bab 14 Taman

*****

komunikasi memang sangatlah penting,

Akan tetapi saling mengerti

jauh lebih penting.

Jika ada hal yang belum bisa di jelaskan

Dengan kata, maka bersabarlah tunggu sampai ia bisa berbagi cerita kepadamu

Aazeena

"Dek?" Panggil Rafiq pada putrinya.

"Iya yah" jawab aazeen menoleh. Gadis cantik itu saat ini sedang duduk di sofa dengan abiyan yang merbahkan kepalanya di paha sang adik, dan aazeen diminta untuk mengusap kepala sang kakak. Seperti nya pemuda tampan itu sedang kelelahan terlihat abiyan memejamkan matanya di pangkuan aazeen sambil menikmati usapan lembut tangan aazeen  di kepalanya.

Keluarga sedang berkumpul di ruang tamu, mereka selalu menghabiskan waktu bersama setelah makan malam. Sebelum mereka kembali ke kamar masing masing untuk istirahat.

"Gimana kegiatan adek? Ada kendala nak?" Tanya Rafiq pada putrinya.

"Alhamdulillah semuanya lancar ayah, kuliah adek juga lancar, butik juga lagi persiapan untuk launching produk dengan motif dan model baru bulan depan." Kata aazeen menceritakan kepada sang ayah, bahwa bulan depan butiknya akan mengeluarkan jilbab dengan model dan motif terbarunya. Di butik aazeen semua model dan motif yang launching selalu ekslusif. Jadi setelah barang habis terjual maka tidak akan ada lagi motif dan model yang sama, jadi berasa beli jilbab limited edition. Tidak pasaran, semua model dan motif juga selalu update, terbaru dan modern. Hal itulah yang membuat butik milik aazeen selalu ramai pengunjung.

"Alhamdulillah, syukurlah dek kalau semuanya lancar, ceritakan pada ayah, kalau ada yang membuat adek kesulitan sayang" kata bunda Amira.

"Iya bunda, adek pasti akan minta bantuan kalian kalau adek butuh bantuan. Sejauh ini Alhamdulillah adek bisa handel." Kata aazeena menjawab pertanyaan sang ibu.

"Oh iya ayah, bunda. Besok adek mau ngajak anak anak, main di taman, sore hari. Dilanjutkan malam harinya kita mau ke pasar malam, cobain wahana di sana. Adek mau anak anak bermain sebentar supaya mereka ga capek jika hanya belajar setiap harinya. Adek udah bilang rencana adek ini ke kakak. Katanya kakak juga akan menyusul malamnya sepulang dari kantor" kata aazeen yang baru teringat bahwa dirinya belum menceritakan sekaligus meminta izin pada ayah dan bundanya terkait rencananya besok bersama Miranda, untuk mengajak anak anak bermain.

"Iya sayang, ga papa, ayah dan bunda izinkan. Apapun yang adek lakukan jika itu baik pasti ayah dan bunda akan selalu dukung. Yang penting adek ga sendirian besok dan pulangnya jangan terlalu malam yaa, terus yang paling penting hati hati jaga diri baik baik." Kata Rafiq mengizinkan.

"Iya ayah, terimakasih ayah" kata aazeen senang.

"Miranda besok ikut kan sayang?" Kata bunda Amira bertanya pada aazeen untuk memastikan.

"Iya bunda, besok Miranda kesini jemput adek" kata aazeen menjawab.

Mendengar jawaban aazeen sang bunda tersenyum bahagia. Wanita paruh baya itu tidak perlu khawatir sebab miranda sudah dianggap oleh amira seperti putrinya sendiri, keduanya sudah berteman sejak lama, dan kedua keluarga mereka juga sudah sangat dekat.

" Oh iya ayah lupa! Besok  lusa ayah ada acara makan malam bersama sahabat ayah dan keluarga nya. Mereka baru pindah ke Indonesia. Sebelumnya mereka tinggal di Paris, adek dan kakak bisa ikut kan?" Tanya Rafiq pada kedua anaknya.

"Insya Allah adek bisa yah" kata aazeen menjawab.

"Kakak juga bisa yah" kata abiyan ikut menjawab.

"Alhamdulillah kalau begitu" kata Rafiq.

"Ya sudah, sudah malam, kita istirahat." Kata bunda Amira mengajak suami dan kedua anaknya kembali ke kamar masing masing untuk  istirahat.

Ketiganya pun menurut, aazeen dan abiyan kembali ke kamar mereka, begitupun dengan Rafiq dan istrinya.

\*\*\*\*

Aazeena dan Miranda serta anak anak sedang membentang tikar di taman, mereka memilih tempat yang teduh di bawah pohon dan dekat dengan danau kecil yang ada di tengah tengah taman. Ada sekitar 15 nak yang aazeen bina, semuanya terlihat begitu bahagia dan begitu antusias, terpancar  raut wajah bahagia dari mereka semua. Semua anak anak  melakukan pekerjaan mereka dengan senyum bahagia. ada yang membentang tikar ada yang menyiapkan makanan ada yang menyiapkan buah dan cemilan. Mereka semua terlihat bekerjasama.

