Bab 14.Bertengkar

Anna memasuki unit apartemen Victor dengan tergesa-gesa. Ia harus menjelaskan pada Victor akan kesalahpahaman ini. Namun saat ia memasuki unit apartemen ia di kagetkan oleh Victor yang berdiri di dekat pintu.

"Uncle...",gumam Anna bergidik ngeri melihat tatapan tajam Victor padanya.

"Apakah begini kelakuanmu selama tinggal di Inggris?,"tanya Victor memecah keheningan apartemen itu.

Anna menggeleng dengan cepat."Ti-tidak Uncle. Tadi itu aku--ucapan Anna menggantung di udara karena tidak mungkin ia mengatakan jika ia kesana dengan menguntit pria ini.

"Kamu janjian dengan Leo?, kalian akan berkencan disana?,"cecar Victor.

"Itu semua tidak benar Uncle. Jangan menuduhku seperti itu. Uncle tau bagaimana perasaanku pada Uncle kan?,"jawab Anna.

Victor tertawa kecil mendengar jawaban Anna."Perasaan seseorang bisa berubah Anna. Dan apa yang kamu rasakan itu hanya cinta--

"Jangan menghina perasaanku Uncle jika Uncle sendiri tidak bisa membalasnya. Aku tekankan sekali lagi jangan pernah menghina cintaku Uncle. Aku dan Kak Leo tidak sengaja bertemu disana saat aku akan memasuki tempat itu mengikuti Uncle,"jawab Anna dengan dada bergemuruh.

"Kamu mengikutiku, kenapa?,"tanya Victor dengan tatapan penuh selidik.

"Aku--aku ingin tau kemana Uncle pergi,"jawab Anna tidak sepenuhnya berbohong.

"Kamu tau Anna jika aku tidak suka dimata-matai seperti ini?,"ucap Victor dengan penuh penekanan.

"Kenapa? agar Uncle bebas bertemu dengan Tante Bella?,"tanya Anna yang tidak bisa lagi menahan emosinya. Gadis itu segara berlari memasuki kamarnya dan mengurung diri disana.

Victor tertegun mendengar ucapan Anna yang tidak ia mengerti sama sekali. Kenapa Anna menuduhnya bertemu dengan Bella. Pria itu menatap pintu kamar Anna yang tertutup rapat. Gadis itu benar-benar membuatnya naik darah karena sikapnya.

Victor segara menaiki tangga menuju lantai atas kamarnya. Pria itu akan mengerjakan beberapa pekerjaannya namun saat pria itu melewati meja makan tatapan tertuju pada makanan yang masih terletak disana. Ia memang belum sempat makan malam dan saat ini perutnya rasanya begitu lapar sekali. Pria itu mengambil sebuah sterofoam berisi makanan dan ternyata Anna memesankan makanan kesukaannya juga. Pria itu membawa sterofoam itu ke kamarnya dan akan memakannya di kamar sembari menyelesaikan pekerjaannya yang tadi siang belum selesai.

Waktu terus berlalu dan jam sudah menunjukkan jam 00:30, Victor masih berkutat di depan laptopnya menyelesaikan pekerjaannya. Sekelebat pertengkarannya dengan Anna beberapa jam yang lalu melintas di benaknya. Apalagi saat ia mengingat Anna bersama Leo di depan Club membuat darahnya mendidih seketika. Tanpa pria itu sadari tangannya terkepal kuat lalu mematikan laptopnya begitu saja.

Victor bangkit dari duduknya dan melangkah keluar kamar berniat untuk mengambil minuman dingin. Ia berharap bisa mendinginkan otaknya yang memanas.

Saat Victor akan membuka lemari pendingin sekilas ia mendengar suara televisi di ruang tengah. Pria itu mengerutkan keningnya berpikir siapa yang masih menonton di tengah malam begini. Victor melangkah ke ruang tengah dan mendapati Anna yang tertidur di atas sofa menghadap ke layar televisi. Pria itu bercakak pinggang, kenapa ia bisa lupa jika sekarang Anna tinggal bersamanya disini.

