Pemuda berpakaian hitam yang memiliki pendengaran jauh itu menatap perahu yang pergi dengan tanda tanya. "Gerbang Surga?"
Gerbang Surga selalu menjadi legenda turun temurun yang kisahnya tidak pernah hilang. Bahkan jika tidak pernah ada yang bisa melihat dan merasakannya, legenda itu tidak pernah pudar di masyarakat. Siapa pun tidak akan melupakan legenda itu. Tidak ada yang tahu bagaimana legenda itu masih bisa mempertahankan dirinya.
Konon sejak hari itu akhirnya ada berita tentang munculnya Gerbang Surga yang dirahasiakan.
You Lan tidak tahu kekacauan itu, dia masih sangat tenang saat ini.
Kultivasinya naik dari tahap satu fondasi awal ke tengah, ke akhir dan ke puncak. Dia terus menyerang untuk naik ke tingkat berikutnya tapi tidak bisa membuat dia menyerah dan membuka matanya.
Dia masih di ruangan kosong yang sama memakan pil Bigu secara sadar tidak sadar dan menatap dinding disekitarnya satu persatu.
Dia menyemil pil Bigu seperti itu adalah jajanan kecil.
Melihat dinding yang halus, alis You Lan kesal entah mengapa. Dia mengeluarkan pedang Kora yang telah diberikan oleh Neon dan menggores dinding halus itu. Tiba-tiba dinding yang kosong itu memunculkan ribuan goresan pedang.
You Lan menatap goresan itu dengan lamat hingga dia terpesona dan menatap terus tanpa henti.
Saat ini jiwa You Lan tidak lagi berada di Gerbang Surga tapi dia sedang berada di sebuah hutan.
Dia melihat seorang pria muda sedang berlatih pedang. Pria itu tidak memperhatikan You Lan sama sekali. You Lan duduk dari tepi menonton pria itu bergerak dengan memakan pil Qi. Pria itu bertarung dengan udara kosong.
Dedaunan di pohon-pohon itu mulai rontok oleh bilah angin yang dihasilkan oleh pedang. You Lan melihat daun-daun yang jatuh, setiap daun mengalami luka pedang yang indah.
Malam dengan sinar bulan yang memukau, You Lan melihat sebuah kilatan dari bulan membelah batu besar di depan pria itu. Lalu dia melihat kilatan lainnya dan sinar bulan yang menghancurkan batu itu menjadi bagian-bagian kecil.
You Lan spontan bertepuk tangan yang membuat pria itu menoleh dan lepas dari kuda-kudanya. Dia melihat You Lan yang sedang menyaksikan kesenangan dari tadi. Melihat apa yang dia cemil membuat dahinya berkedut.
"Selamat datang!" pria itu menyambut You Lan dengan senyum hangat.
You Lan mengangguk dan segera berdiri.
"Anda sangat luar biasa tuan!"
Melihat semangat You Lan dia semakin melebarkan senyumnya. "Kau sudah datang kemari, itu artinya kau juga akan menjadi bagian dari kata itu!" mendengarkan ungkapan pria itu, You Lan menatap dengan bingung.
"Apa maksudnya?"
"Jurus yang baru saja kau lihat akan menjadi milikmu mulai sekarang, dan yang menjadi luar biasa itu bukan lagi aku tapi kamu!" pria itu mengusap rambut You Lan dengan gemas.
Tidak peduli seberapa dewasa umur You Lan saat ini, dia hanya melihat You Lan sebagai gadis kecil.
You Lan yang diperlakukan seperti anak kecil hanya mengerutkan bibir tidak senang beberapa saat. Pria itu mengabaikan rasa tidak senang You Lan dan berbalik. "Kemari dan lihatlah jurus ini, setelah itu giliranmu yang melakukannya jadi kamu harus melihat dengan baik-baik!" dengan lambaian tangan dari pria itu, batu yang tadi sudah hancur berkeping-keping kini telah kembali utuh.
You Lan hanya melihat itu sebagai hal yang biasa, lagipula kakeknya selalu melakukan trik ini setiap kali dia berlatih meninju batu.
Lalu pria itu mulai bergerak sangat lamban agar You Lan bisa melihat dengan baik. Setelah itu, You Lan tanpa sadar bergerak mengikuti pria itu dengan pedang Kora miliknya.
Pada saat yang bersamaan, tubuh You Lan yang berada di ruangan Gerbang Surga kini sudah muncul di kekosongan sebuah gunung. Tubuhnya menari indah sendirian di hutan yang gelap, hanya ada sinar bulan yang memberi dia cahaya.
Tubuh pria itu bergerak ke kiri, menyerang dengan pedang lalu pedang itu di tarik ke belakang kemudian di serang ke kanan lalu dengan beberapa gerakan aneh lainnya akhirnya pedang itu berhenti mengarah ke batu besar itu. Saat yang bersamaan, sebuah kilatan perak dari rembulan jatuh menimpa batu itu hingga batu itu terbelah. Lalu dengan telaten gerakan tangan pria itu berputar beberapa kali lagi kemudian berhenti menunjuk langit. Batu yang belah itu terkena kilatan perak lainnya dan hancur berkeping-keping seperti sebelumnya.
You Lan yang baru baru mengikuti gerakan itu tentu tidak menghasilkan apa-apa.
Melihat pria itu berjalan mendekatinya lagi, You Lan memulihkan diri dari posisi kuda-kudanya dan menatap pria itu dengan tubuh tegap. "Nama jurus ini adalah 'pedang bulan' jurus ini memanfaatkan cahaya bulan untuk menyerang. Kamu seorang kultivator harus tahu betul bahwa kekuatan itu berasal dari alam dan jangan pernah meremehkan bahkan jika itu adalah sebutir debu. Kamu harus merasakan kemistri antara kamu dan bulan sehingga kamu dapat memanipulasi cahaya bulan untuk menyerang."
