bab 19 Abrisam

"Abang kok diem aja sih" kata zafira kesal karena Fadli tidak menanggapi ucapannya.

"Terus Abang harus gimana fir?" Tanya Fadli pada adik perempuan nya. Mereka sedang berhenti karena di depan ada lampu merah. Fadli mulai frustasi adiknya memang begini setiap bercerita harus di dengarkan dan kita wajib memberikan respon. Sebagai bukti bahwa ceritanya benar benar di dengar. Memang wanita sangat sulit untuk di mengerti kadang Fadli di buat pusing oleh adiknya.

"Ya Abang jawab dong, kak aazeen cantik kan?" Zafira kembali bertanya.

"Hemm, iya cantik. Puas belum?" Tanya Fadli pada akhirnya.

"Hehehe" kata zafira tertawa sambil memperlihatkan giginya pada Fadli. Abangnya ini selalu mengalah padanya zafira suka itu Fadli adalah kakak kesayangan nya.

"Naa gitu dong bang. Nanti Fira mau jadi kayak kak aazeen kalau udah dewasa" kata zafira lagi.

"Hemmm" kata Fadli menanggapi, kemudian laki laki itu kembali fokus menyetir sebab lampu kembali hijau dan sebentar lagi mereka akan sampai di rumah.

****

Sedangkan saat ini di mansion yang sangat besar, tak kalah besar dengan mansion milik keluarga Damian.

Seorang wanita berusia 45 tahun  yang sudah tidak lagi muda namun masih saja terlihat cantik. Dia adalah nyonya abrisam yang bernama Estafania Artha abrisam. Terlihat Sedang mengeluhkan sesuatu pada sang suami Abizer Allthaf Abrisam.

"Pii, kenapa putra papi itu ngeselin banget sih, kita pindah ke Indonesia kan karena mau tinggal sama sama di Indonesia, mami mau kita menikmati masa tua kita di sini, bareng sama anak kita juga" kesal Tania.  Tania mengungkapkan rasa kesalnya pada sang suami terhadap  putra sematawangnya.

"Putra papi putra mami juga dong, kan mami yang melahirkan dia" kata Abizer sambil mengusap kelapa istrinya  yang sedang kesal supaya tenang.

"Iiih papi, mami kesel banget sama All pi, anak satu itu, dia udah dewasa loh pi. Apa ga kepikiran mau nyari istri? Mami pengen rumah kita rame kalau ada cucu pii" Kata Tania semakin kesal jika mengingat tentang putranya.

"Mii, papi udah minta all untuk ngurus perusahaan yang di sini, perusahaan yang di Paris biarkan saja Maxime yang mengurus, Maxime cukup bisa diandalkan untuk mengurus cabang yang di sana, lagian all bisa pantau dari sini. Tapi jawaban putra mami begini "Pi, papi masih muda, masih bisa ngurus perusahaan, lagian kalau jadi karyawan, papi belum waktunya untuk pensiun. All belum mau menetap di Indonesia pii, all mau ngurus cabang aja di Paris sama paman mafxime, papi di sini aja sama mami, lagian perusahaan di sini udah stabill, papi bisa sambil ngurus perusahaan bisa sambil menikmati hidup bareng mami. All janji pii all ga akan lama, dan all akan balik kesini, all juga bisa pulang kesini kapan pun." Kata Abizer memberitahukan istrinya tentang apa yang telah di sampaikan putra mereka semalam, saat Abizer meminta pada arshain anaknya untuk memimpin perusahaan.

Namun jawaban arshain membuat Abizer terdiam, dan tak bisa memaksa. Sebab Abizer tau arshain itu persis seperti dirinya, anak laki lakinya itu, pasti punya hal yang ingin dia capai sendiri tanpa bantuan dari orang tuanya. Abizer cukup bangga dengan arshain putranya. Selama di paris arshain memang di minta Abizer untuk memimpin perusahaan cabang yang ada di sana. Dan Sejak arshain lulus kuliah Abizer memberikan tanggung jawab itu pada putra semata wayangnya. terbukti perusahaan yang ada di Paris, kini semakin berkembang berada di tangan arshain. Perusahaan yang beberapa tahun lalu, Abizer bangun kini telah  berhasil bahkan hampir seperti perusahaan pusat yang ada di Indonesia.