Victor mengambil selimut di kamar Anna lalu menyelimuti gadis itu. Itu lebih baik pikirnya daripada memindahkan Anna ke kamarnya. Victor mematikan layar televisi lalu melangkah meninggalkan Anna kembali ke kamarnya untuk beristirahat.Ini sudah sangat larut untuk ia beristirahat tapi ini sudah hal biasa baginya. Bahkan ia pernah tidak tidur semalaman demi menyelesaikan pekerjaannya karena saat ini ia juga mengurus perusahaan milik Papinya bersamaan dengan bekerja di MJ Group. Ia tidak mungkin keluar begitu saja dari MJ Group apalagi beberapa bulan lagi Cantika akan melahirkan dan wanita itu memintanya kembali memimpin perusahaan sampai ia pulih dari pasca melahirkan nanti.

***

Anna membuka kedua matanya perlahan menyesuaikan cahaya yang masuk ke dalam retinanya. Gadis itu memandang sekeliling dan ia yakin ini bukanlah kamar tapi ruang tengah karena mata gadis itu tertuju pada layar televisi yang sudah mati. Dan ia juga merasakan tubuhnya yang terasa hangat, ternyata ada selimut yang membungkus tubuhnya. Seingatnya semalam saat ia menonton, ia tidak membawa selimut ke sini lalu siapa yang menyelimutinya?.

Anna melirik jam dinding yang ada diruang tengah menunjukkan pukul 07:15 pagi. Ia bangun terlambat pagi ini karena semalam bergadang menonton drama Korea kesukaannya. Ia yakin saat ini Victor sudah berangkat kerja karena ia tau bagaimana disiplinnya pria itu soal waktu.

Anna menyibak selimut yang menyelimuti tubuhnya lalu menggulung rambutnya dengan asal dan melangkah menuju mandi yang ada di dekat dapur untuk mencuci mukanya. Anna memasuki kamar mandi lalu membasuh wajahnya. Rencananya setelah ini akan berbelanja kebutuhan dapur karena semalam saat ia mengambil air minum ia tidak menemukan bahan makanan ada di sana. Dan juga akan membeli alat masak karena rencananya ia akan memasak setidaknya untuk dirinya sendiri.

Saat Anna keluar dari kamar mandi dia melihat Victor yang duduk di meja makan sembari bermain ponsel. Ia pikir pria itu sudah pergi ke kantor ternyata dugaannya salah.

"Kamu sudah bangun?,"tanya Victor menyimpan ponselnya ke dalam saku jasnya.

"Ya...,"jawab Anna seadanya karena ia masih kesal pada pria ini.

"Ini untukmu," ucap Victor menyerahkan sebuah kartu pada Anna. Ia sadar sebagai seorang suami ia harus menafkahi istrinya meski nafkah batin belum tentu bisa ia berikan pada Anna.

"Apa ini Uncle?,"tanya Anna. Ia tau itu adalah kartu kredit tapi dia tidak mengerti kenapa tiba-tiba Victor memberikannya kepadanya.

"Pakailah untuk membeli kebutuhanmu!,"jawab Victor.

Ana menerima kartu itu dan menggenggamnya."Terima kasih Uncle,"ucap Anna.

"Hm...,"jawab Victor berdehem pelan bangkit dari duduknya gerakan Anna yang terlihat masih mematuk menatap kepergiannya. Pria itu keluar dari apartemen begitu saja tanpa mengata apapun pada Anna kemana ia akan pergi.

Sementara itu Anna menatap kartu pemberian dari Victor lalu tersenyum licik. Entah apa yang dipikirkan gadis itu,ia langsung memasuki kamarnya dan melakukan ritual mandi.

Sedangkan Victor keluar dari lift yang terhubung dengan basement apartemen. Pria itu memasuki mobilnya lalu menjalankannya. Ia akan ke perusahaan Papinya pagi ini untuk mengecek beberapa berkas.

Lelah tentu saja ia merasa lelah karena harus melakukan pekerjaan pada dua perusahaan sekaligus. Semenjak Papinya sembuh pria paruh baya itu memintanya untuk memimpin perusahaan. Papinya ingin menikmati hari-hari tuanya di rumah karena kondisinya tidak sebugar yang dulu.

