"Hem baiklah Lily bisa kau bawa benda ini dan letakkan pada kamarku, aku akan di sini dulu sebentar untuk membaca buku di sana mungkin aku bisa mengingat sesuatu. Dan kau kembali saja ke mansion untuk bekerja lagi saja aku akan pulang setelah selesai" pinta aurora pada lily dan menyerahkan benda bulat itu padanya
Lily pun menggeleng" tidak nona anda baru saja sembuh bagaimana bisa saya meninggalkan anda sendiri di sini saya akan menemani anda" tolak lily
Aurora pun menghela nafas dan meyakinkan Lily " aku akan baik baik saja lily lagi pula ini masih di taman bukan dan diluar dari kediaman kan, kamu tenang saja sekarang kamu segera kembali" paksa aurora sambil mendorong lily keluar dari rumah kaca
"Eehh... nona baiklah saya akan kembali untuk menyelesaikan pekerjaan saya, nona jangan terlalu lama di sini ya karena nona belum sembuh sepenuhnya" peringat lily pada nona mudanya itu dia takut terjadi sesuatu pada Nya
Aurora pun tersenyum" aku akan baik baik saja lily aku janji" dia mengangkat jari kelingkingnya ke depan lily untuk meyakinkan pelayanan muda itu
Setelah lily pergi aurora pun kembali ke dalam dan mulai mencari buku untuk dibaca nya, setelah mendapat dia duduk di kursi yang letaknya dekat jendela terlihat nyaman " baiklah mari kita bersantai dahulu" kata aurora
Tidak terasa waktu berlalu hingga sekarang sudah hampir senja langit terlihat berwarna oranye saat Aurora meninggalkan rumah kaca itu dan berlari kembali ke mansion sebelum lily menghawatirkan dia karena terlalu lama disana
Saat akan memasuki mansion dia berpapasan dengan seorang pria dengan pakaian yang terlihat seperti seorang kesatria, tapi kenapa dia tidak mengingat pernah bertemu orang ini tadi saat berjalan jalan tadi
Aurora langsung masuk tanpa menoleh pada orang itu, bahkan pria yang dilewatinya itu terkejut karena gadis itu hanya melewati dirinya bahkan tidak menoleh sana sekali, hingga dirinya berhenti dan membalikkan tubuhnya dengan alis yang terangkat sebelah.
"Apa yang terjadi pada gadis itu kenapa dia hanya melewati ku? Apa ini trik barunya?" Tanyanya pada diri sendiri
Seorang pria lain datang menghampiri nya lalu berkata "salam putra mahkota. kereta sudah siap untuk kembali ke istana" ucap orang itu yang merupakan tangan kanannya
Ya pria itu adalah putra mahkota kerajaan Esterland yaitu Adelardo Aldric Luca Griffin, orang yang sangat dihindari oleh aurora saat ini dan tangan kanannya yang bernama Xander De Morgana
"Jadi gadis itu benar benar kehilangan ingatannya? Ku pikir dia hanya pura pura saja agar aku memperhatikan nya. Sungguh memuakkan." Tanya putra mahkota adelardo pada bawahnya itu
Xander tidak bisa memastikan itu " mohon maaf yang mulia saya belum bisa memastikan nya, apakah anda bertemu dengan nona Aurora?" Tanya Jhon
Adelardo menjawab tanpa melihat " Dia berlari melewati ku begitu saja" ujarnya pendek
" Itu... Aneh biasanya nona Aurora akan menempel pada anda yang mulia" Xander pun terheran
Adelardo mendengus" lupakan, ayo kembali ke istana xander" katanya dingin pada xander
Xander membungkuk dan mengikuti di belakangnya dan maju untuk membuka pintu kereta agar adelardo dapat masuk ke dalam nya
Sedangkan di mansion Duke Aaron terjadi sedikit kericuhan yang diakibatkan oleh aurora, setelah makan malam bersama tiba tiba aurora ingin membuat kue sendiri di dapur.
