flashback

" Rita , " panggil Hendrawan lembut begitu memasuki ruang VVIP tempat mantan istrinya dirawat.

Hatinya benar-benar hancur melihat orang yang dicintainya terbaring lemah tak berdaya.

" Kenapa kamu bohong Rita , kenapa kamu bohong padaku tentang perpisahan ini . Apakah kamu gak percaya kalo aku mampu menemanimu , membimbing mu , Rita bangun ! kamu harus sembuh berilah aku kesempatan untuk mendampingi kamu menjalani hari-hari ini. Kamu harus sembuh Rita kamu harus menua bersamaku. kita ke Singapura untuk berobat disana kamu harus yakin kamu sembuh . Kamu milik ku selamanya milikku dan kini aku tak akan mengizinkan mu pergi untuk kedua kalinya dalam hidupku ?"

Hendrawan menatap tubuh lemah yang ditunjang dengan bantuan beberapa alat bantu medis untuk bertahan hidup. Wanita yang 15 tahun lalu menggugat nya cerai dengan alasan tidak cocok , tanpa mau bertemu dengannya selama sidang perceraian berlangsung ternyata dia sembunyi dari penyakit yang mematikannya .Membawa pergi semua hal indah yang dia miliki membawa pergi Ermanya dan anak gadisnya . Menutup semua akses untuk bisa berhubungan mencari kejelasan tentang kepergian mereka yang tiba-tiba menghilang.

Disaat itu Hendrawan benar - benar sangat terluka hatinya dan membenci wanita itu , dia membawa pergi Brian kecil ke Singapura karena merasa dikhianati , melanjutkan hidup dan berhenti mencari tau tentang kehidupan mereka lagi.

Hingga kemarin anaknya memberitahu bahwa mamanya koma di rumah sakit , awalnya dia masih enggan untuk merespon rasa sakit hatinya selama 15 tahun ini membuatnya enggan hanya sekedar untuk berhubungan dengan Rita lagi. Tapi begitu anaknya ceritakan peristiwa yang terjadi , Hendrawan seperti tersambar petir menerima kenyataan bahwa perceraian itu terjadi karena wanitanya menyembunyikan penyakitnya agar tidak menjadikan nya beban. Dia benar-benar kecewa dan terluka rasa takut kehilangan untuk kedua kalinya membuat dia langsung terbang ke Indonesia dengan pesawat pribadinya.

Jari tangan Ruta bergerak lemah ,

" Rita kamu sudah bangun sayang !" Teriak Hendrawan saat dia merasakan pergerakan lemah jari - jari tangan Rita dalam genggamannya , dia bangkit untuk memanggil dokter tapi tangan lemah itu menggenggam erat tangan Hendrawan ,

" Aku mau memanggil dokter !" Ucap Hendrawan lembut menatap wanitanya penuh cinta ,

" Sebentar saja , aku cuma mau bilang ,maafkan aku sembunyi dari kamu . Dari dulu hati ini milikmu " Rita membawa tangan hangat pria yang sangat dia cintai itu ke dadanya ,

" aku nitip Brian dan Renata , sayangi Renata dia gadis kecil kesayangan mu , aku sudah menjadikannya menantumu seperti cita cita mu dulu semasa Renata masih di dalam kandungan Bundanya , anggap Renata , Erma junior gadis manja adik angkat kesayangan mu. Berbahagia lah dengan Renata dan Brian mereka harta berharga kita !"

" Hey kita akan menjaga mereka bersama , sampe mereka memiliki cucu !" Teriak Hendrawan panik , begitu melihat Rita semakin lemah dan nafasnya semakin sesak.

" Jaga mereka , aku pamit !" Suara itu semakin melemah , nafasnya semakin melemah dan matanya mulai tertutup.

"Dokter!!!!!!" Teriak Hendrawan sambil memencet alarm darurat dengan panik. Beberapa dokter dan perawat pun masuk memaksa Hendrawan untuk keluar dari ruangan tersebut dengan penuh ketakutan dan pengaharapan. Dia melihat Brian berdiri kaku di sampingnya sambil mencoba terus memanggil seseorang via benda pipih di tangannya. Air mata mereka sudah mengalir deras menanti dokter keluar.

################***********#############

maaf beberapa kata ada yang di edit juga namanya. jika ada typo dalam penulisan mohon di maaf kan karena masih tahap belajar menulis . next akan lebih baik lagi.