Aku masih menatap gundukan tanah merah yang belum kering.
Mama , wanita tercintaku tertidur damai melepas semua beban , sakit dan penderitaan yang bertahun-tahun dia alami. Wanita hebat yang selalu aku rindukan tapi tak tau caranya jumpa , wanita hebat yang setiap tahun selalu memberiku kado ulang tahun , ucapan ulang tahun dan kue secara misterius.
Bahkan aku sampe menyewa agen intelijen untuk mencari keberadaan mama tapi entah sembunyi dimana mama begitu apik menyembunyikan identitas dirinya.
Dan mama tiba tiba memberi kabar untuk datang ke Jakarta , ke sebuah rumah sakit di kawasan Jakarta Barat .
Melihat mama lemah tak berdaya membuatku tak ada pilihan lagi selain mengiyakan untuk menikah dengan gadis mungil bernama Renata . Kata tidak adalah yang sulit untuk aku ucapkan saat itu .
Renata gadis itu sekilas biasa saja , tapi entah aku merasa seperti ada yang berbeda. Sayang hatiku tertutup untuk menerima hadirnya , mungkin ini hanya pernikahan formalitas DEMI MAMA , ya demi Mama.
Drrrrrrtttt drtttt
Getar handphone menyadarkanku dari lamunanku tentang mama.
Ray asisten ku ,
" Iya Ray , ?
.........
" Kamu harus disana Ray , kamu jaga mereka Ray , aku akan melakukan penerbangan tercepat hari ini !" Seruku
Tanpa berfikir panjang aku berlari meninggalkan area pemakaman yang mulai sepi hanya tersisa aku dan papa serta semua bodyguard nya itu.
Tujuanku adalah kembali ke Singapura secepatnya , Lidya dalam perjalanan ke rumah sakit untuk proses persalinan dan aku harus menemani dia mempertaruhkan nyawanya untuk bayi mungil nya.
########
Terlihat Ray dan Tania berdiri di lorong rumah sakit , Tania berlari memelukku begitu pandangan mata kami bertemu.
" Gimana Lidya ? " Tanyaku dengan nafas berburu , Tania menangis sesegukan sambil memelukku erat.
" Bee Lidya harus bertahan bee , dokter sedang melakukan operasi . Tekanan darah dia naik bee!" Mendengar penjelasan Tania seolah kakiku lemah tak berdaya . Tania membantuku duduk sambil terus memeluk ku erat.
Ray menghelai nafas panjang menatapku ,
"Ray ?"
" Iya tuan muda ?"
" Apa kata dokter tadi ?" Tanyaku setelah tenang.
" Dokter bilang tadi Nona Lidya sempat kram tuan muda karena tekanan darahnya terus naik !"
" Sudah lamakah mereka di dalam Ray ?"
" Kira - kira 30menit tuan muda !"
Aku menghela nafas panjang , aku benar benar khawatir dengan Lidya .
Tak lama kemudian terdengar suara bayi menangis , membuatku semakin tegang .Apakah Lidya selamat ? Aku tak tau lagi jika Lidya kenapa Napa .
Dokter keluar membawa bayi tampan yang sangat manis , dokter membawa bayi mungil itu ke ruang bayi dan aku bisa bernafas lega begitu dokter bilang Lidya baik baik saja dia hanya pendarahan ringan setelah sadar akan pindah ke rawat inap. Aku meminta Ray untuk mengurus kamar Lidya nanti sementara aku dan Tania masuk untuk melihat Lidya.
"Renata !" Tiba tiba otakku mengingat gadis mungil yang kutinggalkan entah dimana.
Ku harap papa mengurus nya dengan baik , untuk saat ini prioritas ku adalah Lidya dan bayi mungil nya.
################***********#############
maaf beberapa kata ada yang di edit juga namanya. jika ada typo dalam penulisan mohon di maaf kan karena masih tahap belajar menulis . next akan lebih baik lagi.
saran dan kritik silahkan di tulis di komen yaaa
ditunggu like dan komen juga
maaf beberapa kata ada yang di edit juga namanya. jika ada typo dalam penulisan mohon di maaf kan karena masih tahap belajar menulis . next akan lebih baik lagi.
saran dan kritik silahkan di tulis di komen yaaa
ditunggu like dan komen juga
terimakasih
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 83 Episodes
Comments
Iiq Rahmawaty
msih bingung , byk pemain baru yg msuk yg blm di kenalkn
2022-01-15
0
Baccott Netizen
thor cerita nya bkin bingung gmna sih awal'a
2021-01-21
0
Lucina Pandiangan
lanjutlah thooor
2020-12-31
0