Bab 20.Ciuman pertama

"Uncle...kenapa mobilnya begitu panas?apakah AC nya tidak menyala?,"racau Anna dengan mata terpejam dan tubuh yang mulai berkeringat.

Victor yang fokus pada jalanan menoleh pada Anna, pria itu menahan tangan Anna yang akan menurunkan resleting gaunnya. Entah minuman apa yang di minum Anna sehingga efeknya seperti ini.

"Uncle...lepas!, ini sangat panas,"ucap Anna berusaha menarik pergelangan tangannya.

Victor tidak mendengarkan permintaan Anna, pria itu terus menahan pergelangan tangan gadis itu agar tidak melakukan tindakan bodoh. Meski ia berhak atas tubuh gadis itu tapi ia tidak ingin melihatnya sekarang.

Victor mengumpat pelan saat belahan rok Anna ketarik keatas karena pergerakannya membuat kaki gi mulus gadis terekspos sempurna. Victor berusaha untuk tetap fokus ada jalanan. Victor membiarkan Anna meracau tidak jelas disebelahnya.

Setelah menempuh perjalanan selama 15 menit akhirnya mobil yang dikendarai Victor sampai di basement apartemen. Pria itu mematikan mesin mobilnya dan melepaskan genggaman tangannya pada pergelangan tangan Anna lalu turun dari mobil untuk membukakan pintu mobil untuk gadis itu. Namun saat Victor membukakan pintu mobil untuk Anna pria itu di kejutkan dengan Anna yang sudah menurunkan gaunnya.

"Anna apa yang kamu lakukan?,"pekik Victor segara membuka jasnya lalu menutupi tubuh atas gadis itu yang nyaris terbuka.

"Panas Uncle...,"lirih Anna dengan kedua mata yang sudah terlihat sayu.

"Ayo turun Anna!,"ucap Victor mengabaikan jawaban Anna dan meminta gadis itu untuk turun.

Bukannya menuruti permintaan Victor, Anna malah tertawa kecil lalu mengalungkan kedua tangannya di leher Victor."Gendong Uncle, aku tidak kuat jalan,"jawab Anna merebahkan kepalanya di dada bidang Victor dan menghirup aroma tubuh pria itu.

Victor menggeleng pelan lalu mengangkat tubuh Anna. Menggendong Anna adalah hal kecilnya untuknya tapi akan menjadi masalah besar karena jemari gadis itu kini bergerilya di dadanya membuat tubuhnya meremang seketika karena sentuhan amatir dari Anna. Meski berkali-kali ia memperingatkan Anna untuk berhenti tapi gadis itu makin menjadi dan kini berusaha membuka kancing kemejanya saat mereka berada di dalam lift. Beruntung lift sepi dan hanya ada mereka berdua saja.

"Anna ini di tempat umum,"ucap Victor berusaha menahan hasratnya yang sudah terpancing oleh sentuhan Anna. Ia tidak mungkin melakukan itu sekarang, gadis ini masih memiliki perjalanan yang panjang untuk masa depannya. Ia tidak ingin semua impian gadis ini hancur begitu saja.

Victor menurunkan Anna di sofa yang ada di ruang tengah apartemennya namun tiba tiba saja Anna menarik tengkuknya dan mencium bibirnya. Tidak hanya itu Anna juga berusaha membuka kemeja yang ia kenakan.

Victor berhasil melepaskan diri dari Anna meski sempat larut dalam ciuman amatir yang Anna lakukan. Ia masih memiliki kesadaran untuk tidak berbuat jauh karena saat ini Anna dalam pengaruh alkohol dan bisa saja alkohol yang diminum Anna telah dicampur sesuatu hingga gadis itu merasa kepanasan.

Victor menuju kamar Anna tapi pintu kamar gadis itu terkunci dan ternyata sandi pintu kamarnya sudah diganti oleh Anna. Pria itu berdecak kesal lalu mengangkat tubuh Anna lalu membawanya ke kamarnya di lantai dua. Pria itu membawa Anna ke dalam kamar mandi meski gadis itu masih berusaha untuk menyerangnya. Victor memasukkan tubuh gadis itu ke dalam bathtub dan semoga saja usahanya ini berhasil. Meski Anna memberontak Victor menahan tubuh gadis itu tidak keluar dari bathtub.

