Bab 11.Makan siang bersama

Anna mematung di tempatnya saat melihat tatapan tajam dan menusuk dari Victor untuknya. Rasanya saat ini ia seakan-akan di telan hidup-hidup oleh Victor.

"Uncle...a-aku-- datang membawakan makanan untuk Uncle,"ucap Anna menutupi rasa gugup sekaligus takutnya. Di tambah saat ini jantungnya bergemuruh dengan begitu hebatnya.

Victor menyandarkan punggungnya di sandaran kursi kerjanya dan menatap lurus pada Anna yang berjalan perlahan menghampiri meja kerjanya. Victor tau gadis itu tengah takut saat ini.

"Semoga Uncle suka, ini masakan aku sendiri,"ucap Anna meletakkan paper bag yang ia bawa di atas meja kerja Victor.

Victor menatap pada paper bag itu lalu beralih menatap Anna yang masih berdiri di depan meja kerjanya."Sebenarnya ini tidak perlu Anna. Kamu tidak pernah repot datang ke sini untuk mengantarkan makan siang untukku,"jawab Victor.

Bagaikan pisau belati yang menusuk hatinya saat mendengar jawaban Victor. Ia sudah bersusah payah untuk memasak makanan ini tapi Victor malah menolaknya.

"Aku tidak merasa direpotkan Uncle. Bukannya sudah kewajiban ku untuk memasak makanan untuk Uncle. Uncle adalah suami Anna kan?,"jawab Anna mengabaikan rasa sakit yang ia rasakan saat ini akibat penolakan Victor.

Victor terdiam mendengar jawaban Anna. Memang benar mereka suami istri saat ini dan ia tidak bisa menyangkalnya.

"Ayo Uncle...aku ingin kita makan siang bersama,"ucap Anna mengeluarkan makanan ia bawa dari paper bag saat melihat Victor diam saja.

"Victor... aku ingin membuat perhitungan denganmu,"teriak seorang wanita memasuki ruang kerja Victor.

Victor dan Anna menoleh bersamaan melihat kedatangan wanita itu. Keduannya menatap wanita itu dengan tatapan yang berbeda.

Victor mengumpat pelan kenapa wanita ini bisa masuk kedalam ruangannya. Entah kemana perginya Revo yang tidak bisa mencegah wanita ini untuk tidak masuk ke dalam ruangannya.

"Keluarlah dari sini!,"ucap Victor dengan tatapan tajamnya.

"Oh ternyata aku datang di saat yang salah ya. Kamu kedatangan istri kecilmu yang tidak berguna ini,"jawab wanita itu menatap sinis pada Anna.

Anna menatap tidak suka pada wanita itu dan berusaha untuk tenang agar tidak bar bar di hadapan Victor. Ingin rasanya ia merobek mulut wanita yang berpakaian kurang bahan di hadapannya ini.

"Jaga mulutmu Bella atau detik ini juga kau ku lempar dari atas gedung ini,"ucap Victor.

"Bukankah ucapanku benar Victor..Setelah kalian menikah bukannya melayani suami malah pergi ke negara lain,"jawab Bella semakin menjadi.

"Diam...,"bentak Victor membuat Anna dan Bella terkejut bukan main.

Anna terlihat pucat pasi melihat kemarahan Victor karena untuk pertama kalinya ia melihat kemarahan Victor. Ia tidak menyadari jika Victor begitu menyeramkan jika dalam keadaan marah.

Begitu juga dengan Bella,wanita itu bungkam seketika. Bahkan wanita itu mendapat tatapan menusuk serta penuh kebencian padanya.

"Keluarlah dari ruangan ini Bella. Kau tidak akan mendapatkan apapun yang kau inginkan. Karena kau dan Mamamu itu tidak memiliki hak dalam harta milik kedua orangtuaku,"ucap Victor.

"Papimu sudah menjanjikan 10% dari kekayaannya untuk Mamaku dan ini buktinya,"jawab Bella melempar map yang ia bawa pada Victor.

"Perjanjian itu tidaklah sah karena saat itu Papiku dalam keadaan mabuk dan Mamamu memanfaatkannya,"ucap Victor tanpa membaca perjanjian yang dimaksud Bella.

