menghadiri pesta kerajaan

Lily mulai memasangkan perhiasan itu dari anting hingga cincin yang berjumlah dua buah, perhiasannya terlihat sederhana tapi mewah terbukti dari batu berlian yang digunakannya

Terakhir Lily memasangkan tiara di atas rambut Aurora dan menatanya sedikit agar terlihat semakin bagus

"nona silahkan dipilih anda ingin mengenakan warna apa untuk high heels nya?" Ucap pelayan sambil membawa beberapa high heels dengan hak setinggi 5 cm itu

Aurora melihat high heels itu dan tertarik dengan warna putih keperakan, terlihat cantik sekali warnanya

" tolong berikan warna putih keperakan itu, aku ingin memakai yang itu" pintanya pada pelayan

" baik nona silahkan dicoba dahulu " Pelayan yang membawa high heels itu segera meletakkannya di depan kaki nonanya Saat Aurora memakai high heels nya dan berdiri sangat cocok dan nyaman di pakai

Dan Selesai juga sangat..... Sempurna

Semua pelayan yang membantu nonanya bersiap, semakin terpesona melihat penampilan dari Aurora, nona mereka benar-benar seperti Dewi Aphrodhite sangat cantik sekali

"Nona Aurora benar-benar sangat cantik seperti Dewi Aphrodhite" ucap salah satu pelayan

Aurora yang mendengar pujian itu segera mencari cermin dan melangkah ke arah cermin itu, ternyata benar dirinya terlihat sangat cantik

Kalau Sisca ada pasti dia sudah mengatakan sesuatu yang lucu "Anjayyy cantek banget slebeww"

Dirinya jadi merindukan sahabatnya itu

Aurora tersenyum dan menatap semua pelayan "ini semua berkat bantuan kalian aku berterima kasih pada kalian " kata aurora pada para pelayannya

"tidak perlu berterima kasih nona, ini merupakan tugas kami" ucap Lily mewakili temannya

"mari kita turun nona keluarga anda sudah menunggu di bawah" sambung Lily

Aurora mengganguk dan berjalan menuju keluar kamarnya menyusul keluarganya yang menunggu di bawah

Suara ketukan dari high heels yang digunakannya membuat atensi dari orang-orang yang berada di ruang tengah kediaman Elowen mengalihkan pandangannya menuju sumber suara

Semua orang terlihat terpana dengan pemandangan yang terlihat di tangga itu, seperti bidadari yang menuruni anak tangga (istilahnya agak aneh tapi ora Popo:'))

Sampai di depan keluarganya mereka masih mematung menatap dirinya, dia jadi bingung ada apa dengan mereka

Duke melihat putrinya malam ini sangat luar biasa cantik dirinya hampir tidak bisa berkata-kata

Putrinya mengenakan gaun berwarna cream dan biru bermotif bunga-bunga dengan bagian bawahnya berbahan renda berwarna cream. Dibagian atasnya berwarna biru muda dengan beberapa hiasan mempercantik gaun tersebut.

Rambut pirang keemasan Aurora juga digulung keatas dengan hiasan tiara sehingga memperlihatkan leher putih dan jenjangnya yang di hiasi dengan kalung.

Bahkan kakaknya Alves saja sampai melongo dibuatnya, kecantikan adiknya memang tidak main-main

Duchess segera menghampiri putrinya dan memeluknya" Sayang bagaimana bisa kamu menjadi secantik ini? Putri ibu benar benar luar biasa" ucap duchess sambil melepaskan pelukannya

Aurora tersenyum malu " terima kasih ibu, ibu malam ini juga sangat cantik" pujinya pada duchess yang memang terlihat menawan

Alves mendatangi adiknya dan berdiri di depannya mengamati penampilan dari adiknya itu dari atas hingga bawah

" adik kenapa kau berias terlalu cantik? Ini akan menambah pekerjaan kami tau" ujar Alves

Aurora menatapnya binggung" memangnya aku menambah kakak melakukan pekerjaan apa? Aku kan hanya diam dari tadi??"

