bab 17 Kebahagiaan

Selesai sholat Maghrib berjamaah anak anak diminta untuk masuk kedalam mini bus oleh para pengawal aazeen. Mini bus tersebut telah di siapkan oleh abiyan, yang cukup untuk di tempati sekitar 25 orang. Sedangkan saat ini mereka ada 15 anak anak ditambah aazeen dan Miranda, sedangkan abiyan pemuda itu menggunakan mobil sendiri sebab abiyan akan menyusul langsung di restoran tempat mereka makan malam ini. Saat ini Mereka telah siap untuk makan malam bersama, mini bus telah melaju menuju restoran yang telah di pesan oleh abiyan.

Abiyan mengatakan pada aazeen bahwa biarkan saja sang kakak yang memesankan tempat makan untuk mereka dan abiyan memilih tempat makan milik keluarga nya sendiri, salah satu restoran berbintang milik keluarga Damian, abiyan sudah memilih private room. Abiyan ingin memberikan yang terbaik untuk anak anak, abiyan senang sang adik melakukan hal besar ini dan abiyan bisa turut serta di dalamnya.

Di tengah perjalanan anak anak, tidak mengisi waktu mereka dengan diam, tidak ada gadget di antara mereka jadi keseruan itu benar benar mereka rasakan, dan setiap moment mereka begitu menikmati nya. Miranda dan aazeena juga tidak memainkan gadget mereka. Bahkan saat ini terdengar suara anak anak yang sedang bernyanyi bersama, mereka menyanyikan salah satu lagu anak anak yang berjudul "aku mau tamasya" aazeen dan Miranda ikut tertawa mendengar suara anin yang melengking, gadis kecil itu yang memimpin dan teman teman yang lain mengikuti nyanyiannya. Siapa yang menyangka bahwa di dalam mini bus saat ini begitu ramai dengan suara nyanyian dan gelak tawa dari mereka semua.

*****

"Kak, makanannya enak sekali" kata Anin.

Anin adalah anak yang paling aktif, ceria dan paling ekspresif.

"Benar kah? Anin suka?" Tanya aazeen.

"Iya Kak, Anin sangat suka ini"  kata Anin sambil  menunjuk menu lobster asam manis.

"Alhamdulillah kalau Anin suka" kata abiyan yang menjawab.

Aazeen dan Miranda tersenyum hangat ke arah anak anak semua, mereka terlihat begitu semangat menyantap hidangan makanan di sana.

"Yang lain gimana? Kalian suka tidak?" Tanya Miranda pada anak anak yang lainnya.

"Suka kak, ini semua sangat enak, ini pertama kalinya kami makan yang seperti ini" kata fatan. Jawaban fatan mewakili semua teman temannya.

"Ya sudah kalau kalian suka, maka semua makanan yang ada di sini harus kalian habiskan yaa, jangan pikirkan yang lain. Untuk di bawa pulang juga kakak Abi udah siapkan jadi kalian nikmati yang ada di sini tidak perlu mengkhawatirkan yang di rumah" kata abiyan lagi.

Mendengar perkataan abiyan anak anak jadi semakin berbinar, mereka terharu. Mereka sempat berpikir untuk memakan sebagian makanan saja, sisanya nanti mereka akan meminta pada  aazeen untuk di bungkus saja, sebab mereka terpikir dengan keluarga yang ada di rumah, keluarga mereka belum tentu bisa makan malam saat ini, sedangkan mereka sedang makan enak di sini.

Namun saat ini mereka semua tidak ada rasa khawatir lagi, sebab keluarga mereka juga ikut memakan apa yang mereka makan berkat kebaikan abiyan. setelah mendengar pernyataan abiyan Mereka langsung saja menyantap dan mengambil semua menu yang mereka mau.

"Terimakasih banyak kak Abi, kak aazeen kak Miranda" kata Anin tulus dan di angguki semua temannya.

Miranda dan abiyan hanya tersenyum sambil mengangguk kan kepala mereka.

"Sama sama, sekarang kalian makan, habis itu kita main sama sama" kata aazeena menjawab. Semuanya menurut dan kembali fokus pada makanan masing masing.

*****

"Waaahhh ramai sekali di sini" kata Zidan takjub.

"Iya, banyak sekali permainan nya" lagi lagi Anin  ikut bersuara mengungkapkan perasaan nya. Anak berusia 6 tahun itu melihat yang ada di sekeliling nya, semuanya  di penuhi oleh berbagai macam permainan, banyak sekali anak anak dan orang dewasa yang juga ikut mencoba berbagai macam permainan, Anin ingin sekali mencoba semuanya, sebab dirinya belum pernah merasakannya.

Setelah makan malam mereka langsung pergi ke pasar malam, seperti yang di janjikan aazeen dan abiyan tadi. Dan saat ini semua anak anak terlihat antusias ingin mencoba wahana bermain yang ada di sana.

"Okey anak anak, berhubung kita orang banyak, dan di sini sangat ramai, jadi kita bagi 3 kelompok yaa, 5 orang sama kak abiyan dan kak zafran. 5 orang sama kak aazeen,  kak Miranda dan kak Rifan. Dan yang terakhir 5 orang lagi sama kak Bimo, kak Arif dan kak Teddy." Kata Miranda membagi mereka semua dalam 3 kelompok.