Para pelayan dan koki terkejut dan melarang nona muda itu untuk masuk ke dapur, mereka takut Duke akan marah karena putri kesayangannya mengerjakan sesuatu yang berat
"Nona muda kami akan membuatkan nona kue yang nona inginkan tetapi saya mohon jangan membuat nya sendiri di dapur ini" ujar koki yang ketakutan
Alis Aurora pun bertaut karena kesal dari tadi dilarang" aku hanya akan membuat kue!! bukan mau berlatih pedang! Kenapa kalian ini terus melarang ku sih" katanya dengan nada kesal
Mendengar keributan akhirnya Duke Aaron menghampiri tempat itu " apa yang terjadi di sini kenapa sangat ribut sekali?" Tanya nya dengan tegas
Aurora yang melihat Duke pun menghampiri nya "ayah aku ingin membuat kue di dapur tetapi mereka tidak mengizinkan aku, tolong ayah buat mereka mengerti" bujuk Aurora pada ayahnya
Duke Aaron pun menyirit binggung" putriku, sejak kapan kau bisa memasak? Bahkan kau tidak pernah menyentuh dapur sayang? Lagipula kau baru saja sembuh kan lebih baik beristirahat saja" perintah duke pada putrinya itu
"Ayah, aku bisa kok membuat kue, sungguh tidak akan lama. Kumohon izinkan aku ayah, lily akan menemani aku kok!" Pintanya dengan memelas
Tidak tega melihat putrinya seperti itu" huh... Baiklah kau boleh memasak tetapi akan ada yang mengawasi mu, dan jangan sampai terluka! Kalian boleh pergi dari sini" Putus duke kepada putrinya dan menyuruh koki dan pelayan meninggalkan dapur
Aurora tersenyum senang lalu memeluk ayahnya dengan bahagia. " Terima kasih ayah! aku sayang sekali ayahh"
Duke Aaron membalas pelukannya" ayah juga menyayangi mu rora, jangan sampai kelelahan ya ayah akan kembali ke kamar. ibu mu sedang tidak enak badan" Duke Aaron meninggalkan aurora dan menuju kamarnya
"Jadi ibu sedang sakit sekarang? Baiklah aku akan memberikan kue ini untuk ibu saja" kata aurora lalu mulai untuk membuat sebuah kue yang diinginkannya
Setelah kurang lebih 1 setengah jam akhirnya kue buatan aurora jadi, dia membuat sebuah kue cokelat yang cukup besar dengan tambahan buah strawberry dan blueberry diatasnya, kuenya terlihat enak jadi dia mulai memotong menjadi beberapa bagian." Akhirnya selesai juga kue ku, mari kita potong potong sekarang!"
Satu bagian akan dia berikan pada ibunya dan satu bagian untuknya sendiri, sisanya akan dia berikan kepada para pelayan, pengawal dan kesatria di kediaman ini.
"Hei kauu" panggil Aurora pada salah satu pelayan
Pelayan itu pun berhenti lalu mendekat " selamat malam nona ada yang bisa saya bantu" tanyanya
Aurora mengangguk" yaa, kau tolong bagikan kue ini pada para pelayan, pengawal dan kesatria yang ada di sini ya! Ini kue nya. Aku pergi dulu" perintah Aurora lalu berjalan keluar dari dapur
Pelayan itu menunduk" baik nona muda terima kasih atas pemberian ini" ucapnya lalu pergi untuk membagikan kue buatan nona nya itu
Dia melangkah menuju kamar ibunya untuk memberikan kue buatannya itu, dengan harapan agar ibu nya cepat sembuh setelah memakan itu Sampai di depan pintu kamar Duke dan duchess dia menghembuskan napas sebentar lalu mulai mengetuk pintu.