Alves berdecak" tentu saja nanti di sana kita jadi harus sigap menjaga mu dari buaya-buaya darat dan pria mata keranjang di sana yang pastinya banyak" Alves menjelaskan pada aurora

William yang mendengar perkataan adiknya itu berfikir ada benarnya juga, Aurora terlihat begitu menawan tidak menyangkal jika nanti pasti banyak pria yang bisa menggoda adiknya itu

Sepertinya Alves benar dirinya harus menjaga dan mengawasi adik perempuannya

William mendekati kedua adiknya dan menarik mundur Alves yang sedang berbicara dengan Aurora

" ehh apa apaan ini!" Seru Alves tidak terima pada kakaknya itu

William melirik Alves untuk diam dan menatap adik perempuannya" Rora kamu ikut bersama kereta kakak saja, biar ayah dan ibu bersama satu Kereta" ujarnya pada aurora

Aurora sebenarnya ingin menolak tetapi melihat kakaknya yang tidak ingin dibantah itu, akhirnya dirinya mengiyakan perkataannya

Duke datang dan merangkul duchess" Baiklah, semua sudah siap kita berangkat sekarang" ujarnya pada ketiga anaknya dan berjalan dahulu dengan istrinya menuju kereta, William mengulurkan sikunya untuk digandeng Aurora" ayo adik kita berangkat"

"Baik kak" ucapnya sambil melingkarkan tangannya di siku kakaknya

Melihat kedua saudaranya meninggalkan dirinya ia segera menyusul sambil menggerutu di belakang " Heii kalian meninggalkan aku? Kalian tidak menggajakku juga untuk bergandengan"

Setelah sampai di depan kereta Aurora masuk terlebih dahulu dibantu oleh William, baru setelah itu kedua kakaknya masuk

Kedua kereta itu akhirnya mulai beranjak meninggalkan kediaman Elowen menuju istana kerajaan

Di dalam kereta Aurora duduk bersisian dengan kakak pertamanya William, sedang kakak keduanya duduk di depan mereka dengan wajah yang masih terlihat masam

"berhentilah menunjukkan wajah seperti itu Alves, atau aku akan membuangmu keluar kereta" kata william yang jengah dengan tingkah Alves

Alves membalas dengan tidak kalah sinis pada kakaknya itu " kalian sangat menyebalkan, kenapa meninggalkan aku tadi"

"maafkan aku kakak tolong jangan marah lagi" ucap Aurora yang merasa tidak enak dengan Alves

Alves yang mendengarnya pun segera duduk dengan tegap" ehh tidak adik, kakak hanya becanda tadi kamu jangan anggap serius ya. Lagipula William yang harus membujuk ku" kata alves sambil mengusap tangan adiknya

William yang mendengar namanya disebut melirikkan matanya" aku tidak peduli" katanya singkat dan kembali memejamkan matanya

" Dasar es kutub, sungguh tidak asik sama sekali" Alves menggerutu

Akhirnya sisa perjalanan hanya di isi dengan keheningan, tidak ada yang membuka suara sampai mereka tiba di istana

Aurora pun yang ingin membuka percakapan masih canggung dengan kedua kakaknya

Kereta berhenti di halaman depan istana, terlihat banyak kereta yang juga sudah bertempat di halaman ini Aurora menerima uluran tangan dari William yang membantunya turun dari kereta. Terlihat Duke Aaron dan Duchess Mirabella juga turun dari kereta yang ditumpanginya

Aurora terkagum-kagum melihat bangunan istana yang begitu besar dan mewah, bahkan kediaman Elowen sudah sangat besar tetapi istana besarnya berkali lipatnya

Istana yang ada di hadapannya benar-benar mirip seperti yang ada di film Barbie yang dia tonton

Aurora bersama kedua kakaknya menghampiri Duke dan duchess untuk masuk ke dalam aula utama istana bersama