"Kau--

"Revo....,"teriak Victor dan melirik pada Anna yang sudah terlihat pucat pasi.

Tak lama tampak Revo memasuki ruang Victor dengan tergesa-gesa. Pria yang baru saja kembali dari ruangan CEO itu langsung memasuki ruangan Victor saat mendengar terikan Victor.

"Pak--

"Seret wanita ini keluar dari ruangan ini!,"ucap Victor berdiri dari duduknya menunjuk Bella.

Dengan patuh Revo menyeret Bella keluar dari ruangan Victor dengan cukup kasar. Sehingga wanita itu berteriak histeris untuk minta di lepaskan.

Victor menghembuskan nafas panjang setelah Bella berhasil keluar dari ruangannya. Pria itu menatap Anna yang tertunduk dengan tubuh bergetar. Victor segara menghampiri Anna dan menyentuh bahunya membuat gadis itu tersentak kaget. Victor membawa Anna kedalam pelukannya melihat wajah gadis itu yang terlihat ketakutan lalu mengusap lembut punggung gadis itu.

"Maafkan aku membuatmu takut,"ucap Victor lalu melerai pelukan dan kembali memasang wajah datarnya.

Anna hanya mengangguk pelan dengan kepala masih tertunduk ke bawah. Pelukan tiba tiba-tiba dari Victor barusan membuat sarafnya tiba tiba mati. Ini adalah pelukan kedua Victor untuknya.

"Duduklah...aku tidak ingin kamu jatuh pingsan karena kelamaan berdiri,"ucap Victor yang kembali duduk pada kursinya.

Anna langsung mendudukkan bokongnya di kursi yang ada di hadapan Victor. Gadis itu berusaha mengatur debaran jantungnya yang semakin menjadi-jadi setelah pelukan Victor tadi.

"Uncle...aku harus pulang. Maaf sudah menganggu waktu Uncle dan juga sudah dengan berani mengantarkan makanan kesini,"ucap Anna memberanikan diri untuk menatap Victor yang kini menatapnya dengan begitu dingin.

Victor tidak menjawab ucapan Anna, pria itu membiarkan gadis itu untuk melanjutkan ucapannya.

"A-aku tidak akan mengulanginya lagi,"sambung Anna.

Victor menegakkan tubuhnya lalu melirik pada kotak makan yang ada di atas mejanya."Katanya kamu ingin kita makan bersama,"ucap Victor.

Anna menipiskan bibirnya lalu tersenyum kecil mendengar ucapan Victor. Rasa sakit akan penolakan Victor tadi menguap begitu saja entah kemana. Dengan cekatan Anna membuka kotak makan yang ia bawa tadi. Dan seketika aroma masakan menyebar di ruangan itu. Anna sengaja memasak makanan kesukaan pria itu yaitu Salmon teriyaki dan juga tumis kangkung. Ia menghubungi Papi mertuanya untuk menanyakan makanan kesukaan Victor dan dengan bantuan Omanya gadis itu langsung mengeksekusi masakannya.

"Ayo Uncle dimakan,"ucap Anna mengulurkan Salmon teriyaki pada Victor.

Victor menatap makanan yang diberikan Anna padanya lalu dengan perlahan pria itu menerimanya. Aroma dari makanan itu membuat cacing di dalam perutnya langsung berdemo. Victor memotong ikan salmon lalu menyuapnya.

Anna yang melihat Victor memakan masakannya terlihat harap-harap cemas takut Victor tidak menyukai masakannya."Bagaimana rasanya Uncle?,"tanya Anna.

Victor menghentikan kunyahannya lalu menatap Anna."Kamu beli dimana?,"tanya Victor.

Anna menggeleng dengan cepat saat mendengar pertanyaan Victor."Anna tidak membelinya Uncle. Tapi itu Anna yang masak,"jawab Anna dengan senyuman lebarnya membuat gadis itu makin terlihat cantik saja.

"Seriously?,"tanya Victor dengan kening berkerut. Ia tidak yakin gadis manja seperti Anna bisa memasak makanan.