Tok tok tok
"Ayah! ibu! Ini aku Aurora" panggil Aurora
Pintu pun terbuka menampilkan Duke Aaron" rora sedang apa kau disini?" Tanya ayahnya itu
"Ayah aku mau memberikan kue buatan ku untuk ibu, aku dengar ibu sedang tidak enak badan. Jadi aku mau memberikan ini agar ibu lebih baik"
Ucap Aurora sambil memperlihatkan kue buatannya yang dibawanya itu kepada Duke Aaron
Duke Aaron tersenyum dan menerima kue yang disodorkan oleh putrinya itu" terimakasih sayang ibu mu pasti sangat senang menerima ini, tapi sekarang dia sedang istirahat setelah meminum obatnya. Jadi ayah akan memberikan nya saat nanti dia terjaga ya" kata Duke sambil mengusap kepala Aurora
"Baik ayah, kalau begitu aku kembali ke kamar ku dulu. Selamat malam ayah " ucap Aurora lalu berjalan maju dan mencium pipi ayahnya setelah itu dia berbalik dan pergi dengan berlari kecil seperti anak kecil
Duke Aaron tertegun lalu memegang pipinya yang dicium oleh putrinya itu "apakah lupa ingatan yang di alami aurora menyebabkan sikap dan perilaku nya benar benar berubah dan berbeda? Bagaimana bisa dia bertingkah sangat baik dan bahkan dia bisa membuat kue???"Raut Duke Aaron benar benar kebingungan dengan tingkah putrinya itu, bahkan sebelum aurora mengalami kecelakaan itu dia sangat menjaga batasan terhadap keluarganya sendiri, dan sikap nya sangat formal.
Tapi setelah kejadian itu Aurora berubah. dia seperti melihat Aurora saat kecil tingkahnya yang menggemaskan, sikapnya yang hangat dan penyayang dengan keluarganya. Tapi semua itu berubah setelah dia mengenal pria yang disebut putera mahkota.
Sementara itu di dalam suatu kamar ada gadis yang sedang berdiri di balkon kamarnya sambil memandang ke langit
"Saat ini di duniaku apakah aku benar benar sudah mati ya? Huhh aku merindukan kehidupan ku sebelum ini, tapi aku lebih bersyukur karena masih di berikan kesempatan kedua untuk hidup oleh tuhan. Aku harus mulai membiasakan diri di sini"
Gadis itu adalah Aurora dia sedang merenungi kehidupan yang dijalaninya
Dia mengenakan gaun tidur yang disiapkan oleh lily tadi setelah dia membersihkan tubuhnya, gaun berwarna biru langit yang sangat cocok melekat sempurna pada tubuhnya, dengan kulitnya yang putih dan rambut pirang nya
Mata birunya menerawang" Sebaiknya aku tidur semoga besok adalah hari yang baik agar aku bisa segera membuat nama dan reputasi ku menjadi baik kembali, bagaimanapun aku gak mau mengalami kematian lagi" ucap Aurora sambil menaiki kasur dan merebahkan tubuhnya di sana dan menarik selimut yang selembut kain sutra itu.
Keesokan paginya Aurora bangun pagi-pagi buta dan berjalan mengelilingi taman mansion. Ternyata saat pagi udara disini sangat sejuk dan segar sekali beda dengan di dunianya dulu
Terlalu asik menikmati jalan jalan paginya sampai tidak sadar ternyata sudah berjam-jam dirinya pergi.
Saat tiba di mansion banyak orang yang berkumpul
"Ada apa ini?" Tanyanya
Mereka mengalihkan pandangannya lalu melotot
"Nona anda dari mana saja? Kami semua khawatir pada anda. Kenapa pagi pagi sudah menghilang dari kamar anda??" Tanya lily beruntun
Dirinya diajak untuk menemui Duke dan duchess yang sangat khawatir dari tadi, saat tiba di depan mereka
"Astaga Aurora dari mana saja kamu sayang!?"
Tanya duchess yang langsung memeluk anaknya itu.
