bab 4 Beruntung

Aazeen tersenyum melihat anak anak yang saat ini sedang duduk menikmati makanan mereka.

'ya aazeen setelah mengajar dia pasti mengajak anak anak makan bersamanya. Ini adalah waktu yang di tunggu oleh anak anak jalanan, bisa makan enak bersama aazeen, mereka begitu sangat bersyukur bisa di pertemukan oleh orang sebaik aazeen. Sedangkan aazeen merasa sangat bahagia bisa bersama dengan anak anak spesial ini, aazeen senang bisa berbagi dengan mereka. Meski Waktu mengajarnya tidak menentu, kadang  aazeen mengajar di pagi hari dan selesai di siang hari, lalu mereka akan makan siang bersama. kadang juga siang hari aazeen baru bisa mengajar dan kemudian mereka akan makan sore bersama setelah belajar selesai. Aazeen mengajar sesuai dengan jadwalnya yang kosong, sebab saat ini dia sebagai mahasiswa, juga sebagai seorang pemilik butik, jadi waktunya terbagi bagi, tapi sebisa mungkin aazeen mengatur waktu dengan baik dan pasti menyempatkan untuk bertemu anak anak. Pernah satu waktu aazeen baru bisa datang saat sore hari, sebab saat itu kegiatan dan pekerjaan nya sangat banyak, namun aazeen tetap memaksakan untuk menemui anak anak dan berbagi ilmu dengan mereka, meski hanya sedikit karena waktu yang terbatas. dan setelah makan bersama aazeen baru bisa pulang ke mansion nya, tapi karena terlalu padat kegiatan dan aazeen kelelahan esok harinya gadis cantik itu akhirnya jatuh sakit, sejak saat itu, ayah dan bundanya serta kakaknya tidak lagi mengizinkan aazeen jika harus memaksakan diri jika memang dia tengah sibuk maka belajar di liburkan, anak anak pun mengerti mereka tidak masalah dengan hal itu, sebab jadwal libur dan belajar lebih banyak lah mereka belajar bersama aazeen. Mereka juga paham bahwa aazeen sangat sibuk, mereka saja sudah sangat bersyukur di tengah kesibukan aazeen gadis cantik itu masih menyempatkan diri bertemu mereka dan mengajari mereka, tentang agama dan juga pengetahuan lainnya, padahal mereka bukanlah siapa siapa, tapi aazeen mengajari mereka semua  dengan setulus hati. Mereka khawatir dengan aazeen.

Keluarga aazeen sangat khawatir saat dirinya jatuh sakit, aazeen juga tidak bisa menolak permintaan keluarga nya, sebab saat dirinya sakit keluarga nya lah yang merawat nya, aazeen ta ingin menambah beban dalam keluarga nya lagi.'

"Zeee" panggil Miranda.

"Hemm" jawabnya pelan masih dengan posisinya tidak sedikit pun aazeen mengalihkan perhatian nya dari anak anak.

"Mereka beruntung bertemu kamu Zee" kata Miranda.

Mendengar itu aazeen menoleh dan melihat kearah Miranda, Mirandapun ikut menatap aazeen dan tersenyum seolah mengatakan bahwa apa yang dia katakan barusan adalah benar.

"Tidak raa, bukan mereka yang beruntung bertemu aku, tapi aku yang beruntung bisa bertemu dengan mereka semua." Kata aazeena.

Miranda mengerutkan alisnya tidak mengerti dengan perkataan aazeena "Kenapa begitu?" Tanya Miranda pada aazeen.

"Jelas saja, bertemu mereka, aku jadi mengerti bagaimana bersyukur, bukan karena apa yang aku miliki, mereka belum memiliki nya atau bahkan tidak memiliki nya, tapi aku bersyukur dengan apa yang sudah Allah titipkan kepadaku dan aku bisa berbagi dengan mereka, jika aku tidak bisa memenuhi semua yang mereka butuhkan, setidaknya kehadiran ku saat ini, itu berguna. Aku bersyukur Ra, dengan kesederhanaan yang mereka miliki, mereka semua bisa tertawa lepas dan bahagia, bahagia yang mereka ciptakan sendiri, tanpa meminta dan menunggu pemberian dari siapapun. Padahal mereka semua sama sama tahu bagaimana kerasnya dunia ini, mereka bersama sama menghadapi semua ini raa, padahal mereka lebih muda dari ku tapi mereka sudah begitu kuat, jika harus bertukar posisi aku belum tentu mampu seperti mereka raa, bisa tertawa lepas saat hujan membasahi tubuh mereka, bisa tetap semangat saat panasnya terik matahari hampir membakar kulit mereka, akuuu mungkin tidak bisa". Kata aazeena lembut.

" Jadi Disini bukan mereka yang beruntung Ra tapi aku, aku beruntung bisa bertemu dengan mereka, bukan aku yang berbagi kebahagiaan dengan mereka tapi merekalah yang membagi kebahagiaan mereka untukku. Aku bisa tersenyum dan tertawa karena ketulusan mereka padaku raa" kata aazeen lagi.

