Anna mematut penampilannya di depan cermin setelah selesai dengan dandannya. Gadis itu mengenakan gaun berwarna merah terang dengan belahan yang cukup tinggi di bagian kaki hingga memperlihatkan kaki jenjangnya. Gaun ini begitu menonjolkan bentuk tubuhnya hingga terkesan sedikit sexy meski bagian atasnya tertutup.
Memang Victor memperingatkannya untuk memakai gaun tertutup tapi ia ingin sesekali memakai pakaian yang keluar dari zona amannya berpakaian karena sejak dulu Daddy-nya selalu melarangnya berpakaian seperti ini. Anna ingin melihat reaksi Victor setelah melihat penampilannya.
Anna keluar dari kamarnya setelah mendengar ketukan pintu dari luar. Anna meraih tas pestanya dan melangkah dengan begitu anggunnya keluar dari kamarnya. Sesuai dugaan Anna, Victor pasti akan meradang dengan pakaiannya ini. Anna tersenyum di dalam hati melihat Victor yang terpaku melihat penampilannya. Jelas rahang pria itu terlihat mengeras dengan tatapan yang begitu tajam.
"Ayo Uncle!,"ucap Anna melangkah menuju Victor. Gaun merah terang yang begitu kontras dengan kulit putih bersihnya membuat gadis itu terlihat benar-benar cantik dan juga sexy.
Victor menelan salivanya dengan kasar melihat penampilan Anna malam ini. Pria itu memejamkan kedua matanya mengatur emosinya. Ia sudah meminta gadis ini memakai gaun yang tertutup tapi malah mengindahkan ucapannya.
"Aku memintamu berpakaian tertutup Anna, kenapa berpakaian seperti ini?,"tanya Victor dengan tatapan menusuk.
"Kenapa dengan gaunku Uncle?, aku rasa gaunku tidak terlalu terbuka,"jawab Anna dengan santainya tanpa mempedulikan tatapan mematikan dari Victor.
"Ganti atau kita tidak jadi pergi!,"ucap Victor. Mana mungkin ia membawa Anna dengan gaun seperti ini bisa-bisa ia mendapat peringatan dari keluarga Aditama nantinya apalagi Arsen.
"Ya sudah kalau begitu tidak usah pergi saja,"jawab Anna dengan entengnya.
Victor mengepalkan kedua tangannya menahan amarahnya karena Anna membantah perintahnya."Ganti Anna!,"ucap Victor dengan penuh penekanan. Ia harus menghadiri pernikahan kolega bisnis Papinya.
"Ini gaun pestaku satu-satunya yang ada Uncle. Aku kesini tidak membawa banyak gaun..Jika aku ganti lagi yang ada kita terlambat,"jawab Anna dengan beraninya.
Victor menghela nafas beratnya."Oke...tapi kamu nanti jelaskan pada keluargamu jika mereka memarahiku membiarkanmu berpakaian seperti ini,"ucap Victor.
Anna tersenyum penuh kemenangan."Baiklah Uncle, siapa takut,"jawab Anna. Gadis itu melangkah dengan begitu anggunnnya beriringan dengan Victor yang terlihat bersikap datar dan dingin.
Sesampainya di gedung dimana acara di langsungkan Anna langsung turun dari mobil Victor dengan begitu antusias. Gadis itu langsung mengumbar senyumannya sang Kakak ipar melambaikan tangan padanya.
Sementara Victor yang baru saja turun dari mobil langsung melangkah memasuki gedung. Pria itu meminta Anna untuk berjalan disisinya..Sifat dingin dan datar pria itu begitu mendominasi apalagi jas hitam yang ia kenakan membuat aura pria itu terlihat semakin misterius.
Kedatangan Victor membuat para tamu undangan saling berbisik. Selama ini Victor tidak pernah dekat dengan wanita manapun tapi malam ini pria itu menggandeng seorang gadis cantik yang terlihat masih belia mengalungkan tangannya pada lengan kokoh pria itu.
Tak hanya Victor yang menjadi pusat perhatian tapi Anna juga menjadi sorotan para tamu undangan. Selain berpenampilan begitu cantik tapi keberadaan gadis itu di sebelah Victor menjadi tanda tanya besar bagi mereka.
"Wah... siapakah gadis cantik ini yang kamu gandeng Victor?,"tanya salah satu pengusaha yang menghadang langkah mereka.
"Bukan urusanmu,"jawab Victor masih dengan tatapan dinginnya.
"Apakah dia keponakanmu?,.dia sangat cantik.Bagaimana kalau gadis ini di jodohkan dengan putraku,"ucap pria paruh baya yang tersenyum lebar pada Anna.