Abizer tentu bangga, arshain memang anak yang cerdas dan pemuda tampan itu memang menguasai dunia bisnis. Meski dalam hal percintaan arshain sangat tidak pandai sama sekali terbukti tidak pernah sekalipun arshain membawa seorang gadis ke mansion mereka.

Saat ini arshain juga sedang membangun perusahaan atas namanya  dari hasil kerja kerasnya sendiri perusahaan yang baru dia bangun sejak 3 tahun lalu namun saat ini sudah terlihat jelas perkembangan nya. Mungkin karena hal itu juga membuat arshain belum ingin tinggal di Indonesia saat ini, dan Abizer sebagai ayah hanya bisa mendukung keputusan anaknya.

" Anak itu benar benar menguji kesabaran kedua  orang tuanya" kata Tania setelah mendengar cerita sang suami.

"Sudah mami sabar aja, dia ga akan lama di sana, kalau kangen kan bisa kita kesana atau dia yang pulang." Kata Abizer mencoba menenangkan istri tercinta nya.

"Terus kapan mami punya menantu pii, mami takut all itu jadi bujang tua, apalagi papi tau sikap anak itu, dia dingin sekali" kata Tania masih mengeluhkan tentang putranya.

"Mii nanti akan ada waktunya, all akan mengenalkan seorang wanita ke orang tuanya, mami tunggu saja. Banyak mi yang mau sama All, tinggal pilih saja jika all mau. Tapi all belum ingin kita ga perlu memaksanya, mami juga ga mau kan punya menantu yang mau harta all aja, jadi ada untungnya all dingin, dia ga mudah untuk di dekati" kata Abizer sabar saat memberikan penjelasan pada istrinya.

Bukan menyombongkan anaknya, Abizer tau bahwa banyak sekali yang mau menjadi istri arshain. Rekan bisnis nya saja ada beberapa yang berniat ingin menjodohkan arshain dengan putri mereka, namun Abizer selalu menolak dengan cara yang halus, abizer tidak ingin anaknya menjadi korban, melakukan pernikahan karena bisnis, demi kerjasama dan nama baik perusahaan, dan arshain  bukan tipe yang mau di jodohkan seperti itu, sama seperti dirinya dulu. Arshain pasti akan menolak dan memberontak, Abizer juga menghargai putranya, arshain pasti punya kriteria pasangan yang dia inginkan sendiri. Meski Abizer juga belum tau tipe  wanita seperti apa yang di inginkan oleh arshain namun Abizer mempercayakan hal itu pada sang putra, bahwa arshain  tidak akan asal memilih, Abizer memberikan kebebasan dan kesempatan putra nya menentukan pilihan hidupnya sendiri.

Asalkan arshain mampu bertanggung jawab atas pilihannya itu.

"Iya ya piii, mami juga ga mau punya menantu yang cuma mau harta all aja, dan ga tulus sama All" kata Tania yang baru menyadari hal itu.

"Jadi sekarang mami doakan saja putra kita itu, dan dukung setiap keputusan nya selama itu baik. All udah dewasa mii, dia bisa menentukan jalan hidup nya kita hanya perlu mengawasi" kata Abizer lagi.

"Iya pii, papi benar" kata Tania akhirnya setuju dengan suaminya. Wanita paruh baya itupun di peluk oleh Abizer suaminya.