"Uncle lepas!,"ucap Anna.

"Diamlah Anna, kamu harus berendam agar rasa panas yang kamu rasakan hilang,"jawab Victor yang kini bertelanjang dada karena Anna berhasil membuka kemejanya.

Tak lama Anna sudah terlihat tenang dan tidak lagi mengeluh panas pada tubuhnya. Namun gadis itu malah jatuh pingsan. Victor segera mengangkat tubuh Anna dan pria itu malah kebingungan bagaimana caranya mengganti pakaian basah Anna.

"Anna... bangun!,"ucap Victor menepuk pelan pipi gadis itu berharap Anna kembali membuka matanya namun usahanya ternyata sia-sia.

Mau tidak mau Victor membuka pakaian yang Anna kenakan. Pria itu berusaha untuk tidak melihat tubuh Anna meski ia kini bisa merasakan halusnya kulit gadis itu. Victor segera memakai bathrobe miliknya pada Anna setelah berhasil menanggalkan seluruh pakaian gadis itu.Victor mengangkat tubuh Anna lalu menidurkannya di atas ranjang miliknya lalu menyelimuti tubuh gadis itu.

Victor mengusap wajahnya dengan kasar melirik Anna yang tertidur diatas ranjangnya.Victor menghempaskan tubuhnya diatas sofa, bayangan ciuman mereka beberapa waktu yang lalu memenuhi pikiran pria itu. Ditambah ia tidak sengaja melihat tubuh polos gadis itu tadi saat di kamar mandi melalui cermin kamar mandi.

"Apa yang kau lakukan Victor,"gumam Victor mengumpati dirinya sendiri.

"Argh... bagaimana bisa kau terbangun hanya karena gadis kecil ini,"umpat Victor berusaha menahan hasratnya yang sudah di ubun-ubun.

Victor keluar dari kamarnya lalu turun ke lantai dasar. Pria itu mengambil air dingin di lemari pendingin berharap bisa meredakan apa yang ia rasakan saat ini.

Victor mendudukkan tubuhnya di sofa ruang tengah lalu merebahkan punggungnya di sandaran sofa. Pria itu melirik kemejanya yang terjatuh di lantai ruangan itu hanya tadi berhasil di buka Anna. Pria itu memijit kepalanya yang berdenyut nyeri.

Setelah merasa baik-baik saja, Victor kembali ke kamarnya untuk beristirahat. Pria itu memutuskan untuk tidur di sofa malam ini dan membiarkan Anna tidur diatas ranjangnya.

***

Anna membuka perlahan kedua matanya dan menatap sekeliling kamar. Gadis itu merasa ruangan ini bukanlah kamarnya karena interiornya yang terlihat berbeda.

Anna merasakan perutnya yang di aduk-aduk segera turun dari kamar mandi. Gadis itu memuntahkan isi perutnya di wastafel kamar mandi. Gadis itu terlihat terengah-engah menatap pantulan dirinya dari cermin wastafel. Gadis itu menyadari pakaian yang ia kenakan saat ini adalah bathrobe bukan piyama tidur dan kamar mandi ini bukanlah kamar mandinya. Dan Anna membulatkan matanya saat melihat bercak merah kebiruan di leher jenjangnya. Tak hanya satu tapi ada tiga dan ia tau apa tanda ini. Jantung gadis itu berdegup kencang saat menyadari sesuatu.

"Jangan-jangan semalam--Anna tidak melanjutkan ucapannya dan segara keluar dari kamar mandi. Dan gadis itu menghentikan langkahnya saat melihat Victor yang memasuki kamar itu dengan membawa segelas susu.

"Kamu sudah bangun?,"tanya Victor meletakkan susu yang ia bawa diatas nakas.

