bab 15 Dia?

*Belajarlah untuk selalu meyakinkan diri, bahwa Allah telah menyiapkan semuanya dengan rapi*

Aazeena Abiya Damian

Tempat parkir mobil Miranda dekat dengan jalan besar yang ada di sekitar taman. Aazeena baru saja mengambil congklak dan tali yang akan digunakan anak anak bermain nanti. Namun saat akan kembali aazeena melihat ada seorang anak laki laki berusia sekitar 3 tahun. Berlari akan menyeberangi jalan raya. Anak itu hanya sendirian, dan aazeena melihat dari arah yang berlawanan ada sebuah mobil yang melaju dengan kencang, melihat itu aazeena Langsung saja melepaskan congklak dan tali yang ada di tangannya. Aazeen berlari dan berteriak "aawasss" teriaknya.

Aazeena langsung menubruk dan mendorong  anak itu sehingga mereka terjatuh dan berguling.

Sreet!!

Bruukk!

"Aaakkhh"

Hampir saja, hampir saja anak itu tertabrak, jika saja aazeena terlambat sedikit saja ntah apa yang terjadi pada anak laki laki tersebut saat ini. Ntah dimana kedua orang tua anak laki laki itu, di tempat seperti ini membiarkan anak nya bermain tanpa pengawasan, Sehingga sangat membahayakan.

Aazeen masih memeluk anak laki laki itu, sampai akhirnya aazeena mendengar isakan yang keluar dari bibir anak yang dia selamatkan "hiiiks hiiiks .. mama" tangisnya sambil memanggil sang mama.

Saat mendengar tangisan tersebut Aazeena melepaskan pelukannya, namun gadis cantik itu merasa lengannya terasa perih, seperti nya dirinya terluka.

"Shhhhhh" desisnya.

"Hei sayang, apa kau terluka?" Tanya aazeena lembut, pada anak laki laki yang dia selamatkan.  Anak kecil itu menangis sambil menjawab pertanyaan aazeena. Anak itu menggelengkan kepalanya menandakan bahwa dirinya tidak terluka.

"Alhamdulillah" kata aazeena lega.

"Tidak apa apa, kakak ada di sini bersamamu, kamu sudah aman" kata aazeena lembut berusaha untuk menenangkan anak laki laki yang sedang menangis.

Aazeena melepaskan pelukannya kemudian anak laki laki itu berdiri. Namun Saat aazeena akan bangun "kau tidak apa apa? Apa kau terlukaa?" Tanya seseorang yang tiba tiba datang menghampiri aazeena dan menanyakan keadaan gadis itu. Aazeena mendongak karena posisi laki laki itu baru saja sampai dan langsung menanyakan keadaan nya.  Secara tidak sengaja Kedua mata mereka saling memandang selama beberapa detik. Setelah sadar dengan apa yang sudah dia lakukan aazeena langsung memalingkan wajahnya. Dirinya sangat gugup dan menyesali perbuatannya.

Laki laki itu berjongkok di depan aazeena jarak keduanya saat ini lumayan dekat.

"Apa kau terlukaa?" Tanya nya lagi karena tak kunjung mendapatkan jawaban dari aazeena.

"Tidak kak, aku tidak apa apa" ucapnya menjawab dengan suara lembutnya. Aazeena memanggil laki laki itu kakak, karena jika dilihat dari postur tubuh seperti nya pria yang menanyakan keadaan aazeena saat ini usianya lebih dewasa dari nya. Apalagi suaranya yang terdengar begitu berat dan tegas, meski dia berbicara pada aazeena dengan intonasi yang rendah.

Aazeena tidak bisa melihat wajah orang tersebut karena laki laki itu menggunakan masker untuk menutupi wajahnya.

Arshain Allthaf Abrisam, laki laki tampan yang sedang berjalan jalan di sekitar taman, kemudian tidak sengaja melihat seorang gadis berlari menyelamatkan seorang anak laki laki yang tiba tiba saja berjalan ke arah jalan raya seorang diri tanpa ada orang tua disisinya. Sebelumnya arshain juga hendak berlari menyelamatkan anak itu, namun jaraknya dengan anak tersebut lumayan jauh, namun dia reflek berlari. Akan tetapi arshain melihat jika di depannya ada seorang gadis berkerudung panjang berlari lebih dulu, dan langsung menubruk  anak laki laki tersebut dan di bawa ke pinggir jalan, keduanya pun terjatuh namun beruntung gadis tersebut tidak terlambat jika saja sampai terlambat 1 detik saja mungkin saat ini anak laki laki itu akan menjadi korban kecelakaan dan orang tuanya akan sangat menyesal.