Beberapa jam yang lalu arshain putra semata wayang Abizer dan Tania baru saja terbang ke Paris, pemuda tampan namun dingin dan sayangnya memiliki sejuta pesona dalam dirinya itu, memilih untuk kembali ke Paris di bandingkan harus tinggal di Indonesia. Banyak hal di Paris yang belum arshain selesaikan, jadi dia tidak bisa ikut pindah ke Indonesia bersama orang tua nya. Arshain hanya ikut mengantar papi dan maminya saja kemarin, dan hari ini dia harus kembali sebab pekerjaan sudah menanti dirinya.

Mungkin banyak yang mengajukan pertanyaan pada arshain, kekayaan orang tuanya sudah sangat banyak, jika di makan 7 keturunan keluarga abiram seperti nya tidak akan habis. Jadi tidak perlu bekerja sekeras ini, seperti yang  sedang arshain lakukan saat ini. Namun bagi arshain bekerja keras saat ini tidak akan ada kerugian untuknya sama sekali, sebab ini dia lakukan demi masa depannya dan masa tuanya, lagian arshain senang artinya semakin dia bekerja keras, semakin banyak orang yang bisa arshain bantu dan juga semakin banyak orang yang ikut bergantung padanya, contohnya ratusan karyawan yang saat ini bekerja di Zier Internasional Grup mereka semua yang membantu arshain membangun perusahaan sampai ada di titik ini.

Episodes
1 bab 1 Terluka
2 bab 2 Pasrah
3 bab 3 kekecewaan keluarga wijaya
4 bab 4 Beruntung
5 bab 5 Sahabat
6 bab 6 Sahabat
7 bab 7 Rencana Our Time
8 bab 8 Mawar Berduri
9 bab 9 Shopping Time
10 bab 10 Makan Malam Bersama
11 bab 11 Berbagi
12 bab 12 Rencana aazeen dan Miranda
13 bab 13 Miranda Nyebelin
14 bab 14 Taman
15 bab 15 Dia?
16 bab 16 Tawa Mereka
17 bab 17 Kebahagiaan
18 bab 18 Bertemu Kembali
19 bab 19 Abrisam
20 bab 20 Aku Lelah
21 bab 21 Di rendahkan
22 bab 22 Resto
23 bab 23 Hari yang Menyebalkan
24 bab 24 Pulang
25 Informasi Visual Tokoh
26 bab 25 Bertemu Sahabat Lama
27 bab 26 Prancis
28 bab 27 Rencana Kerjasama
29 bab 28 Tak Terduga
30 bab 29 Undangan
31 bab 30 Support Sistem
32 bab 31 Ayah Adalah Cinta Pertama Anak Perempuan
33 bab 32 Serba Kebetulan
34 bab 33 Terpaku
35 bab 34 Grand Opening by Zee
36 bab 35 Keluarga
37 bab 36 Cold Urticaria
38 bab 37 Malu
39 bab 38 Dakwah
40 bab 39 Hari Pernikahan
41 bab 40 Puncak Menara Eiffel
42 bab 41 SEMPURNA
43 bab 42 Sudah Kelewatan
44 bab 43 Ibarat Cermin Dia Sudah Pecah Berkeping Keping
45 bab 44 Wise
46 bab 45 Jadi khawatir
47 bab 46 Rapat
48 bab 47 Makan siang
49 bab 48 Rindu
50 bab 49 Resah
51 bab 50 Foto Model
52 bab 51 Jadi Aneh
53 bab 52 Kenalan
54 bab 53 Sepihak
55 bab 54 Cinta Sendiri
56 bab 55 Merasa Menyerah
57 bab 56 Flashback
58 bab 57 Alasan Hidup
59 bab 58 Flashback (Dia?)
60 bab 59 Ditolak
61 bab 60 Bimbang
62 bab 61 sakit
63 bab 62 Dia Membantuku
64 bab 63 N2
65 bab 64 Naina & Narendra
66 bab 64 Wanita Wanita Hebat
67 bab 65 Malah Berantem
68 bab 66 Shopping Dadakan
69 bab 67 Sekretaris
70 bab 68 OTW
71 bab 69 Rahasia
72 bab 70 Mereka?
73 bab 71 Pemandangan
74 bab 72
75 bab 73
76 bab 74
77 bab 75 flashback
78 bab 76 flashback 2
79 flashback 3
80 bab 80 Melepas Rindu Ala Zee dan Abi
81 bab 81
82 bab 82
83 Bab 83
84 bab 84
85 bab 85
86 Draft
87 bab 87
88 bab 88
89 Bab 89
90 Bab 90
91 Bab 91
92 bab 92
93 bab 93
94 bab 94
Episodes

