sebenarnya aku dan kakak mencurigai seseorang di wilayah ini tapi kita harus memastikan itu, terlebih kita mempunyai sandra"

"Benar ayah kita harus bisa membuka mulut bandit itu agar ini menjadi lebih mudah, jika dia tidak mau membuka mulutnya dengan baik maka kita harus melakukan yang seperti biasanya bukan!??" Kata william sambil menyeringai, terlihat menakutkan apalagi ditambah dengan wajah dinginnya itu

Alves yang melihat kakaknya hanya meneguk ludahnya ngeri, kakaknya jika sudah seperti itu bahkan terlihat mirip dengan iblis

Duke Aaron yang melihat putranya hanya menghela nafasnya, tau jika william sudah bersikap seperti itu maka tidak akan ada yang bisa mencegahnya. Bahkan dirinya sendiri

"Kalau begitu ayah serahkan penyelidikan pada kalian berdua, jika sudah mengetahuinya beri tahu ayah!" Kata Duke Aaron pada kedua putranya.

...----------------...

Sedangkan di tempat yang lain terdapat dua orang pria sedang melakukan pekerjaan dengan beberapa dokumen yang terletak di meja kerjanya

Satu pria berdiri dan membantu menyelesaikan pekerjaan dari pria satunya yang merupakan tuannya yaitu sang putra mahkota

alan memulai percakapan dengan memberikan sebuah informasi kepada tuannya" yang mulia saya ingin menyampaikan sebuah informasi dari mata mata"

Adelardo hanya menjawab tanpa mengalihkan pandangannya dari dokumen yang sedang dikerjakan olehnya" Hemm, katakan!"

alan berdehem sebelum mengatakan informasi tersebut" yang mulia menurut salah satu mata-mata kita, bahwa rombongan dari nona Aurora diserang oleh sekelompok bandit saat di perjalanan pulang dari acara peresmian kuil dewa matahari"

"Bahkan nona aurora menyumbangkan banyak dana dan makanan selama pembangunan kuil tersebut yang mulia, tapi rombongan nona aurora selamat dengan pertolongan dari kakaknya yang juga selesai menjalankan tugasnya" papar alan mengenai informasi yang diperoleh nya

Adelardo menghentikan tangannya dari menulis pada dokumen di hadapannya, lalu mengangkat wajah menatap pada Alan yang berdiri di depan mejanya

"Alan, lain kali jangan kau memberi informasi yang tidak penting seperti itu padaku. Bahkan dia mati terbunuh oleh bandit itu aku juga tidak peduli sama sekali" tegas adelardo pada bawahnya itu

" Kau paham Alan dengan ucapan ku" ulang adelardo dengan tatapan tajamnya

Alan yang mendengarnya pun hanya terdiam menundukkan kepalanya dan membungkuk, apalagi merasakan aura mencekam dari tuannya

"Saya mengerti yang mulia, maafkan saya atas kesalahan saya ini"

Adelardo pun menghela nafasnya dan bangkit dari kursinya dan berjalan menuju pintu keluar dari ruangan kerjanya

Saat sebelum membuka pintu dia berkata pada Alan" aku akan beristirahat sekarang! Sisanya akan ku selesaikan besok, bereskan itu dan kau bisa langsung pulang beristirahat Alan!" Titahnya lalu berlalu pergi menuju kamarnya

"Baik yang mulia" alan menjawab walau sang putra mahkota telah pergi

Dirinya mulai membereskan pekerjaan putra mahkota dan dirinya yang belum selesai itu dan menyimpannya di rak samping meja kerja

Setelah selesai ia segera mematikan lampu dan mengunci pintu ruang kerja sang pengeran dan mengantongi kunci tersebut dan bergegas untuk pulang

Sedangkan di kamar putra mahkota terlihat sang pemilik sedang duduk di sofa dan memandang lilin yang menyala dikamarnya

"Jadi gadis itu di serang? Sungguh di luar dugaan, siapa yang berani menyerang gadis kesayangan Duke Elowen? Benar benar mencari mati" ucapnya sambil terkekeh

"Dan alan mengatakan kalau gadis itu membantu warga membuat kuil dewa, Apakah itu mungkin? Apa ini rencana barunya untuk menarik perhatian ku heh?" dirinya menebak sambil menyeringai

"Jika dia menggunakan cara cara murahan itu sungguh bisa di tebak, lagipula mana bisa seseorang berubah drastis hanya karena kehilangan ingatannya" ucapnya pada apa yang terjadi dengan Aurora, gadis yang selalu mengganggu dirinya itu.

...****************...