"Sudah. Uncle apakah semalam kita--

"Tidak terjadi apapun semalam,"jawab Victor yang mengerti arah ucapan Anna.

"Benarkah?,"tanya Anna.Ia bingung darimana tanda merah yang ada di lehernya. Apakah semalam ada yang memanfaatkannya di tempat pesta?.

...****************...

Terpopuler

Comments

Ayu Septiani

Ayu Septiani

hadewh sepertinya Victor harus di buat bucin dulu nih sama Anna

2024-08-18

0

Aras Diana

Aras Diana

lnjut thor

2024-08-18

0

Atalia

Atalia

ditunggu ya selanjutnya soalnya udah penasaran.
semangat author

2024-08-18

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1.Pria introvert
2 Bab 2.Aku mencintainya
3 Bab.3 Kekesalan Victor
4 Bab 4.Permintaan Kevin Aditama
5 Bab 5.Menginap di rumah mertua
6 Bab 6.Ambisi Riana dan Bella
7 Bab 7.Lelah
8 Bab 8.Pertemuan tidak disangka
9 Bab 9.Hukuman untuk Anna
10 Bab 10.Pertemuan kembali
11 Bab 11.Makan siang bersama
12 Ban 12.Satu atap
13 Bab 13.Salah paham
14 Bab 14.Bertengkar
15 Bab 15.Balas dendam Anna
16 Bab 16.Penjelasan Leo pada Victor
17 Bab 17.Salah paham lagi
18 Bab 18.Permasalahan clear
19 Bab 19.Mabuk
20 Bab 20.Ciuman pertama
21 Bab 21.Rencana ke Bandung
22 Bab 22. Bertemu Nenek Ajeng
23 Bab 23. Ingin berpisah
24 Bab 24. Skin to skin
25 Bab 25. Nasehat Ajeng
26 Bab 26. Memutuskan untuk pergi
27 Bab 27.Anna hilang
28 Bab 28 Pencarian Victor
29 Bab 8. Bertemu
30 Bab 30. Kembali ke Inggris
31 Bab 31. Kekecewaan Alfa
32 Bab 32. Permintaan Alfa
33 Bab 33. Kebenaran sebenarnya
34 Bab 34.Pertunangan Anna
35 Bab 35. Rencana Victor
36 Bab 35. Bertemu kembali
37 Bab 37. Kekesalan Anna
38 Bab 38. Misi Victor(revisi)
39 Bab 39. Fakta sebenarnya.
40 Bab 40. Keterkejutan Anna
41 Bab 41.
42 Bab 42.Kejujuran Victor
43 Bab 43.
44 Bab 44.
45 Bab 45. Di culik
46 Bab 46. Sang penolong
47 Bab 47.
48 Bab 48.Ungkapan rasa
49 Bab 49. Kebenaran
50 Bab 50. Pengakuan Arsen
51 Bab 51. Terciduk
52 Bab 52. Berpisah untuk sementara
53 Bab 53.
54 Bab 54.Pembalasan pria Aditama
55 Bab 54. Lulus
56 Bab 56.Kejutan
57 Bab 57. Hadiah untuk Anna
58 Bab 58
59 Bab 59 perkara panggilan
60 Bab 60
61 Bab 61. Bertemu Bela
62 Bab 62. Anna cemburu
63 Bab 63. Kekesalan Victor(revisi)
64 Bab 64. Ungkapan perasaan Victor
65 Bab 65.Roma
66 Bab 66.Hadiah
67 Bab 67.Bertemu Justin
68 Bab 68. ke Bali
69 Bab 69.Salah paham lagi
70 Bab 70. Nasehat Alfa
71 Bab 71. Terlambat
72 Bab 72.
73 Bab 73. Tanpa kabar
74 Bab 74.
75 Bab 75.
76 Bab 76.
77 Bab 77
78 Bab 78. Cemburu
79 Bab 79.
80 Bab 80
81 Bab 81. Kebahagian semua orang
82 Bab 82. Mual
83 Bab 83
84 Bab 84. Ngidamnya Anna
85 Bab 85
86 Bab.86
87 Bab 87. Kedatangan Justin
88 Bab 88.Aku bukan kekasihmu tapi suamimu
89 Bab 89.
90 Bab 90
91 Bab 91
92 Bab 92
93 Bab 93
94 94.
95 95.
96 96.
97 97
98 98. Pembalasan Victor
99 99.
Episodes