Para pengawal aazeen ikut serta membantu mengawasi anak anak, dan menemani mereka bermain. Dan kelima pengawal aazeen tidak merasa keberatan jika harus ikut membantu menjaga anak anak, sebab mereka ikut merasakan kebahagiaan yang di rasakan anak anak saat ini. Bukan hanya para pengawal yang merasa beruntung sudah di pertemukan dan di berikan pekerjaan oleh  keluarga Damian, tapi anak anak ini juga beruntung sudah bertemu nona muda Damian yang memiliki hati yang sangat lembut dan juga jiwa sosial yang tinggi.

" Anak anak Kalian boleh mencoba permainan apapun yang kalian mau, asal bergantian dan ga boleh rebutan, kita harus kompak, jangan menyusahkan kakak kakak yang menjaga kalian, dan jangan sampai ada yang terpisah yaa. Disini kita bukan hanya bermain tapi juga menjaga kekompakan dan kerja sama tim. Disini sangat ramai, jaga diri kalian dan harus saling menjaga satu sama lain. Katakan sama kakak kakak, permainan apa yang ingin kalian coba." Kata aazeen memberikan pesan pada anak anak didiknya.

"Kalian mengerti?"  Tanya aazeen "Mengerti kak" jawab semuanya kompak. Anak anak yang aazeen didik tidak setara usianya mereka beragam, ada yang 9 tahun, 8 tahun, dan 6 tahun yang paling kecil. Namun rata rata diantara mereka menginjak usia 8 tahun.

Setelah membagi kelompok, masing masing dari ketiga kelompok itu pergi berpencar. Menuju wahana yang akan mereka naiki pertama kali.

Aazeen, Miranda, dan Rifan, serta kelima anak anak yang bersama mereka, kini sedang berjalan  menuju biang Lala. Biang Lala adalah permainan yang mereka ingin coba pertama kali. Rifan yang bertugas membeli tiket untuk mereka semua yang berjumlah 8 orang. Sedangkan aazeen dan Miranda sedang menunggu bersama anak anak.

"Sambil nunggu kak Rifan, bagaimana kalau kita beli eskrim?" Kata aazeen memberi saran.

"Mau mau kak" jawab kelimanya kompak.

"Okey kita beli yang dekat sini aja ya biar kak Rifan ga kesusahan nyari kita. Kalian boleh pilih mana yang kalian mau" kata aazeena lagi.

"Yey, terimakasih kak" kata mereka kompak.

"Sama sama" jawab aazeen tersenyum.

"Ayoo kita kesana" kata Miranda menunjuk salah satu penjual es krim. Mereka pun berjalan ke arah penjual es krim dan langsung memesan varian apa yang mereka inginkan.

Sedangkan di sisi abiyan dan zafran, anak anak sedang naik kereta odong odong, dan setelah ini mereka meminta untuk main capit boneka. Abiyan dan zafran pun akan mengabulkan apapun yang anak anak minta malam ini. Abiyan dan zafran terharu melihat tawa bahagia di wajah anak anak semua. Ini hanya hal sederhana tapi mereka bisa seantusias ini, abiyan berharap bisa terus berbagi kebahagiaan dengan mereka semua dan mereka semua juga bisa terus tersenyum bahagia. Abiyan berharap di masa depan anak anak ini bisa menjadi anak yang sukses, juga menjadi anak anak yang bisa terus membagikan kebahagiaan mereka pada orang sekitar nya.