Sinar matahari menerobos melalui celah tirai jendela yang terbuka menyilaukan seseorang yang sedang tertidur

Dia mulai menggeliatkan tubuhnya dan mulai perlahan membuka mata menampilkan bola mata yang berwarna biru yang sangat indah

"Hoaamm sudah pagi ya? Tidurku nyenyak sekali" katanya pada diri sendiri

Ceklekk...

pintu kamar miliknya terbuka dan menampilkan seseorang pelayan yang datang sambil membawa botol yang merupakan wewangian

Pelayan itu tersenyum melihat nonanya sudah bangun sebelum dirinya membangunkan

"Selamat pagi nona Aurora, apakah tidur anda nyenyak semalam? Saya membawakan beberapa wewangian dari duchess untuk anda nona" Lily memperlihatkan beberapa wewangian yang dibawanya

Aurora mengambil satu persatu dan mencium wanginya, matanya melebar saat mencium bau yang sangat manis dan segar dari wewangian yang dibawa Lily

"Lily ini sangat wangi dan aku bahkan sangat menyukai semuanya" semangatnya pada Lily

"Tentu nona duchess Mirabella sendiri yang memilihkan wewangian itu untuk anda pakai " terangnya pada nona mudanya

Aurora bangkit dari tempat tidurnya" baik kalau begitu aku ingin mandi sekarang lily, dan sarapan ku di bawah saja nanti" katanya pada Lily

Lily mengangguk "baik nona saya siapkan dulu air mandinya, nona tunggu sebentar ya" lily berbalik menuju kamar mandi untuk menyiapkan air untuk mandi

Selang beberapa saat lily kembali setelah menyiapkan air untuk mandi aurora

"Aku akan mandi dulu lily, dan aku nanti ingin menggunakan gaun yang ringan dan tidak tebal. Aku akan bermain di taman kembali nanti" perintahnya pada lily

"Baik nona akan saya carikan gaun untuk anda" Lily membuka almari dan mencari gaun yang cocok untuk aurora

Sementara aurora berendam dengan air yang hangat dan beraroma lavender yang menenangkan.

"Aku akan mencari cara lagi agar bisa membuka benda bulat itu nanti, isinya sangat membuat penasaran sekali sih" kata aurora sambil memikirkan bagaimana cara membuka benda bulat itu

Tok..tok..tok

"Nona anda sudah selesai membersihkan diri? Duchess meminta anda untuk segera turun nona" suara pintu di ketuk dan di susul suara lily yang menyampaikan pesan dari ibu nya

Aurora pun mengambil jubah mandinya dan memakainya juga handuk kecil yang dia lilitkan pada rambut panjangnya

Saat dirinya keluar sudah ada gaun yang tergeletak di atas ranjangnya, semuanya terlihat sangat indah

Ternyata enaknya di dunia ini ia bisa memiliki gaun-gaun yang indah dan cantik yang tidak bisa dia beli semasa di dunianya dulu

Lily membantu aurora untuk mengeringkan rambutnya" nona gaun mana yang akan anda pakai, saya memilihkan beberapa yang mungkin anda sukai"

Aurora menunjuk gaun dengan perpaduan warna putih dan hijau tosca dengan dihiasi bunga bunga kecil di sekelilingnya dan pita putih di tengah bagian dada

"Aku akan memakai gaun yang tengah lily, dia terlihat cantik dan tidak berat " kata aurora

"Nona berganti dengan gaun ini terlebih dahulu, lalu saya akan membantu nona berias diri" lily mengambil gaun yang di pilih aurora dan menyerahkannya

Aurora berjalan menuju ruang ganti pakaian dengan membawa gaun pilihannya

Setelah beberapa menit aurora keluar dengan gaun yang sudah terpakai rapi di tubuh mungilnya

"Nona sangat cantik menggunakan gaun itu, serasi dengan warna mata nona yang biru dan kulit nona yang putih" Lily mengungkapkan rasa kagumnya pada aurora

Aurora tersenyum malu mendengar pujian dari pelayan pribadinya itu " astaga lily, jangan berlebihan aku tidak secantik itu kau membuat ku menjadi malu " ucapnya sambil mendudukkan dirinya di kursi untuk berias

"Sungguh nona saya tidak berbohong, kalau begitu saya akan mendandani nona agar semakin cantik" ujarnya semangat

Aurora tertawa" baiklah terima kasih lily, ayo kita selesaikan ini"

Lily mulai mendandani wajah aurora dengan telaten menambahkan beberapa pewarna di wajah aurora agar terlihat segar, dan memakaikan pewarna bibir pink agar terlihat natural

Dengan sentuhan akhir pada rambut pirangnya yang di kepang menjadi satu di sebelah kiri dan menambahkan jepit rambut yang membuatnya semakin indah

"Sudah selesai nona, anda semakin cantik sekarang" kata lily

Aurora melihat ke arah cermin yang menampilkan pantulan dirinya dan tersenyum "terima kasih lily, aku sangat menyukainya. Ayo kita turun sekarang pasti ibu sudah menungguku" ujarnya sambil bangkit dan berjalan keluar dari kamarnya

"Baik nona mari" Lily membungkuk dan mengikutinya berjalan dari belakang.

