Victor melirik jam tangannya menunjukkan pukul jam 17.30 sore. Karena fokus pada pekerjaannya pria itu tidak menyadari jika dia sudah melewatkan jam pulang kerjanya setengah jam yang lalu. Victor mematikan laptopnya selalu menyimpannya, pria itu segera bergegas untuk pulang karena ia harus singgah ke rumah sakit untuk memastikan pendonor untuk sang ayah.
Saat pria itu akan melangkah menuju pintu tiba-tiba saja pintu itu terbuka dari luar. Pria itu menatap tajam wanita yang kini berdiri di hadapannya.
"Victor kamu akan pulang?," tanya wanita berpakaian ketat yang memperlihatkan bentuk tubuhnya itu dengan senyuman menggodanya.
Bukan Victor namanya jika pria itu akan tergoda dengan senyuman yang wanita itu tunjukkan. Victor malah memasang wajah dingin dan datarnya serta tatapan yang sangat tajam. Wanita yang ada di hadapannya ini adalah saudara tirinya yaitu anak dari wanita yang kini menjadi istri ayahnya.
"Menyingkirlah dari hadapanku!," ucap Victor dengan suara baritonnya. Ia tidak punya waktu untuk meladeni wanita ini.
"Eits...kenapa?. Apakah kamu tidak mau aku temani?,"tanya wanita itu berusaha menyentuh dada bidang Victor namun sebelum wanita itu menyentuhnya Victor sudah mundur ke belakang.
"Jaga batasanmu!,"ucap Victor dengan tatapan tajamnya.
"Oh ternyata saudara tiriku ini galak juga ya. Victor aku datang ke sini hanya untuk menemanimu dan mengajak makan malam bersama, bagaimana?," jawab wanita itu dengan beraninya.
"Jangan berharap terlalu tinggi Nona. Kau bukan tipeku. Wanita sepertimu ini banyak di pasaran,"jawab Victor dengan pedasnya. Ia tidak akan berbasa-basi pada orang yang tidak ia sukai.
Wanita itu terlihat kesal bercampur geram dengan muka yang terlihat merah padam. Victor adalah pria pertama yang berani menghinanya seperti ini dan ia tidak terima akan hal ini."Siapa kau Victor beraninya kau menghinaku seperti ini. Aku wanita berkelas dan aku tidak sembarangan menggoda pria,"jawab wanita itu berusaha menahan kekesalannya.
Victor tidak menghiraukan ucapan wanita itu malah pria itu segera berlalu dari hadapan wanita yang terlihat menahan amarahnya karena sudah diacuhkan oleh Victor.
"Brengsek...belum ada selama ini pria yang menolak yang namanya Bella. Aku akan membuatmu bertekuk lutut di hadapanku Victor. Dan di saat itu tiba akan kupastikan semua harta kekayaanmu menjadi milikku,"batin wanita yang bernama Bella itu tersenyum licik.
Sementara itu Victor memasuki lift dengan wajah datar dan dinginnya seperti biasa. Bella adalah wanita pertama yang berani mendekatinya selain Anna istri kecilnya. Dan ia tidak akan pernah tergoda oleh wanita modelan Bella yang rela menjual tubuhnya pada banyak pria.
Meski dulu Anna sering mendekatinya tapi Victor merasa perbedaan Bella dan Anna sangat jauh berbeda. Karena ia tahu tujuan wanita seperti Bella itu hanya untuk membuatnya tunduk. Sementara Anna entah mengapa Victor merasa jika gadis itu tulus mendekatinya.
Victor menghela nafas berat dan mengumpat pelan. Entah kenapa tiba-tiba saja mendadak pikirannya tertuju pada Anna yang setiap hari menerornya dengan segala macam pesan yang dikirimkannya melalui ponselnya. Meski hanya membaca beberapa pesan dari Anna tapi ia akan membalas hal yang sama setiap harinya pada Anna.
Saat sampai di lantai dasar Victor tidak sengaja bertemu dengan Arsen. Pria yang sebelas duabelas dengannya itu dampak menatapnya dengan datar.
"Arsen... Apakah Cantika belum pulang? ,"tanya Victor menarik jam tangannya. Dia pikir hanya dirinya yang belum pulang karena kantor sudah terlihat sepi.
Arsen terlihat menggeleng pelan."Belum...,"jawab Arsen.
Victor terlihat mengangguk lalu langsung berpamitan untuk pulang. Ia harus ke rumah sakit terlebih dahulu sebelum pulang ke apartemennya. Semenjak ayahnya menikah kembali pria itu lebih nyaman tinggal di apartemennya. Apalagi di rumah itu adik tirinya ikut tinggal di sana membuatnya tidak nyaman untuk tinggal di sana.