Gadis yang arshain lihat adalah aazeena abiya Damian.

Arshain langsung saja menghampiri keduanya dan menanyakan keadaan aazeen sebab arshain yakin bahwa anak laki laki yang di selamatkan oleh aazeen tidak terluka mungkin hanya syok saja, sebab aazeen memeluknya dan menjadikan tubuh mungil gadis itu sebagai pelindung anak laki laki tersebut.

Arshain memperhatikan pakaian aazeen dari atas sampai bawah memastikan bahwa tidak ada luka pada gadis itu. Ntahlah arshain juga bingung kenapa dirinya begitu khawatir. Dan yang membuat nya  terkejut adalah, ternyata aazeen adalah gadis yang waktu itu dia lihat.

Dan saat ini mereka kembali bertemu, namun hanya arshain yang mengetahui nya sedangkan aazeen  sama sekali tidak tau apapun.

"Sikumu berdarah" suara tegas dan berat milik arshain kembali terdengar di telinga aazeen.

Mendengar perkataan arshain aazeen melihat ke arah sikunya sebelah kiri, mungkin karena dia menggunakan sikunya untuk menahan beban dan melindungi anak laki laki tadi.

"Ah ya tidak apa apa, ini hanya luka kecil aku akan mengobatinya nanti" kata aazeen lagi.

Arshain hanya mengangguk mendengar jawaban aazeen. Namun sesekali arshain menatap aazeen dalam, wajah gadis itu terlihat begitu cantik arshain bisa melihat nya dengan sangat jelas kali ini.

"Athala...." Tiba tiba Terdengar seorang wanita berteriak memanggil nama anaknya. Wanita itu berlari menghampiri sang anak. ternyata dia adalah  ibu dari anak laki laki yang telah aazeen selamatkan.

"Mama" teriak anak itu menangis saat tau sang ibu datang.

Greep!!

Alisa, langsung memeluk Athalla erat sambil mencium kedua pipi putranya bergantian.

Cup!

Cup!

"Sayang, kenapa pergi ga bilang mama" tanya Alisa pada putranya.

Aazeen dan arshain hanya diam memperhatikan ibu dan anak itu.

Cukup lama terdiam dan hanya menyaksikan interaksi ibu dan anak itu, akhirnya aazeen membuka suara "Mba tadi anaknya mau nyebrang jalan raya, beruntung tidak terjadi apa apa padanya" kata aazeen memberitahu ibu athala dengan lembut.

"Astaghfirullah nak" kata Alisa kembali memeluk Athalla, saat mendengar penjelasan aazeen.

"Maa, kakak ini yang nolong thalla" kata athala pada sang ibu.

Alisa melihat ke arah aazeena dan arshain "makasih ya dek kalian udah nolong anak saya, tadi dia minta beli in es krim, saya pergi belikan, dia ada di samping saya, tapi setelah membayar es krim dia sudah tidak ada. Saya kehilangan athala." Kata Alisa menjelaskan.

Tadi memang athala meminta eskrim pada sang mama, dan mereka berjalan bersama menghampiri penjual es krim, namun saat sang ibu sedang memesan. Athala melihat ada bola, saat akan mengambil, tidak sengaja bola itu ada yang menendangnya, hingga bola tersebut bergelinding sampai ke seberang jalan raya, akhirnya tadi athala ikut  berlari mengejar bola itu tanpa sepengetahuan Alisa ibunya.

"Bukan saya yang menyelematkan nya, tapi dia" kata arshain memberitahu Alisa jika aazeen lah yang telah menolong athala.

"Makasih banyak dek" kata Alisa tulus pada aazeen,  terlihat begitu jelas  bahwa Alisa sangat khawatir pada putranya.

"Sama sama mba" kata aazeen.

" Apa kamu terluka?" Tanya Alisa pada aazeen, dia akan bertanggung jawab jika aazeen terluka.

"Tidak mba, aku tidak apa apa" kata aazeen lagi.