Aazeen dan Miranda pun tak kalah bahagia, keduanya terus saja tersenyum melihat raut wajah anak anak yang bahagia. Mereka ikut senang melihatnya.

"Kak semuanya sudah siap" kata Anin, memberitahu aazeen dan Miranda. Setelah tikar di bentang, mereka menyusun seluruh makanan dan minuman di tengah tengah.

" Alhamdulillah, ya udah ayo semuanya duduk" kata Miranda meminta semua anak anak untuk duduk.

Sedangkan aazeen pergi mengambil, congklak dan juga tali, untuk bermain anak anak. Sambil menikmati makanan di pinggir danau, mereka juga ingin main nantinya. tadi sebelum berangkat anak anak mengatakan pada aazeen bahwa mereka ingin main congklak dan lompat tali, karena itu saat ini aazeen mengambil congklak dan tali atas permintaan dari mereka sebelum nya. aazeen lupa membawanya saat mereka menurunkan barang barang tadi. Sebab Aazeen menaruhnya terpisah.   Aazeen begitu senang melihat tawa bahagia di wajah anak anak semua.  Aazeen ingin bisa terus berbagi kebahagiaan pada mereka dengan waktu yang lama.

"Kak aazeen kemana kak?" Tanya Zidan pada Miranda yang tidak melihat keberadaan aazeen di sana. Saat ini semua anak anak sudah duduk di atas tikar mereka semua sedang menunggu aazeen kembali saat ini.

"Kak aazeen lagi ke parkiran, ambil congklak sama tali, katanya kalian mau main nanti" kata Miranda.

"Waaahh, kita benar akan main hari ini" ucap Anin senang. Dan semua teman temannya pun ikut bersorak kegirangan.

"Tapi kok kak aazeen belum balik lagi kesini?" Tanya Anin lagi.

"Biar Zidan susul kak aazeen aja ya kak" kata Zidan pada Miranda.

"Ga usah Zidan, tunggu sini aja. " Kata Miranda tidak mengizinkan sebab parkiran mereka agak jauh dari tempat mereka sekarang, Miranda tidak ingin terjadi sesuatu nanti pada zidan.

" Kita tunggu dulu ya, Sebentar lagi pasti kak aazeen sampai." Kata Miranda pada Anin yang menanyakan keberadaan aazeen, sebab belum kembali.

Sedangkan di posisi aazeen saat ini gadis cantik itu sedang berjalan, namun secara tiba tiba aazeen melepaskan congklak dan tali yang dia pegang secara aasal. aazeen  berlari dan berteriak "awass!!!"

Sreeettt!!

brukkk!!

"Aakkhhh" aazeen meringis.

Namun kemudian terdengar suara tangisan...

Hiks hiks hiks

"mama" anak itu menangis sambil memanggil mama nya

Aazeen terkejut dan khawatir takut ada yang terluka pada anak itu.

Namun tiba tiba "Kau tidak apa apa? Apa kau terluka?" Tanya seseorang yang ntah kapan sudah berada di dekat aazeen, dengan raut wajah yang khawatir.

Aazeen mendongak dan tidak sengaja kedua mata mereka bertemu Keduanya saling menatap.