Victor melupakan kemarahannya pada Anna untuk masalah yang semalam itu bukan berarti dia memaafkan sikap Anna yang keluar rumah tanpa seizinnya. Entah apa hubungan Anna dengan Leo ia juga tidak tahu tapi ia akan menyelidikinya setelah ini. Jika memang mereka memiliki hubungan maka ada alasannya untuk bebas dari pernikahan ini.

...****************...

Terpopuler

Comments

Atalia

Atalia

ditunggu ya selanjutnya yaa kk.
semangat ya kak

2024-08-12

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1.Pria introvert
2 Bab 2.Aku mencintainya
3 Bab.3 Kekesalan Victor
4 Bab 4.Permintaan Kevin Aditama
5 Bab 5.Menginap di rumah mertua
6 Bab 6.Ambisi Riana dan Bella
7 Bab 7.Lelah
8 Bab 8.Pertemuan tidak disangka
9 Bab 9.Hukuman untuk Anna
10 Bab 10.Pertemuan kembali
11 Bab 11.Makan siang bersama
12 Ban 12.Satu atap
13 Bab 13.Salah paham
14 Bab 14.Bertengkar
15 Bab 15.Balas dendam Anna
16 Bab 16.Penjelasan Leo pada Victor
17 Bab 17.Salah paham lagi
18 Bab 18.Permasalahan clear
19 Bab 19.Mabuk
20 Bab 20.Ciuman pertama
21 Bab 21.Rencana ke Bandung
22 Bab 22. Bertemu Nenek Ajeng
23 Bab 23. Ingin berpisah
24 Bab 24. Skin to skin
25 Bab 25. Nasehat Ajeng
26 Bab 26. Memutuskan untuk pergi
27 Bab 27.Anna hilang
28 Bab 28 Pencarian Victor
29 Bab 8. Bertemu
30 Bab 30. Kembali ke Inggris
31 Bab 31. Kekecewaan Alfa
32 Bab 32. Permintaan Alfa
33 Bab 33. Kebenaran sebenarnya
34 Bab 34.Pertunangan Anna
35 Bab 35. Rencana Victor
36 Bab 35. Bertemu kembali
37 Bab 37. Kekesalan Anna
38 Bab 38. Misi Victor(revisi)
39 Bab 39. Fakta sebenarnya.
40 Bab 40. Keterkejutan Anna
41 Bab 41.
42 Bab 42.Kejujuran Victor
43 Bab 43.
44 Bab 44.
45 Bab 45. Di culik
46 Bab 46. Sang penolong
47 Bab 47.
48 Bab 48.Ungkapan rasa
49 Bab 49. Kebenaran
50 Bab 50. Pengakuan Arsen
51 Bab 51. Terciduk
52 Bab 52. Berpisah untuk sementara
53 Bab 53.
54 Bab 54.Pembalasan pria Aditama
55 Bab 54. Lulus
56 Bab 56.Kejutan
57 Bab 57. Hadiah untuk Anna
58 Bab 58
59 Bab 59 perkara panggilan
60 Bab 60
61 Bab 61. Bertemu Bela
62 Bab 62. Anna cemburu
63 Bab 63. Kekesalan Victor(revisi)
64 Bab 64. Ungkapan perasaan Victor
65 Bab 65.Roma
66 Bab 66.Hadiah
67 Bab 67.Bertemu Justin
68 Bab 68. ke Bali
69 Bab 69.Salah paham lagi
70 Bab 70. Nasehat Alfa
71 Bab 71. Terlambat
72 Bab 72.
73 Bab 73. Tanpa kabar
74 Bab 74.
75 Bab 75.
76 Bab 76.
77 Bab 77
78 Bab 78. Cemburu
79 Bab 79.
80 Bab 80
81 Bab 81. Kebahagian semua orang
82 Bab 82. Mual
83 Bab 83
84 Bab 84. Ngidamnya Anna
85 Bab 85
86 Bab.86
87 Bab 87. Kedatangan Justin
88 Bab 88.Aku bukan kekasihmu tapi suamimu
89 Bab 89.
90 Bab 90
91 Bab 91
92 Bab 92
93 Bab 93
94 94.
95 95.
96 96.
97 97
98 98. Pembalasan Victor
99 99.
Episodes