You Lan menatap pria itu dengan bodoh.
"Bukankah jurus ini sangat tidak berguna?" You Lan menunjuk bulan di atas sana. "Lihat bulan itu? Tuan ini bilang harus memanfaatkan cahaya dari bulan untuk menyerang, lalu jika di siang hari yang jelas-jelas tidak ada bulan bagaimana bisa menyerang?"
Memahami maksud You Lan pria itu tersenyum sangat dalam. "Aku hampir lupa, siapa namamu gadis kecil?"
"You Lan!" ujar You Lan singkat meskipun dia merasa pria ini aneh, mereka sudah saling melihat sejak awal tapi baru menanyakan namanya sekarang. Bagaimana bisa mewariskan sebuah jurus bahkan tanpa tahu namanya? Pria yang gila!"
Seorang pria tua tertentu bersin saat dia sedang bermain catur dengan teman baiknya.
"You Lan? Hem...nama yang bagus!" dia mengangguk puas seakan nama You Lan adalah pertimbangan yang berat untuknya. "Kalau begitu aku akan memanggilmu Lan'er! Kamu bisa memanggilku Lao Chen!"
You Lan hanya mengangguk mengerti, dia tidak peduli. Dia hanya ingin tahu apa fungsi jurus ini jika ada pertarungan di siang hari!
"Baiklah Lan'er! itu tadi merupakan jurus tingkat pertama. Jurus bulan memiliki tiga tingkatan. Jurus pertama adalah Serangan Sinar Bulan, itu adalah jurus yang barusan aku tunjukkan. Lalu ada jurus yang kedua, namanya Kesunyian Rembulan. Jurus ini hanya bisa dipelajari setelah kamu menguasai tingkat pertama. Seperti menaiki tangga, kamu tidak bisa naik ke lantai dua tanpa melewati tangga pertama terlebih dahulu. Kesunyian Rembulan adalah jurus yang bisa membuat semua benda bergerak ataupun manusia yang bergerak menjadi diam, seperti sedang menghentikan waktu."
"Tunggu, kenapa urutannya tampak terbalik?" You Lan memotong pembelajaran dari pria itu dengan bingung.
Pria itu tersenyum semakin lebar, "Karena jurus tingkat pertama dan tingkat kedua bisa digabung. Itu disebut Serangan tumpukan, jadi kamu akan menyerang dengan Kesunyian Rembulan lalu kamu menyatukannya dengan jurus tingkat pertama."
"Mengapa tidak sejak awal mempelajari jurus tingkat kedua, kenapa untuk mempelajari jurus tingkat kedua harus menguasai jurus tingkat pertama lebih dulu. Bukankah akhirnya memakainya tetap saja jurus tingkat kedua dulu baru digabung dengan jurus tingkat pertama?"
"Itu karena jurus tingkat kedua lebih susah dan ribet dikuasai dibanding tingkat pertama." melihat You Lan yang akan menyanggah lagi, pria itu langsung melanjutkan. "Setelah itu jurus yang ketiga adalah Mencurahkan Bulan, sebelum menghancurkan bulan ke seseorang kita membutuhkan kesunyian malam, lalu ada Sinar bulan kemudian bulan itu sendiri yang menghancurkan musuh. Kamu akan tahu jawaban dari pertanyaanmu ketika kamu menguasai semua jurusnya. Nah, lalu kembali ke pertanyaan pertamamu tentang siang tanpa bulan.
Jadi, seperti halnya kamu harus menguasai dasar-dasar pedang untuk melatih jurus berperang, maka ada syarat dasar untuk berlatih jurus Pedang Bulan. Mari lihat jurus ini dan kemudian kamu akan melihat sesuatu yang tidak ada menjadi ada," sembari terus berbicara pria itu telah kembali ke tempat tadi dan memulai dengan kuda-kuda.
Setelah itu, dia tidak menggunakan pedang untuk bergerak tapi dia menari dengan dua daun terjepit di ujung jarinya. Dengan gerakan yang gemulai dan lincah, pria itu begitu anggun dan sedikit...terlalu lembut!
You Lan mau tidak mau mengerutkan bibirnya yang ingin tertawa.
Berbagai macam gerakan aneh pria itu membuat You Lan seperti melihat monyet menari, anggap saja begitu. Tapi tiba-tiba pria itu berhenti melompat-lompat dan jatuh dalam keheningan yang sangat lama, ekor matanya melirik You Lan membuat You Lan merinding. Pria itu akhirnya menarik pedang yang tertanam di depannya ke langit, lalu mulai tarian pedang yang sangat indah.
You Lan terpesona oleh tarian itu.
Setelah pria itu berhenti dengan elegan bahkan You Lan masih menikmati tarian pedang itu. Pria itu melihat You Lan yang terpesona dengan wajah bangga. "Bagaimana apakah itu indah?" tanyanya sembari berjalan mendekat. You Lan mengangguk dengan antusias beberapa saat sebelum dia menoleh ke kiri dan ke kanan. "Lalu apa yang berubah?"
Pria itu menggeleng dan duduk dengan lelah.
"Ini malam hari dengan bulan, jadi tarian pemanggil bulan tentu saja tidak berguna!"
You Lan mengerutkan kening tidak senang, "Bukankah itu sia-sia?" You Lan bertanya dengan nada jengkel.
"Itu sebabnya aku tadi memperlihatkan padamu jurus pertama, lagipula itu adalah syaratnya. Sekarang saatnya giliranmu menunjukkan memorimu apakah itu bagus dalam mengingat! berhentilah banyak tanya dan tunjukkan padaku!"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 95 Episodes
Comments