Episodes
1 bab 1 Terluka
2 bab 2 Pasrah
3 bab 3 kekecewaan keluarga wijaya
4 bab 4 Beruntung
5 bab 5 Sahabat
6 bab 6 Sahabat
7 bab 7 Rencana Our Time
8 bab 8 Mawar Berduri
9 bab 9 Shopping Time
10 bab 10 Makan Malam Bersama
11 bab 11 Berbagi
12 bab 12 Rencana aazeen dan Miranda
13 bab 13 Miranda Nyebelin
14 bab 14 Taman
15 bab 15 Dia?
16 bab 16 Tawa Mereka
17 bab 17 Kebahagiaan
18 bab 18 Bertemu Kembali
19 bab 19 Abrisam
20 bab 20 Aku Lelah
21 bab 21 Di rendahkan
22 bab 22 Resto
23 bab 23 Hari yang Menyebalkan
24 bab 24 Pulang
25 Informasi Visual Tokoh
26 bab 25 Bertemu Sahabat Lama
27 bab 26 Prancis
28 bab 27 Rencana Kerjasama
29 bab 28 Tak Terduga
30 bab 29 Undangan
31 bab 30 Support Sistem
32 bab 31 Ayah Adalah Cinta Pertama Anak Perempuan
33 bab 32 Serba Kebetulan
34 bab 33 Terpaku
35 bab 34 Grand Opening by Zee
36 bab 35 Keluarga
37 bab 36 Cold Urticaria
38 bab 37 Malu
39 bab 38 Dakwah
40 bab 39 Hari Pernikahan
41 bab 40 Puncak Menara Eiffel
42 bab 41 SEMPURNA
43 bab 42 Sudah Kelewatan
44 bab 43 Ibarat Cermin Dia Sudah Pecah Berkeping Keping
45 bab 44 Wise
46 bab 45 Jadi khawatir
47 bab 46 Rapat
48 bab 47 Makan siang
49 bab 48 Rindu
50 bab 49 Resah
51 bab 50 Foto Model
52 bab 51 Jadi Aneh
53 bab 52 Kenalan
54 bab 53 Sepihak
55 bab 54 Cinta Sendiri
56 bab 55 Merasa Menyerah
57 bab 56 Flashback
58 bab 57 Alasan Hidup
59 bab 58 Flashback (Dia?)
60 bab 59 Ditolak
61 bab 60 Bimbang
62 bab 61 sakit
63 bab 62 Dia Membantuku
64 bab 63 N2
65 bab 64 Naina & Narendra
66 bab 64 Wanita Wanita Hebat
67 bab 65 Malah Berantem
68 bab 66 Shopping Dadakan
69 bab 67 Sekretaris
70 bab 68 OTW
71 bab 69 Rahasia
72 bab 70 Mereka?
73 bab 71 Pemandangan
74 bab 72
75 bab 73
76 bab 74
77 bab 75 flashback
78 bab 76 flashback 2
79 flashback 3
80 bab 80 Melepas Rindu Ala Zee dan Abi
81 bab 81
82 bab 82
83 Bab 83
84 bab 84
85 bab 85
86 Draft
87 bab 87
88 bab 88
89 Bab 89
90 Bab 90
91 Bab 91
92 bab 92
93 bab 93
94 bab 94
Episodes

Updated 94 Episodes

1
bab 1 Terluka
2
bab 2 Pasrah
3
bab 3 kekecewaan keluarga wijaya
4
bab 4 Beruntung
5
bab 5 Sahabat
6
bab 6 Sahabat
7
bab 7 Rencana Our Time
8
bab 8 Mawar Berduri
9
bab 9 Shopping Time
10
bab 10 Makan Malam Bersama
11
bab 11 Berbagi
12
bab 12 Rencana aazeen dan Miranda
13
bab 13 Miranda Nyebelin
14
bab 14 Taman
15
bab 15 Dia?
16
bab 16 Tawa Mereka
17
bab 17 Kebahagiaan
18
bab 18 Bertemu Kembali
19
bab 19 Abrisam
20
bab 20 Aku Lelah
21
bab 21 Di rendahkan
22
bab 22 Resto
23
bab 23 Hari yang Menyebalkan
24
bab 24 Pulang
25
Informasi Visual Tokoh
26
bab 25 Bertemu Sahabat Lama
27
bab 26 Prancis
28
bab 27 Rencana Kerjasama
29
bab 28 Tak Terduga
30
bab 29 Undangan
31
bab 30 Support Sistem
32
bab 31 Ayah Adalah Cinta Pertama Anak Perempuan
33
bab 32 Serba Kebetulan
34
bab 33 Terpaku
35
bab 34 Grand Opening by Zee
36
bab 35 Keluarga
37
bab 36 Cold Urticaria
38
bab 37 Malu
39
bab 38 Dakwah
40
bab 39 Hari Pernikahan
41
bab 40 Puncak Menara Eiffel
42
bab 41 SEMPURNA
43
bab 42 Sudah Kelewatan
44
bab 43 Ibarat Cermin Dia Sudah Pecah Berkeping Keping
45
bab 44 Wise
46
bab 45 Jadi khawatir
47
bab 46 Rapat
48
bab 47 Makan siang
49
bab 48 Rindu
50
bab 49 Resah
51
bab 50 Foto Model
52
bab 51 Jadi Aneh
53
bab 52 Kenalan
54
bab 53 Sepihak
55
bab 54 Cinta Sendiri
56
bab 55 Merasa Menyerah
57
bab 56 Flashback
58
bab 57 Alasan Hidup
59
bab 58 Flashback (Dia?)
60
bab 59 Ditolak
61
bab 60 Bimbang
62
bab 61 sakit
63
bab 62 Dia Membantuku
64
bab 63 N2
65
bab 64 Naina & Narendra
66
bab 64 Wanita Wanita Hebat
67
bab 65 Malah Berantem
68
bab 66 Shopping Dadakan
69
bab 67 Sekretaris
70
bab 68 OTW
71
bab 69 Rahasia
72
bab 70 Mereka?
73
bab 71 Pemandangan
74
bab 72
75
bab 73
76
bab 74
77
bab 75 flashback
78
bab 76 flashback 2
79
flashback 3
80
bab 80 Melepas Rindu Ala Zee dan Abi
81
bab 81
82
bab 82
83
Bab 83
84
bab 84
85
bab 85
86
Draft
87
bab 87
88
bab 88
89
Bab 89
90
Bab 90
91
Bab 91
92
bab 92
93
bab 93
94
bab 94

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!