Mendengar itu arshain menatap aazeen jelas aazeen berbohong, sikunya jelas terluka, bahkan gadis itu belum tau apakah ada luka lain atau tidak. Tapi dia mengatakan bahwa dia tidak apa-apa. Mendengar itu arshain hanya diam  tidak mengatakan yang sebenarnya pada Alisa, sambil menatap ke arah aazeena dalam.

"Sekali lagi terimakasih, siapa nama mu dek?" Alisa menanyakan nama aazeen.

"Nama saya aazeena mba, panggil saja aazeen" kata aazeen tersenyum ke arah Alisa.

"Terimakasih aazeen, saya Alisa, dan anak saya namanya athala" kata Alisa yang juga ikut memperkenalkan dirinya dan juga athala anaknya pada aazeen.

" Sama sama mba Alisa" jawab aazeen.

"Athala sayang, kalau mau kemana mana, harus izin mama dulu yaa, supaya mama tau athala pergi kemana, dan mama ga khawatir lagi  nanti. Athala anak pintar dan baik, jadi athala mengerti kan?"nasehat aazeen pada athala, kemudian gadis itu bertanya  pada athala setelah memberikan nasehat pada anak itu, memastikan bahwa athala mengerti ucapannya barusan, hal ini aazeen lakukan  supaya di lain waktu kejadian seperti ini tidak akan terjadi lagi pada athala.

"Iya kak" jawab athala mengerti.

"Good job" kata aazeen sambil mengusap kepala athala lembut.

Arshain masih berdiri tegap diantara dua wanita yang asik mengobrol dan berkenalan, dan di tengah mereka ada athala anak laki laki yang berusia 3 tahun itu menjadi pemeran utama di sana. arshain juga  diam diam mendengarkan obrolan aazeen dan Alisa, pemuda itu sengaja belum meninggalkan taman karena arshain masih ingin melihat wajah cantik aazeena dan juga ingin mengetahui apa saja yang di bahas oleh aazeena dan Alisa di sana.

"Aazeena" gumamnya dalam hati.

Arshain akan mengingat nama itu, arshain berharap mereka akan bertemu lagi nanti.

****

Mungkinkah mereka benar akan bertemu kembali?

Episodes
1 bab 1 Terluka
2 bab 2 Pasrah
3 bab 3 kekecewaan keluarga wijaya
4 bab 4 Beruntung
5 bab 5 Sahabat
6 bab 6 Sahabat
7 bab 7 Rencana Our Time
8 bab 8 Mawar Berduri
9 bab 9 Shopping Time
10 bab 10 Makan Malam Bersama
11 bab 11 Berbagi
12 bab 12 Rencana aazeen dan Miranda
13 bab 13 Miranda Nyebelin
14 bab 14 Taman
15 bab 15 Dia?
16 bab 16 Tawa Mereka
17 bab 17 Kebahagiaan
18 bab 18 Bertemu Kembali
19 bab 19 Abrisam
20 bab 20 Aku Lelah
21 bab 21 Di rendahkan
22 bab 22 Resto
23 bab 23 Hari yang Menyebalkan
24 bab 24 Pulang
25 Informasi Visual Tokoh
26 bab 25 Bertemu Sahabat Lama
27 bab 26 Prancis
28 bab 27 Rencana Kerjasama
29 bab 28 Tak Terduga
30 bab 29 Undangan
31 bab 30 Support Sistem
32 bab 31 Ayah Adalah Cinta Pertama Anak Perempuan
33 bab 32 Serba Kebetulan
34 bab 33 Terpaku
35 bab 34 Grand Opening by Zee
36 bab 35 Keluarga
37 bab 36 Cold Urticaria
38 bab 37 Malu
39 bab 38 Dakwah
40 bab 39 Hari Pernikahan
41 bab 40 Puncak Menara Eiffel
42 bab 41 SEMPURNA
43 bab 42 Sudah Kelewatan
44 bab 43 Ibarat Cermin Dia Sudah Pecah Berkeping Keping
45 bab 44 Wise
46 bab 45 Jadi khawatir
47 bab 46 Rapat
48 bab 47 Makan siang
49 bab 48 Rindu
50 bab 49 Resah
51 bab 50 Foto Model
52 bab 51 Jadi Aneh
53 bab 52 Kenalan
54 bab 53 Sepihak
55 bab 54 Cinta Sendiri
56 bab 55 Merasa Menyerah
57 bab 56 Flashback
58 bab 57 Alasan Hidup
59 bab 58 Flashback (Dia?)
60 bab 59 Ditolak
61 bab 60 Bimbang
62 bab 61 sakit
63 bab 62 Dia Membantuku
64 bab 63 N2
65 bab 64 Naina & Narendra
66 bab 64 Wanita Wanita Hebat
67 bab 65 Malah Berantem
68 bab 66 Shopping Dadakan
69 bab 67 Sekretaris
70 bab 68 OTW
71 bab 69 Rahasia
72 bab 70 Mereka?
73 bab 71 Pemandangan
74 bab 72
75 bab 73
76 bab 74
77 bab 75 flashback
78 bab 76 flashback 2
79 flashback 3
80 bab 80 Melepas Rindu Ala Zee dan Abi
81 bab 81
82 bab 82
83 Bab 83
84 bab 84
85 bab 85
86 Draft
87 bab 87
88 bab 88
89 Bab 89
90 Bab 90
91 Bab 91
92 bab 92
93 bab 93
94 bab 94
Episodes