"Ayo kita segera masuk ke dalam" ajak Duke kepada keluarganya dan menggandeng duchess Mirabella

Sedangkan di belakangnya ketiga anaknya mengikuti, Aurora kembali menggandeng William atas perintah pria itu sedangkan alves di sampingnya

Ternyata jarak antara halaman depan istana dengan aula utama istana cukup jauh, dan cukup membuat kaki nya pegal dengan menggunakan high heels ini Begitu sampai di depan aula utama istana pengawal istana meminta bukti undangan untuk syarat masuk ke dalamnya

Begitu Duke Aaron memberikan undangan tersebut, pengawal tadi mengangguk dan membukakan pintu untuk mereka masuk

Dan saat mereka memasuki aula seorang pengawal menyebutkan nama dari keluarga Elowen dengan cukup keras, sehingga banyak yang mengalihkan pandangannya ke arah mereka

Aurora sedikit mengkerutkan kening belum terbiasa dengan situasi di dalam aula ini

Jadi beginikah rasanya berada di tengah-tengah para bangsawan dan anggota kerajaan lain ternyata cukup sedikit menegangkan

Bisa dilihat dari pakaian khas bangsawan dan tanda yang mereka kenakan untuk menonjolkan tingkat kebangsawanan yang mereka miliki

Dirinya semakin menggenggam lengan dari William dan berusaha menampilkan senyum terbaik yang dimilikinya untuk menghilangkan rasa gugup yang melandanya Namun senyuman yang berusaha dia pertahankan akhirnya luntur setelah mendengar bisikan-bisikan dari arah samping tempatnya dan keluarganya berdiri

Nampak sekumpulan gadis bangsawan yang tengah bergosip itu menatap dirinya dengan pandangan yang tajam dan sinis, terlihat sekali mereka tidak menyukainya dan sedang membicarakannya

"Hei kalian lihatlah itu, bukankah itu lady Aurora? Dia terlihat baik-baik saja"

"Aku dengar dirinya mengalami gangguan pada ingatannya setelah jatuh di istana"

"Tapi lihat sekarang, bahkan dirinya tidak terlihat seperti orang yang sedang sakit "

"Apakah dirinya hanya menipu kita semua? Agar kita bersimpati kepadanya!"

"Owh tentu saja itu mungkin, kita tau sendiri kan dia sangat menggilai putra mahkota dan mengejarnya. Mungkin dia ingin mendapatkan perhatian dari putra mahkota!"

"Apa dia tidak malu dengan keluarganya yang memiliki nama besar? Dia merusak citra Elowen bukan"

"Kau benar! Dasar tidak tahu malu"

"Heii kecilkan suaramu itu, lihatlah dirinya menatap ke arah kita"

Saat melihat ke arah William dan alves untuk bertanya siapa para gadis, itu terlihat mereka tengah menatap tajam kumpulan gadis bangsawan yang sedang menggunjing adiknya itu

Aurora terdiam dan menelan ludah melihat ekspresi dari kedua kakaknya, benar-benar terlihat menyeramkan bahkan Alves yang biasanya menyenangkan terlihat begitu menakutkan

Para gadis bangsawan yang menggunjing dirinya tadi nampak sibuk untuk mengalihkan pandangannya dari tatapan tajam tuan muda William dan alves

" anak-anak ayo!, Kenapa kalian masih disini?"

Tiba-tiba Duke dan duchess datang menghampiri mereka bertiga yang masih tidak beranjak dari tempatnya dari tadi

Hingga duchess yang menyadari bahwa ketiga anaknya tidak mengikuti mereka menolehkan kepalanya ke belakang, dan ternyata benar ketiga anaknya masih di tempat tadi

"Ayo kita ke depan tahta, kita belum menyapa dan mengucapkan selamat kepada yang mulia raja Alberto dan ratu Elizabeth" ajak duchess pada anaknya

Mereka kemudian melangkahkan kakinya menuju arah tahta dimana keluarga kerajaan berada, untuk menyapa dan mengucapkan selamat ulang tahun pada raja Alberto