Updated 99 Episodes

1
Bab 1.Pria introvert
2
Bab 2.Aku mencintainya
3
Bab.3 Kekesalan Victor
4
Bab 4.Permintaan Kevin Aditama
5
Bab 5.Menginap di rumah mertua
6
Bab 6.Ambisi Riana dan Bella
7
Bab 7.Lelah
8
Bab 8.Pertemuan tidak disangka
9
Bab 9.Hukuman untuk Anna
10
Bab 10.Pertemuan kembali
11
Bab 11.Makan siang bersama
12
Ban 12.Satu atap
13
Bab 13.Salah paham
14
Bab 14.Bertengkar
15
Bab 15.Balas dendam Anna
16
Bab 16.Penjelasan Leo pada Victor
17
Bab 17.Salah paham lagi
18
Bab 18.Permasalahan clear
19
Bab 19.Mabuk
20
Bab 20.Ciuman pertama
21
Bab 21.Rencana ke Bandung
22
Bab 22. Bertemu Nenek Ajeng
23
Bab 23. Ingin berpisah
24
Bab 24. Skin to skin
25
Bab 25. Nasehat Ajeng
26
Bab 26. Memutuskan untuk pergi
27
Bab 27.Anna hilang
28
Bab 28 Pencarian Victor
29
Bab 8. Bertemu
30
Bab 30. Kembali ke Inggris
31
Bab 31. Kekecewaan Alfa
32
Bab 32. Permintaan Alfa
33
Bab 33. Kebenaran sebenarnya
34
Bab 34.Pertunangan Anna
35
Bab 35. Rencana Victor
36
Bab 35. Bertemu kembali
37
Bab 37. Kekesalan Anna
38
Bab 38. Misi Victor(revisi)
39
Bab 39. Fakta sebenarnya.
40
Bab 40. Keterkejutan Anna
41
Bab 41.
42
Bab 42.Kejujuran Victor
43
Bab 43.
44
Bab 44.
45
Bab 45. Di culik
46
Bab 46. Sang penolong
47
Bab 47.
48
Bab 48.Ungkapan rasa
49
Bab 49. Kebenaran
50
Bab 50. Pengakuan Arsen
51
Bab 51. Terciduk
52
Bab 52. Berpisah untuk sementara
53
Bab 53.
54
Bab 54.Pembalasan pria Aditama
55
Bab 54. Lulus
56
Bab 56.Kejutan
57
Bab 57. Hadiah untuk Anna
58
Bab 58
59
Bab 59 perkara panggilan
60
Bab 60
61
Bab 61. Bertemu Bela
62
Bab 62. Anna cemburu
63
Bab 63. Kekesalan Victor(revisi)
64
Bab 64. Ungkapan perasaan Victor
65
Bab 65.Roma
66
Bab 66.Hadiah
67
Bab 67.Bertemu Justin
68
Bab 68. ke Bali
69
Bab 69.Salah paham lagi
70
Bab 70. Nasehat Alfa
71
Bab 71. Terlambat
72
Bab 72.
73
Bab 73. Tanpa kabar
74
Bab 74.
75
Bab 75.
76
Bab 76.
77
Bab 77
78
Bab 78. Cemburu
79
Bab 79.
80
Bab 80
81
Bab 81. Kebahagian semua orang
82
Bab 82. Mual
83
Bab 83
84
Bab 84. Ngidamnya Anna
85
Bab 85
86
Bab.86
87
Bab 87. Kedatangan Justin
88
Bab 88.Aku bukan kekasihmu tapi suamimu
89
Bab 89.
90
Bab 90
91
Bab 91
92
Bab 92
93
Bab 93
94
94.
95
95.
96
96.
97
97
98
98. Pembalasan Victor
99
99.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!