You Lan tertidur sangat lama, tidak ada yang tahu pasti berapa lama. Mungkin satu tahun, atau lebih. Saat dia bangun, You Lan tertidur di ruangan yang sangat indah.
"ini?"
"Ah, kau sudah bangun? "
Anak kecil yang sedang membaca buku di sofa mini sangat lucu, tapi siapa dia? dan dimana dia? You Lan bangun dengan panik dan melihat ruangan yang berbeda dengan ruangan Gerbang Surga.
"Ini adalah kamarku, karena kau sudah bangun sudah saatnya kau berlatih sisa waktumu hanya lima tahun dunia nyata sekarang."
"Apa?"
"Berapa lama aku kehilangan kesadaran?"
"Dua tahun, empat bulan tiga hari! di dunia nyata."
"Sebenarnya apa yang terjadi denganku sebelumnya? anak panah itu?"
"Tanyakan itu nanti sekarang saatnya kau menyelesaikan level di ruangan empat lalu lanjutkan ke ruangan lima!"
Tangan gadis kecil itu sudah terangkat tapi You Lan berteriak. "Tunggu, kamu siapa?"
"Hem!" gadis kecil itu melompat, "aku adalah peri Gerbang Surga. Saraswati!"
You Lan mengangguk mengerti, dia akan bertanya lagi tapi tubuhnya keburu dikirim ke ruangan dengan banyak goresan pedang. Kali ini yang berdiri di depannya adalah patung besi. Ini bahkan lebih kuat dan keras di bandingkan yang sebelumnya.
"Perjalan kali ini akan menjadi perjalanan yang panjang, Baiche sebagai yang tertua dan yang paling kuat kamu harus selalu mengawasi Lastri dan Devon juga adik-adik lainnya."
"Ya guru, tapi guru akan kemana? mengapa tidak menjelajah benua Redharkan bersama?"
Nawang Wulan melihat ke arah kiri dan matanya sangat tajam saat ini. "Ada yang harus guru selesaikan," dia mengeluarkan beberapa alat pertahankan diri. "Meskipun target kalian adalah mencari orang kunci, tapi pertemuan adalah tentang takdir. Kalian tidak perlu mencarinya, lakukanlah latihan dan petualangan untuk meningkatkan pengalaman diri. Dan jangan membocorkan ide misi ini kepada anggota yang lain."
"Ya guru!"
Setelah itu Nawang Wulan terbang menjauh.
"Kakak apa yang guru sampaikan? kemana guru pergi?" seorang gadis manja menempel ke baju Baiche.
Baiche merasa risih dan mendorong gadis itu menjauh, "Sudah berapa kali aku bilang, jangan menempel padaku seperti gurita Gyem!"
Dia menatap anggota lain yang telah mengelilinginnya. "Guru bilang ini adalah perjalanan kita mencari pengalaman sendiri, Ingat untuk menjaga nama baik sekte!"
Dia melihat Lastri yang sibuk dengan dunianya dan buku di tangannya. "Lastri kau berasal dari sini, apakah kamu punya ide kemana pertama kita akan pergi?"
"Kau punya Adik disini mengapa tidak menemuinya saja kak? mengapa harus bertanya pada si jelek itu?"
"Gyem! jaga mulut kamu ya!"
"Ihhh kok kak Baiche marahin aku sih?"
"Iya menurutku Gyem benar kok? kenapa kita tidak mencari adikmu?"
Lastri dari awal tidak mendengarkan sama sekali dan mengikuti langkah mereka.
Melihat Lastri yang paling lemah di antara mereka dan sangat tidak peduli dengan perjalanan ini, dia memikirkan dirinya yang antusias setiap kali pulang lalu Lastri yang dekan bilang sangat rindu kampung halaman?
Apakah dia antusias?
Selain tidak keluar dari kabin sama sekali saat perjalanan, dia ternyata menutup telinga dari dunia luar. Jika orang lain membicarakan hal yang buruk tentangnya dia mungkin tidak peduli. Atau tidak mau tahu sama sekali.
Baiche menggeleng dan mengangguk, dia sudah menghubungi adiknya sebelumnya. Jadi dia sudah tahu dimana adiknya berada saat ini.
Adik Baiche bernama Baiqie saat ini dia adalah satu-satunya orang yang masih setia mengamati tempat hangus yang kini menjadi rumput hijau. Dia sendiri yang melihat hutan ini dari utuh ke rusak dan terbakar hingga menjadi kadang rumput yang hijau. Sudah lebih dari dua tahun, dia merasa terikat untuk terus menyaksikan. Sejak hari dia mendengar orang-orang dari kapal menyebut Gerbang Surga, dia telah terikat di tempat ini dan tidak ingin pergi sama sekali.
Bahkan jika ada pengumuman makan kuno dia tetap tidak tertarik berburu karena tempat ini. Seakan ada perintah yang meminta dia tetap disini.