"Iya Uncle...meski jariku jadi korban karena teriris pisau,"jawab Anna menunjukkan jari telunjuknya yang dibalut selotip.

"Lain kali hati hati jika ingin memasak,"ucap Victor melanjutkan suapannya. Masakan Anna tidak terlalu buruk meski rasanya masih standar menurutnya.

"Iya Uncle...,"jawab Anna dengan senyuman yang merekah karena Victor memakan makanannya dengan lahapnya dan itu artinya uncle Victornya menyukai masakannya.

...****************...

Terpopuler

Comments

Kampili Sariayu

Kampili Sariayu

sdh bisa dibuka thorrr makasihhh🤗

2024-08-20

0

Ayu Septiani

Ayu Septiani

Sabar Anna.... buat uncle victormu bucin sama kamu

2024-08-09

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1.Pria introvert
2 Bab 2.Aku mencintainya
3 Bab.3 Kekesalan Victor
4 Bab 4.Permintaan Kevin Aditama
5 Bab 5.Menginap di rumah mertua
6 Bab 6.Ambisi Riana dan Bella
7 Bab 7.Lelah
8 Bab 8.Pertemuan tidak disangka
9 Bab 9.Hukuman untuk Anna
10 Bab 10.Pertemuan kembali
11 Bab 11.Makan siang bersama
12 Ban 12.Satu atap
13 Bab 13.Salah paham
14 Bab 14.Bertengkar
15 Bab 15.Balas dendam Anna
16 Bab 16.Penjelasan Leo pada Victor
17 Bab 17.Salah paham lagi
18 Bab 18.Permasalahan clear
19 Bab 19.Mabuk
20 Bab 20.Ciuman pertama
21 Bab 21.Rencana ke Bandung
22 Bab 22. Bertemu Nenek Ajeng
23 Bab 23. Ingin berpisah
24 Bab 24. Skin to skin
25 Bab 25. Nasehat Ajeng
26 Bab 26. Memutuskan untuk pergi
27 Bab 27.Anna hilang
28 Bab 28 Pencarian Victor
29 Bab 8. Bertemu
30 Bab 30. Kembali ke Inggris
31 Bab 31. Kekecewaan Alfa
32 Bab 32. Permintaan Alfa
33 Bab 33. Kebenaran sebenarnya
34 Bab 34.Pertunangan Anna
35 Bab 35. Rencana Victor
36 Bab 35. Bertemu kembali
37 Bab 37. Kekesalan Anna
38 Bab 38. Misi Victor(revisi)
39 Bab 39. Fakta sebenarnya.
40 Bab 40. Keterkejutan Anna
41 Bab 41.
42 Bab 42.Kejujuran Victor
43 Bab 43.
44 Bab 44.
45 Bab 45. Di culik
46 Bab 46. Sang penolong
47 Bab 47.
48 Bab 48.Ungkapan rasa
49 Bab 49. Kebenaran
50 Bab 50. Pengakuan Arsen
51 Bab 51. Terciduk
52 Bab 52. Berpisah untuk sementara
53 Bab 53.
54 Bab 54.Pembalasan pria Aditama
55 Bab 54. Lulus
56 Bab 56.Kejutan
57 Bab 57. Hadiah untuk Anna
58 Bab 58
59 Bab 59 perkara panggilan
60 Bab 60
61 Bab 61. Bertemu Bela
62 Bab 62. Anna cemburu
63 Bab 63. Kekesalan Victor(revisi)
64 Bab 64. Ungkapan perasaan Victor
65 Bab 65.Roma
66 Bab 66.Hadiah
67 Bab 67.Bertemu Justin
68 Bab 68. ke Bali
69 Bab 69.Salah paham lagi
70 Bab 70. Nasehat Alfa
71 Bab 71. Terlambat
72 Bab 72.
73 Bab 73. Tanpa kabar
74 Bab 74.
75 Bab 75.
76 Bab 76.
77 Bab 77
78 Bab 78. Cemburu
79 Bab 79.
80 Bab 80
81 Bab 81. Kebahagian semua orang
82 Bab 82. Mual
83 Bab 83
84 Bab 84. Ngidamnya Anna
85 Bab 85
86 Bab.86
87 Bab 87. Kedatangan Justin
88 Bab 88.Aku bukan kekasihmu tapi suamimu
89 Bab 89.
90 Bab 90
91 Bab 91
92 Bab 92
93 Bab 93
94 94.
95 95.
96 96.
97 97
98 98. Pembalasan Victor
99 99.
Episodes