Updated 94 Episodes

1
bab 1 Terluka
2
bab 2 Pasrah
3
bab 3 kekecewaan keluarga wijaya
4
bab 4 Beruntung
5
bab 5 Sahabat
6
bab 6 Sahabat
7
bab 7 Rencana Our Time
8
bab 8 Mawar Berduri
9
bab 9 Shopping Time
10
bab 10 Makan Malam Bersama
11
bab 11 Berbagi
12
bab 12 Rencana aazeen dan Miranda
13
bab 13 Miranda Nyebelin
14
bab 14 Taman
15
bab 15 Dia?
16
bab 16 Tawa Mereka
17
bab 17 Kebahagiaan
18
bab 18 Bertemu Kembali
19
bab 19 Abrisam
20
bab 20 Aku Lelah
21
bab 21 Di rendahkan
22
bab 22 Resto
23
bab 23 Hari yang Menyebalkan
24
bab 24 Pulang
25
Informasi Visual Tokoh
26
bab 25 Bertemu Sahabat Lama
27
bab 26 Prancis
28
bab 27 Rencana Kerjasama
29
bab 28 Tak Terduga
30
bab 29 Undangan
31
bab 30 Support Sistem
32
bab 31 Ayah Adalah Cinta Pertama Anak Perempuan
33
bab 32 Serba Kebetulan
34
bab 33 Terpaku
35
bab 34 Grand Opening by Zee
36
bab 35 Keluarga
37
bab 36 Cold Urticaria
38
bab 37 Malu
39
bab 38 Dakwah
40
bab 39 Hari Pernikahan
41
bab 40 Puncak Menara Eiffel
42
bab 41 SEMPURNA
43
bab 42 Sudah Kelewatan
44
bab 43 Ibarat Cermin Dia Sudah Pecah Berkeping Keping
45
bab 44 Wise
46
bab 45 Jadi khawatir
47
bab 46 Rapat
48
bab 47 Makan siang
49
bab 48 Rindu
50
bab 49 Resah
51
bab 50 Foto Model
52
bab 51 Jadi Aneh
53
bab 52 Kenalan
54
bab 53 Sepihak
55
bab 54 Cinta Sendiri
56
bab 55 Merasa Menyerah
57
bab 56 Flashback
58
bab 57 Alasan Hidup
59
bab 58 Flashback (Dia?)
60
bab 59 Ditolak
61
bab 60 Bimbang
62
bab 61 sakit
63
bab 62 Dia Membantuku
64
bab 63 N2
65
bab 64 Naina & Narendra
66
bab 64 Wanita Wanita Hebat
67
bab 65 Malah Berantem
68
bab 66 Shopping Dadakan
69
bab 67 Sekretaris
70
bab 68 OTW
71
bab 69 Rahasia
72
bab 70 Mereka?
73
bab 71 Pemandangan
74
bab 72
75
bab 73
76
bab 74
77
bab 75 flashback
78
bab 76 flashback 2
79
flashback 3
80
bab 80 Melepas Rindu Ala Zee dan Abi
81
bab 81
82
bab 82
83
Bab 83
84
bab 84
85
bab 85
86
Draft
87
bab 87
88
bab 88
89
Bab 89
90
Bab 90
91
Bab 91
92
bab 92
93
bab 93
94
bab 94

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!