Kelakuan Ketiga Putra Sonya

Sudah seminggu ini Hanum mengajar les untuk Samuel. Sebenarnya Samuel tidak perlu guru les, karena ia bisa membaca dengan lancar dan berhitung dengan benar. Hanya saja ia juga ingin sekolah seperti abangnya. Tentu saja ia tidak akan di terima di sekolah pada usianya saat ini. Makanya Hanum menjadi guru les Samuel, di bayar hanya sekedar untuk menemani Samuel belajar dan menambah wawasan pemuda itu.

Namun seminggu ini Hanum mengajarkan cara mengaji dan shalat dengan benar. Padahal selama ini Samuel itu sangat susah untuk di ajarkan. Entah bagaimana caranya Samuel sangat menurut dengan Hanum. Apapun yang di katakan Hanum selalu di turuti nya. Semua orang yanga ada di rumah juga heran melihatnya.

"Muel, ayo mandi dulu nak. Nanti lanjut main lagi ya sayang." Samuel tampak sibuk dengan apa yang ia kerjakan. Ia seperti tengah merangkai sesuatu. Sebuah jam rakitan yang tampak klasik namun modern. Ya, Samuel memang sangat menyukai koleksi jam dan suka membongkar pasang jam yang ia miliki, bahkan sudah banyak jam tangan yang ia preteli satu persatu dan di rakit menjadi sesuatu yang baru. Namun ibu dan ayahnya tidak berfikir jika apa yang di lakukan putra mereka itu dapat di kembangkan. Melihat kondisi Samuel saat ini.

Hanum terus memperhatikan apa yang di lakukan oleh Samuel. Ia sangat tertarik dengan apa yang di kerjakan murid lesnya itu. Samuel ini sebenarnya sangat cerdas, bahkan kecerdasannya bisa di katakan di atas rata-rata. Hanya saja tidak ada yang menyadari talenta yang di miliki Samuel karena keterbatasannya.

Kembali Sonya menyuruh putra bungsunya untuk mandi, mengingat sudah pukul lima. "Sayang, Muel dengar mama tidak? Ayo mandi nak. Papa hari ini pulang loh, Muel tidak mau nanti di peluk sama papa karena Muel tidak mandi." Sonya sampai menarik nafas dalam-dalam melihat putra bungsunya itu.

Hanum yang kasihan melihat Sonya sudah lelah dengan kelakuan Samuel pun ikut membujuk murid lesnya.

"Meul, Muel ingat tidak apa yang Hanum katakan tadi. Jika Muel mau masuk surga, maka patuhi apa kata orang tu...?"

"Orang tua Anum." Iya kembali mengulang perkataan Hanum. Dengan cepat ia membereskan rakitannya dan menyimpannya di dalam kotak miliknya.

Sonya kaget melihat Samuel sangat mendengarkan Hanum. Sepertinya Hanum memiliki sesuatu yang spesial, sehingga bisa membuat putranya itu menurut dengan patuh.

"Ya sudah, kalau begitu Muel sekarang harus apa?"

"Harus mandi Anum. Muel mandi dulu, Muel mau di mandikan sama Anum saja mama." Ucapnya dengan tatapan polos.

Pratama yang barusan pulang dan ingin menghampiri sang mama mendengar perkataan adiknya itu. Alisnya naik sebelah dan matanya terbelalak.

"Heh Sam, kamu pikir Hanum baby sitter kamu. Sudah gede juga. Mandi sana sendiri, mana mungkin Hanum mau memandikan bayi gede seperti kamu."

Samuel tampak memberengut, bibirnya maju lima sentimeter mendengar perkataan abangnya. Ia kesal sendiri dan memukul lengan Pratama, namun tidak begitu kuat dan tidak sakit sama sekali.

"Abang kenapa pulang-pulang marahin Muel? Memangnya Hanum tidak mau mandikan Muel? Kan kita sudah dekat, seperti Muel sama mama." Matanya mengerjap lucu, terlihat menggemaskan di mata Hanum. Hanum menganggap Samuel seperti adiknya sendiri, walaupun sudah jelas usia Samuel lebih dewasa dari pada dirinya. Ia mencoba menyikapi perkataan Samuel dengan lembut dan penuh kesabaran. Sang mama hanya memperhatikan interaksi anak-anaknya dengan Hanum.

"Muel, dengarkan Hanum ya. Ingat apa kata Hanum, jika kita bukanlah mahram. Jadi, di antara Hanum dan Muel tidak boleh bersentuhan apalagi sampai Hanum memandikan Muel. Muel sudah dewasa bukan? Katanya tidak mau di sebut bayi gede lagi sama bang Tama dan bang Satria, jadi Muel harus mandiri. Muel paham maksud dari perkataan Hanum bukan?" Dengan kesabaran dan kelembutannya ia menjelaskan panjang kali lebar kepada Samuel, berharap pemuda ini paham maksud dari perkataannya.

