Benar saja di depan rumah mereka sudah ada beberapa orang dan Ibu Fun pun sudah mengeluarkan Sarapan ubi dan kentang rebus yang tadi dia rebus untuk para pekerja,
"Wah ini Apa nyonya Bo kenapa rasa nya manis" tanya Pekerja Satu
"Ah ini Ubi jalar Tuan ini sarapan Kalian" ucap Ibu Fun
"Ubi dan kentang ini juga cukup Nyonya dari pada kita tak sarapan sama sekali hahaha nyonya tahu Warga Desa ini Rakyat buangan dari KeRajaan" ucap lirih Pekerja Empat
Semua para pekerja pun tersenyum miris memang benar desa ini Desa tak pernah di perhatikan oleh para Kaisar, mangkan nya mereka menyebut Desa mereka Desa buangan
"Sudah -sudah kita jangan sedih bukti nya kita bisa hidup walau harus serbah kekurangan" ucap pekerja Sepuluh
"Ah jangan bersedih kita lebih baik sarapan dan minum Teh sebelum kita berkerja" ucap Ayah Bo, kedua puluh pekerja pun tertawa walau Ubi dan kentang. tapi mereka bersyukur masih bisa makan sedangkan di rumah mereka tak memiliki makanan sama sekali
Sixe yang berdiri tak jauh dari mereka pun, mengepalkan tangan nya
"Sungguh miris bukan bahkan para penguasa KeRajaan pun tak pernah menganggap kami semua" Gumam Sixe, Siju menepuk pundak sang Adik dia tahu Adik nya itu sedang menahan amarah
"Kita jadi pergi keburu Siang Dik, lihat Siwa sudah tidak sabar" ucap Siju, dia mengalihkan pikiran Sixe
"Ah baik lah kak kita sewa kereta, paman We Agar kita cepat sampai" jawab Sixe
Mereka bertiga pun pamit pada orang tua yang sedang berkumpul dengan Para pekerja, para pekerja pun ikut senyum melihat tingkah Sixe dan Siwa
Saat mereka di dalam perjalanan mereka melihat para Warga lain yang sedang menjalankan pekerjaan mereka
Sixe tersenyum miris melihat Rumah-rumah yang halaman yang tak di manfaatkan, mungkin tidak ada yang mengajarkan mereka cara bercocok tanam
"Padahal halaman mereka luas tapi tak ada satu pun dari mereka yang berkebun, haaa apa guna mempunyai Halaman luas seperti itu" Gumam Sixe, tapi gumaman nya masih bisa di dengar oleh Siju Siwa dan paman We
"Mereka tak tahu cara bercocok tanam Xe mereka takut kegagalan karna itu membuang uang mereka bila Gagal" saut paman We
"Maksud paman. semua Warga takut panen mereka Gagal karena mereka tidak ada bakat Bertani" tanya Sixe
"Ya kau benar mereka lebih takut kegagalan dari pada harus mencoba dulu, makannya Desa ini tak pernah di lirik oleh Kaisar Xiang, yang tak memiliki bakat apa pun" jawab Paman We
"Bukan kah miris paman harusnya sebagai sang pemimpin memberikan contoh pada Rakyat agar kita para Rakyat nya bisa mengikuti Arahan pemimpin Kita" ucap Sixe
"Hahaha kau ini bagi pemimpin kita Rakyat jelata yang tak berharga Xe bukan kah Ada kemampuan kita di perkerjakan kalau tak memiliki kemampuan kita hanya bakal jadi sampah" jawab Paman We
"Kalau semua pemimpin berpikiran sama dengan mu mungkin semua keRajaan akan terhilang dari yang namanya kelaparan Xe" ucap paman We
"Cih bila aku menjadi pemimpin akan ku buat Rakyat ku, berguna bagi diri mereka dan tak akan yang namanya sampai kelaparan" ucap Sixe
Satu jam mereka menempuh perjalanan dari Desa Xu menunju kota Cuang, Sixe pun meminta sang kakak dan Adik nya membeli Ayah kambing dan sapi kecil
"Ini koin nya kakak dan Siwa beli Anak ayam kambing dan anak sapi, sedangkan Aku akan membeli semua benih" ucap Sixe, dan Siju pun mengiyakan mereka berpencar
Sixe masuk kedalam Pasar mencari bahan makanan dulu dia hanya membeli sedikit separuh nya Sixe ambil dari Ruang dimensi nya
Sixe beli Daging sapi bumbu dapur beras, gandum semua kebutuhan Dapur Dia beli dan Sixe pun baru membeli semua bibit entah itu sayur padi semua dia beli
Terakhir dua mencari baju untuk keluarga nya dan beberapa cemilan juga
"Kau akan membuat pesta Xe" tanya paman We, yang melihat Sixe menaruh semua belanjaan lalu pergi lagi saat tangan kecil nya sudah penuh
"Hehehe? mumpung kita di pasar paman Tolong angkat beras dan beberapa bibit ini ke atas kereta Ya, aku mau pergi membeli sesuatu yang tadi aku lupakan" ucap Sixe, dan pergi mencari pakaian juga, Sixe juga meminta Luccy mengambilkan koin yang di dalam ruang dimensi
Saat Siju kembali ke kereta dia terkejut melihat belanjaan begitu banyak
"Paman apa paman mengangkut penumpang lain" tanya Siju
"Ck kau, ini semua belanjaan Adik mu dan sekarang dia juga pergi lagi kata nya dia masih ada yang mau di beli" ucap paman We
"Se sebanyak ini paman apa satu koin emas bisa sebanyak ini" ucap terkejut Siju
"Mana Aku tahu Ju, kau bertanya pada ku terus aku bertanya siapa" jawab Paman We
Siju berpikir apa ayah nya memberikan lebih pada Adik nya untuk belanja, saat dia sibuk berpikir di kejutkan dengan teriak Siwa
Annyeong yorobon
Aduh duh jangan baca aja dung like sama komen nya juga boleh nih biar Author nya nambah semangat nih
Jangan lupa like dan komen nya ia
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 46 Episodes
Comments
Nay
Pada kak othor lah 🤭🤭🤭🤭
2024-08-13
1
Nay
Sixe, Mak nya kambing jg dibeli ntar klo ada ayahnya doang kambingnya ga berkembang biak donk,. 🤭🤭🤭🤭
2024-08-13
2
Hemalinep Hema
kok ayah kambing thor
2024-07-14
1