"Zee" panggil Miranda. Gadis itu dan anak anak menunggu aazeena, namun yang mereka tunggu tak kunjung kembali, karena khawatir takut terjadi sesuatu pada aazeen akhirnya Miranda pergi menyusul aazeen dan meminta anak anak untuk menunggu dirinya dan aazeen kembali. sebab untuk pertama kalinya aazeen pergi hari ini tanpa ada pengawal yang mengikutinya. Aazeen tadi di jemput oleh Miranda dan aazeena meminta ayahnya dan abiyan untuk tidak di kawal, sebab mereka hanya di taman, aazeen yakin tidak akan ada yang terjadi.
Karena putri nya terus merengek akhirnya Rafiq setuju, asalkan saat ke pasar malam pengawal harus tetap ikut sebab di sana akan sangat ramai nantinya. Dan aazeen pun setuju, karena adanya pengawal di pasar malam nanti akan memudahkan aazeen untuk menjaga anak anak sebab para pengawalnya itu akan ikut serta membantunya.
"Raaa" aazeen menoleh dan melihat Miranda.
"Kamu dari mana aja, anak anak nungguin, kamu lama banget, apa ada sesuatu?" Tanya Miranda sambil sekilas melihat ke arah arshain, athala dan Alisa. Tidak ada yang Miranda kenal dari ketiga orang yang ada di sana.
Siapa mereka batin Miranda.
"Oh iya maaf raa, anak anak sekarang dimana?" Tanya aazeen merasa bersalah karena sudah membuat mereka semua menunggu.
"Yaaa Mereka masih di danau" kata Miranda menjawab.
"Ya udah ayo kita kesana" ajak aazeen namun sebelum itu "mbaa saya pamit dulu ya" katanya pada Alisa.
"Iyaa zeen, makasih banyak ya" kata Alisa kembali berterimakasih pada aazeena.
"Sama sama mba" kata aazeen menjawab.
" Kak, terimakasih ya" kata aazeen menoleh pada arshain. Aazeen belum tau siapa nama pria itu. Dan aazeena lupa bahwa diantara dirinya, athala dan Alisa tadi, ternyata masih ada arshain juga di sana.
"Hemmm" jawab arshain sambil mengangguk singkat.
"Ya udah saya pamit yaa, athalaaa kakak pamit ya. Assalamualaikum"
"Wa'alaikumussalam" jawab Alisa. Sedangkan arshain hanya menjawab dalam hati sambil memandang aazeen yang berjalan pergi meninggalkan kannya.
Athala tersenyum dan melambaikan tangannya pada aazeen, aazeen membalasnya, sampai akhirnya gadis itu sudah jauh dari pandangan mereka semua.
Setelah aazeen pamit, arshain juga segara pergi dari sana. Pemuda tampan itu juga harus segera pulang sebab kedua orang tuanya sudah menunggu dirinya di mansion. Arshain harus terbang malam nanti, meninggalkan Indonesia. Arshain hanya berharap suatu saat dia bisa bertemu lagi dengan aazeena.
****
"Mereka siapa sih Zee, kamu juga kemana aja kenapa lama banget aku sama anak anak khawatir tau Zee. Kalau kamu kenapa Napa, aku bakalan di marah sama ayah dan bunda apalagi kak abiyan. Bisa di cincang habis aku sama keluarga Damian Zee." Kata Miranda mengomeli aazeena sepanjang mereka berjalan menuju danau.
"Huffft , satu satu raa. Aku harus jawab yang mana dulu kalau kamu ngomel dari tadi ga selesai selesai" kata aazeena protes. Namun gadis cantik itu juga senang jika Miranda mode emak emak seperti ini. Tandanya Miranda khawatir dan menyayangi dirinya dengan tulus.
"Yaa kamu tinggal jawab aja Zee" kata Miranda tidak terima bahwa di katakan bawel.
"Baiklah baiklah sayangkuuu yang paling manis dan cantik" kata aazeen menggombali Miranda. Mendengar itu Miranda hanya memutar bola matanya jengah.
"Jadi Yang perempuan tadi namanya mba Alisa, terus anak laki laki yang sama mba Alisa itu Athalla namanya, dia putra mba Alisa. Nah kalau yang laki laki satunya, emmm aku juga ga tau dia siapa" kata aazeena mengatakan yang sejujurnya. Dia memang belum sempat menanyakan nama arshain jadi dia tidak tau.
"Gimana ceritanya kamu ga tau namanya, jelas jelas dia ada di sana dan tadi kamu memanggilnya kakak" kata Miranda tidak percaya.
"Iya aku serius raaa, aku belum sempat tanya siapa namanya tadi" kata aazeen meyakinkan Miranda bahwa dia tidak sedang berbohong.
" Aku memanggilnya kakak, karena dari postur tubuh dan suara aku yakin dia lebih dewasa dari pada aku, makannya aku manggil dia kakak" kata aazeen menjelaskan alasannya memanggil arshain kakak.
"Okey, terus apa yang terjadi sampai akhirnya kamu bisa sama mereka?" Tanya Miranda lagi.
Aazeen menceritakan semua kejadian yang menimpa Athalla kepada Miranda, sampai akhirnya gadis itu datang menjemput aazeen. Mendengar penjelasan dan cerita aazeena Miranda jadi khawatir jika saja aazeena terluka. Sebab saat ini mereka pergi tanpa ada pengawal yang ikut.
"Astaghfirullah Zee" kaget Miranda setelah mendengar cerita aazeen.. " terus kamu ada yang luka engga?" Khawatir Miranda menghentikan langkah kakinya kemudian meneliti seluruh tubuh aazeena memastikan jika tidak ada luka pada gadis itu.
"Tenang raa, Alhamdulillah aku ga papa, ada lecet sedikit di dekat siku. Tapi ga perlu khawatir ini hanya luka kecil raa. Nanti setelah kita bermain dengan anak anak, kita obatin" kata aazeena menenangkan Miranda.
"Alhamdulillah kalau gitu aku lega" jawab Miranda
Mereka kembali berjalan, menuju danau hingga akhirnya mereka sampai dan terlihat anak anak yang ternyata sudah menanti kedatangan Miranda dan aazeena.
"Kak Miranda"
"Kak aazeen"
Terdengar suara anak anak memanggil nama keduanya.
Aazeena dan Miranda tersenyum hangat.
"Maaf ya kakak lama" kata aazeen meminta maaf pada anak anak dia merasa bersalah saat ini sudah membuat mereka menunggu.
"Ga papa kak" kata semuanya kompak.
Setelah semuanya sudah siap, aazeen dan Miranda juga sudah kembali, mereka pun memulai acara mereka saat ini. Makan bersama dan main bersama di pinggir danau. Terlihat semuanya menikmati makanan, dan permainan yang di mainkan. Mereka semua berbagi kebahagiaan dan menciptakan kebahagiaan mereka sendiri. Aazeena dan Miranda juga ikut merasa begitu bahagia saat ini melihat anak anak yang tertawa ceria dan terlihat sangat bahagia.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 94 Episodes
Comments