Victor melajukan kendaraannya meninggalkan perusahaan MJ Group. Pria yang memiliki rahang tegas dan mata yang tajam itu terlihat menahan kekesalannya saat teringat akan kedatangan Bella tadi di ruangannya. Ia tahu kedatangan Bella sengaja untuk menggodanya karena dua bulan yang lalu saat dia menginap di kediaman orang tuanya Bella tanpa malunya masuk ke dalam kamarnya.
Victor tidak habis pikir kenapa ayahnya mau menikahi wanita seperti mama dari Bella yang jelas-jelas adalah sahabat mendiang istrinya sendiri. Bukan Victor tidak menyetujui pernikahan ayahnya tapi dia hanya menyayangkan saja keputusan ayahnya yang keadaan yang saat ini tengah sakit malah kembali menikah. Jelas sekali jika tujuan dari sahabat mendiang maminya itu hanya mengincar harta ayahnya saja itu dikarenakan wanita itu tidak pernah mau merawat ayahnya jika penyakit ayahnya kambuh.
Victor memarkirkan mobilnya di pelataran rumah sakit terbesar di kota itu. Pria itu langsung turun dan melangkah menuju ruangan dokter yang menangani kondisi ayahnya saat ini. Victor sangat bersyukur bisa mendapatkan donor yang cocok untuk ginjal sang ayah. Ayahnya yang dia punya di dunia ini, maka dari itu ia akan melakukan apapun untuk sang ayah bisa kembali sembuh seperti sedia kala.
Victor langsung menemui dokter yang sudah menunggu kedatangannya di ruangannya. Victor meminta pada dokter untuk bertemu dengan keluarga pendonor yang sudah mendonorkan ginjalnya ada sang ayah.
Namun dokter menolak karena keluarga pendonor tidak ingin diketahui identitasnya. Dokter juga mengatakan jika keluarga pendonor bukanlah keluarga sembarangan. Pendonor sudah meninggal dunia dua hari yang lalu dan keluarganya mendonorkan organ tubuh penting pendonor pada rumah sakit. Dan kebetulan ginjal yang didonorkan cocok dengan ayah dari Victor.
"Tolong sampaikan terima kasih saya yang sebesar-besarnya pada keluarga pendonor Dokter,"ucap Victor.
"Akan saya sampaikan Tuan Victor,"jawab Dokter.
Dokter meminta besok Victor membawa ayahnya ke sini untuk melakukan pengecekan beberapa hal sebelum pencangkokan. Dan dokter berharap pencangkokan kali ini berhasil.
Setelah selesai Victor kembali melajukan mobilnya menuju apartemennya. Namun di tengah jalan ia teringat akan ucapan sekretarisnya jika Kevin Aditama ingin bertemu dengannya di kediamannya. Victor segera berputar arah melajukan mobilnya menuju kediaman Aditama.
***
Victor melangkahkan kakinya memasuki kediaman Aditama. Kedatangannya disambut langsung oleh nyonya besar Aditama yaitu Aurora Vanessa.
"Unclemu sudah menunggumu sejak tadi Victor,"ucap Ara menggiring Victor menuju taman belakang di mana sang suami berada.
"Maafkan saya Aunty. Tadi ada beberapa pekerjaan yang harus saya selesaikan terlebih dahulu di kantor,"jawab Victor dengan begitu sopan.
"Sana temui Unclemu!. Aunty akan meminta pelayan untuk membuatkan minuman untuk kalian sekalian memasak makanan kesukaanmu,"ucap Ara.
"Baiklah Aunty. Jangan terlalu repot-repot,"jawab Victor.
"Tidak...kamu itu menantu anak Aunty. Jadi jangan melarang Aunty untuk memanjakan perut cucu menantu Aunty ini,"ucap Ara tersenyum lebar.
Victor hanya tersenyum menanggapi gurauan dan candaan dari Ara. Dia memang menantu dari anak pemilik rumah ini dan pernikahan mereka belum dipublikasikan hanya diketahui oleh kedua belah pihak keluarga saja. Dia tidak tahu bagaimana kedepannya dan hanya bisa pasrah dengan takdir yang sudah digariskan kepadanya.
...****************...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 99 Episodes
Comments
febry Asd
kok panggil tante
2025-02-05
0
Tutiks
lanjut lagi up nya
2024-08-01
0
Ayu Septiani
ternyata ada ulat bulu juga di kisahnya anna dan uncle victor
2024-08-01
0