Victor menatap pria paruh baya itu dengan tatapan tajamnya.Pria itu melingkarkan tangannya di pinggang langsing Anna lalu merapatkan tubuh Anna padanya memperlihatkan kepemilikannya atas Anna.
"She is mine,"jawab Victor.
Anna tersenyum tipis saat mendengar pengakuan Victor akan dirinya. Ingin rasanya ia berteriak senang saat ini namun urung ia lakukan karena ingin menjaga imagenya dihadapan Victor dan semua orang. Ia benar benar begitu senang Victor mengakuinya dihadapan semua orang apalagi saat ini tangan kokoh pria itu melingkar di pinggangnya membuat jantungnya berdegup kencang.
"Ternyata--pria itu tidak lagi melanjutkan ucapannya saat melihat tatapan membunuh dari Victor. Pria paruh baya itu segara pergi meninggalkan Victor dan Anna.
Victor melepas tangannya pada pinggang Anna lalu menarik pergelangan tangan Anna. Pria itu memasuki lautan manusia yang merupakan tamu undangan. Pesta ini begitu sangat mewah mengundang artis papan atas untuk mengisi acara. Tak hanya itu pernikahan ini juga diliput langsung oleh salah satu televisi nasional karena pengantin wanita yang merupakan salah satu artis ternama di negara ini.
"Suatu saat aku ingin sekali pesta pernikahan seperti ini,"ucap Anna membiarkan Victor yang berada di sebelahnya menoleh.
Ucapan Anna menganggu hati pria itu karena pernikahannya dengan Anna belum dipublikasikan dan juga di sahkan secara hukum. Dan Anna mengimpikan pesta pernikahan mewah seperti ini suatu hari nanti. Ditambah lagi kemarin Papinya memintanya untuk segara mendaftarkan pernikahannya secara hukum. Keluarga Anna dan keluarganya berharap banyak pada pernikahannya dengan Anna. Tapi hatinya belum bisa menerima Anna dan mencintai gadis ini.
Victor meninggalkan Anna bersama Arsen dan Cantika yang juga datang sementara ia pergi ke toilet.
"Anna...kamu sangat cantik malam ini,"puji Cantika melihat penampilan adik ipar nya ini.
"Kak Cantik bisa saja. Kakak juga cantik loh,"jawab Anna balik memuji Cantika.
"Anna kenapa kamu berpakaian seperti ini? apakah Uncle Victor tidak melarangmu?,"tanya Arsen.
"Uncle Victor melarang ku Bang. Tapi aku kekeuh ingin memakainya lagian tidak terlalu terbuka kan?,"jawab Anna tanpa mempedulikan tatapan tak suka dari Kakaknya.
"Sayang... biarkan saja. Lagian tidak akan ada yang berani macam macam sama Anna. Ada uncle Victor bersamanya,"ucap Cantika membela sang adik ipar karena gaun yang anak kenakan adalah pilihannya agar Victor bisa melirik adik iparnya itu.
"Kak aku tinggal dulu ya ..,"ucap Anna saat melihat Victor sudah kembali dari toilet. Gadis itu melangkah menghampiri Victor dan menggamit lengan Victor dengan manja.
Victor memperkenalkan Anna sebagai pasangannya malam ini pada kolega bisnis Papinya dan banyak yang mendoakan hubungan mereka segara naik ke pelaminan.
Saat Victor sibuk dan fokus pada rekan bisnisnya tiba tiba saja seorang waiter menawarkan minuman pada Anna dan gadis itu menerimanya dengan senang hati tanpa tau minuman apa yang kini ada ditangannya.
Anna meminum minuman itu dan rasanya tenggorokannya terasah terbakar. Gadis itu memejamkan kedua matanya menikmati rasa yang masuk kedalam tenggorokannya. Namun beberapa menit kemudian Anna merasa tubuhnya oleng dan mulai meracau tidak jelas.
Victor yang menyadari perubahan sikap Anna segara menarik pergelangan tangan gadis itu menjauhi keramaian."Anna kamu--
"Uncle...kamu itu sangat tampan malam ini dan juga hari hari sebelumnya. Aku--aku mencintaimu Uncle,"oceh Anna yang mulai hilang kesadarannya.
"Anna bagaimana bisa kamu meminum minuman alkohol?,"tanya Victor mengguncang tubuh gadis itu yang terlihat mabuk berat. Ia kecolongan kali ini dan inilah jadinya Anna mabuk dan terus mengoceh tidak jelas. Victor segera membawa Anna menuju mobilnya. Ia tidak mungkin kembali masuk kedalam dengan keadaan Anna seperti ini.
****************
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 99 Episodes
Comments
Ayu Septiani
lanjut up lagi kak author
2024-08-17
0
Gabutz
lanjuttt
2024-08-17
0
Aras Diana
lnjut thor
2024-08-17
0