"Maaf ibu aku membuatmu khawatir, aku tadi pergi berjalan jalan di taman" jelas aurora pada duchess
"Kami sangat khawatir padamu nak kami kira kamu pergi meninggalkan kediaman ini, baiklah kamu kembali ke kamar dan bersihkan dirimu" kata Duke dengan nada terdengar risau
Aurora mengganguk mengerti " Baik ayah, ibu aku pergi dulu selamat pagi" ucapnya sambil memutar tubuhnya dan berjalan menuju kamarnya yang diikuti oleh lily
Beberapa hari berlalu Aurora mulai bisa menyesuaikan diri dan terbiasa dengan kehidupan di zaman ini, dirinya banyak menghabiskan waktunya di rumah kacanya dan mengikuti kegiatan di kediaman ini
Dia bahkan membuatkan makanan dan cemilan kepada para pelayan dan pengawal di kediaman ini, juga mengirimkan makanan kepada para pekerja yang sedang membangun sebuah kuil
Perubahan itu membuat para pelayan dan pengawal serta keluarganya berpikir bahwa nona muda mereka telah kembali tidak ada nona yang jahat lagi
Bahkan kabar ini telah tersebar ke luar mansion dan semua penjuru dan kedua kakak aurora pun telah mengetahui berita tersebut
"Nona besok adalah peresmian kuil dewa matahari, para warga ingin bertemu dengan anda" kata lily pada aurora sambil memasang penjepit ke rambutnya
Aurora melihat Lily dari kaca" benarkan mereka mau bertemu dengan aku? Tapi kenapa?" Tanyanya
Lily menjelaskan bahwa mereka ingin mengucapkan terima kasih karena telah membantu menyediakan makanan dan keperluan selama membangun kuil tersebut
"Baiklah aku akan datang dengan senang hati" aurora tersenyum manis dan menganggukkan kepalanya
Paginya setelah sampai di desa Apolline tempat dimana kuil di dirikan para warga menyambut kedatangan Aurora
Dirinya menggunakan gaun berwarna cream putih, aurora terlihat cantik dengan gaunnya dan ditambah rambutnya yang berkilau terpapar sinar matahari
"Nona Aurora Evangeline Elowen selamat datang di desa kami, sambutan dan perayaan ini sebagai tanda rasa terimakasih kami kepada anda karena membantu menyediakan makanan setiap hari kepada kami selama membangun kuil ini" papar laki laki yang merupakan kepala desa Apolline
Aurora tersenyum ramah " itu bukan sesuatu hal yang besar aku senang melakukannya"
"Hei ternyata nona keluarga Elowen tidak buruk bahkan sangat cantik dan baik, tidak seperti rumor yang beredar selama ini kan" seseorang berceletuk dan didengar oleh aurora
"Hei rei jangan berbicara sembarangan kau ini" ujar temennya memperingati
Aurora pun menengok dan tersenyum maklum
karena dia dulunya memang seperti itu.
Sedangkan kepala desa Apolline terlihat tersenyum canggung mendengar warganya berkata seperti itu
"Maafkan warga saya nona aurora, dia hanya asal berbicara tadi, saya akan memberikan dia hukuman nanti tolong maafkan kami" kata kepala desa Apolline dengan takut takut
Aurora yang mendengar nya terkejut " ah tidak perlu seperti itu kepala desa lagipula aku tidak tersinggung sama sekali jadi lupakan saja" ucapnya sambil tersenyum menenangkan
"Nona sungguh maafkan saya, saya memang lancang tolong maafkan saya" kata wanita yang berbicara tadi
Aurora melambaikan tangannya" sungguh aku tidak marah sama sekali jadi tenang saja, lebih baik kita bersenang-senang saja hari ini ya" terangnya sambil tertawa kecil
Setelah melewatkan satu hari penuh bersama para warga desa Apolline saatnya Aurora harus pulang karena hari mulai senja, dan akan sangat berbahaya apabila malam hari masih di perjalanan pulang
Kereta kuda yang dikemudikan oleh kusir telah tiba di depan Aurora, pengawal pun membukakan pintu untuk nonanya masuk
"Kepala desa aku sungguh berterima kasih telah mengundang ku untuk menghadiri acara peresmian kuil ini, aku sangat bersenang-senang hari ini dan aku juga mengucapkan terima kasih kepada warga desa Apolline semuanya atas sambutannya"
"Aku harus pulang saat ini sampai jumpa kembali semuanya" kata aurora sambil tersenyum manis, bahkan para warga tertawan dengan senyuman nona muda keluarga Elowen itu
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 84 Episodes
Comments
Lafaigh Ufaufi
lanjut kak
2025-02-01
0