"Apa yang kamu tunggu disini?" suara lembut itu membuat Baiqie bangun dari kultivasinya.
Melihat seorang gadis petani yang tersenyum ceria. Baiqie tersenyum juga. "Kami menyebutnya ber-kultivasi!"
"Ah, kamu seorang guru abadi?"
Baiqie mengangguk.
"Mengapa kamu disini?" Baiqie telah memasang pesona dan tidak mungkin sembarang orang bisa masuk bahkan dia pembuat pesona tidak menyadari kerusakan pesona sama sekali.
"Akh, aku tidak tahu! aku sedang mencari jamur karena musim hujan di penuhi dengan jamur, tapi aku tersesat dan melihatmu duduk disini, awalnya aku hanya mengamati dan tidak berani mendekat. Tapi aku sangat lapar, apakah kamu punya makanan?"
Melihat mata polos itu, Baiqie mengangguk dan mengeluarkan sepotong roti dari cincin penyimpanannya. "Ah terimakasih!" dia mengigit roti itu dengan sangat antusias.
"Kalian guru abadi sangat hebat, bahkan roti bisa keluar dari udara kosong!"
"Apa kamu tidak takut diracuni?"
"Ah, apakah ini beracun?" dia menelan roti di mulutnya dengan susah payah dan bertanya dengan wajah polos.
"Tidak"
"Baiklah!"
"Sudah berapa lama kau tersesat?"
"Dua hari!" dia memiringkan kepalanya, "Kalian guru abadi sangat keren, mengubah siang menjadi malam selama beberapa bulan, itu membuat petani kami menangis karena gagal panen. Hahaha!"
Gadis itu tertawa, tapi dia bisa melihat kemarahan dan kebencian yang begitu kuat di hati gadis itu.
"Tidak semua Kultivator bisa melakukan itu!"
"Ya, tapi banyak Kultivator yang membunuh manusia seperti sedang menginjak semut hanya karena kalian kuat!"
"Kamu memiliki kebencian yang sangat dalam dalam senyum cerahmu! bagaimana kau bisa masuk kedalam pesona ku?"
"Aku tidak tahu apa itu pesona?"
"Mengapa kau tidak menyerangku saat aku lengah jika kau benci kami?"
"Aku tidak tahu, bisakah kau memberiku beberapa tael emas? anggap saja aku meminjamnya darimu, nanti akan aku ganti!"
Baiqie tidak ingin memberikannya, tapi dia rasa itu baik-baik saja, jadi dia memberikan satu kantong Emas. Dia seperti terhipnotis, saat dia sadar dia sudah tidak melihat keberadaan gadis itu. Jika bukan kehilangan satu kantong tael emas, dia tidak yakin gadis itu benar-benar ada.
Baiqie melihat pesan yang dikirimkan adiknya dan memutuskan untuk turun gunung. Dia tidak menyadari saat dia pergi di tempat dia duduk ada seorang gadis yang bermain dengan tas emasnya.
Gadis itu tersenyum licik dan pergi berlawanan arah dengan Baiche.
"Baiche!" Baiqie yang baru turun dari gunung memanggil kakaknya yang akan naik gunung.
"Baiqie, mengapa tempat yang kau tunjukkan adalah gunung? ada apa di gunung ini?"
"Ini adalah tempat Gerbang Surga keluar, tapi itu dulu sekarang sudah tidak lagi!"
"Dulu?"
"Apakah kamu melihatnya? Gerbang surga benar-benar ada? lalu apakah kamu melihat seorang gadis dengan pedang di bawah sinar bulan sedang menari disana?"
Mengejutkannya Lastri yangg sangat pendiam menanyakan begitu banyak hal pada Baiqie membuat semua orang yang ada disana bingung.
Baiqie tidak yakin. Jadi dia menggeleng.
Lastri kembali acuh dan akan berbalik, "aku tidak yakin apakah dia perempuan atau laki-laki. Ada pesona yang menutupi tempat itu dan dia memang seperti sedang menari dengan pedang."
"Itu dia, itu dia, itu benar-benar dia!"
"Ada apa, kau mengenalnya? dia kemungkinan adalah orang yang beruntung berada di Gerbang Surga!"
Lastri menutup mulut dan kembali ke dunianya, Baiqie ingin menarik gadis itu dan memberinya jawaban tapi dia ditahan oleh Gyem. "Gerbang Surga itu benar-benar ada?"
Baiqie mengangguk.
"Kalau begitu bagaimana jika kita melihat-lihat terlebih dahulu, siapa tahu itu menemukan sebuah harta atau petunjuk tertentu?"
"Tidak ada apapun, aku sudah menunggu disana selama lebih dari dua tahun ini."
"Siapa namamu, bisakan kamu menjawab siapa yang kamu maksud tadi?"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 95 Episodes
Comments