Degg!!!

Miranda diam dan menatap aazeen dalam, sedangkan aazeen masih tetap melihat anak anak yang sedang bermain bersama. Setelah mereka selesai belajar dan makan bersama.

Hal inilah yang selalu membuat Miranda kagum dengan sang sahabat, aazeen selalu tak terduga, cara berpikir wanita ini sangat di luar ekspektasi nya. Aazeen selalu memandang segala sesuatu dari sudut pandang yang berbeda, Miranda tertegun mendengar setiap perkataan aazeena yang memang benar adanya. Anak anak mereka sangat luar biasa, anak anak jalanan memiliki semangat yang lebih membara di banding anak anak lain yang mungkin hidupnya lebih 1 tingkat di bandingkan mereka.

"Kenapa kamu selalu berpikir tentang orang lain terhadap mu Zee, kamu yang memberikan ilmu untuk mereka, tapi kamu bisa selalu merasa bahwa merekalah yang memberimu sesuatu, kamulah yang belajar dari mereka" kata Miranda lirih, namun masih bisa di dengar oleh aazeen.

"Itu bukan perasaan ku raa, tapi memang faktanya seperti itu" kata aazeen menjawab perkataan Miranda. Aazeen memang memanggil Miranda dengan panggilan "raa" dan hanya aazeen yang memanggil seperti ituu.

"Semoga kamu selalu bahagia zee, aku ingin kamu selalu tersenyum, dan bisa selalu membawa orang sekitar mu untuk ikut tersenyum seperti dirimu" kata Miranda tulus.

"Aamiin, kita bahagia bersama yaa raa" kata aazeen.

Setelah membahas anak anak, saat ini miranda dan aazeen sedang duduk mengobrol di salah satu cafe dekat sekolah yang di didirikan aazeen untuk anak anak jalanan. 'ya mereka sudah pulang, karena cuaca sangat panas, dan mereka juga tidak ada jadwal lain, jadi Miranda mengajak aazeen untuk ke cafe terdekat, Miranda  butuh minuman yang menyegarkan sebab tenggorokan nya terasa sangat kering. Jadi saat ini keduanya sedang duduk sambil mengobrol ditemani oleh jus jeruk yang mereka pesan tadi .

"Zee, aku dengar kak Cemal akan menikah dengan Clarissa" kata Miranda hati hati.

"Heeemm" jawab aazeen mengangguk.

"Gimana tanggapanmu tentang itu ?" Tanya Miranda lagi dengan hati hati.

"Gimana apanya?" Tanya aazeen tidak mengerti dengan pertanyaan sahabat nya kali ini.

"Kamu baik baik saja?" Tanya Miranda memperjelas.

"Huuufff" aazeen menghela nafas.

"Jadi aku harus gimana raa? Aku ga bisa berbuat apa apa, kak Cemal bukan takdirku, dan dia punya jalan takdirnya sendiri, aku hanya bisa mendoakan yang terbaik, lagian memang seharusnya mereka menikah kan?" Kata aazeen.

Miranda memang mengerti semua yang terjadi menimpa aazeen, bukan aazeen yang memberi tahu, tapi Miranda sendiri yang mencari tahu, dan dia tidak sengaja melihat Clarisa bersama Cemal saat itu dan juga Clarissa sendiri yang mengatakan apa yang terjadi sebenarnya Kepada Miranda. Clarissa sangat membenci aazeen dan saat tau bahwa Miranda sahabat aazeen Clarissa memaki aazeen di depan Miranda dan tanpa sengaja Clarissa membuka semuanya.