Aurora tiba-tiba mengingat bahwa pasti juga ada putra mahkota di sana, seketika tubuhnya mengeluarkan keringat dingin

Raut wajahnya pun menjadi sedikit pucat, dan seketika rencana yang sudah ia susun dan akan dia lakukan di pesta ini pun buyar entah kemana

"astaga!, Bagaimana bisa aku melupakan kalau aku ikut menyapa, berarti aku juga akan menemui malaikat mautku!!" Ujar Aurora lirih sambil meringis

William yang mempunyai telinga tajam mendengar sedikit cicitan lirih dari adiknya itu

"Rora apa ada sesuatu yang menggangu mu?"

Tanya william pada adiknya

Aurora yang tersentak karena ternyata kakaknya mendengar ucapan kecilnya menjadi sedikit gugup, ternyata telinga William benar-benar tajam

"Ahh, tidak ada kakak aku hanya sedikit lapar saja" Aurora berdalih agar William tidak curiga padanya

Tapi itu tidak sepenuhnya bohong, dirinya memang sangat lapar. Bayangkan saja dirinya dirias dari pagi sampai menjelang petang dan hanya diberikan kue dan buah oleh pelayan pribadi nya.

Perutnya sudah meronta meminta makan, tenang saja setelah dia menyapa raja dan ratu dirinya akan melarikan diri lalu memakan hidangan yang disajikan dengan ugal-ugalan

Aurora menghela nafasnya pelan, setidaknya dirinya dapat mengurangi rasa takutnya sedikit dengan memikirkan makanan itu

Akhirnya mereka sampai juga di hadapan raja Alberto dan ratu Elizabeth, tidak lupa satu anak lelakinya yang ada di situ

Tapi sang putri Charlotte entah kemana, karena kehadiran putri tersebut tidak terlihat saat ini

Mereka mulai mengucapkan salam dan selamat kepada raja dan ratu secara bergantian, dimulai dari sang ayah hingga Aurora yang paling terakhir

Saat giliran dirinya mengucapkan salam dan selamat kepada raja dan ratu, dirinya kembali merasakan gugup di tambah dia merasakan ada tatapan tajam mengarah kepadanya

Tentu saja kalian sudah tahu dari mana tatapan itu berasal, benar putra mahkota lah yang melakukanya. Padahal kan dirinya tidak berbuat apa-apa!!!

Aurora mulai membungkuk dan mengangkat gaunnya sedikit dan menyapa raja dan ratu

"Salam hamba kepada yang mulia Raja dan Ratu, Matahari kerajaan Esterland semoga selalu diberi kesehatan dan umur panjang" ucapnya dengan suara senormal mungkin

"Aurora, kamu tidak menyapa yang mulia Putra Mahkota juga?" Tanya duchess pada putrinya itu, ketika tidak mendengar salamnya kepada sang pewaris tahta

Raja dan Ratu juga keluarganya seketika menatap dirinya dengan ekspresi seolah mengatakan

"Kamu tidak menyapa pujaan hatimu???"

Okey... Dan itu cukup menyebalkan baginya

Aurora mengerjapkan matanya, lalu dirinya mendongak dan seketika itu tatapan matanya langsung bertemu pandang dengan tatapan tajam pria berambut abu-abu yang berdiri di samping raja itu

"S-salam hamba yang mulia Putra Mahkota matahari Esterland"

Dalam hati Aurora merutuki dirinya sendiri yang berbicara dengan gugup. Dan apa apaan tatapan pria itu??!! Dia melihat Aurora seperti sedang melihat musuh terbesarnya saja

"Ku dengar kamu masih sakit Aurora akibat dari kecelakaan di istana tempo hari" Ujar Ratu Elizabeth tersenyum padanya dengan anggun namun terdengar akan syarat kehawatiran nya

"Saya sudah sembuh yang mulia ratu" jawab Aurora sambil tersenyum lebar dan manis, menyebabkan keterkejutan dari raja dan ratu