Updated 99 Episodes

1
Bab 1.Pria introvert
2
Bab 2.Aku mencintainya
3
Bab.3 Kekesalan Victor
4
Bab 4.Permintaan Kevin Aditama
5
Bab 5.Menginap di rumah mertua
6
Bab 6.Ambisi Riana dan Bella
7
Bab 7.Lelah
8
Bab 8.Pertemuan tidak disangka
9
Bab 9.Hukuman untuk Anna
10
Bab 10.Pertemuan kembali
11
Bab 11.Makan siang bersama
12
Ban 12.Satu atap
13
Bab 13.Salah paham
14
Bab 14.Bertengkar
15
Bab 15.Balas dendam Anna
16
Bab 16.Penjelasan Leo pada Victor
17
Bab 17.Salah paham lagi
18
Bab 18.Permasalahan clear
19
Bab 19.Mabuk
20
Bab 20.Ciuman pertama
21
Bab 21.Rencana ke Bandung
22
Bab 22. Bertemu Nenek Ajeng
23
Bab 23. Ingin berpisah
24
Bab 24. Skin to skin
25
Bab 25. Nasehat Ajeng
26
Bab 26. Memutuskan untuk pergi
27
Bab 27.Anna hilang
28
Bab 28 Pencarian Victor
29
Bab 8. Bertemu
30
Bab 30. Kembali ke Inggris
31
Bab 31. Kekecewaan Alfa
32
Bab 32. Permintaan Alfa
33
Bab 33. Kebenaran sebenarnya
34
Bab 34.Pertunangan Anna
35
Bab 35. Rencana Victor
36
Bab 35. Bertemu kembali
37
Bab 37. Kekesalan Anna
38
Bab 38. Misi Victor(revisi)
39
Bab 39. Fakta sebenarnya.
40
Bab 40. Keterkejutan Anna
41
Bab 41.
42
Bab 42.Kejujuran Victor
43
Bab 43.
44
Bab 44.
45
Bab 45. Di culik
46
Bab 46. Sang penolong
47
Bab 47.
48
Bab 48.Ungkapan rasa
49
Bab 49. Kebenaran
50
Bab 50. Pengakuan Arsen
51
Bab 51. Terciduk
52
Bab 52. Berpisah untuk sementara
53
Bab 53.
54
Bab 54.Pembalasan pria Aditama
55
Bab 54. Lulus
56
Bab 56.Kejutan
57
Bab 57. Hadiah untuk Anna
58
Bab 58
59
Bab 59 perkara panggilan
60
Bab 60
61
Bab 61. Bertemu Bela
62
Bab 62. Anna cemburu
63
Bab 63. Kekesalan Victor(revisi)
64
Bab 64. Ungkapan perasaan Victor
65
Bab 65.Roma
66
Bab 66.Hadiah
67
Bab 67.Bertemu Justin
68
Bab 68. ke Bali
69
Bab 69.Salah paham lagi
70
Bab 70. Nasehat Alfa
71
Bab 71. Terlambat
72
Bab 72.
73
Bab 73. Tanpa kabar
74
Bab 74.
75
Bab 75.
76
Bab 76.
77
Bab 77
78
Bab 78. Cemburu
79
Bab 79.
80
Bab 80
81
Bab 81. Kebahagian semua orang
82
Bab 82. Mual
83
Bab 83
84
Bab 84. Ngidamnya Anna
85
Bab 85
86
Bab.86
87
Bab 87. Kedatangan Justin
88
Bab 88.Aku bukan kekasihmu tapi suamimu
89
Bab 89.
90
Bab 90
91
Bab 91
92
Bab 92
93
Bab 93
94
94.
95
95.
96
96.
97
97
98
98. Pembalasan Victor
99
99.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!