Episodes
1 bab 1 Terluka
2 bab 2 Pasrah
3 bab 3 kekecewaan keluarga wijaya
4 bab 4 Beruntung
5 bab 5 Sahabat
6 bab 6 Sahabat
7 bab 7 Rencana Our Time
8 bab 8 Mawar Berduri
9 bab 9 Shopping Time
10 bab 10 Makan Malam Bersama
11 bab 11 Berbagi
12 bab 12 Rencana aazeen dan Miranda
13 bab 13 Miranda Nyebelin
14 bab 14 Taman
15 bab 15 Dia?
16 bab 16 Tawa Mereka
17 bab 17 Kebahagiaan
18 bab 18 Bertemu Kembali
19 bab 19 Abrisam
20 bab 20 Aku Lelah
21 bab 21 Di rendahkan
22 bab 22 Resto
23 bab 23 Hari yang Menyebalkan
24 bab 24 Pulang
25 Informasi Visual Tokoh
26 bab 25 Bertemu Sahabat Lama
27 bab 26 Prancis
28 bab 27 Rencana Kerjasama
29 bab 28 Tak Terduga
30 bab 29 Undangan
31 bab 30 Support Sistem
32 bab 31 Ayah Adalah Cinta Pertama Anak Perempuan
33 bab 32 Serba Kebetulan
34 bab 33 Terpaku
35 bab 34 Grand Opening by Zee
36 bab 35 Keluarga
37 bab 36 Cold Urticaria
38 bab 37 Malu
39 bab 38 Dakwah
40 bab 39 Hari Pernikahan
41 bab 40 Puncak Menara Eiffel
42 bab 41 SEMPURNA
43 bab 42 Sudah Kelewatan
44 bab 43 Ibarat Cermin Dia Sudah Pecah Berkeping Keping
45 bab 44 Wise
46 bab 45 Jadi khawatir
47 bab 46 Rapat
48 bab 47 Makan siang
49 bab 48 Rindu
50 bab 49 Resah
51 bab 50 Foto Model
52 bab 51 Jadi Aneh
53 bab 52 Kenalan
54 bab 53 Sepihak
55 bab 54 Cinta Sendiri
56 bab 55 Merasa Menyerah
57 bab 56 Flashback
58 bab 57 Alasan Hidup
59 bab 58 Flashback (Dia?)
60 bab 59 Ditolak
61 bab 60 Bimbang
62 bab 61 sakit
63 bab 62 Dia Membantuku
64 bab 63 N2
65 bab 64 Naina & Narendra
66 bab 64 Wanita Wanita Hebat
67 bab 65 Malah Berantem
68 bab 66 Shopping Dadakan
69 bab 67 Sekretaris
70 bab 68 OTW
71 bab 69 Rahasia
72 bab 70 Mereka?
73 bab 71 Pemandangan
74 bab 72
75 bab 73
76 bab 74
77 bab 75 flashback
78 bab 76 flashback 2
79 flashback 3
80 bab 80 Melepas Rindu Ala Zee dan Abi
81 bab 81
82 bab 82
83 Bab 83
84 bab 84
85 bab 85
86 Draft
87 bab 87
88 bab 88
89 Bab 89
90 Bab 90
91 Bab 91
92 bab 92
93 bab 93
94 bab 94
Episodes

Updated 94 Episodes

1
bab 1 Terluka
2
bab 2 Pasrah
3
bab 3 kekecewaan keluarga wijaya
4
bab 4 Beruntung
5
bab 5 Sahabat
6
bab 6 Sahabat
7
bab 7 Rencana Our Time
8
bab 8 Mawar Berduri
9
bab 9 Shopping Time
10
bab 10 Makan Malam Bersama
11
bab 11 Berbagi
12
bab 12 Rencana aazeen dan Miranda
13
bab 13 Miranda Nyebelin
14
bab 14 Taman
15
bab 15 Dia?
16
bab 16 Tawa Mereka
17
bab 17 Kebahagiaan
18
bab 18 Bertemu Kembali
19
bab 19 Abrisam
20
bab 20 Aku Lelah
21
bab 21 Di rendahkan
22
bab 22 Resto
23
bab 23 Hari yang Menyebalkan
24
bab 24 Pulang
25
Informasi Visual Tokoh
26
bab 25 Bertemu Sahabat Lama
27
bab 26 Prancis
28
bab 27 Rencana Kerjasama
29
bab 28 Tak Terduga
30
bab 29 Undangan
31
bab 30 Support Sistem
32
bab 31 Ayah Adalah Cinta Pertama Anak Perempuan
33
bab 32 Serba Kebetulan
34
bab 33 Terpaku
35
bab 34 Grand Opening by Zee
36
bab 35 Keluarga
37
bab 36 Cold Urticaria
38
bab 37 Malu
39
bab 38 Dakwah
40
bab 39 Hari Pernikahan
41
bab 40 Puncak Menara Eiffel
42
bab 41 SEMPURNA
43
bab 42 Sudah Kelewatan
44
bab 43 Ibarat Cermin Dia Sudah Pecah Berkeping Keping
45
bab 44 Wise
46
bab 45 Jadi khawatir
47
bab 46 Rapat
48
bab 47 Makan siang
49
bab 48 Rindu
50
bab 49 Resah
51
bab 50 Foto Model
52
bab 51 Jadi Aneh
53
bab 52 Kenalan
54
bab 53 Sepihak
55
bab 54 Cinta Sendiri
56
bab 55 Merasa Menyerah
57
bab 56 Flashback
58
bab 57 Alasan Hidup
59
bab 58 Flashback (Dia?)
60
bab 59 Ditolak
61
bab 60 Bimbang
62
bab 61 sakit
63
bab 62 Dia Membantuku
64
bab 63 N2
65
bab 64 Naina & Narendra
66
bab 64 Wanita Wanita Hebat
67
bab 65 Malah Berantem
68
bab 66 Shopping Dadakan
69
bab 67 Sekretaris
70
bab 68 OTW
71
bab 69 Rahasia
72
bab 70 Mereka?
73
bab 71 Pemandangan
74
bab 72
75
bab 73
76
bab 74
77
bab 75 flashback
78
bab 76 flashback 2
79
flashback 3
80
bab 80 Melepas Rindu Ala Zee dan Abi
81
bab 81
82
bab 82
83
Bab 83
84
bab 84
85
bab 85
86
Draft
87
bab 87
88
bab 88
89
Bab 89
90
Bab 90
91
Bab 91
92
bab 92
93
bab 93
94
bab 94

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!