"Arghhh....." Kali ini teriakan You Lan lebih menyayat hati, jika sebelumnya karena tubuhnya yang dihancurkan. Sekarang dia merasa seluruh jiwanya akan di lahap habis.
Dia berguling-guling di lantai memegangi kepala dengan dua tangan mungil itu.
Di luar Zizi yang telah kembali seperti semula berkeliling dengan panik. Beberapa hari ini dia sering mendengarkan teriakan dari You Lan Teriakan itu lemah membuat dia berpikir apakah itu sisa terakhir tenaga You Lan.
Sekarang mendengar teriakan yang kencang membuat dia semakin panik saja jadinya. "Kakek tuan!!! Kakek tuan bagaimana dengan You Lan bagaimana jika kita melihat ke bawah, dia sepertinya tidak baik!"
Pria yang sedang menyerap energi alam membuka matanya dan mengabaikan Zizi sebelum kemudian menutup matanya lagi. Zisa juga menarik Zizi untuk tidak menganggu tuannya.
"You Lan akan baik-baik saja, bukanlah tuan pernah bilang: "Bahkan jika seluruh benua hancur dia tidak akan mati begitu mudah." tentu saja You Lan akan selalu baik-baik saja, kamu dengarkan saja dari sini!"
Zizi hanya bisa dengan panik mencoba menyerap energi alam seperti yang dilakukan oleh tuan dan ibunya.
You Lan sangat kesakitan saat ini, dia merasa ada api yang telah membakar semua jiwanya.
Dia duduk bersila dengan susah payah dan entah darimana ia belajar, dia akhirnya melihat ke alam bawah sadarnya. Disana dia melihat bunga yang indah tadi sedang membakar semua ruang kesadarannya.
"Kau, apa yang sedang kau lakukan?"
Menghadapi pertanyaan You Lan yang penuh amarah, bunga api itu tidak takut dan justru berjalan mendekat untuk memakan jiwa You Lan. Tapi You Lan yang sudah lebih satu Minggu ini diredam api tidak takut dengan panasnya. Dia menangkap bunga api itu dan memakannya dengan kesal. Menggigit berulangkali dan mengunyah hingga puas sebelum menelannya.
Dia tidak bisa menelannya rupanya dan memudahkannya, dia hendak mengulangi tindakannya lagi tapi api itu menggeleng beberapa kali.
You Lan tidak peduli terus mengulangi tindakannya hingga tiga kali bahkan bunga api itu tidak memiliki kesempatan untuk kabur. Akhirnya dia membuat cahaya aneh yang membuat You Lan terpanah api itu memotong jari You Lan yang tengah menutupi matanya sendiri. Lalu setetes darah menyatu dengan formasi dan akhirnya You Lan pingsan.
Panas di gua itu berkurang drastis membuat telur merah panas di dekat sana menjadi hitam dalam sekejap. Larva juga berkerak dan mengering. Telur itu berguling beberapa kali mendekati You Lan sebelum berubah menjadi telur putih biasa.
Di kening You Lan simbol bunga berwarna merah muncul sebentar sebelum akhirnya kembali pudar dan tidak pernah ada sama sekali.
Pria tua itu membuka matanya dan turun ke bawah di ikuti oleh Zizi dan ibunya.
Mereka melihat larva yang sudah mengering, di sisi larva ada tepian dan disana You Lan pingsan dalam keadaan duduk bersila di depannya ada telur putih yang biasa namun tak dikenali.
"You Lan!" dia segera berubah dan mencoba membangunkan You Lan
"Dia tidak akan bangun!"
***
10 Tahun Kemudian
Ada ledakan besar dari sebuah tempat. Dari asap dan debu yang berterbangan itu, muncullah seorang gadis dengan pohon berdaun emas diatas burung Garuda.
"Haha... Lihat Zizi hari ini pasti pak tua itu akan sangat senang dengan panen kita!" gadis itu mengangkat pohon emas layaknya piala emas dan menciumnya.
"Nanti kita pikirkan itu You Lan, sekarang bagiamana caranya kabur dari ular terbang itu... Ahhh!"