Episodes
1 bab 1 Terluka
2 bab 2 Pasrah
3 bab 3 kekecewaan keluarga wijaya
4 bab 4 Beruntung
5 bab 5 Sahabat
6 bab 6 Sahabat
7 bab 7 Rencana Our Time
8 bab 8 Mawar Berduri
9 bab 9 Shopping Time
10 bab 10 Makan Malam Bersama
11 bab 11 Berbagi
12 bab 12 Rencana aazeen dan Miranda
13 bab 13 Miranda Nyebelin
14 bab 14 Taman
15 bab 15 Dia?
16 bab 16 Tawa Mereka
17 bab 17 Kebahagiaan
18 bab 18 Bertemu Kembali
19 bab 19 Abrisam
20 bab 20 Aku Lelah
21 bab 21 Di rendahkan
22 bab 22 Resto
23 bab 23 Hari yang Menyebalkan
24 bab 24 Pulang
25 Informasi Visual Tokoh
26 bab 25 Bertemu Sahabat Lama
27 bab 26 Prancis
28 bab 27 Rencana Kerjasama
29 bab 28 Tak Terduga
30 bab 29 Undangan
31 bab 30 Support Sistem
32 bab 31 Ayah Adalah Cinta Pertama Anak Perempuan
33 bab 32 Serba Kebetulan
34 bab 33 Terpaku
35 bab 34 Grand Opening by Zee
36 bab 35 Keluarga
37 bab 36 Cold Urticaria
38 bab 37 Malu
39 bab 38 Dakwah
40 bab 39 Hari Pernikahan
41 bab 40 Puncak Menara Eiffel
42 bab 41 SEMPURNA
43 bab 42 Sudah Kelewatan
44 bab 43 Ibarat Cermin Dia Sudah Pecah Berkeping Keping
45 bab 44 Wise
46 bab 45 Jadi khawatir
47 bab 46 Rapat
48 bab 47 Makan siang
49 bab 48 Rindu
50 bab 49 Resah
51 bab 50 Foto Model
52 bab 51 Jadi Aneh
53 bab 52 Kenalan
54 bab 53 Sepihak
55 bab 54 Cinta Sendiri
56 bab 55 Merasa Menyerah
57 bab 56 Flashback
58 bab 57 Alasan Hidup
59 bab 58 Flashback (Dia?)
60 bab 59 Ditolak
61 bab 60 Bimbang
62 bab 61 sakit
63 bab 62 Dia Membantuku
64 bab 63 N2
65 bab 64 Naina & Narendra
66 bab 64 Wanita Wanita Hebat
67 bab 65 Malah Berantem
68 bab 66 Shopping Dadakan
69 bab 67 Sekretaris
70 bab 68 OTW
71 bab 69 Rahasia
72 bab 70 Mereka?
73 bab 71 Pemandangan
74 bab 72
75 bab 73
76 bab 74
77 bab 75 flashback
78 bab 76 flashback 2
79 flashback 3
80 bab 80 Melepas Rindu Ala Zee dan Abi
81 bab 81
82 bab 82
83 Bab 83
84 bab 84
85 bab 85
86 Draft
87 bab 87
88 bab 88
89 Bab 89
90 Bab 90
91 Bab 91
92 bab 92
93 bab 93
94 bab 94
Episodes

Updated 94 Episodes

1
bab 1 Terluka
2
bab 2 Pasrah
3
bab 3 kekecewaan keluarga wijaya
4
bab 4 Beruntung
5
bab 5 Sahabat
6
bab 6 Sahabat
7
bab 7 Rencana Our Time
8
bab 8 Mawar Berduri
9
bab 9 Shopping Time
10
bab 10 Makan Malam Bersama
11
bab 11 Berbagi
12
bab 12 Rencana aazeen dan Miranda
13
bab 13 Miranda Nyebelin
14
bab 14 Taman
15
bab 15 Dia?
16
bab 16 Tawa Mereka
17
bab 17 Kebahagiaan
18
bab 18 Bertemu Kembali
19
bab 19 Abrisam
20
bab 20 Aku Lelah
21
bab 21 Di rendahkan
22
bab 22 Resto
23
bab 23 Hari yang Menyebalkan
24
bab 24 Pulang
25
Informasi Visual Tokoh
26
bab 25 Bertemu Sahabat Lama
27
bab 26 Prancis
28
bab 27 Rencana Kerjasama
29
bab 28 Tak Terduga
30
bab 29 Undangan
31
bab 30 Support Sistem
32
bab 31 Ayah Adalah Cinta Pertama Anak Perempuan
33
bab 32 Serba Kebetulan
34
bab 33 Terpaku
35
bab 34 Grand Opening by Zee
36
bab 35 Keluarga
37
bab 36 Cold Urticaria
38
bab 37 Malu
39
bab 38 Dakwah
40
bab 39 Hari Pernikahan
41
bab 40 Puncak Menara Eiffel
42
bab 41 SEMPURNA
43
bab 42 Sudah Kelewatan
44
bab 43 Ibarat Cermin Dia Sudah Pecah Berkeping Keping
45
bab 44 Wise
46
bab 45 Jadi khawatir
47
bab 46 Rapat
48
bab 47 Makan siang
49
bab 48 Rindu
50
bab 49 Resah
51
bab 50 Foto Model
52
bab 51 Jadi Aneh
53
bab 52 Kenalan
54
bab 53 Sepihak
55
bab 54 Cinta Sendiri
56
bab 55 Merasa Menyerah
57
bab 56 Flashback
58
bab 57 Alasan Hidup
59
bab 58 Flashback (Dia?)
60
bab 59 Ditolak
61
bab 60 Bimbang
62
bab 61 sakit
63
bab 62 Dia Membantuku
64
bab 63 N2
65
bab 64 Naina & Narendra
66
bab 64 Wanita Wanita Hebat
67
bab 65 Malah Berantem
68
bab 66 Shopping Dadakan
69
bab 67 Sekretaris
70
bab 68 OTW
71
bab 69 Rahasia
72
bab 70 Mereka?
73
bab 71 Pemandangan
74
bab 72
75
bab 73
76
bab 74
77
bab 75 flashback
78
bab 76 flashback 2
79
flashback 3
80
bab 80 Melepas Rindu Ala Zee dan Abi
81
bab 81
82
bab 82
83
Bab 83
84
bab 84
85
bab 85
86
Draft
87
bab 87
88
bab 88
89
Bab 89
90
Bab 90
91
Bab 91
92
bab 92
93
bab 93
94
bab 94

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!