Karena baru kali ini mereka melihat senyuman lebar dari gadis didepannya, karena biasanya gadis itu akan menjunjung tinggi nilai bangsawan nya dan bersikap sangat anggun juga lugas

"Baru kali ini aku melihat dirimu begitu ceria Aurora" Raja tiba-tiba berceletuk menyuarakan isi hatinya

Duchess Mirabella yang melihat kebingungan dari raja dan ratu, akhirnya menjelaskan sedikit mengenai keadaan dari putrinya

" Sebelumnya saya mohon maaf yang mulia, saya ingin menjelaskan mengenai keadaan dari Aurora saat ini" ujar duchess memulai

"Sebenarnya Aurora sedang mengalami kehilangan ingatannya yang disebabkan oleh kecelakaan yang terjadi di istana saat itu, saat Aurora bangun dari pingsan nya dirinya tidak mengenali kami semua bahkan dirinya sendiri " papar duchess Mirabella

"Dan tabib yang memeriksa keadaan dari Aurora mengatakan bahwa dirinya mengalami kehilangan ingatannya, setelah kepalanya mungkin terbentur dengan keras saat kecelakaan terjadi. Dan untuk kembalinya ingatan miliknya tidak dapat diprediksi, karena bisa saja ingatannya tidak pernah kembali" duchess menjelaskan keadaan Aurora kepada Raja dan Ratu

"Astaga aku tidak menyangka bahwa dirinya akan mengalami kehilangan ingatannya, semoga kamu segera sembuh ya nak" ujar ratu terkejut mendengar fakta yang diberikan duchess

" Terima kasih Ratu atas doanya" ucap Aurora sopan

Raja tersenyum juga" kita ambil sisi baik dari kejadian saat itu, sekarang Aurora jadi lebih ceria dan bisa mengekspresikan perasaannya tidak seperti dulu" ujar raja memberikan nasehat

Ratu mengangguk menyetujui ucapan suaminya itu

"Anda benar yang mulia, aku sangat senang dengan perubahan yang terjadi pada aurora dirinya terlihat lebih berwarna"

Saat Aurora mengalihkan pandangannya, tatapan matanya kembali bertemu dengan mata berwarna hitam dan tajam. Terlihat begitu dingin dan tidak tersentuh

Tapi ada apa dengan debaran jantungnya??!!

Jantungnya berdebar begitu kuat sekali, dan perasaannya tiba-tiba menjadi sesak.

Terpopuler

Comments

Adek Ar

Adek Ar

debaran apa ya..kenapa tdk dijelaskan thor knp putra mahkota begitu tdk menyukai aurora.