Updated 94 Episodes

1
bab 1 Terluka
2
bab 2 Pasrah
3
bab 3 kekecewaan keluarga wijaya
4
bab 4 Beruntung
5
bab 5 Sahabat
6
bab 6 Sahabat
7
bab 7 Rencana Our Time
8
bab 8 Mawar Berduri
9
bab 9 Shopping Time
10
bab 10 Makan Malam Bersama
11
bab 11 Berbagi
12
bab 12 Rencana aazeen dan Miranda
13
bab 13 Miranda Nyebelin
14
bab 14 Taman
15
bab 15 Dia?
16
bab 16 Tawa Mereka
17
bab 17 Kebahagiaan
18
bab 18 Bertemu Kembali
19
bab 19 Abrisam
20
bab 20 Aku Lelah
21
bab 21 Di rendahkan
22
bab 22 Resto
23
bab 23 Hari yang Menyebalkan
24
bab 24 Pulang
25
Informasi Visual Tokoh
26
bab 25 Bertemu Sahabat Lama
27
bab 26 Prancis
28
bab 27 Rencana Kerjasama
29
bab 28 Tak Terduga
30
bab 29 Undangan
31
bab 30 Support Sistem
32
bab 31 Ayah Adalah Cinta Pertama Anak Perempuan
33
bab 32 Serba Kebetulan
34
bab 33 Terpaku
35
bab 34 Grand Opening by Zee
36
bab 35 Keluarga
37
bab 36 Cold Urticaria
38
bab 37 Malu
39
bab 38 Dakwah
40
bab 39 Hari Pernikahan
41
bab 40 Puncak Menara Eiffel
42
bab 41 SEMPURNA
43
bab 42 Sudah Kelewatan
44
bab 43 Ibarat Cermin Dia Sudah Pecah Berkeping Keping
45
bab 44 Wise
46
bab 45 Jadi khawatir
47
bab 46 Rapat
48
bab 47 Makan siang
49
bab 48 Rindu
50
bab 49 Resah
51
bab 50 Foto Model
52
bab 51 Jadi Aneh
53
bab 52 Kenalan
54
bab 53 Sepihak
55
bab 54 Cinta Sendiri
56
bab 55 Merasa Menyerah
57
bab 56 Flashback
58
bab 57 Alasan Hidup
59
bab 58 Flashback (Dia?)
60
bab 59 Ditolak
61
bab 60 Bimbang
62
bab 61 sakit
63
bab 62 Dia Membantuku
64
bab 63 N2
65
bab 64 Naina & Narendra
66
bab 64 Wanita Wanita Hebat
67
bab 65 Malah Berantem
68
bab 66 Shopping Dadakan
69
bab 67 Sekretaris
70
bab 68 OTW
71
bab 69 Rahasia
72
bab 70 Mereka?
73
bab 71 Pemandangan
74
bab 72
75
bab 73
76
bab 74
77
bab 75 flashback
78
bab 76 flashback 2
79
flashback 3
80
bab 80 Melepas Rindu Ala Zee dan Abi
81
bab 81
82
bab 82
83
Bab 83
84
bab 84
85
bab 85
86
Draft
87
bab 87
88
bab 88
89
Bab 89
90
Bab 90
91
Bab 91
92
bab 92
93
bab 93
94
bab 94

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!