Updated 99 Episodes

1
Bab 1.Pria introvert
2
Bab 2.Aku mencintainya
3
Bab.3 Kekesalan Victor
4
Bab 4.Permintaan Kevin Aditama
5
Bab 5.Menginap di rumah mertua
6
Bab 6.Ambisi Riana dan Bella
7
Bab 7.Lelah
8
Bab 8.Pertemuan tidak disangka
9
Bab 9.Hukuman untuk Anna
10
Bab 10.Pertemuan kembali
11
Bab 11.Makan siang bersama
12
Ban 12.Satu atap
13
Bab 13.Salah paham
14
Bab 14.Bertengkar
15
Bab 15.Balas dendam Anna
16
Bab 16.Penjelasan Leo pada Victor
17
Bab 17.Salah paham lagi
18
Bab 18.Permasalahan clear
19
Bab 19.Mabuk
20
Bab 20.Ciuman pertama
21
Bab 21.Rencana ke Bandung
22
Bab 22. Bertemu Nenek Ajeng
23
Bab 23. Ingin berpisah
24
Bab 24. Skin to skin
25
Bab 25. Nasehat Ajeng
26
Bab 26. Memutuskan untuk pergi
27
Bab 27.Anna hilang
28
Bab 28 Pencarian Victor
29
Bab 8. Bertemu
30
Bab 30. Kembali ke Inggris
31
Bab 31. Kekecewaan Alfa
32
Bab 32. Permintaan Alfa
33
Bab 33. Kebenaran sebenarnya
34
Bab 34.Pertunangan Anna
35
Bab 35. Rencana Victor
36
Bab 35. Bertemu kembali
37
Bab 37. Kekesalan Anna
38
Bab 38. Misi Victor(revisi)
39
Bab 39. Fakta sebenarnya.
40
Bab 40. Keterkejutan Anna
41
Bab 41.
42
Bab 42.Kejujuran Victor
43
Bab 43.
44
Bab 44.
45
Bab 45. Di culik
46
Bab 46. Sang penolong
47
Bab 47.
48
Bab 48.Ungkapan rasa
49
Bab 49. Kebenaran
50
Bab 50. Pengakuan Arsen
51
Bab 51. Terciduk
52
Bab 52. Berpisah untuk sementara
53
Bab 53.
54
Bab 54.Pembalasan pria Aditama
55
Bab 54. Lulus
56
Bab 56.Kejutan
57
Bab 57. Hadiah untuk Anna
58
Bab 58
59
Bab 59 perkara panggilan
60
Bab 60
61
Bab 61. Bertemu Bela
62
Bab 62. Anna cemburu
63
Bab 63. Kekesalan Victor(revisi)
64
Bab 64. Ungkapan perasaan Victor
65
Bab 65.Roma
66
Bab 66.Hadiah
67
Bab 67.Bertemu Justin
68
Bab 68. ke Bali
69
Bab 69.Salah paham lagi
70
Bab 70. Nasehat Alfa
71
Bab 71. Terlambat
72
Bab 72.
73
Bab 73. Tanpa kabar
74
Bab 74.
75
Bab 75.
76
Bab 76.
77
Bab 77
78
Bab 78. Cemburu
79
Bab 79.
80
Bab 80
81
Bab 81. Kebahagian semua orang
82
Bab 82. Mual
83
Bab 83
84
Bab 84. Ngidamnya Anna
85
Bab 85
86
Bab.86
87
Bab 87. Kedatangan Justin
88
Bab 88.Aku bukan kekasihmu tapi suamimu
89
Bab 89.
90
Bab 90
91
Bab 91
92
Bab 92
93
Bab 93
94
94.
95
95.
96
96.
97
97
98
98. Pembalasan Victor
99
99.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!