Melihat ke belakang You Lan mendapati ekor ular yang hendak melilitnya. "Kapan ular bisa terbang, ahhh... Zizi lebih cepat Zizi!" You Lan berteriak dan memeluk tubuh Zizi lebih erat lagi.
Ular itu gagak menangkap pohon emasnya dan merasa kesal. Melihat Zizi yang mempercepat terbangnya, dia juga mulai mengejar tak kalah cepat.
"Belok kanan Zizi... "
"Zizzzzz..."
"Kiri, lebih cepat Zizi!"
"Zizzz....."
"Zizi....Zizi..."
"Setsss... Diamlah You Lan, aku tidak bisa membedakan mana suaramu dan mana suara ular itu!"
"Jangan salahkan aku, salahkan namamu karena mirip dengan suara ular itu!"
"Diamlah ahhhh.....!"
Ular yang sedari tadi mengejar telah melihat celah dan langsung menyerang sayap Zizi.
"Ahhhhh..."
You Lan memeluk erat pohon itu dan merapal mantra. Ular yang ingin memanfaatkan kesempatan dan menangkap You Lan segera mendapat serangan.
"Membelah!" teriak You Lan dan segera ular itu terbelah menjadi dua.
You Lan hendak menikmati karyanya dengan puas, tapi dia lupa bahwa saat ini dia sedang di udara dan segera jatuh. "Ahhhhh..."
"Zizzzzzzziiiiiii....."
Zizi yang telah jatuh dan tidak bisa terbang hanya bisa menutup telinganya dengan malu. Namun sebelum You Lan jatuh, dia dengan baik hati memberikan kasur di bawah gadis itu.
You Lan mendarat dengan sempurna.
"Aduh"
"Berhentilah mengeluh dan ayo berjalan kembali sebelum gelap!" Zizi telah berubah menjadi manusia dan membalut luka di tangannya.
You Lan melihat Zizi yang terluka, "apa tidak apa-apa? Apa kau menginginkan obat dariku?" dia segera duduk normal dan mengeluarkan tas Qiankun miliknya.
"Tidak perlu!" Zizi menolak dengan santai, "ini hanya luka kecil!"
"Ah, baiklah!" dia berdiri dan membersihkan diri, tapi dia melihat ular itu sedikit keterjeratan. "Bagaimana jika kita membawanya pulang? Dagingnya terlihat empuk dan enak!"
Zizi melihat ular yang terbelah dua dan mengangkat kedua bahunya acuh. "Terserah!"
You Lan dengan senang hati berlari ke ular itu dan menyeretnya dengan enteng. Beban kecil ini bukanlah apa-apa bagi dia. Sejak sepuluh tahun lalu, kakeknya telah menempah tubuhnya dengan baik.
Ia bilang agar tubuhnya siap secara fondasi untuk berkultivasi. Jadi, setelah umur delapan tahun ini dia telah mencapai tahap tiga pengumpulan Qi. Itu juga baru di mulai setengah tahun yang lalu. Alasannya dia sangat lemah dan fondasi belum siap, jika bukan kebetulan dia tidak mungkin bisa mengumpulkan Qi.
Dalam setengah tahun terakhir dia sudah dua kali mengalami kenaikan.
Adapun tingkat tiga pengumpulan Qi tentu saja tidak mungkin membelah ular menjadi dua dengan mudah. Dia tidak tahu, tapi sejak dia ditempa di dalam larva saat itu dia merasa sangat kuat secara mental. Dan dia mulai bisa menyerang hewan-hewan yang diburunya.
Dia juga bisa menyabotase pikiran seperti pikiran ular tadi untuk membelah diri.
"Kakek aku pulang!" Teriakan You Lan menggema di halaman tua itu.
Pria tua yang sedang berbicara dengan dua orang pemuda lainnya dan Zisa menoleh untuk melihat pada You Lan dan Zizi.
Melihat Zizi yang memegang pohon emas dan You Lan yang membawa daging ular besar dengan senyum merekah membuat keempat orang itu terdiam.
Ular yang terbelah dua itu masih menunjukkan wajah tragis yang sangat kontras dengan senyum cerah gadis itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 95 Episodes
Comments