Pratama sampai tertegun mendengar suara Hanum yang begitu lembut. Kenapa wanita ini bisa sesabar itu menghadapi adiknya yang di luar nalar. Padahal dia saja tidak bisa sabar menghadapi Samuel. Sonya hanya tersenyum menatap cara Hanum menjelaskan. Dan dapat ia lihat putranya lagi-lagi menurut patuh begitu saja tanpa harus tantrum.

"Iya Anum, Muel mau jadi lelaki dewasa seperti bang Tama dan bang Sat." Ia tersenyum menatap binar indah Hanum. Hanum pun tersenyum di balik cadarnya.

"Bang Sat.. bang Sat. Lo pikir gue apaan. Sebut yang benar." Satu lagi putra Sonya tiba-tiba datang dan langsung memarahi adiknya. Namun Samuel yang tidak pernah memperdulikan perkataan Satria langsung melengos memasuki kamarnya dan langsung mandi saat itu juga. Satria sampai melongo melihat kelakuan adiknya itu.

"Enggak ada sopannya tu anak. Dia kira gue jin yang tak terlihat." Satria mendumel kesal dengan Samuel. Pratama terkekeh melihat kekesalan adik pertamanya itu.

Hanum juga ikut terkekeh, begitu juga dengan Sonya yang suka heran dengan ke tiga putranya yang tidak pernah akur. Namun mereka tidak pernah bertengkar hebat seperti kebanyakan anak-anak yang lain.

"Ngapain lo ketawa. Adek kesayangan Lo tu bang, bikin kesal saja." Satria menatap Pratama kesal.

"Lah, malah marah sama gue. Adik Lo juga kali. Mendingan gue, masih bagus bang Tama, Lo bang Sat. Memang bangsat sih Lo jadi lelaki. Mana cewek Lo ganti-ganti lagi, sudah seperti baju saja."

Pratama malah meledek Satria. Satria hanya bisa mencebik kesal mendengar perkataan abangnya. Memang benar ia playboy dan suka gonta-ganti pasangan. Namun ia seperti itu juga karena pernah di hianati oleh kekasihnya dulu yang amat ia cintai. Setelah itu Satria menjadi cowok playboy sampai saat ini. Entah wanita mana yang bisa merubah ke playboyannya.

Hanum yang merasa sudah selesai dengan tugasnya di sanapun pamit dengan Sonya. Ia harus segera pulang karena ingin berbelanja untuk persediaan makannya selama seminggu ke depan. Ia takut ke sorean dan pulang saat magrib. Sonya yang ingin meminta salah satu putranya untuk mengantarkan Hanum pun di tolak oleh Hanum. Ia merasa segan karena Sonya terlalu baik kepada dirinya. Ian juga tidak enak hati dengan anak-anak Sonya.

"Kalau begitu Hanum pulang dulu ya Bu. Hanum masih ada urusan." Ia menyalami Sonya dengan takzim. Sonya tersenyum menatap gadis muda yang ada di hadapannya. Ia ingin menjadikan Hanum menjadi menantu untuk salah satu putranya. Tapi apakah Hanumnya mau? Mengingat ke dua putranya memiliki sifat yang sangat bertolak belakang dengan Hanum.

"Di antar saja sama anak ibu nak."

"Terimakasih Bu, Hanum sudah memesan ojol. Sebentar lagi ojolnya juga datang. Kalau begitu Hanum pamit ya Bu, Assalamualaikum."

"Wa'akaikumsalam."

Sonya menatap punggung Hanum hingga hilang di balik pagar. Ia langsung masuk ke dalam rumah dan bersiap untuk menyiapkan makan malam.

......................

...To Be Continued ...