Episodes
1 awal perjalanan
2 siapa Aurora?
3 amnesia
4 berkeliling
5 mencoba untuk memperbaiki diri
6 di serang bandit
7 kembali dengan selamat
8 persiapan ke pesta raja
9 membeli gaun pesta
10 persiapan ke pesta kerajaan
11 menghadiri pesta kerajaan
12 bertemu dengan putra mahkota
13 Grand Duke of Solstice Richard Marx Zeiss Solstice
14 pesta dansa yang mengejutkan
15 berdansa dengan malaikat mautku
16 makan malam
17 jadi ini kejutan mu
18 putri Charlotte Alarielle Griffin
19 diluar rencana
20 surat untuk putra mahkota
21 gabut
22 belajar memanah
23 bertemu kembali
24 jalan-jalan ke pasar
25 surat balasan dari putra mahkota
26 pergi ke festival
27 mencoba segala cara untuk bertemu putra mahkota
28 berita baik untuk Aurora
29 nekat ke pasar lagi
30 masalah wilayah timur
31 pergi ke wilayah timur
32 mencoba untuk menghindarinya
33 ide baru Aurora
34 let's do it
35 kekesalan Xander
36 penyerangan
37 menginap di kediaman Elowen
38 pria misterius
39 acara minum teh
40 orang misterius itu adalah...
41 salting dikit
42 pohon apel
43 kedatangan tamu terhormat
44 perdebatan yang menegangkan
45 keputusan Raja Esterland
46 ternyata dia pangeran
47 berlatih etiket Putri Mahkota
48 adelardo si posesif
49 ngobrol dengan ratu
50 adelardo yang aneh
51 terungkapnya sebuah kasus
52 kebenaran
53 akhir dari pemberontakan
54 cemburu tanda cinta marah tandanya sayang
55 terpana gak tuh!!!
56 siapa itu dakjal?
57 keluarga Elowen
58 hukuman dimulai
59 keluarga Cemara
60 acara pertunangan
61 dasar gadis nakal
62 kesatria Lui
63 pengakuan kesatria Lui
64 ikut kompetisi berburu
65 sapu tangan
66 tersesat
67 berduaan dengan ayang
68 berduaan dengan ayang 2
69 Demam tinggi
70 sembuh
71 kembali ke istana
72 nasehat ratu Elizabeth
73 pergi kencan
74 Kate Rodgers?
75 ungkapan perasaan
76 Kate Rodgers pindah
77 hujan
78 sakit
79 perhatian kecil AL
80 ketemu Richard
81 surat dari Grand duke
82 first kiss
83 cemburu nih
84 makan malam bersama
Episodes

Updated 84 Episodes

1
awal perjalanan
2
siapa Aurora?
3
amnesia
4
berkeliling
5
mencoba untuk memperbaiki diri
6
di serang bandit
7
kembali dengan selamat
8
persiapan ke pesta raja
9
membeli gaun pesta
10
persiapan ke pesta kerajaan
11
menghadiri pesta kerajaan
12
bertemu dengan putra mahkota
13
Grand Duke of Solstice Richard Marx Zeiss Solstice
14
pesta dansa yang mengejutkan
15
berdansa dengan malaikat mautku
16
makan malam
17
jadi ini kejutan mu
18
putri Charlotte Alarielle Griffin
19
diluar rencana
20
surat untuk putra mahkota
21
gabut
22
belajar memanah
23
bertemu kembali
24
jalan-jalan ke pasar
25
surat balasan dari putra mahkota
26
pergi ke festival
27
mencoba segala cara untuk bertemu putra mahkota
28
berita baik untuk Aurora
29
nekat ke pasar lagi
30
masalah wilayah timur
31
pergi ke wilayah timur
32
mencoba untuk menghindarinya
33
ide baru Aurora
34
let's do it
35
kekesalan Xander
36
penyerangan
37
menginap di kediaman Elowen
38
pria misterius
39
acara minum teh
40
orang misterius itu adalah...
41
salting dikit
42
pohon apel
43
kedatangan tamu terhormat
44
perdebatan yang menegangkan
45
keputusan Raja Esterland
46
ternyata dia pangeran
47
berlatih etiket Putri Mahkota
48
adelardo si posesif
49
ngobrol dengan ratu
50
adelardo yang aneh
51
terungkapnya sebuah kasus
52
kebenaran
53
akhir dari pemberontakan
54
cemburu tanda cinta marah tandanya sayang
55
terpana gak tuh!!!
56
siapa itu dakjal?
57
keluarga Elowen
58
hukuman dimulai
59
keluarga Cemara
60
acara pertunangan
61
dasar gadis nakal
62
kesatria Lui
63
pengakuan kesatria Lui
64
ikut kompetisi berburu
65
sapu tangan
66
tersesat
67
berduaan dengan ayang
68
berduaan dengan ayang 2
69
Demam tinggi
70
sembuh
71
kembali ke istana
72
nasehat ratu Elizabeth
73
pergi kencan
74
Kate Rodgers?
75
ungkapan perasaan
76
Kate Rodgers pindah
77
hujan
78
sakit
79
perhatian kecil AL
80
ketemu Richard
81
surat dari Grand duke
82
first kiss
83
cemburu nih
84
makan malam bersama

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!