2025-02-20

0

lihat semua
Episodes
1 awal perjalanan
2 siapa Aurora?
3 amnesia
4 berkeliling
5 mencoba untuk memperbaiki diri
6 di serang bandit
7 kembali dengan selamat
8 persiapan ke pesta raja
9 membeli gaun pesta
10 persiapan ke pesta kerajaan
11 menghadiri pesta kerajaan
12 bertemu dengan putra mahkota
13 Grand Duke of Solstice Richard Marx Zeiss Solstice
14 pesta dansa yang mengejutkan
15 berdansa dengan malaikat mautku
16 makan malam
17 jadi ini kejutan mu
18 putri Charlotte Alarielle Griffin
19 diluar rencana
20 surat untuk putra mahkota
21 gabut
22 belajar memanah
23 bertemu kembali
24 jalan-jalan ke pasar
25 surat balasan dari putra mahkota
26 pergi ke festival
27 mencoba segala cara untuk bertemu putra mahkota
28 berita baik untuk Aurora
29 nekat ke pasar lagi
30 masalah wilayah timur
31 pergi ke wilayah timur
32 mencoba untuk menghindarinya
33 ide baru Aurora
34 let's do it
35 kekesalan Xander
36 penyerangan
37 menginap di kediaman Elowen
38 pria misterius
39 acara minum teh
40 orang misterius itu adalah...
41 salting dikit
42 pohon apel
43 kedatangan tamu terhormat
44 perdebatan yang menegangkan
45 keputusan Raja Esterland
46 ternyata dia pangeran
47 berlatih etiket Putri Mahkota
48 adelardo si posesif
49 ngobrol dengan ratu
50 adelardo yang aneh
51 terungkapnya sebuah kasus
52 kebenaran
53 akhir dari pemberontakan
54 cemburu tanda cinta marah tandanya sayang
55 terpana gak tuh!!!
56 siapa itu dakjal?
57 keluarga Elowen
58 hukuman dimulai
59 keluarga Cemara
60 acara pertunangan
61 dasar gadis nakal
62 kesatria Lui
63 pengakuan kesatria Lui
64 ikut kompetisi berburu
65 sapu tangan
66 tersesat
67 berduaan dengan ayang
68 berduaan dengan ayang 2
69 Demam tinggi
70 sembuh
71 kembali ke istana
72 nasehat ratu Elizabeth
73 pergi kencan
74 Kate Rodgers?
75 ungkapan perasaan
76 Kate Rodgers pindah
77 hujan
78 sakit
79 perhatian kecil AL
80 ketemu Richard
81 surat dari Grand duke
82 first kiss
83 cemburu nih
84 makan malam bersama
Episodes

Updated 84 Episodes

1
awal perjalanan
2
siapa Aurora?
3
amnesia
4
berkeliling
5
mencoba untuk memperbaiki diri
6
di serang bandit
7
kembali dengan selamat
8
persiapan ke pesta raja
9
membeli gaun pesta
10
persiapan ke pesta kerajaan
11
menghadiri pesta kerajaan
12
bertemu dengan putra mahkota
13
Grand Duke of Solstice Richard Marx Zeiss Solstice
14
pesta dansa yang mengejutkan
15
berdansa dengan malaikat mautku
16
makan malam
17
jadi ini kejutan mu
18
putri Charlotte Alarielle Griffin
19
diluar rencana
20
surat untuk putra mahkota
21
gabut
22
belajar memanah
23
bertemu kembali
24
jalan-jalan ke pasar
25
surat balasan dari putra mahkota
26
pergi ke festival
27
mencoba segala cara untuk bertemu putra mahkota
28
berita baik untuk Aurora
29
nekat ke pasar lagi
30
masalah wilayah timur
31
pergi ke wilayah timur
32
mencoba untuk menghindarinya
33
ide baru Aurora
34
let's do it
35
kekesalan Xander
36
penyerangan
37
menginap di kediaman Elowen
38
pria misterius
39
acara minum teh
40
orang misterius itu adalah...
41
salting dikit
42
pohon apel
43
kedatangan tamu terhormat
44
perdebatan yang menegangkan
45
keputusan Raja Esterland
46
ternyata dia pangeran
47
berlatih etiket Putri Mahkota
48
adelardo si posesif
49
ngobrol dengan ratu
50
adelardo yang aneh
51
terungkapnya sebuah kasus
52
kebenaran
53
akhir dari pemberontakan
54
cemburu tanda cinta marah tandanya sayang
55
terpana gak tuh!!!
56
siapa itu dakjal?
57
keluarga Elowen
58
hukuman dimulai
59
keluarga Cemara
60
acara pertunangan
61
dasar gadis nakal
62
kesatria Lui
63
pengakuan kesatria Lui
64
ikut kompetisi berburu
65
sapu tangan
66
tersesat
67
berduaan dengan ayang
68
berduaan dengan ayang 2
69
Demam tinggi
70
sembuh
71
kembali ke istana
72
nasehat ratu Elizabeth
73
pergi kencan
74
Kate Rodgers?
75
ungkapan perasaan
76
Kate Rodgers pindah
77
hujan
78
sakit
79
perhatian kecil AL
80
ketemu Richard
81
surat dari Grand duke
82
first kiss
83
cemburu nih
84
makan malam bersama

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!