Terpopuler

Comments

Nanik Arifin

Nanik Arifin

pokoknya Hanum hanya untuk Muel

2024-07-03

1

Nanik Arifin

Nanik Arifin

klo dengar suara lembut Hanum si bang sat tertarik, bakal kena bogem mentah ku

2024-07-02

1

lihat semua
Episodes
1 Samuel & Hanum
2 Sebuah Tawaran
3 Keputusan Hanum
4 Cantik
5 Kelakuan Ketiga Putra Sonya
6 Cobaan Demi Cobaan
7 Tempat Tinggal
8 Pertemuan Surya & Haitsam
9 Tidak Menyangka
10 Masakan Hanum
11 Perkataan Samuel
12 Jam Tangan Untuk Hanum
13 Suara Tembakan
14 Kecemasan Keluarga Samuel
15 Donor Darah
16 Telah Salah Paham
17 Bergenggaman Tangan
18 Belum Terungkap
19 Tiba-tiba Canggung
20 Pertengkaran
21 Akhirnya Hanum Pulang
22 Ancaman
23 Menyusul Hanum
24 Fitnah
25 Harus Menikah
26 Sah
27 Berbakti
28 Mas Muel
29 Suami Istri
30 Di Bakar Api Cemburu
31 Fakta Mengejutkan
32 Kecewa
33 Sebuah Kotak Misterius
34 Menahan Cemburu
35 Berharap Berpisah
36 Ikut ke Kampus
37 Gangguan
38 Pertolongan Sang Abang
39 Di Cegat
40 Menjadi Saksi
41 Tidak Sesuai Harapan
42 Mulai Membuka Hati
43 Tumpangan
44 Rem Blong
45 Rujukan ke Singapore
46 Flashback
47 Aku Mencintai Kamu El
48 Menuju Singapore
49 Terungkap Masa Lalu Pratama
50 Akhirnya
51 Novel "Ours Time"
52 Ke Danau
53 Kejujuran Pratama
54 Sakit Tak Berdarah
55 Kabar Baik Sekaligus Buruk
56 Samuel dan Hanum di Bawa
57 Tak di Sangka
58 Berhasil Kabur
59 Pertolongan Untuk Samuel
60 Kritis
61 Pengakuan Satria
62 Bertemu Orang Tak Terduga
63 Sudah Enam Bulan
64 Akhirnya
65 Kedatangan Papa dan Mama
66 Sudah Waktunya
67 Akhirnya Baby El Lahir
68 Kepulangan Baby Elshanum
69 Tasyakuran Baby Elshanum
70 Semakin Romantis
71 Akhir Yang Bahagia
72 Novel: Jodoh Jalur Ummi
73 Novel: Jejak Takdir di Ujung Waktu
74 Novel: Jejak Cahaya di Kairo
Episodes

Updated 74 Episodes

1
Samuel & Hanum
2
Sebuah Tawaran
3
Keputusan Hanum
4
Cantik
5
Kelakuan Ketiga Putra Sonya
6
Cobaan Demi Cobaan
7
Tempat Tinggal
8
Pertemuan Surya & Haitsam
9
Tidak Menyangka
10
Masakan Hanum
11
Perkataan Samuel
12
Jam Tangan Untuk Hanum
13
Suara Tembakan
14
Kecemasan Keluarga Samuel
15
Donor Darah
16
Telah Salah Paham
17
Bergenggaman Tangan
18
Belum Terungkap
19
Tiba-tiba Canggung
20
Pertengkaran
21
Akhirnya Hanum Pulang
22
Ancaman
23
Menyusul Hanum
24
Fitnah
25
Harus Menikah
26
Sah
27
Berbakti
28
Mas Muel
29
Suami Istri
30
Di Bakar Api Cemburu
31
Fakta Mengejutkan
32
Kecewa
33
Sebuah Kotak Misterius
34
Menahan Cemburu
35
Berharap Berpisah
36
Ikut ke Kampus
37
Gangguan
38
Pertolongan Sang Abang
39
Di Cegat
40
Menjadi Saksi
41
Tidak Sesuai Harapan
42
Mulai Membuka Hati
43
Tumpangan
44
Rem Blong
45
Rujukan ke Singapore
46
Flashback
47
Aku Mencintai Kamu El
48
Menuju Singapore
49
Terungkap Masa Lalu Pratama
50
Akhirnya
51
Novel "Ours Time"
52
Ke Danau
53
Kejujuran Pratama
54
Sakit Tak Berdarah
55
Kabar Baik Sekaligus Buruk
56
Samuel dan Hanum di Bawa
57
Tak di Sangka
58
Berhasil Kabur
59
Pertolongan Untuk Samuel
60
Kritis
61
Pengakuan Satria
62
Bertemu Orang Tak Terduga
63
Sudah Enam Bulan
64
Akhirnya
65
Kedatangan Papa dan Mama
66
Sudah Waktunya
67
Akhirnya Baby El Lahir
68
Kepulangan Baby Elshanum
69
Tasyakuran Baby Elshanum
70
Semakin Romantis
71
Akhir Yang Bahagia
72
Novel: Jodoh Jalur Ummi
73
Novel: Jejak Takdir di Ujung Waktu
74
Novel: Jejak Cahaya di Kairo

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!